Episode 2

Setelah drama bujukan Nara agar bisa tinggal ditempat Daffa, akhirnya Daffa pun setuju. Karena jika dilihat kasihan juga dia, hanya hidup sebatang kara di kota besar ini. Apalagi Nara memiliki wajah yang cantik pasti akan ada banyak ancaman seksual yang menghampirinya. Terutama untuk para penjahat wanita.

" Ini rumah om?" Tanya Nara saat ia sudah berdiri didepan sebuah rumah cukup besar berwarna putih.

" Bukan. Rumah tetangga! " jawab Daffa ketus.

" Ish! Orang serius juga "

" Ya jelas rumah saya dong, tapi lebih tepatnya rumah ibu saya " jawab Daffa.

" Saya beneran mau di jadiin pembantu nih om?" Tanya Nara yang mungkin pertanyaan itu sudah sepuluh kali ia tanyakan sejak di mobil tadi.

" Iya. Lagian saya juga belum tau asal usul kamu itu, harusnya kamu masih bersyukur saya mau nerima kamu tinggal di sini " ucap Daffa kemudian ia melenggang masuk kedalam rumah.

Nara mengekori Daffa dari belakang, tampak seorang wanita paruh baya tengah duduk sembari menyeruput secangkir teh didepan televisi.

" Assalamualaikum bun " Daffa menyalami punggung tangan mama nya dan diikuti oleh Nara.

" Ini siapa Daf?" Tanya sang bunda yang kaget saat melihat Nara berdiri disamping Daffa sambil tersenyum.

" Dia orang yang gak sengaja Daffa tabrak kemarin bun, semalam udah Daffa jelasin kan sama bunda waktu di telepon, soal nama Daffa lupa tanya" jelas Daffa menyengir, bodoh sekali ia sampai lupa tanya nama gadi itu.

" Kamu ini gimana sih Daf, kok bisa namanya gak tau " ujar bunda geleng-geleng kepala.

" Oh ya, aku juga lupa memperkenalkan diri sih kemarin hehe.. kenalin tante nama saya Naraya Aprilia Fahmi, panggil aja Nara " ucap Nara memperkenalkan diri.

" Nama yang cantik.." puji bunda Daffa langsung memeluk Nara.

" Dia di sini mau jadi pembantu sementara kita bun, katanya sih dia gak punya saudara di sini. Karena kejadian kemarin semua barang nya hilang " jelas Daffa yang masih berdiri di antara mereka.

" Ya ampun, kamu nekat banget sih dateng ke kota ini tapi gak ada kenalan. Hati-hati sayang disini banyak orang jahatnya "

" Namanya juga pengen merantau, mau merubah nasib tan " jawab Nara tersenyum.

Mama Daffa tampak begitu menyukai Nara, dan kini bunda Daffa sudah memeluk Nara dengan erat. Seolah menyambut putrinya yang baru saja pulang. Membuat Daffa heran sendiri, kok bisa bundanya ini cepat akrab dengan gadis yang baru ia bawa.

" Selamat datang dirumah kami, semoga kamu betah ya tinggal disini " ucapnya begitu lembut.

Benar-benar lembut tutur bahasanya, jadi mengingatkan Nara pada mommy nya. Yah, meskipun terkadang mommynya itu agak bar-bar tetapi jika menyangkut dengan kasih sayang dia juaranya.

Sebuah ruangan berukuran 3x3 bercat putih, lengkap dengan sebuah kasur single bed dan satu buah lemari. Meski tak sebesar dirumah nya, tetapi cukup nyaman untuk di tempati.

" Kamar nya seluas kamar mandi ku di rumah " ucapnya saat netra matanya menelisik seisi kamar. Jelaslah kamar kecil itu tak bisa dibandingkan dengan kamarnya di Kalimantan yang ukuran nya jauh lebih besar.

Tok tok tok

Suara ketukan dari pintu kamar itu, sukses membuat Nara kaget, untung saja tak ada sumpah serapah yang terucap seperti biasanya ia dirumah.

" Ada apa?" Ara menatap nanar pria yang tengah berdiri diambang pintu itu . Daffa menjinjing sebuah tas hitam, sepertinya isinya itu adalah pakaian.

" Ini, bunda yang ngasih.. nanti kalau ada waktu saya belikan yang lain " ucap Daffa sembari menyerahkan tas itu ke Nara.

" Makasih " jawabnya singkat.

Daffa sampai bingung sendiri dengan gadis dihadapan nya ini. Kenapa selalu tampak tidak suka jika berbicara dengan nya.

" Ya sudah, saya pergi dulu. Ingat besok kamu sudah mulai bekerja " Daffa mengingatkan.

" Iya iya, bawel banget.." jawab Ara mendorong Daffa keluar dan segera menutup pintunya.

" Gadis itu benar-benar.." geram Daffa yang kesal dengan sikap Nara.

" Eh, tunggu dulu " cegah Nara saat Daffa hendak pergi.

" Ada apa? "

" Nama om siapa? Kan kita belum kenalan "

" Daffa, oh ya bisa gak kamu jangan panggil saya dengan sebutan om. Saya belum setua itu asal kamu tau "lalu Daffa melenggang pergi meninggalkan Nara yang belum selesai berbicara. Benar- benar menyebalkan.

Bagaimana Nara tidak kesal, mengingat saat dirumah sakit kemarin dengan tidak berperasaannya Daffa tidak mau dimintai tolong untuk mencari koper yang di tinggal kan Nara didekat bandara. Alhasil, setelah Nara keluar rumah sakit barulah mereka mencoba mencari. Tetapi terlambat, ada salah satu pemilik warung kelontongan tak jauh darintempat Nara dijambret bilang koper Nara sudah dibawa seorang pemulung.

Dan itu sukses membuat Nara nangis kejer dipinggir jalan seperti otang gila. Gimana gak nangis sementara didalam kopernya itu masih ada beberapa uang tunai dan yang pasti semua baju yang ada didalam koper nya itu gaess!! Mehong!!! Dan semuanya itu bermerk.

Di meja makan,

" Nara yakin mau jadi pembantu disini? Tante bisa loh nolong kamu kalau memang mau pulang lagi ke Kalimantan " ujar Mama Daffa ketika mereka bertiga tengah makan malam bersama.

" Yakin, tante. Niat saya kan emang mau kerja pas dateng ke kota ini. Cuma kemarin lagi apes aja ". Yaiyalah, nolak kan emang Nara niatan nya mau kabur. Kalau kembali lagi bisa-bisa dia ditertawakan oleh daddy nya yang menyebalkan itu.

" Asal jangan buat susah aja " celetuk Daffa.

" Kamu apaan sih Daf, ketus banget ngomong nya "

" Emang bener kok bun, lihat dia aja Daffa gak yakin kalau dia bisa kerja " cibir Daffa menatap remeh Nara.

" Jangan asal menilai kalau belum lihat hasilnya " tegur sang bunda.

" Tau nih tan, om Daffa itu emang nyebelin! Kalo ngomong beuuhh langsung jleb di hati " tambah Nara, supaya Daffa semakin dipojokkan oleh bundanya.

" Om?? Kamu manggil Daffa om??" Kemudian mama Daffa tergelak melihat wajah masam Daffa. Yang benar saja anaknya itu dipanggil om. Sedangkan dia saja belum punya anak apalagi menikah.

" Tuh Daf, kamu aja udah dipanggil om sama dia. Harusnya kamu cepetan cari calon istri udah tua juga" Mamanya ini terlihat senang sekali melihat anaknya tertindas.

Daffa menatap tajam Nara yang tengah menertawainya. Sepertinya Daffa menyesal sudah membawa gadis absurd ini kerumahnya. Biarpun wajahnya cantik tapi selalu buat dia kesal.

Blee..

Nara menjulurkan lidahnya mengejek Daffa.

" Udah berapa kali sih saya bilang jangan panggil om, ngeyel banget jadi cewek " ujar Daffa.

" Lah usia kita kan beda jauh tuh, wajar dong saya panggil om ya nggak bun? "

" Hahah..apa bunda bilang Daf?? "

" Terserah lah..Daffa udahan makannya. Mau langsung kekamar " ujarnya kemudian beranjak pergi.

" Lah kok ngamok!!! "

Tbc.

Terpopuler

Comments

Marwati

Marwati

lanjut kak....
om dafa jgn ngambek nanti cinta

2021-09-02

0

Mr Lie

Mr Lie

om Daffa jgn ngambek dong ✌️😂

2021-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 04
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episose 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126- End
127 Cuap-cuap author
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 04
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episose 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126- End
127
Cuap-cuap author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!