Episode 12

Nara benar-benar merutuki kebodohannya kemarin yang kabur dari Fahri. Dan kini berujung dengan dirinya harus terbaring seharian diatas tempat tidur. Yah, karena terlalu capek, telat makan, ditambah ia terkena angin laut. Tubuh Nara menjadi drop, sejak semalam ia menggigil kedinginan serta suhu tubuhnya yang panas.

Untung ada pembantu Tania yang tak sengaja melihat Nara dikamarnya. Dan dengan segera ia melaporkan hal itu kr keluarga Daffa.

" Ck..kalau udah ngerasa gak sehat kenapa diem aja" ucap Daffa yang duduk disebelah Nara, sejak pagi Daffa telah menjaga Nara.

" Maaf kak, aku juga baru ngerasa gak enak badan pas tadi malem " cicit Nara lirih.

" Ya udah, aku tinggal dulu ada kerjaan soalnya. Gak papa kan kamu sama bibik "

" Iya.."

Daffa pun pergi keluar kamar, sebenarnya ia tak tega meninggalkan Nara dalam kondisinya yang sekarang ini. Bagaimana pun Nara bekerja dengan nya tentu saja ia sudah menjadi tanggung jawab Daffa.

Benar saja baru satu jam ia berada diluar, pikiran nya dipenuhi oleh Nara. Membuatnya tak berkonsentrasi.

" Pak..pak Dafa..." seorang pria paruh baya yang merupakan rekan kerjanya beberapa kali memanggil Daffa yang tampak tak mendengar.

" Pak Daffaa!" Kali ini dengan suara yang meninggi, hingga Daffa tersentak kaget.

" Ah...iya "

" Maaf pak..sepertinya ada yang mengganggu pikiran anda? " tanyanya.

" Sebenarnya iya pak..maaf sebelum nya pak Wijaya sepertinya saya akan pulang" ucap Daffa merasa tak enak hati.

" Apa ada yang sakit? "

" Iya..maaf ya pak saya harus buru-buru pergi " ucap Daffa lagi kemudian ia langsung pergi.

Rumah Tania tampak sepi, hanya ada pembantunya saja dirumah. Karena mama dan kakak nya itu sedang pergi kerumah sakit untuk check up kehamilannya. Daffa langsung menuju kamar Nara.

" Masih panas " ucapnya saat ia menempelkan punggung tangannya ke dahi Nara.

" Nara..Nara.." Daffa mencoba membangunkan Nara yang tampak lelap.

Nara memaksa membuka kedua mata nya yang terasa amat berat.

" Kak Daffa udah pulang? Cepet banget?"

" Iya..kerjaan ku udah selesai. Kita kedokter ya? Panas kamu belum turun-turun "

Nara hanya mengangguk lemah, Daffa pun langsung menggendong Nara. Daffa benar-benar sangat mengkhawatir kan keadaan Nara yang tampaknya semakin memburuk. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.

***

" Gimana dok keadaan nya? Apa sakitnya parah?" Tanya Daffa saat dokter keluar dari ruangan Nara.

" Cukup buruk, sepertinya dia punya riwayat penyakit tipes. Terlalu lelah mungkin penyebab penyakit nya kambuh. Apa lagi kondisi fisik nya yang memang lemah " jelas sang dokter.

" Apa dia harus dirawat di rumah sakit?"

" Di rawat dirumah saja sudah cukup. Hanya tolong perhatikan pola makan dan jangan suruh dia bekerja terlalu berat dulu ya "

Setelah dokter itu pergi Daffa segera masuk kedalam ruangan. Daffa memandang wajah Nara yang pucat, tak ada ocehan, tak ada candaan Nara yang biasa Daffa lihat ternyata tak sekuat yang ia kira.

" Cepet sembuh, saya tak suka lihat kamu begini " ucapnya lirih kemudian mengecup lembut kening Nara.

Tak terasa hari semakin malam, Daffa yang masih menunggu Nara sadar sampai ketiduran disamping Nara. Sedangkan Nara yang baru membuka mata, ia dikejutkan saat melihat Daffa yang tertidur disebelahnya. Nara menatap lama wajah itu, wajah yang selalu mengusik pikirannya.

" Apa iya gue suka sama dia? " ucapnya, tangan nya terulur menyentuh rambut Daffa membuat si empunya terbangun.

" Eh..udah bangun kamu Na? Gimana masih pusing? Apa ada yang sakit? Saya panggil dokter aja ya.."

" Gak usah, aku udah mendingan kok. Kenapa aku bisa ada disini? Perasaan tadi masih dirumah"

" Saya yang bawa kamu. Soalnya panas kamu gak turun-turun. Lainkali kalau udah ngerasa gak enak badan jangan dipaksain kerja "

" Hehe...aku juga gak terlalu ngerasain nya. Soalnya kemarin aku baik-baik aja kok "

" Ya udah, kamu tunggu sebentar aku panggilin dokter dulu. Katanya tadi kamu udah boleh pulang malem ini " ucap Daffa. Nara pun mengangguk kecil.

Nara melihat Daffa yang keluar ruangan dengan tersenyum. Entah kenapa ia merasa sikap Daffa itu seperti rasa perhatian dari seorang kekasih.

Tak lama kemudian, Daffa datang bersama seorang dokter untuk memeriksa kembali kondisi tubuh Nara.

" Panas nya udah turun, seperti nya kondisinya membaik. Dia udah  boleh pulang " ucap dokter itu setelah melakukan pemeriksaan sebentar.

" Baik, terimakasih dok " ucap Daffa.

" Sama-sama. Kalau begitu, saya permisi dulu" jawab dokter itu kemudian ia keluar ruangan.

" Ayo kita pulang, kak Tania sama mama pasti udah khawatir dirumah " ucap Daffa membantu Nara turun dari tempat tidur.

" Yah, sandal aku mana? Gak di bawa ya tadi pas bawa aku ke sini?" Tanya Nara yang tak melihat ada sandalnya di lantai.

" Nggak saya bawa tadi..kalau gitu biar saya gendong kamu "

" Hah! Eh, gak usah. Nyeker aja gak papa lagian deket sini kan parkiran nya " tolak Nara. Sudah gugup ini malah ditambah mau digendong Daffa, bisa- bisa jantung nya akan melompat keluar.

Tapi yang namanya seorang Daffa, tetap lah Daffa. Setiap perkataannya tak bisa dibantah. Tanpa aba-aba ia langsung menggendong Nara dan membawa nya keluar.

Bayangkan saja saat ini keduanya tengah menjadi pusat perhatian orang-orang disepanjang koridor rumah sakit. Bahkan terdengar banyak yang memberi pujian kalau mereka itu pasangan yang romantis.

" Kak malu! " cicit Nara menyembunyi kan wajah nya di ceruk leher Daffa.

" Biarin aja..anggap perkataan mereka itu benar" jawab Daffa.

" Hah! Apa nya yang benar ?"

" Ck..lupakan kalau gak ngerti maksud mereka. Dasar bodoh!" Cibir Daffa.

Bugh!

" Ish..kebiasaan banget sih. Habis ngomong manis tiba-tiba langsung ketus lagi " kesal Nara.

Sesampainya dikediaman Tania, tampak semua orang telah menunggu mereka di beranda rumah.

" Ya ampun Nara, kamu gak papa kan? Tante cemas banget loh pas Daffa telpon katanya kamu sakit " ucap mama Daffa langsung menghampiri keduanya.

" Iya Na, kamu sakit kok diem aja sih. Bikin khawatir " sahut Tania.

" Maaf kak, tante..aku juga mulai ngerasa gak enak badan tuh pas tengah malemny " jawab Nara.

" Mah..aku bawa Nara kekamar dulu ya " ucap Daffa membawa Nara masuk.

Tania tersenyum tipis memperhatikan adiknya yang tampak begitu perhatian dengan Nara. Karena selama ini belum ada yang membuat adik nya itu bisa seperhatian seperti sekarang ini.

" Mah kayak nya mereka jangan di biarin tinggal berdua deh " ucap Tania.

" Kenapa? Mamah kan sering disini. Kalau Nara juga kita suruh tinggal disini rumah gak ada yang ngurusin" jawab mamanya.

" Ck..mama gak lihat tuh kalau si bujang lapuk itu lagi kasmaran sama Nara "

" Ahh! Masa sih ngaco kamu. Menurut mama sikap dia wajar-wajar aja tuh, lagian mana mungkin Daffa suka sama pembantu. Aneh-aneh aja kamu ini " jawab Mamanya kemudian turut masuk kedalam.

" Yee..dibilangin gak percaya. Dasar emak-emak "

Tbc.

Terpopuler

Comments

Mr Lie

Mr Lie

cie..cie.. Daffa romantis nih ye, tanda2 nih 😁🥰

2021-09-08

0

Fabro Os

Fabro Os

lanjut kak...

2021-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 04
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episose 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126- End
127 Cuap-cuap author
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 04
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episose 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126- End
127
Cuap-cuap author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!