Episode 11

Melihat sang penyelamat datang, Nara buru-buru menghampiri Daffa dengan menyeberang jalan. Nara memang gadis ceroboh, suara klakson bergantian secara bersahutan memberi peringatan karena dia dengan sembarangan menyeberang.

" Astaga gadis itu benar-benar!" Ucap Daffa segera turun dari motor dengan panik. Bagaimana tidak panik jika gadisnya itu sangat ceroboh. Tunggu dulu! Gadis nya? Sejak kapan dia mempunyai pikiran itu.

" Ya ampun...kak Daffa si penyelamat ku! Untung kakak dateng " Nara langsung memeluk tubuh Daffa hingga si empunya berdiri mematung.

Darah nya berdesir diikuti irama jantung yang tampak berdetak secara tidak normal.

Nara yang menyadari posisi mereka begitu intim, ia pun segera melepas pelukannya.

' kenapa sudah dilepas? '

Daffa tampak tak rela saat Nara melepas pelukannya.

" Maaf kak,reflek.." cengir Nara dengan semu merah dipipinya. Tampaknya ia kini tengah malu sendiri karena tiba-tiba ia langsung memeluk Daffa..

" Kamu ini ya! Sebenernya umur mu berapa  sih? Tau gak nyeberang kayak tadi itu bahaya! " omel Daffa sambil mencubit gemas pipi chubby Nara.

" Sshh...sakit kak...!!" Keluh Nara meringis memegangi pipinya.

" Ya, aku takut nya kakak bakal ninggalin aku. Makanya lebih baik aku samperin aja " ucap Nara lagi, membuat Daffa menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Nara.

Fyi, Nara kini sudah memanggil Daffa dengan panggilan kakak. Semua ini berkat ancaman Daffa yang katanya akan memotong gaji Nara sebanyak 50.000 setiap ia memanggilnya 'om'. Tentu saja Nara tak mau itu terjadi.

" Ya udah keburu sore kita pulang aja yuk, Takutnya yang lain pada nyari " ucap Daffa.

" Tunggu!" Nara menahan nya.

" Kenapa lagi?"

" Emm..kan matahari udah mau tenggelam tuh. Gimana kalau kita lihat sunset aja, udah lama banget aku gak kepantai..mau ya..ya.." pinta Nara dengan mengedip-ngedipkan matanya lucu.

" Nggak! "

" Ayolah kak..sekali ini aja, please!!!! Bentar aja kok " Nara bahkan memasang wajah melasnya. Bodoh amat ia mau dikatain apa yang terpenting sekarang dia hanya ingin melihat sunset di pantai pulau dewata itu.

" Ya udah ayok, tapi setelah itu langsung pulang " akhirnya Daffa setuju.

" Yess! Makasih majikan ku yang paling baik " Nara bersorak kesenangan layaknya anak kecil. Daffa hanya memandang nya sembari mengulas senyuman tipis. Ini yang dia tidak dapatkan di setiap wanita yang selama ini dekatnya. Bersikap apa adanya tanpa menutupi. Dan semua itu ada pada Nara.

" Tapi tunggu sebentar! " ucap Nara lagi.

" Apalagi Nara..." sepertinya gadis ini memang benar-benar banyak maunya.

" Sebelum kesana, beli minum sama makanan dulu ya. Aku laper banget.."

" Kamu ini emang bener-bener ya.. udah dikasih hati minta jantung. Habis ini mau apa lagi hah! "

" Cukup itu aja dulu kok..tapi bayarin ya "

" hufft...iya " jawab Daffa kemudian berjalan mendahului Nara ke salah satu tempat penjual makanan tak jauh dari mereka. Memang benar, pembantunya ini bukan pembantu biasa.

Pemandangan sunset sore ini benar-benar sempurna, tak ada awan mendung. Langit yang perlahan berwarna jingga, serta matahari yang kian tenggelam semakin menambah keindahan pantai. Nara tampak menikmati, ia memejam kan kedua matanya merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya. Dan semua itu tak luput dari pandangan Daffa. Ia semakin mengagumi ciptaan tuhan didepannya ini. Benar-benar cantik!.

Tetapi Daffa selalu merasa ada yang dirahasia kan oleh Nara. Terutama tentang asal usulnya. Namun, jika diam bisa membuat Nara tetap berada didekatnya maka untuk selamanya Daffa akan memilih diam.

" Gak usah liatin aku kayak gitu, aku tau kok kalau aku ini cantik. Hati-hati ntar jatuh cinta " ucap Nara terkekeh melihat Daffa yang kelabakan seperti maling yang tertangkap.

" Ekhem..pede banget saya liatin kamu. Saya dari tadi nengokin kamu karena di matamu itu ada belek nya " ucap Daffa ngasal.

" Hah! Masa sih??" Nara pun memeriksanya, memang benar sih ada tapi gak besar. Meski begitu ia merasa malu dengan Daffa yang fikirnya akan merasa ilfeel saat melihatnya seperti itu.

" Maaf kak, dari tadi ya adanya? " tanya Nara. Daffa hanya mengangguk.

' Memalukan..'

" Makanya jadi orang itu jangan geer dulu " ucap Daffa terkekeh.

" Oh, ya. Gimana sama keluarga kamu, udah di hubungin??" Tanya Daffa.

" Emm...iya udah. Aku juga udah bilang kalau sekarang aku udah dapet kerja " jawab Nara gugup.

" Oh ya! "

" Ya.." Nara mengangguk. Tapi Daffa tau kalau yang diucapkan Nara itu adalah bohong. Bahkan semua itu tampak dari sorot matanya yang terlihat ragu.

"Emm.. kak, apa selama ini kakak gak pernah pacaran?" Tanya Nara.

" Kenapa nanya itu?"

" Ya..mau tau aja. Soalnya aku lihat kakak gak pernah bawa cewek kerumah " jawab Nara. Entahlah kenapa ia ingin tau sekali alasan Daffa yang masih betah melajang meski diusianya yang sudah menginjak kepala tiga.

Daffa menarik nafas lalu menghembuskan nya perlahan, " Dulu pernah, bahkan kami sudah mau menikah. Tapi sayang menjelang satu hari sebelum akad nikah dia pergi bersama selingkuhannya yang ternyata sahabat saya sendiri. Saya dengar dia sudah hamil saat itu " jelas Daffa, raut wajah nya langsung berubah sendu. Sepertinya itu luka yang sulit ia lupakan.

" Maaf kak, pertanyaan aku malah buat kakak jadi inget masa lalu " ucap Nara merasa tak enak.

" Gak papa, lagian setelah lima tahun kejadian itu baru sekarang aku cerita ke orang lain kecuali keluarga aku sendiri ".

Perasaan Nara menghangat ketika Daffa mengatakan itu. Apa Nara bukan orang luar lagi bagi Daffa? Entahlah, Nara pun ingin memastikan seperti apa perasaan nya sekarang ini.

" Ayo pulang, udah mau maghrib " ucap Daffa berdiri dan mengulurkan tangan nya.

" Iya " Nara meyambut uluran tangan itu.

' terasa hangat dan nyaman '.

Sesampainya dikediaman Tania, tampak semua orang kaget melihat kedatangannya bersama Daffa. Terlihat raut wajah Tania dan juga mamanya Daffa sangat khawatir.

" Nara, kamu gak papa kan? "

" Kamu kemana aja? Kata Fahri kamu hilang pas kalian di pantai?"

" Apa ada yang macem-macemin kamu?"

Keduanya menghujani banyak pertanyaan ke Nara. Hingga membuatnya merasa tak enak karena membuat semua orang khawatir.

" Maaf tante, kak Tania. Ini salah Nara, soalnya tadi pergi gak bilang dulu sama Fahri " ucap Nara menundukkan kepalanya.

" Emang kamu kemana? Aku sampe cemas banget pas balik ketempat kita tadi kamunya udah gak ada. Aku coba keliling cari ke sekitar pun gak ketemu" sahut Fahri.

" Maaf ya Fahri.."

" Kamu ketemu Nara dimana Daf?" Tanya Tania.

" Di jalan deket lampu merah, aku gak sengaja lihat dia tadi terus kupanggil deh " jawab Daffa.

" Untung aja ada Daffa..ya udah kamu bersih-bersih dulu gih. Terus kita makan malem bareng " ucap mama Daffa.

" Iya tan " Nara pun berpamitan dan pergi masuk kekamarnya.

Diantara mereka ada sepasang mata menatap tak suka ke Nara.

"  Cih! Dasar caper.."

TBC.

Terpopuler

Comments

Mr Lie

Mr Lie

ngiri aja kau Zara 😂😂

2021-09-07

0

Fabro Os

Fabro Os

lanjut kak...

2021-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 04
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episose 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126- End
127 Cuap-cuap author
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 04
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episose 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126- End
127
Cuap-cuap author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!