Bab Ke 15

Happy reading ❤️

Amanda memandang lelaki yang pernah jadi kekasihnya itu penuh rasa rindu. Tak bisa ia pungkiri meskipun kini duduk di balik setir Mercedes Benznya tapi hatinya merasa gundah gulana.

Gibran masih terlihat tampan walaupun sudah ia tinggalkan. Tangan kekar dengan guratan urat tak berlebih yang kini sedang memegang benda pipih itu biasanya memeluk tubuh Amanda dengan erat dan posesif. Bibirnya yang tidak terlalu tipis namun berisi itu biasanya mencium bibir Amanda dengan penuh perasaan dan mata teduh itu selalu memandangnya penuh cinta. Ada yang sedikit berubah namun Amanda tak tahu apa itu.

"Please jangan bilang ia bahagia, Ia gak boleh bahagia kalau gak sama aku," gumam Amanda lirih.

"Suatu hari kita akan bersama lagi, Sayang. Percayalah... Karena hanya aku yang akan menjadi wanitamu," Amanda kembali bergumam.

Cukup lama Amanda memperhatikan Gibran dari balik kaca mata hitamnya hingga lelaki itu memasuki mobilnya dan pergi. Ingin Amanda mengikuti namun ia harus mencari ibunya.

Sebenarnya Amanda tahu di mana ibunya berada selama ini. Tapi ia tak mau datang dengan tangan kosong begitu saja. Amanda ingin ibunya tahu apa yang  ia lakukan telah membuahkan hasil.

Kini Amanda telah sampai di perumahan kumuh dengan bangunan semi permanen yang terletak di pinggiran sungai yang berada di salah satu sudut kota Jakarta.

Tempat Amanda lahir dan tumbuh hingga remaja sebelum keluarga Mulia mengangkatnya menjadi teman  Sabina dan kemudian pindah ke rumah mewah itu.

Meskipun tinggal di salah satu kamar untuk para pelayan tapi mereka makan makanan yang sama bahkan Amanda mendapatkan pendidikan yang baik.

"Ih ngapain mikirin mereka Manda ! Mereka hanya batu loncatan agar kamu menjadi orang sukses, tugasmu berikutnya yaitu membuat Gibran kembali memujamu," Amanda bermonolog sembari memarkirkan mobilnya.

Dengan angkuh ia berjalan keluar dan membawa banyak kantong plastik belanjaan yang berisikan banyak makanan.

Ia mengetuk pintu yang sangat ia kenali seketika bayangan masa kecilnya muncul dalam pikirannya.

'Plaaakkkkk' suara tamparan terdengar begitu pintu itu terbuka. Ibu Amanda memberikan sebuah tamparan pada wajah anak satu-satunya itu.

"Apa yang ibu lakukan ?" Tanya Amanda dengan suara meninggi.

"Dasar anak tak tau diri ! Tega sekali kamu melakukan hal itu ! Aku tak pernah mengajarkanmu berbuat jahat !" Omel ibu Amanda yang hanya di tanggapi putaran bola mata malas dari anaknya itu.

"Ibu boleh marah, tapi lihatlah apa yang telah aku dapatkan sekarang. Aku lakukan ini semua demi ibu. Agar ibu tak usah menjadi seorang pembantu lagi." Ucap Amanda bohong.

"Aku tak pernah memintamu melakukan ini semua Manda ! Kita berhutang banyak pada keluarga Mulia dan kamu membalasnya dengan cara seperti ini. Ibu malu...,"

"Mereka yang berhutang banyak pada kita. Kalau aku tidak mau menjadi teman si cacat itu dia tak akan pernah punya teman dalam hidupnya."

"Manda kenapa kamu sejahat ini ?" Tanya ibunya sembari mengguncangkan tubuh Amanda dengan kasar.

"Karena setelah Sabina menikah pasti mereka akan membuang kita kembali ke tempat ini. Atau meskipun kita tetap tinggal di rumah itu kita akan menjadi pembantu selamanya. Dan aku tak mau jadi seorang pembantu seperti kamu ibu !!"

'Plaaak," sebuah tamparan kembali Amanda dapatkan.

"Setidaknya aku tidar melac*r seperti yang kamu lakukan !" Ucap ibu Amanda dengan geram.

"Keluar kamu !! Keluar kamu Manda !!" Ibunya itu menyeret tubuh Amanda untuk keluar dari rumah kumuh itu.

"Bawa ini, aku tak butuh makanan harammu !" Ibu Amanda melemparkan beberapa kantong makanan yang tadi Amanda bawa.

Beberapa tetangga Amanda telah berkumpul untuk melihat pertengkaran ibu dan anak itu.

"Apa Lo pada liatin gue ?" Hardik Amanda pada mereka yang hadir disana.

Beberapa orang telah saling berbisik membicarakan dirinya dan Amanda tahu itu.

"Ibu, kamu pasti akan datang padaku karena butuh. Aku tahu itu, jadi jangan sombong karena merasa dirimu wanita baik-baik," ucap Amanda dengan senyuman sinis di wajahnya dan kemudian pergi begitu saja dengan angkuhnya.

Seorang lelaki  yang mengamati kejadian itu menghubungi seseorang dengan ponselnya.

"Sepertinya Bu Sumi tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang telah dilakukan Amanda, Tuan. Dan ya ini pertama kali Amanda mengunjungi ibunya itu."

Lawan bicaranya pun tengah berbicara di ujung telpon.

"Baik Tuan, kami akan meningkatkan pengawasan pada nona Amanda saja." Ucap lelaki itu sebelum mengakhiri pembicaraannya.

***

Sabina mengambil ponselnya yang berbunyi di atas meja dan tertera nama Gibran disana. Ia melengkungkan senyumnya sebelum membuka pesan itu.

"Bina, ibu tidak jadi datang ke Jakarta karena ada urusan mendadak," tulis Gibran dalam pesannya.

"Apa kita yang sebaiknya datang untuk menemui ibu ?"

"Tidak usah, ibu memang harus ke Jakarta sekalian medical check up rutin."

"Oh... Baiklah bila begitu. Mau aku masakin apa malam ini ?"

Gibran tersenyum membaca pesan dari istrinya itu ada gelenyar aneh merambat memasuki hatinya. Ia pun menarik nafasnya dalam.

"Gimana kalau kita makan diluar?" Tanya Gibran yang seketika saja teringat akan kenangan ketika mereka bulan madu di Bali. "Pergi berdua dengan Sabina sepertinya akan menghilangkan sedikit penat" batin Gibran.

Mata Gibran terus fokus pada layar ponselnya, ia menunggu balasan pesan dengan sedikit cemas karena Sabina belum juga mengirimkan balasannya.

"Pak Dokter ?" Ucap seorang pasien yang telah duduk di hadapannya.

Gibran pun mengalihkan perhatiannya dari benda pipih yang masih ia genggam dengan erat. Terlalu fokus pada balasan Sabina membuat ia tak sadar seorang pasien telah duduk tepat di depannya.

"Ah maaf, apa yang Bapak keluhkan ?" Tanya Gibran sembari kembali melirik pada ponselnya dengan ujung mata.

Ia menghela nafas lega ketika sebuah pesan telah masuk dan tertera nama Sabina Mulia di sana.

Gibran pun melanjutkan pekerjaannya tanpa lebih dulu membaca pesan itu. Cukup baginya pesan itu terbalas ia pun merasa tenang.

***

Sabina menunggu Gibran yang kini sedang membersihkan diri, suaminya itu telah kembali sejak satu jam yang lalu dan malam ini mereka akan menikmati makan malam di tempat yang menjadi pavorit mereka dulu.

Pada awalnya Gibran sedikit ragu, terlalu banyak kenangan disana. Gibran juga sedikit takut bila kebetulan bertemu dengan pasangan yang ia benci itu.

Tapi Sabina meyakinkan untuk tidak merasa takut. "Kenapa harus takut untuk sesuatu yang sebenarnya kita tak melakukan apapun didalamnya?"

"Apa kamu sudah siap jika bertemu mereka, Bina?"

"Aku tidak tahu... Bohong jika aku berkata siap. Tapi pada akhirnya kita harus siap walaupun pasti terasa berat," jawab Sabina lugas.

Dan Gibran pun sependapat dengan Sabina dalam hal ini. Pada akhirnya nanti ia harus siap menerima kenyataan jika bertemu dengan Amanda.

Harap Gibran perasaannya telah hilang sepenuhnya pada Amanda jika mereka harus bertemu suatu hari nanti. Seketika wajah Amanda menghantui dirinya. Gibran pun segera mengakhiri mandinya dan segera bersiap.

"Ayo, Sayang." Ajak Gibran yang tak sadar mengatakan itu. Mungkin masih dari efek memikirkan Amanda sebelumnya.

Sabina pun berdiri dan tak bereaksi dengan apa yang Gibran ucapkan, tapi satu hal yang pasti hatinya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

***

Andre sampai di apartemennya namun Amanda tak ada di sana. Ia pun segera menghubungi kekasihnya itu.

"Manda kamu di mana?" Tanya Andre ketika sambungan teleponnya terhubung.

"Maaf sayang, aku habis mencari ibuku dan ini masih di jalan karena macet."

"Sudah ketemu?"

"Mmm belum." Jawab Amanda bohong. Ia tak mau Andre mengetahui pertikaiannya dengan sang ibu.

"Ooh,kamu bisa mencarinya lagi besok. Aku lapar Manda, makan malam belum ada."

"Aku tak akan sempat memasak. Turunlah ke lobby aku jemput. Kita makan di tempat biasa. Gimana ?"

"Ok, aku tunggu di bawah."

To be continued

Thank you for reading

Hepi wiken ❤️

Terpopuler

Comments

Nelly oktavia

Nelly oktavia

ketemu deh Qibran bila sama Andre Amanda

2023-09-07

0

Debby Nurmalia

Debby Nurmalia

kemungkinan bertemu 2 pasangan

2023-08-13

0

Musyarafah Alqadrie

Musyarafah Alqadrie

manusia yg tak tau diri😡

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Menjelang Pernikahan
2 Akad Nikah
3 Malam
4 Malam ( 2 )
5 The Morning After
6 Kesepakatan
7 Bulan Madu
8 Saling Menguatkan
9 Kembali Ke Jakarta
10 Lamunan
11 Makan Malam
12 Hari Pertama Di Dunia Nyata
13 Masih Di Hari Pertama
14 Memperhatikan
15 Bab Ke 15
16 Memperhatikan Dari Jauh
17 Tentang Rasa
18 Berusaha Saling Mengenal
19 Amanda
20 Jangan Jatuh Cinta Lagi
21 Tak Ada Yang Tahu
22 Marah
23 Sogokan
24 Kembali Bersama
25 Ibu Mertua
26 Kenyataannya
27 Kejutan
28 Bingung Judulnya
29 Patah Hati
30 Memutuskan
31 Memenuhi Pikiran
32 Kamu
33 Kamu (2)
34 Dan Itu Kamu...
35 Cinta
36 Gajian
37 Membatalkan
38 Makan Siang
39 Makan Siang
40 Terkuak
41 Pengumuman
42 Acara Amal 1
43 Acara Amal 2
44 Malam Setelah Acara
45 Yang Kemudian Terjadi
46 Sudah Sempurna
47 Membuktikan Ucapan
48 Perbuatan Bodoh
49 Marahan
50 Ancaman
51 Baikan
52 Gaun Keramat
53 Kesepakatan Baru
54 Kesepakatan Lain
55 Kangen
56 Dinner
57 Menyelesaikan Masalah
58 Masih Di Akhir Pekan
59 Akhir Pekan yang Lain
60 Ketemu Ibu
61 Sakit
62 Dua Garis
63 Pulang
64 Yang Kemudian Terjadi
65 Kamu Yang Meninggalkan Aku
66 Kesempatan
67 Setelah 1 Bulan Berlalu
68 Tanggung Jawab
69 Rahasia Kecil
70 Ancaman Sabina
71 Mangga
72 Rahasia Lainnya
73 Baby Shower
74 Iri
75 Ungkapan Perasaan
76 Bukan Jarak Yang Memisahkan
77 Pengakuan
78 Konsekuensi
79 Masalah Baru
80 Tersiksa
81 Masih Diselimuti Sunyi
82 Sesuai Kesepakatan
83 Tak Seperti Biasanya
84 Hasil Mesin Pencarian
85 Menjelang Satu Tahun
86 Tak Mau Mengerti
87 Menentukan Pilihan
88 Luapan Amarah
89 Penolakan Andre
90 Bertemu
91 Apa Yang Dituai
92 Your Second Best
93 Birthday Dinner
94 Aku Yang Bersalah
95 Bukan Mauku
96 Kejutan
97 Pengakuan
98 Selamat Hari Jadi
99 Masih Di Hari Jadi
100 Resah Yang Sama
101 Kedatangan Andre.
102 Menepati Janji
103 Sudah Memaafkan
104 Perasaan Hancur
105 Selamat Datang Athalla
106 Hadiah
107 Aku !
108 Aku Yang Akan Datang Padamu
109 Menghindari
110 Merasa Lebih Baik
111 Mencari Solusi
112 Tak Habis Pikir
113 Mengabaikan
114 My Only Love
115 Menjelaskan
116 Sudah Memutuskan
117 Impianku
118 Katakan Padaku
119 Tanda Cinta
120 Keindahanmu Hanya Milikku
121 The Finale
122 Bonchap 1 : Dr. Go
123 Bonchap 2
124 Bonchap 3
125 Bonchap 4
126 Bonchap 5
127 Bukan Update Ya, Tapi Mohon Dibaca
128 Bonchap 6
129 Last Bonus Chapter
130 Bonus Lagi
131 Pengumuman
132 Promo Novel
133 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Menjelang Pernikahan
2
Akad Nikah
3
Malam
4
Malam ( 2 )
5
The Morning After
6
Kesepakatan
7
Bulan Madu
8
Saling Menguatkan
9
Kembali Ke Jakarta
10
Lamunan
11
Makan Malam
12
Hari Pertama Di Dunia Nyata
13
Masih Di Hari Pertama
14
Memperhatikan
15
Bab Ke 15
16
Memperhatikan Dari Jauh
17
Tentang Rasa
18
Berusaha Saling Mengenal
19
Amanda
20
Jangan Jatuh Cinta Lagi
21
Tak Ada Yang Tahu
22
Marah
23
Sogokan
24
Kembali Bersama
25
Ibu Mertua
26
Kenyataannya
27
Kejutan
28
Bingung Judulnya
29
Patah Hati
30
Memutuskan
31
Memenuhi Pikiran
32
Kamu
33
Kamu (2)
34
Dan Itu Kamu...
35
Cinta
36
Gajian
37
Membatalkan
38
Makan Siang
39
Makan Siang
40
Terkuak
41
Pengumuman
42
Acara Amal 1
43
Acara Amal 2
44
Malam Setelah Acara
45
Yang Kemudian Terjadi
46
Sudah Sempurna
47
Membuktikan Ucapan
48
Perbuatan Bodoh
49
Marahan
50
Ancaman
51
Baikan
52
Gaun Keramat
53
Kesepakatan Baru
54
Kesepakatan Lain
55
Kangen
56
Dinner
57
Menyelesaikan Masalah
58
Masih Di Akhir Pekan
59
Akhir Pekan yang Lain
60
Ketemu Ibu
61
Sakit
62
Dua Garis
63
Pulang
64
Yang Kemudian Terjadi
65
Kamu Yang Meninggalkan Aku
66
Kesempatan
67
Setelah 1 Bulan Berlalu
68
Tanggung Jawab
69
Rahasia Kecil
70
Ancaman Sabina
71
Mangga
72
Rahasia Lainnya
73
Baby Shower
74
Iri
75
Ungkapan Perasaan
76
Bukan Jarak Yang Memisahkan
77
Pengakuan
78
Konsekuensi
79
Masalah Baru
80
Tersiksa
81
Masih Diselimuti Sunyi
82
Sesuai Kesepakatan
83
Tak Seperti Biasanya
84
Hasil Mesin Pencarian
85
Menjelang Satu Tahun
86
Tak Mau Mengerti
87
Menentukan Pilihan
88
Luapan Amarah
89
Penolakan Andre
90
Bertemu
91
Apa Yang Dituai
92
Your Second Best
93
Birthday Dinner
94
Aku Yang Bersalah
95
Bukan Mauku
96
Kejutan
97
Pengakuan
98
Selamat Hari Jadi
99
Masih Di Hari Jadi
100
Resah Yang Sama
101
Kedatangan Andre.
102
Menepati Janji
103
Sudah Memaafkan
104
Perasaan Hancur
105
Selamat Datang Athalla
106
Hadiah
107
Aku !
108
Aku Yang Akan Datang Padamu
109
Menghindari
110
Merasa Lebih Baik
111
Mencari Solusi
112
Tak Habis Pikir
113
Mengabaikan
114
My Only Love
115
Menjelaskan
116
Sudah Memutuskan
117
Impianku
118
Katakan Padaku
119
Tanda Cinta
120
Keindahanmu Hanya Milikku
121
The Finale
122
Bonchap 1 : Dr. Go
123
Bonchap 2
124
Bonchap 3
125
Bonchap 4
126
Bonchap 5
127
Bukan Update Ya, Tapi Mohon Dibaca
128
Bonchap 6
129
Last Bonus Chapter
130
Bonus Lagi
131
Pengumuman
132
Promo Novel
133
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!