Malam ( 2 )

Matanya terpejam namun kesadarannya masih berada disana. Sabina dapat mendengar suara apapun meski matanya terpejam untuk tidur.

Beginilah Sabina menghabiskan malam pertama pernikahannya.

***

Di tempat lain, Andre sang pengantin yang melarikan diri tengah mencumbu wanita sahabat calon istrinya, mereka bergumul penuh ***** di atas tempat tidur yang seharusnya menjadi tempat bulan madu baginya dengan Sabina.

Andre menghabiskan malam pertama dengan Amanda saat ini.

Ya...

Andre melarikan diri ke tempat yang seharusnya menjadi tempat bulan madu bagi ia dan Sabina.

Andre dan Amanda berangkat sehari lebih awal dari jadwal keberangkatan. Mereka telah merencanakan hal ini sebelumnya.

Amanda memandang kosong langit-langit diatasnya meskipun Andre tengah menikmati tubuh telanjangnya. Ia membayangkan wajah Gibran dan tatapan matanya yang  penuh amarah.

"Maafkan aku," lirih Amanda sembari meneteskan air matanya.

Sebenarnya hati Amanda begitu mencintai Gibran yang telah menjadi kekasihnya satu tahun ini. Tapi status sosial dan pundi-pundi uang yang dimiliki Andre jauh lebih tinggi dari kekasihnya itu. Sehingga saat ini Amanda merelakan tubuhnya dinikmati lelaki yang bukan suaminya.

Seharusnya ini malam pertama Andre dengan sahabatnya Sabina. Amanda tersenyum sinis.

Ia merasa puas telah merebut Andre dari wanita yang sebenarnya Amanda benci.

Amanda benci karena Sabina memiliki segala sesuatu yang ia inginkan. Harta, status sosial yang tinggi, kekasih yang kaya raya, dan orang-orang sekitar yang menyayangi Sabina.

Cukup lama Amanda berpura-pura, menyayangi temannya itu. Hanya untuk bisa merasakan hidup senang, tapi statusnya sebagai anak pembantu tak pernah hilang dan Amanda sangat membencinya.

Seringnya mereka menghabiskan waktu berempat membuat Amanda ingin memiliki Andre yang bisa memberikan status sosial yang sebenernya. Terlebih lagi Andre lah yang selalu membayar semua biaya ketika mereka pergi bersama. Walaupun Gibran beberapa kali melakukan itu namun Andre selalu menolak dan mengembalikan semua biaya yang dikeluarkan Gibran. Tentu saja hal ini membuat Amanda semakin silau akan harta.

"Apa yang ku lakukan setimpal dengan apa yang akan aku dapatkan nanti," Amanda menyemangati dirinya sendiri. Ia membayangkan kehidupan mewah yang akan segera dijalaninya.

"Dan akupun pasti bisa jatuh cinta pada Andre, pasti bisa..." batin Amanda seraya meneteskan kembali air matanya.

***

Di tempat yang lainnya Gibran tengah menyesap sebatang benda yang berasap ditangannya. Padahal sebagai dokter ia tahu bahaya dari benda bernikotin itu. Ia terduduk di bangku taman dengan mata kosong menatap langit malam.

Pikirannya terus melayang dengan apa yang telah terjadi di hari ini. Semua begitu tiba-tiba, tak ada pertanda akan datangnya petaka ini. Kehilangan seseorang yang sangat ia cintai dengan cara seperti ini terlalu menyakitkan.

Amanda adalah cinta pertamanya. Wanita pertama yang menjadi kekasihnya, ciuman pertama dalam hidupnya, Amanda segalanya bagi Gibran.

Gibran mengingat kehidupannya yang lalu, ia bukan datang dari keluarga berada. Bisa menjadi seorang dokter pun karena kerja keras dan berkat doa sang ibu yang tak pernah putus.

Masa remajanya Gibran habiskan untuk belajar agar mendapatkan beasiswa, karena Gibran hanya hidup berdua bersama ibunya. Ayah Gibran meninggalkan mereka entah kemana ketika ia masih kecil dan ibunya lah yang berjuang sendirian hingga Gibran bisa menjadi seperti ini.

Tak ingin mengecewakan sang ibu, Gibran bekerja keras untuk bisa menjadi seorang dokter dengan beasiswa penuh yang ia dapatkan oleh karena itu tak pernah sekalipun Gibran berhubungan dengan seorang wanita hingga ia bertemu Amanda dan jatuh cinta begitu dalam padanya.

Gibran ingat bagaimana ia memperjuangkan Amanda pada ibunya hingga restu pun ia dapatkan. Tapi rasanya semua  itu tak berarti sekarang. Gibran sadar, mungkin ini adalah bukti bahwa firasat ibunya benar. Ada sesuatu dalam diri Amanda yang kurang ibunya sukai.

Apa yang harus ia lakukan ke depannya ? Apa ia bisa bertahan hidup sementara waktu dengan Sabina ? Sedangkan wajah Amanda selalu terbayang ketika ia melihat istrinya itu. Sehingga Gibran menunjukkan rasa benci ketika memandang wajah Sabina.

Tentunya hal ini juga tak adil bagi Sabina, perempuan rapuh itu juga pasti sedang merasakan sakit dan hancur sama seperti dirinya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Lirih Gibran.

Waktu menunjukkan pukul satu malam dan Gibran masih berada di jalanan, ia berjalan tak menentu arah. Masih dengan jas pengantin yang ia pegang di lengannya. Gibran berjalan sendirian di gelapnya malam kota Jakarta. Kunci apartemen miliknya tersimpan dalam kantong celana yang tertinggal di hotel. Mau tak mau ia harus kembali ke hotel mewah itu untuk membawa kunci dan barang pribadi lain miliknya.

Gibran menuju resepsionis hotel untuk meminta kunci kamar Andre tempat ia tadi berganti baju.

"Mas mau ke kamar ini ? Sudah pindah ke honeymoon suite di lantai 9" ucap pegawai hotel itu.

"tadi ada beberapa orang mengaku pihak keluarga yang ingin mengambil barang di  kamar ini tapi semua barang telah di pindahkan ke kamar honeymoon suite yang saya sebutkan tadi." Lanjutnya lagi.

"Terimakasih informasinya," jawab Gibran dan ia pun kembali menaiki lift menuju kamar yang disebutkan petugas tadi.

Gibran pun menekan bel pintu kamar honeymoon suite itu. Tak butuh waktu lama, pintu itu terbuka dan bibi Maya muncul di balik pintu.

"Ssstttt... Jangan berisik. Sabina baru saja dapat tertidur setelah seharian ini menangis," ucap bibi Maya memperingati. Gibran diam saja tak menanggapi.

Ia berjalan memasuki kamar itu mencari semua miliknya yang tertinggal dan akan pulang ke apartemennya malam ini.  Gibran melirik sekilas pada wanita yang telah jadi istrinya itu. Melihat Sabina tidur meringkuk, sesuatu dalam hatinya terasa lain.

Bagaimanapun Sabina telah menjadi istrinya meski Gibran tak mau. Ibunya tak pernah mengajarkan dia menjadi laki-laki brengs*k, jadi tak mungkin Gibran meninggalkan Sabina dalam keadaan seperti ini. Belum saatnya bagi Gibran untuk meninggalkan Sabina.

Gibran meraup wajahnya frustasi.

"Kamu mau pergi ?" Tanya bibi Maya penuh selidik.

"Bibi tahu kamu pun hancur tapi apa kamu tak merasa kasihan pada Sabina? Walau bagaimanapun dia istrimu sekarang. Pernikahan kalian sah di mata agama dan hukum. Tinggallah untuk malam ini dan bicarakan baik-baik langkah selanjutnya besok." Lanjutnya lagi.

"Saya tahu, saya akan tinggal disini malam ini." Jawab Gibran masih dengan nada suaranya yang dingin. Ia membatalkan niatnya untuk pulang ke apartemen.

"Mmmm, kalau begitu Bibi pindah ke kamar Bibi saja. Kamu beristirahatlah disini." Ucapan Bi Maya menyadarkan Gibran dari lamunannya.

Secara refleks Gibran menganggukkan kepala.

"Bibi titip Sabina ya... Bagaimanapun dia istrimu sekarang, jadi tolong perlakukan ia dengan baik. Sabina gadis yang lembut,  tak kan sulit untuk jatuh cinta padanya." Ucap Bi Maya sebelum ia pergi meninggalkan kamar itu.

"Jatuh cinta pada Sabina ? Sepertinya itu tak mungkin. Ia tak lebih dari sekedar teman," batin Gibran.

Setelah kepergian bibi Maya, Gibran membersihkan dirinya. Untuk tidur saja dia mengenakan pakaian yang tadi pagi ia pakai. Kemeja hitam dan celana formal hitam. Gibran tersenyum kecut, mungkin sudah firasat hari ini akan begitu buruk sehingga ia memakai satu stel baju yang berwarna hitam seperti ini.

Butuh waktu lama sebelum ia memutuskan untuk naik ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya disana, di sebelah istrinya.

Ia amati wajah cantik yang meringkuk di sebelahnya. Wajah itu masih saja mengeluarkan air bening dari matanya yang terpejam. Gibran tahu Sabina merasakan hal yang amat sangat menyakitkan sama seperti dirinya.

Gibran memutar tubuhnya perlahan, ia tak sanggup melihat wajah Sabina terlalu lama, bayangan Amanda kembali hadir disana. Malam pertama pernikahannya ia habiskan dengan tidur memunggungi istri yang tidak dicintainya.

To be continued...

Thank you for reading ❤️

terima kasih sudah ngebut like dan komennya. 🙈😚

Terpopuler

Comments

Baiq Isnayati

Baiq Isnayati

seharusnya si Gibran saling menguatkan,bukan malah benci Sabina,laki sombong

2023-12-22

3

G** Bp

G** Bp

sedih banget Thor ceritanya...

2023-12-21

1

Ayuna Kamelia

Ayuna Kamelia

keknya gibran ni bapaknya ntar tajir juga
si amnda nyesel
andre keluarganya bangkrut

trs masih blm paham sama cacatnya sabina dimana thor🥲

2023-12-21

2

lihat semua
Episodes
1 Menjelang Pernikahan
2 Akad Nikah
3 Malam
4 Malam ( 2 )
5 The Morning After
6 Kesepakatan
7 Bulan Madu
8 Saling Menguatkan
9 Kembali Ke Jakarta
10 Lamunan
11 Makan Malam
12 Hari Pertama Di Dunia Nyata
13 Masih Di Hari Pertama
14 Memperhatikan
15 Bab Ke 15
16 Memperhatikan Dari Jauh
17 Tentang Rasa
18 Berusaha Saling Mengenal
19 Amanda
20 Jangan Jatuh Cinta Lagi
21 Tak Ada Yang Tahu
22 Marah
23 Sogokan
24 Kembali Bersama
25 Ibu Mertua
26 Kenyataannya
27 Kejutan
28 Bingung Judulnya
29 Patah Hati
30 Memutuskan
31 Memenuhi Pikiran
32 Kamu
33 Kamu (2)
34 Dan Itu Kamu...
35 Cinta
36 Gajian
37 Membatalkan
38 Makan Siang
39 Makan Siang
40 Terkuak
41 Pengumuman
42 Acara Amal 1
43 Acara Amal 2
44 Malam Setelah Acara
45 Yang Kemudian Terjadi
46 Sudah Sempurna
47 Membuktikan Ucapan
48 Perbuatan Bodoh
49 Marahan
50 Ancaman
51 Baikan
52 Gaun Keramat
53 Kesepakatan Baru
54 Kesepakatan Lain
55 Kangen
56 Dinner
57 Menyelesaikan Masalah
58 Masih Di Akhir Pekan
59 Akhir Pekan yang Lain
60 Ketemu Ibu
61 Sakit
62 Dua Garis
63 Pulang
64 Yang Kemudian Terjadi
65 Kamu Yang Meninggalkan Aku
66 Kesempatan
67 Setelah 1 Bulan Berlalu
68 Tanggung Jawab
69 Rahasia Kecil
70 Ancaman Sabina
71 Mangga
72 Rahasia Lainnya
73 Baby Shower
74 Iri
75 Ungkapan Perasaan
76 Bukan Jarak Yang Memisahkan
77 Pengakuan
78 Konsekuensi
79 Masalah Baru
80 Tersiksa
81 Masih Diselimuti Sunyi
82 Sesuai Kesepakatan
83 Tak Seperti Biasanya
84 Hasil Mesin Pencarian
85 Menjelang Satu Tahun
86 Tak Mau Mengerti
87 Menentukan Pilihan
88 Luapan Amarah
89 Penolakan Andre
90 Bertemu
91 Apa Yang Dituai
92 Your Second Best
93 Birthday Dinner
94 Aku Yang Bersalah
95 Bukan Mauku
96 Kejutan
97 Pengakuan
98 Selamat Hari Jadi
99 Masih Di Hari Jadi
100 Resah Yang Sama
101 Kedatangan Andre.
102 Menepati Janji
103 Sudah Memaafkan
104 Perasaan Hancur
105 Selamat Datang Athalla
106 Hadiah
107 Aku !
108 Aku Yang Akan Datang Padamu
109 Menghindari
110 Merasa Lebih Baik
111 Mencari Solusi
112 Tak Habis Pikir
113 Mengabaikan
114 My Only Love
115 Menjelaskan
116 Sudah Memutuskan
117 Impianku
118 Katakan Padaku
119 Tanda Cinta
120 Keindahanmu Hanya Milikku
121 The Finale
122 Bonchap 1 : Dr. Go
123 Bonchap 2
124 Bonchap 3
125 Bonchap 4
126 Bonchap 5
127 Bukan Update Ya, Tapi Mohon Dibaca
128 Bonchap 6
129 Last Bonus Chapter
130 Bonus Lagi
131 Pengumuman
132 Promo Novel
133 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Menjelang Pernikahan
2
Akad Nikah
3
Malam
4
Malam ( 2 )
5
The Morning After
6
Kesepakatan
7
Bulan Madu
8
Saling Menguatkan
9
Kembali Ke Jakarta
10
Lamunan
11
Makan Malam
12
Hari Pertama Di Dunia Nyata
13
Masih Di Hari Pertama
14
Memperhatikan
15
Bab Ke 15
16
Memperhatikan Dari Jauh
17
Tentang Rasa
18
Berusaha Saling Mengenal
19
Amanda
20
Jangan Jatuh Cinta Lagi
21
Tak Ada Yang Tahu
22
Marah
23
Sogokan
24
Kembali Bersama
25
Ibu Mertua
26
Kenyataannya
27
Kejutan
28
Bingung Judulnya
29
Patah Hati
30
Memutuskan
31
Memenuhi Pikiran
32
Kamu
33
Kamu (2)
34
Dan Itu Kamu...
35
Cinta
36
Gajian
37
Membatalkan
38
Makan Siang
39
Makan Siang
40
Terkuak
41
Pengumuman
42
Acara Amal 1
43
Acara Amal 2
44
Malam Setelah Acara
45
Yang Kemudian Terjadi
46
Sudah Sempurna
47
Membuktikan Ucapan
48
Perbuatan Bodoh
49
Marahan
50
Ancaman
51
Baikan
52
Gaun Keramat
53
Kesepakatan Baru
54
Kesepakatan Lain
55
Kangen
56
Dinner
57
Menyelesaikan Masalah
58
Masih Di Akhir Pekan
59
Akhir Pekan yang Lain
60
Ketemu Ibu
61
Sakit
62
Dua Garis
63
Pulang
64
Yang Kemudian Terjadi
65
Kamu Yang Meninggalkan Aku
66
Kesempatan
67
Setelah 1 Bulan Berlalu
68
Tanggung Jawab
69
Rahasia Kecil
70
Ancaman Sabina
71
Mangga
72
Rahasia Lainnya
73
Baby Shower
74
Iri
75
Ungkapan Perasaan
76
Bukan Jarak Yang Memisahkan
77
Pengakuan
78
Konsekuensi
79
Masalah Baru
80
Tersiksa
81
Masih Diselimuti Sunyi
82
Sesuai Kesepakatan
83
Tak Seperti Biasanya
84
Hasil Mesin Pencarian
85
Menjelang Satu Tahun
86
Tak Mau Mengerti
87
Menentukan Pilihan
88
Luapan Amarah
89
Penolakan Andre
90
Bertemu
91
Apa Yang Dituai
92
Your Second Best
93
Birthday Dinner
94
Aku Yang Bersalah
95
Bukan Mauku
96
Kejutan
97
Pengakuan
98
Selamat Hari Jadi
99
Masih Di Hari Jadi
100
Resah Yang Sama
101
Kedatangan Andre.
102
Menepati Janji
103
Sudah Memaafkan
104
Perasaan Hancur
105
Selamat Datang Athalla
106
Hadiah
107
Aku !
108
Aku Yang Akan Datang Padamu
109
Menghindari
110
Merasa Lebih Baik
111
Mencari Solusi
112
Tak Habis Pikir
113
Mengabaikan
114
My Only Love
115
Menjelaskan
116
Sudah Memutuskan
117
Impianku
118
Katakan Padaku
119
Tanda Cinta
120
Keindahanmu Hanya Milikku
121
The Finale
122
Bonchap 1 : Dr. Go
123
Bonchap 2
124
Bonchap 3
125
Bonchap 4
126
Bonchap 5
127
Bukan Update Ya, Tapi Mohon Dibaca
128
Bonchap 6
129
Last Bonus Chapter
130
Bonus Lagi
131
Pengumuman
132
Promo Novel
133
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!