Hari Pertama Di Dunia Nyata

Happy reading ❤️

Amanda begitu kesal dengan apa yang Andre katakan, bagaimana bisa kekasihnya itu tak punya hati sama sekali. Saat ini Amanda tidur memunggungi Andre, ia tak ingin sekedar melihat wajah lelaki yang terbaring di sebelahnya.

"Manda, kamu marah ? Kerjaan cukup kacau karena aku tinggalkan. Besok baru mau aku lihat secara langsung. Setelah membaik aku akan membantu cari ibumu."

Amanda tak bergeming, ia terlanjur merasa kesal dan tersinggung pada kekasihnya itu.

"Manda... Please jangan merajuk. Beban pikiran aku udah banyak. Aku bilang aku akan bantu cari ibumu. Katakan aku harus bagaimana ?"

Amanda mendengarkan dengan seksama apa yang Andre ucapkan, senyuman puas terukir di wajahnya sebelum ia membalikkan badannya secara perlahan.

Amanda kembali memasang wajah memelas ketika berhadapan dengan Andre. Senyuman tadi sirna sudah.

"Maafin aku sayang... Maafin aku yang kurang mengerti keadaan kamu," jawab Amanda memelas.

"Aku tahu kamu sibuk, tak apa aku cari ibuku sendiri. Hanya saja...." Amanda menghentikan ucapannya karena ragu, ia melihat ekspresi Andre sebelum melanjutkan ucapannya.

"Hanya apa ?" Tanya Andre yang mulai terpengaruh, ia memiringkan tubuhnya dan memberikan usapan halus di rambut Amanda.

"A... Aku memerlukan kendaraan untuk mencarinya." Ucap Amanda pada akhirnya.

Andre terdiam untuk beberapa saat, ia menanti Amanda meneruskan ucapannya.

"Maksud aku, aku kan besok harus mencarinya ke berbagai tempat akan sangat sulit bila menggunakan kendaraan umum." Lanjut Amanda lagi sembari memainkan jemarinya di dada Andre yang masih berbalut kaos.

"Cuaca panas, dan jarak yang berjauhan akan menjadi kendala." Amanda terus memberikan alasan.

"Hmm baiklah, kamu mau mobil jenis apa?" Tanya Andre.

Dibalik wajahnya yang memelas, Amanda bersorak gembira. Yang ia inginkan tercapai juga.

"Terserah, tapi tentunya mobil yang pantas untuk seorang kekasih dari Andreas Tama. Kamu gak mau bukan kalau aku terlihat tak berkelas?"

"Mmm baiklah, apapun untukmu Sayang. Tinggal pilih yang kamu mau."

"Benarkah ?" Tanya Amanda dengan mata berbinar bahagia.

"Ya tentu, besok asistenku akan menemanimu,"

"Terimakasih Sayang, kamu memang yang terbaik." Ucap Amanda seraya memberikan sebuah kecupan mesra di bibir Andre dan lelaki itupun membalasnya dengan suka hati.

***

Sabina terbangun ketika hari masih gelap, ia pun mendudukkan dirinya di tepian ranjang untuk sesaat dan kemudian berdiri untuk membersihkan diri.

Setelah semua ritual paginya selesai dilaksanakan, ia berjalan keluar kamarnya menuju dapur yang tak jauh dari kamarnya, menuangkan air putih pada sebuah gelas dan membawanya menuju kabar Gibran.

Sesuai ucapan suaminya, pintu kamar itu tak terkunci. Dengan perlahan Sabina berjalan masuk dan meletakkan segelas air putih itu di atas nakas.

Sabina terdiam untuk beberapa saat, ia berpikir bagaimana cara membangunkan Gibran tanpa membuatnya terkejut. Ia pun memutuskan untuk memberikan usapan-usapan lembut pada kaki Gibran agar lelaki itu terbangun.

"Mmm... Gibran, bangun. Sudah pukul 5 lebih nanti kamu kesiangan." Ucap Sabina dengan lembut.

Namun sepertinya Gibran masih asik dalam alam mimpinya sehingga Sabina harus mengulangi kembali apa yang ia lakukan.

Beruntung bagi Sabina, percobaan keduanya membuahkan hasil. Gibran pun membuka matanya dengan perlahan.

"Selamat pagi," ucap Sabina yang terduduk di tepian ranjang dan tangannya yang lembut memberikan usapan-usapan halus di atas kaki suaminya itu.

"Pagi," jawab Gibran dengan suara seraknya.

"Air minum di atas nakas, aku turun ya mau bikin sarapan. Aku tunggu di bawah," ucap Sabina sebelum ia berdiri meninggalkan Gibran.

"Terimakasih," ucap Gibran ketika Sabina hampir meraih pintu.

Sabina menolehkan wajahnya dan tersenyum sebagai jawaban. Ia kembali berjalan keluar dari kamar Gibran.

Gibran meminum segelas air yang telah Sabina sediakan, semenjak menikah Sabina selalu melakukan hal itu. Meskipun sederhana namun entah mengapa Gibran begitu menyukainya.

Pukul setengah 7 Gibran sudah terlihat rapi. Hari ini ia ada praktek pagi yang di mulai pukul 8 pagi dan biasanya bila awal pekan seperti sekarang ini jumlah pasiennya akan meningkat dari hari sebelumnya.

Gibran berjalan menuruni tangga dan berjalan ke arah dapur, dari kejauhan ia bisa melihat Sabina sedang menyiapkan sarapan diatas meja.

"Sarapan dulu," ajak Sabina pada dirinya.

Diatas meja telah tersedia roti tawar, telur omelette, sosis goreng, beberapa jenis sayur yang di rebus juga segelas jus jeruk. Yang terlihat menggugah selera.

"Mmm, apa mau yang lain?" Tanya Sabina ragu.

"Ini cukup Bina, terimakasih." Jawab Gibran yang kini mendudukkan tubuhnya di atas kursi.

Gibran memperhatikan Sabina yang berjalan hilir mudik menyiapkan segalanya. Mata Gibran masih tak bisa untuk tidak menatap cara Sabina berjalan. Dalam hati ia merasa bila Sabina begitu lemah dan ringkih dengan keadaannya yang seperti itu.

"Bina, kamu gak usah maksain untuk menyediakan sarapan untukku. Kan ada mbok Inah yang bisa melakukannya."

Sabina pun menghentikan langkahnya dan menatap Gibran untuk sesaat.

"Apa kamu gak suka ?" Tanya Sabina.

"Enghh... Bukan, bukan begitu maksudku Bina."

Sabina mengerti apa yang Gibran maksud, ia pun segera duduk di hadapan suaminya itu.

"Walaupun kondisi aku seperti ini, tapi aku bisa melakukan banyak hal. Kamu jangan khawatir." Ucap Sabina tanpa merasa tersinggung.

Sedangkan Gibran, ia terdiam merasa tak enak hati dengan apa yang baru saja terjadi.

"Bina, maafkan aku.. aku gak bermaksud..," Gibran tak bisa melanjutkan ucapannya.

"Its oke tak apa. Ku harap kamu akan terbiasa dengan kehadiran aku yang seperti ini." Ucap Sabina yang kemudian melayani Gibran di meja makan.

"Bina, aku sungguh-sungguh minta maaf, aku hanya tak mau merepotkanmu,"

"Aku mau maafin asal kamu makan yang banyak," jawab Sabina sembari tertawa.

Untuk kesekian kalinya Gibran merasa terpesona oleh kelembutan dari seorang Sabina. Dan untuk mendapatkan maaf dari istrinya itu, Gibran pun menghabiskan sarapan paginya.

Sabina mengantarkan kepergian suaminya itu hingga pintu. Keduanya terlihat canggung ketika Gibran akan pergi meninggalkan rumah, "hati-hati di jalan" ucap Sabina malu-malu

"Kamu juga baik-baik di rumah," jawab Gibran dengan tersenyum kikuk.

Mobil Gibran mulai berjalan menjauhi, tapi matanya masih tertuju pada kaca spion yang berada di atasnya. Ia melihat Sabina yang melambaikan tangannya. Sebuah senyuman terukir di wajah Gibran saat ini.

***

Gibran tiba di pelataran parkir rumah sakit pukul 8 kurang 20 menit. Seorang petugas keamanan memandu Gibran untuk parkir di tempat khusus para orang-orang penting.

"Kenapa disini ?" Tanya Gibran.

"Tidak apa-apa Pak dokter, tapi mulai hari ini bapak parkir di sini biar lebih aman."

"Beneran gak apa-apa?"

"Iya pak saya jamin."

"Baiklah kalau begitu," jawab Gibran, ia merasa bingung karena lahan parkir yang lain pun masih ada beberapa yang kosong.

Mobil city car nya yang sederhana terlihat begitu kontras di banding beberapa mobil mewah keluaran Eropa yang terparkir di sebelah kiri dan kanannya.

Masih sibuk dengan pikirannya, Gibran terus berjalan. Beberapa orang yang ia temui pagi ini membungkukkan tubuhnya saat menyapa, bahkan petugas keamanan membukakan pintu rumah sakit dan tersenyum ramah ketika Gibran memasukinya.

"Selamat pagi pak dokter Gibran," sapanya ramah.

"Pagi, terimakasih." Jawab Gibran terheran.

"Apa semua orang sedang dalam mood yang baik hari ini?" Batin Gibran dalam hatinya.

Setelah berjalan beberapa lama Gibran pun tiba di ruang prakteknya, suster Leni yang biasa membantunya berdiri dan menyambut Gibran dengan ramah. Ia pun terlihat berbeda dari biasanya.

Gibran makin terheran, sebenarnya apa yang telah terjadi. Tak mau ambil pusing Gibran pun bersiap untuk melakukan pekerjaannya.

***

Di lain tempat Andre baru saja menghabiskan sarapannya berupa 2 lembar roti tawar yang diolesi selai kacang. Saat ini ia duduk sendirian di meja dapurnya. Amanda masih tertidur pulas di dalam kamar.

Andre pun menghampiri kekasihnya itu sebelum ia pergi.

"Manda, aku pergi ya. Nanti siang asistenku akan menjemputmu,"ucap Andre sembari mengusap-usap kepala Amanda.

Amanda pun meregangkan tubuhnya dan mulai membuka mata. " Maaf sayang, aku bangun kesiangan." Ucap Amanda dengan suara seraknya.

"Gak apa-apa, kamu pasti lelah. Aku pergi ya." Andre pun mengecup puncak kepala Amanda sebelum ia pergi.

Setelah yakin Andre benar-benar pergi Amanda pun mendudukkan tubuhnya di atas ranjang, ia langsung mengambil ponsel dan menyalakannya.

"Ya ampun... Pura-pura tidur lelah juga," ucap Amanda bermonolog. Sebenarnya ia telah terbangun dari beberapa jam yang lalu namun ia terus membaringkan tubuhnya agar Andre mengira ia masih tertidur pulas.

"Aku datang kesini untuk jadi Nyonya bukan jadi pembantu," lanjut Amanda bermonolog. Ia tak mau lelah menyediakan segala kebutuhan kekasihnya.

berzhembenk...

Terimakasih sudah baca ❤️

mumpung Senin bolehlah vote novel ini, bagi yang ikhlas saja yaa.

have a nice day everyone 🥰

Terpopuler

Comments

lily

lily

masih bngung ,,, Andre pikirannya kmna,,,, mungkin krna emang laki2 yg baik akan dpt perempuan yg baik pula dan bgtu juga sebaliknya , ya kaya Andre ini cocok sama Amanda

2024-04-18

0

Yellyati Iyel

Yellyati Iyel

meninggalkan permata untuk baru kerikil lo andre 🙄🙄🙄🙄🙄

2023-12-20

0

Debby Nurmalia

Debby Nurmalia

km salah memilih pasangan andre, km pasti menyesal

2023-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Menjelang Pernikahan
2 Akad Nikah
3 Malam
4 Malam ( 2 )
5 The Morning After
6 Kesepakatan
7 Bulan Madu
8 Saling Menguatkan
9 Kembali Ke Jakarta
10 Lamunan
11 Makan Malam
12 Hari Pertama Di Dunia Nyata
13 Masih Di Hari Pertama
14 Memperhatikan
15 Bab Ke 15
16 Memperhatikan Dari Jauh
17 Tentang Rasa
18 Berusaha Saling Mengenal
19 Amanda
20 Jangan Jatuh Cinta Lagi
21 Tak Ada Yang Tahu
22 Marah
23 Sogokan
24 Kembali Bersama
25 Ibu Mertua
26 Kenyataannya
27 Kejutan
28 Bingung Judulnya
29 Patah Hati
30 Memutuskan
31 Memenuhi Pikiran
32 Kamu
33 Kamu (2)
34 Dan Itu Kamu...
35 Cinta
36 Gajian
37 Membatalkan
38 Makan Siang
39 Makan Siang
40 Terkuak
41 Pengumuman
42 Acara Amal 1
43 Acara Amal 2
44 Malam Setelah Acara
45 Yang Kemudian Terjadi
46 Sudah Sempurna
47 Membuktikan Ucapan
48 Perbuatan Bodoh
49 Marahan
50 Ancaman
51 Baikan
52 Gaun Keramat
53 Kesepakatan Baru
54 Kesepakatan Lain
55 Kangen
56 Dinner
57 Menyelesaikan Masalah
58 Masih Di Akhir Pekan
59 Akhir Pekan yang Lain
60 Ketemu Ibu
61 Sakit
62 Dua Garis
63 Pulang
64 Yang Kemudian Terjadi
65 Kamu Yang Meninggalkan Aku
66 Kesempatan
67 Setelah 1 Bulan Berlalu
68 Tanggung Jawab
69 Rahasia Kecil
70 Ancaman Sabina
71 Mangga
72 Rahasia Lainnya
73 Baby Shower
74 Iri
75 Ungkapan Perasaan
76 Bukan Jarak Yang Memisahkan
77 Pengakuan
78 Konsekuensi
79 Masalah Baru
80 Tersiksa
81 Masih Diselimuti Sunyi
82 Sesuai Kesepakatan
83 Tak Seperti Biasanya
84 Hasil Mesin Pencarian
85 Menjelang Satu Tahun
86 Tak Mau Mengerti
87 Menentukan Pilihan
88 Luapan Amarah
89 Penolakan Andre
90 Bertemu
91 Apa Yang Dituai
92 Your Second Best
93 Birthday Dinner
94 Aku Yang Bersalah
95 Bukan Mauku
96 Kejutan
97 Pengakuan
98 Selamat Hari Jadi
99 Masih Di Hari Jadi
100 Resah Yang Sama
101 Kedatangan Andre.
102 Menepati Janji
103 Sudah Memaafkan
104 Perasaan Hancur
105 Selamat Datang Athalla
106 Hadiah
107 Aku !
108 Aku Yang Akan Datang Padamu
109 Menghindari
110 Merasa Lebih Baik
111 Mencari Solusi
112 Tak Habis Pikir
113 Mengabaikan
114 My Only Love
115 Menjelaskan
116 Sudah Memutuskan
117 Impianku
118 Katakan Padaku
119 Tanda Cinta
120 Keindahanmu Hanya Milikku
121 The Finale
122 Bonchap 1 : Dr. Go
123 Bonchap 2
124 Bonchap 3
125 Bonchap 4
126 Bonchap 5
127 Bukan Update Ya, Tapi Mohon Dibaca
128 Bonchap 6
129 Last Bonus Chapter
130 Bonus Lagi
131 Pengumuman
132 Promo Novel
133 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Menjelang Pernikahan
2
Akad Nikah
3
Malam
4
Malam ( 2 )
5
The Morning After
6
Kesepakatan
7
Bulan Madu
8
Saling Menguatkan
9
Kembali Ke Jakarta
10
Lamunan
11
Makan Malam
12
Hari Pertama Di Dunia Nyata
13
Masih Di Hari Pertama
14
Memperhatikan
15
Bab Ke 15
16
Memperhatikan Dari Jauh
17
Tentang Rasa
18
Berusaha Saling Mengenal
19
Amanda
20
Jangan Jatuh Cinta Lagi
21
Tak Ada Yang Tahu
22
Marah
23
Sogokan
24
Kembali Bersama
25
Ibu Mertua
26
Kenyataannya
27
Kejutan
28
Bingung Judulnya
29
Patah Hati
30
Memutuskan
31
Memenuhi Pikiran
32
Kamu
33
Kamu (2)
34
Dan Itu Kamu...
35
Cinta
36
Gajian
37
Membatalkan
38
Makan Siang
39
Makan Siang
40
Terkuak
41
Pengumuman
42
Acara Amal 1
43
Acara Amal 2
44
Malam Setelah Acara
45
Yang Kemudian Terjadi
46
Sudah Sempurna
47
Membuktikan Ucapan
48
Perbuatan Bodoh
49
Marahan
50
Ancaman
51
Baikan
52
Gaun Keramat
53
Kesepakatan Baru
54
Kesepakatan Lain
55
Kangen
56
Dinner
57
Menyelesaikan Masalah
58
Masih Di Akhir Pekan
59
Akhir Pekan yang Lain
60
Ketemu Ibu
61
Sakit
62
Dua Garis
63
Pulang
64
Yang Kemudian Terjadi
65
Kamu Yang Meninggalkan Aku
66
Kesempatan
67
Setelah 1 Bulan Berlalu
68
Tanggung Jawab
69
Rahasia Kecil
70
Ancaman Sabina
71
Mangga
72
Rahasia Lainnya
73
Baby Shower
74
Iri
75
Ungkapan Perasaan
76
Bukan Jarak Yang Memisahkan
77
Pengakuan
78
Konsekuensi
79
Masalah Baru
80
Tersiksa
81
Masih Diselimuti Sunyi
82
Sesuai Kesepakatan
83
Tak Seperti Biasanya
84
Hasil Mesin Pencarian
85
Menjelang Satu Tahun
86
Tak Mau Mengerti
87
Menentukan Pilihan
88
Luapan Amarah
89
Penolakan Andre
90
Bertemu
91
Apa Yang Dituai
92
Your Second Best
93
Birthday Dinner
94
Aku Yang Bersalah
95
Bukan Mauku
96
Kejutan
97
Pengakuan
98
Selamat Hari Jadi
99
Masih Di Hari Jadi
100
Resah Yang Sama
101
Kedatangan Andre.
102
Menepati Janji
103
Sudah Memaafkan
104
Perasaan Hancur
105
Selamat Datang Athalla
106
Hadiah
107
Aku !
108
Aku Yang Akan Datang Padamu
109
Menghindari
110
Merasa Lebih Baik
111
Mencari Solusi
112
Tak Habis Pikir
113
Mengabaikan
114
My Only Love
115
Menjelaskan
116
Sudah Memutuskan
117
Impianku
118
Katakan Padaku
119
Tanda Cinta
120
Keindahanmu Hanya Milikku
121
The Finale
122
Bonchap 1 : Dr. Go
123
Bonchap 2
124
Bonchap 3
125
Bonchap 4
126
Bonchap 5
127
Bukan Update Ya, Tapi Mohon Dibaca
128
Bonchap 6
129
Last Bonus Chapter
130
Bonus Lagi
131
Pengumuman
132
Promo Novel
133
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!