Episode 17

Sedari tadi Daffa terlihat begitu gelisah, bilangnya tidak ada apa-apa padahal hatinya merasa ada yang mengganjal.

Nara yang sejak tadi terus memperhatikan Daffa diam-diam seperti itupun jadi geregetan sendiri.

" Kak Daffa kenapa sih mukanya nggak enak banget. Lagi galau?" Tanya Nara sudah tahan lagi.

" Nggak"

" Lah terus kenapa dari tadi jidat kakak berkerut terus? " Nara masih penasaran dengan jawaban Daffa.

" Apa kamu pindah tempat kursus  aja ya Na?" Ucapnya tiba-tiba.

" Hah! Kenapa? Gak usah kak lagian disana enak kok dan juga gak terlalu jauh dari rumah" ucap Nara yang terkejut mendengarnya.

" Masalah nya mantan kamu yang punya gedung itu" ujar Daffa sedikit lesu.

" Hubungannya apa?" Nara semakin bingung dengan sikap Daffa sekarang ini.

Daffa menggenggam erat setir mobilnya menahan emosi yang hendak meluap dari tadi, gadis di sebelahnya ini benar-benar tidak peka.

" Gak baik sering ketemu mantan. Dan juga saya gak suka kamu deket-deket sama dia" ujar Daffa yang tampak serius.

Hmm..sepertinya ada tanda-tanda.

Nara tersenyum menatap raut wajah Daffa yang terlihat tak santai itu. Ia kini merasa kalau cintanya tak bertepuk sebelah tangan.

" Kak Daffa cemburu?" Celetuk Nara.

Ckiitt....

Tiba-tiba Daffa mengerem,untung saja jidat lebar Nara tidak sampai mengenai dashboar mobil karena tertahan oleh  seatbelt yang ia gunakan.

" Kak! Kalo mau mati jangan ngajak-ngajak dong. Gue belum kawin!" Teriak Nara tanpa sadar. Ia memegangi dadanya yang berdebar karena kaget.

" Maaf maaf tapi kamu gak papa kan?" Tanya Daffa yang terlihat khawatir saat melihat wajah pucat Nara akibat panik.

" Aku nya gak papa, tapi jantung aku nih udah mau lompat keluar rasanya. Bahaya tau ngerem mendadak kayak gitu, untung di belakang lagi gak ada kendaraan lain" omel Nara.

" Iya iya maaf, tapi benerkan gak ada yang luka? " jawab Daffa sembari memeriksa kening Nara yang nyaris kejedot.

" Iya nggak apa-apa " jawab Nara.

" Lalu gimana menurut kamu. Mau pindah tempat?" Ucapnya kembali ketopik pembicaraan.

" Gak usah. Lagian disana tempatnya nyaman dan juga ada diskon besar kan untuk biaya kursusnya. Supaya bisa lebih hemat biaya " jawab Nara tegas. Sekedar informasi, meski Nara anak sultan dia itu termasuk anak yang tak suka menghambur-hamburkan uang. Dan termasuk cewek pemburu diskonan.

" Karena di sana ada mantan kamu kan?" tanya Daffa menatap kesal Nara yang tak mau mendengarnya.

" Emang ada apasih sama mantan? Heran deh sama sikap kakak yang seolah- olah kayak lagi cemburu ke pacarnya " lama-lama Nara jadi kesel juga dengan sikap aneh Daffa hari ini.

"Iya aku cemburu! Aku cemburu lihat dia deket kamu, aku gak suka cara dia lihat kamu seolah-olah kamu itu dewi di matanya " tanpa sadar Daffa mengungkap uneg- unegnya.

Nara hanya mengedip-ngedipkan matanya tak percaya melihat Daffa yang  menggebu-gebu saat ia mengatakan cemburu. Oh, ayolah ini adalah momen  yang paling Nara tunggu. Dan akhirnya dengan sendirinya Daffa menunjukkan perasaan yang sebenarnya. Membuat perasaan Nara kian membuncah.

" Cemburu kenapa? Emang kakak pacar Nara?" Ucap Nara yang semakin ingin menarik Daffa agar ia kembali menyatakan perasaan nya dan berakhir pada status pacaran.

" Iya. Saya mau mulai sekarang kamu jadi pacar saya dan hanya akan menjadi milik saya" ucapnya dalam sekali tarikan nafas. Tanpa aba-aba Daffa memajukan wajahnya dan menempelkan bibirnya ke bibir ranum Nara. Hingga membuat si empunya mengerjap tak percaya.

" Dan saya gak terima penolakan " ucap Daffa ketika bibir mereka terlepas dengan deru nafas yang memburu.

Emang sontoloyo nih orang, udah maksa nyuruh jadi pacarnya eh, malah langsung nyosor aja.

" K-kak.." Nara masih masih mematung menatap Daffa. Antara pengen nabok sama seneng, Nara melihat Daffa yang masih terlihat santai sembari ibu jarinya mengusap bibirnya yang sedikit basah.

" Iya. Saya akan jujur. Sebenarnya saya suka sama kamu, saya juga gak tau kapan munculnya perasaan ini. Yang jelas saya ngerasa nyaman dan seneng saat sama kamu " jelas Daffa sembari menggenggam jemari Nara.

Nara menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

Daffa menatapnya dengan tatapan lembut yang sukses membuat jantung Nara kembali berdebar tak beraturan.

" Kamu mau kan.."

" Iya aku mau "  Nara langsung mengangguk cepat tanpa mendengar kelanjutan ucapan Daffa.

" Emang mau apa?" Goda Daffa.

" Jadi pacar kakak kan?"

" Pede banget! Kan belum selesai ngomongnya " ucap Daffa, yang sengaja membuat Nara jadi sebal.

Bugh!!

Nara meninju dada Daffa dengan kesal.

" Ngeselin banget sih, orang lagi serius juga. Jadi beneran nih bukan mau nembak?" gerutu Nara memeberengut kesal.

" Kalau ditembak mati dong kamunya"

Astaga! Rasanya tangan Nara sudah gatal ingin memukul laki-laki menyebalkan di sampingnya ini.

" Iya..iya..kita ulang deh " ucap Daffa tertawa renyah. Kemudian ia membenarkan posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Nara sambil memegang tangannya.

" Kamu mau kan jadi pacar aku? Bukan sekedar pacar tetapi sebagai calon istri dan anak-anak aku nantinya " ucap Daffa menatap serius Nara.

Bukan main senangnya Nara saat ini. Apalagi dengan kata-kata manis Daffa yang baru pertamakali ini ia dengar. Andai mereka tidak sedang dalam mode terharu sudah dipastikan Nara akan jingkrak-jingkrak seperti orang gila.

" Kakak serius mau jadiin aku calon istri?" Tanya Nara.

" Serius lah Na, usia aku udah matang untuk memulai rumah tangga. Apa kamu belum siap untuk menikah?" Tanya Daffa yang melihat keraguan di mata Nara.

Sekarang Nara jadi bingung sendiri, disaat ia tau akan perasaan Daffa malah ada satu permasalahan yang mengganggu pikirannya. Yah, ini persoalan tentang keluarganya. Apalagi mengingat daddy nya yang begitu pemilih dalam hal calon pendamping. Apa iya Daffa bisa memenuhi kriteria yang daddy nya inginkan. Tau lah ya, kalau orang kaya biasanya ingin mendapat menantu yang sepadan dengan keluarga mereka.

" Kenapa Na kok malah bengong?" Tanya Daffa yang merasa tak ada respon dari Nara.

" Emm...untuk itu. Aku agak ragu kak, soalnya kakak belum tau seluruhnya kan tentang kehidupan ku " jawab Nara .

Nara masih belum siap untuk memberitahu Daffa kalau dia itu anak dari pengusaha batu bara yang daftar nama nya terletak di urutan ke dua orang terkaya seIndonesia. Nara takut saat mendengar itu Daffa akan berubah dan menyerah dengan hubungan nya.

" Ya udah gak papa. kita jalani aja dulu sekarang. Saya gak maksa " ucap Daffa langsung memeluk Nara sembari mencium pucuk kepala Nara.

Nyaman dan hangat. Mungkin itulah yang Nara rasakan. Nara menyandarkan kepalanya kedada Daffa menghirup lama aroma  yang begitu wangi.

' calon imam idaman '

TBC.

Terpopuler

Comments

Mr Lie

Mr Lie

akhirnya Daffa mengutarakan perasaannya 🤗

2021-09-13

1

Ndhieanhie C'chayu Lestarie

Ndhieanhie C'chayu Lestarie

jdian

2021-09-13

0

Fabro Os

Fabro Os

lanjut kak 👍

2021-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 04
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episose 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126- End
127 Cuap-cuap author
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 04
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episose 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126- End
127
Cuap-cuap author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!