Naraya Aprilian Fahmi, gadis cantik yang tak sengaja Daffa tabrak saat itu. Sekarang sudah menjadi pacarnya. Awalnya Daffa hanya mengira perasaan nya ini cuma sekedar perasaan kagum karena paras nya yang cantik. Namun siapa sangka rasa kagum itu dengan cepat berubah jadi perasaan cinta. Ya, sepertinya Daffa benar-benar jatuh dalam pesona seorang Nara.
Sore ini, Daffa menjemput Nara ditempat kursusnya. Seperti biasa laki-laki yang paling Daffa benci begitu akrab dengan Nara yang membuat darahnya mendidih melihat interaksi keduanya.
" Kenapa diem aja sih kak? Marah sama aku?" Tanya Nara yang bingung dengan sikap Daffa yang tiba-tiba mendiaminya.
" Nggak!"
" Terus kenapa diem aja? Marah karena aku ngobrol sama Adrian "
" Jangan sebut namanya Nara, saya gak suka "
" Benerkan gara-gara itu. Udah berapa kali aku bilang kak, aku sama dia itu cuma masa lalu. Gak mungkin aku mau sama cowok nyebelin kayak dia"
" Tapi kamu akrab banget, takut aja nanti kalian bakal CLBK "
" Ck..kalau kakak masih mau ribut. Mending aku pulang sendiri deh, turunin aku sekarang!" Nara benar-benar kesal dengan Daffa yang begitu posessive padanya.
Mau bagaimana lagi,Daffa memang seperti itu. Sekali dia berkomitmen dengan satu perempuan maka ia akan menjadi begitu posessive. Nara pun baru mengetahui jika Daffa seperti ini.
" Turunin nggak! Atau aku lompat sekarang!" Ancam Nara.
Buru-buru Daffa menghentikan mobilnya, dan beralih menatap Nara yang sudah menangis. Ia pun langsung memeluk Nara dengan perasaan bersalah. Sebenarnya dia hanya takut kalau Nara akan meninggalkan nya sama seperti mantan nya dulu.
" Maaf...saya gak maksud buat kamu sedih" ucapnya lirih.
" Cemburu kakak tuh kelewatan. Kakak gak percaya sama aku? "
" Percaya kok, percaya banget malah. Aku cuma takut kalau kamu bakal ninggalin aku, apalagi kamu itu cantik, masih muda dan punya segalanya. Laki-laki mana sih yang gak bakal naksir sama kamu " ujar Daffa. Membuat Nara tersentak. Sebegitu cintanya kah Daffa padanya. Padahal kan mereka baru satu bulan bertemu dan baru beberapa berpacaran, apa iya sudah sedalam itu perasaan Daffa padanya.
" Aku minta maaf ya..udah jangan nangis lagi " ucap Daffa kemudian menghapus air mata Nara.
Cup
Daffa mencium bibir Nara.
" Tuh kan ambil kesempatan lagi " ucap Nara memukul lengan Daffa dengan wajah yang merona.
Cup
Satu kali lagi Daffa mencium bibir Nara. Dan kini Daffa menciumi seluruh wajah Nara dengan gemas membuat Nara tertawa geli.
" Saya bener-bener udah jatuh cinta sama kamu Na, terimakasih udah kasih kesempatan aku untuk jadi pacar kamu" ucapnya lagi kemudian kembali merengkuh tubuh mungil Nara kedalam pelukannya.
Oh tidak! Nara ingin sekali berteriak saat ini. Daffa benar-benar romantis sampai membuat Nara ingin terbang ke nirwana saat ini juga.
" Kita mau kemana kak?"tanya Nara mengendurkan pelukan Daffa.
" Ke Anyer..mumpung besok hari minggu malam ini kita jalan keliling kota Jakarta " jawab Daffa
" Beneran? Yeyyy...makasih kak.." Nara memekik kesenangan.
Daffa pun kembali menyalakan mobilnya dan melanjutkan perjalanan. Pas sekali saat mereka berdua sampai matahari hampir tenggelam. Menikmati senja yang indah bersama orang tercinta adalah momen yang paling berharga. Bersama meredupnya sinar mentari, Nara hanya mengingin kan satu permintaan nya terwujud yaitu agar lelaki di sampingnya ini akan menjadi jodohnya kelak.
" Gak dingin?" Tanya Daffa yang tiba-tiba memeluk Nara dari belakang sembari menyandarkan dagunya ke bahu Nara.
" Nggak kok, habis ini kita mau lanjut ke mana lagi?"
" Terserah kamu. Malam ini mau ke manapun bakal aku turutin "
" Beneran?"
" Iya.."
" Kalo gitu kita ke pasar malam ya, tadi Sarah bilang pasar malamnya baru buka beberapa hari di deket rumahnya" ucap Nara begitu antusias.
" Iya" jawab Daffa. Ia mengeratkan pelukannya, membenamkan wajahnya ke ceruk leher Nara. Rasanya begitu nyaman, sampai ia tak lagi memperdulikan sekitarnya yang tengah menatap adegan romantis mereka.
" Kak "
" Hmm..."
" Lepas ih, malu tau. Tuh mereka pada lihatin kita " ucap Nara berusaha melepaskan pelukan Daffa, ia juga baru sadar kalau dirinya tengah menjadi tontonan oleh orang-orang sekitar. Yah, meskipun kebanyakan dari mereka adalah pasangan.
" Biarin. Mereka itu cuma kagum lihat kemesraan kita, kayak di adegan-adegan drama yang sering kamu tonton itu" jawab Daffa tak bergeming. Ia malah lebih mengeratkan pelukannya hingga membuat Nara menjadi sesak.
Bugh!
Nara menyikut perut Daffa hingga pelukannya langsung terlepas. Daffa sampai tertunduk meringis memegangi perutnya yang sakit.
" Kok di sikut sih perut aku, sakit tau.." ucap Daffa masih memegangi perutnya.
" Habisnya di bilangin gak bisa, ya udah aku ambil cara terakhir. Gimana sakit nggak? Sakit nggak? Sakit lah masa enggak...hahah" sesudah mengejek Nara langsung berlarian, hingga Daffa yang sudah gemas pun turut mengejar Nara. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran ala sinetron, dan berakhir basah-basahan karena tak sengaja Nara terjatuh di pasir saat ombak datang.
" Kamu sih pake acara lari-lari kayak anak kecil, basah kan jadinya " ucap Daffa sembari memakaikan jaket miliknya ke tubuh Nara yang sudah menggigil.
Karena baju Nara yang benar-benar basah, membuat keduanya berakhir di toko baju. Mana tega Daffa melihat Nara yang sudah kedinginan seperti itu, ia tak akan membiarkan Nara sakit lagi seperti waktu mereka di Bali.
" Maaf ya, kita malah jadi beli baju dulu"
" Kenapa minta maaf, baju kamukan basah. Aku gak mau sampe kamu sakut lagi"
" Karena itu lah aku minta maaf, coba aja tadi gak usah pake acara lari-lari segala pasti kita udah di pasar malem sekarang"
" Tapi seru kok, aku seneng. Lagian besok malemkan bisa, untuk sekarang kita pulang aja. Tuh bibir kamu udah pucat begitu" bujuk Daffa. Nara hanya menghela nafas pelan. Sedikit kecewa karena malam minggunya terganggu gara-gara bajunya basah. Lain kali akan Nara ingat untuk tidak berlarian di bibir pantai nantinya.
Melihat wajah kecewa Nara, Daffa menjadi tidak tega. Apalagi mengingat betapa antusiasnya Nara saat mereka berangkat tadi.
" Emm..kita cari makan dulu ya, kamu mau apa?" Tanya Daffa saat keduanya telah masuk ke mobil.
" Seafood "
" Oke. Tapi kamu gak ada alergi kan?"
" Nggak ada "
" Kamu yang tentuin tempatnya ya"
" Iya" jawab Nara mengangguk.
Sudah pasti Nara akan memilih tempat biasa keluarganya berburu seafood di salah satu restoran mewah.
Fresh seafood Resto
Kini keduanya telah tiba di tempat tujuan sesuai dengan keinginan Nara. Restoran mewah sekelas dengan restoran di hotel bintang lima.
" Akhirnya bisa kesini lagi..." ucap Nara begitu senang.
" Emang dulu sering ya makan disini?"
" Iya. Waktu aku masih SMA, keluarga aku tinggal di Jakarta. Dan restoran ini tempat paling kami favoritin" jelas Nara. Lalu ia menarik tangan Daffa membawanya masuk kedalam. Nara benar-benar tak sabar ingin mencicipi segala jenis seafood di restoran ini.
Namun baru saja ia hendak masuk, tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
" Naraya!"
Deg
Langkah Nara langsung terhenti kala ia mendengar suara bariton yang amat ia kenal. Nara menoleh sebentar menatap pria berambut pirang yang tengah menatap tajam dirinya.
" Na-ra-ya !!" Panggilnya lagi kini bahkan dengan sambil mengeja nya. Jika sudah seperti ini hanya satu kata yang terlintas di benak nya.
Mampus!!
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Mr Lie
ambyaaaar 🙈
2021-09-15
0
Marwati
dadynya...
2021-09-14
0