Kelima orang itu sekarang duduk diruang tamu, tatapan mereka seolah menyiratkan pertanyaan tentang pembantu cantik Daffa.
" Mr. Daffa punya keponakan cantik banget " puji Faris pria berkacamata yang langsung jatuh hati saat melihat Nara tadi.
" Iya, sayang ya saya sudah menikah. Kalau masih lajang mau dong saya dikenalin " sahut Jefri.
" Tapi saya baru tau loh kalau Mr. Daffa punya keponakan sebesar itu, karena setau saya ponakan anda kan masih berusia lima tahun yang tinggal di Bali " sambung Hari.
Daffa mengurut pangkal hidungnya mendengar teman-temannya ini hanya membahas Nara. Daffa akui sih, Nara itu memang cantik. Dan entah kenapa rasanya begitu kesal ketika ada lelaki lain yang memuja kecantikannya itu.
Namun berbeda dengan seorang wanita yang sedari tadi merasa penasaran dengan Nara. Yah, dia adalah Zara seorang dosen di matkul kesenian. Dia dan juga Daffa sudah berteman sejak kuliah. Zara diam-diam menaruh rasa suka ke Daffa sejak lama , tetapi ia harus dikejutkan dengan seorang wanita cantik yang tiba-tiba berada di rumah Daffa. Tentu saja Zara tak menyukai hal itu.
" Daf itu bener pembantu kamu?" Tanya nya tanpa menggunakan embel-embel Mr. Seperti yang lain. Mereka juga tau kalau Daffa dan Zara memang sudah dekat,bahkan dulu mereka mengira keduanya pacaran. Tapi nyatanya hanya Friendzone.
" Iya"
" Cantik gitu masa pembantu sih Mr, biasanya ya modelan cewek kayak dia itu cocok jadi artis. Bening soalnya " kekeh bu Fatma yang memuji kecantikan Nara.
Daffa hanya tersenyum tipis. Ia pun berpikir demikian.
" Oh ya Daf, ini aku bawain kamu oleh-oleh dari Paris. Kemarin papa aku nitip untuk dikasih ke kamu " ucap Zara menyerahkan sebuah paperbag yang bisa ditebak isinya barang branded.
Keempat dosen itu hanya menatap penuh arti mereka berdua. Membuat Daffa menjadi tak nyaman dengan perlakuan Zara yang menurutnya agak berlebihan ini.
" Makasih " jawabnya sembari menerima pemberian Zara.
Zara menatap sendu Daffa yang masih bersikap dingin seperti biasanya. Bahkan sudah seribu cara ia lakukan untuk menaklukan pria berhati batu itu, namun nyatanya tetap nihil.
" Kapan sih kamu bisa lihat aku Daf.." gumam Zara.
Tak lama muncul lah Nara, gadis yang sejak tadi selalu menjadi bahan perbincangan oleh para teman-teman kerja Daffa.
" Ini silahkan dinikmati..." ucap nya ramah seraya meletakkan satu persatu teh ke atas meja, begitu pun dengan brownis yang ia buat tadi.
" Makasih..." jawab Faris tak mengalihkan tatapan memujanya pada Nara.
" Sama-sama" Nara mengangguk sambil menampilkan senyuman manisnya.
Ahhh! Rasanya Daffa ingin mengunci Nara saat ini. Ia tak rela senyuman nya itu dilihat oleh lelaki lain.
Nara pun kembali masuk kedapur.
" Setan!!! " ucapnya latah karena kaget melihat Zara yang tiba-tiba udah nongol dibelakang nya saat ia hendak berbalik. Ia mengusap dadanya lembut menetralkan degup jantungnya yang berdebar karena kaget.
" Sembarangan kamu cantik gini dibilang setan " Sewot Zara.
" Lah ni orang kok malah nyolot! "
Nara menahan agar emosinya yang mudah meledak itu tak terpancing dengan wajah sinis Zara.
" Udah berapa lama kamu kerja di sini?"
" Baru seminggu mbak "
" Mbak??? Kamu manggil saya mbak? Hello mana ada mbak-mbak cantik kayak saya " sanggah Zara yang tak terima.
" Dih, pede nya! Udah tingkat dewa ! "
" Saya baru 30 tahun ya, tapi muka saya ini masih awet muda. Perawatan saya aja tiap bulan kadang habis dua puluh jutaan, enak aja manggil mbak. Panggil nona Zara, karena kamu itu hanya pembantu " oceh nya panjang lebar.
" Sombong banget, baru juga dua puluh juta. Belom tau aja lo sekali gue jajan bisa dapet mobil satu " gerutu Nara dalam hati.
" Oke nona Zara, ada apakah gerangan anda kemari? Menyusul ketempat ini?" Tanyanya dengan nada sopan yang seperti dibuat-buat.
" Saya cuma ngingetin aja, kalau Daffa itu milik saya. Kamu jangan pernah berharap bisa ngerebut perhatiannya " ucapnya penuh dengan penekanan.
' Songong nih cewek, gue cekek baru tau rasa lu '
" Saya itu udah lama dekat dengan Daffa, jadi jangan sampai karena kedatangan kamu hubungan kami malah jadi merenggang " lanjutnya lagi.
Nara memutar keduamatanya jengah melihat perempuan sombong didepan nya ini. Kalau bukan dia menjaga image Daffa didepan teman kerjanya, sudah bisa dipastikan akan ada adegan jambak menjambak didapur ini.
" Nona Zara yang katanya cantik, saya di sini kerja bukan mau menggoda. Lagian anda tenang saja om Daffa itu bukan tipe saya, okeyy!!" Jawab Nara.
Ia kembali membereskan meja yang dipenuhi dengan tepung itu mengabaikan Zara yang sudah panas menahan emosi, lalu Zara pun pergi.
" Dasar perawan tua! Sok cantik, sombong, belagu nya minta ampun! Esmosi gue lihatnya! ".
Setelah pekerjaannya selesai Nara masuk kedalam kamarnya. Toh, jika dia bergabung dengan mereka pasti bakal terjadi keributan. Apalagi seperti modelan Nara yang mudah tersulut emosi dan si Zara yang suka memanas-manasi. Sudah seperti bensin dan korek api.
" Mommy, apa kabarnya ya..kangen gue" ucapnya ketika ia kembali melihat selembar foto.
Di rumah Sarah, ia dibuat bingung saat ini melihat kedatangan daddy nya Nara. Ia juga kaget kenapa sampai daddy Nara bisa tau tempat tinggalnya. Sarah lupa kalau keluarga Nara itu, keluarga sultan. Jelas lah dengan kekayaan yang dimiliki daddy nya itu untuk mendapatkan informasi akan lebih mudah.
" Begini om, saya serius deh belum pernah ketemu sama Nara " ucap Sarah takut, meski takut ia tak mau berkata jujur karena memikirkan perasaan Nara.
" Saya udah cari hampir se-Kalimantan, tapi gak ketemu juga. Dan informasi yang saya dapat dia pergi ke Jakarta. Saya pikir dia nemui kamu " ucap daddy nya Nara yang tampak kalut,membuat Sarah juga jadi tak tega melihatnya.
" Nanti biar saya coba tanya ketemen yang lainnya om, siapa tau dia ada di tempat salah satu dari mereka "
" Iya. Om minta tolong ya sama kamu, mommy nya itu sampai hampir lima hari gak mau negur saya. Anak itu benar- benar bikin pusing kepala "
Tak lama setelah nya daddy beserta tiga bodyguard nya pulang.
" Njirr!! Serem amat daddy nya Nara. Untung akting gue bagus, kalau gak bisa wafat di usia muda gue.." ucap Sarah bernafas lega.
Buru-buru Sarah menelpon Nara untuk memberitahukan kalau daddy nya sedang berada di Jakarta.
Tuuuutt...
Panggilan nya tersambung, dan tak lama Nara mengangkatnya.
" Halo Sar, ada apa?"
" Nara!!! Ini gawat segawat gawatnya Nar..!!! " teriak Sarah. Nara langsung menjauhkan ponsel dari telinganya yang hampir tuli karena mendengar teriakan Sarah.
" Astaga!! Sarah kerongkongan lo terbuat dari apa sih, heran gue kalau ngomong gak pernah nyantai lo" omel Nara mengusap telinganya.
" Lupain dulu itu, lo harus tau sesuatu Nar "
" Sesuatu apaan belibet banget lo ngomong nya "
" Daddy lo lagi di Jakarta dan asal lo tau dia baru aja pulang dari rumah gue.."
Mata Nara membulat seketika.
" What!!!! Dia disini!! "
Tbc.
Jangan lupa jempolnya...😃😃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Mr Lie
semoga Daddy ktm Nara ya. kasihan Daddy di cuekin Mommy gara2 Nara nya blm di ketemukan.
2021-09-04
1
Fabro Os
lanjut kak...
2021-09-04
0