5-3

“Ekkkhhh? Aku tidak salah dengar kan?" Park Ha Neul bertanya penuh kehisterisan.

"Sssttt, bisakah kalian tidak berteriak? Aku sudah cukup pusing dengan semua hal yang kualami sejak aku masuk ke kampus ini." Kirana menekan-nekan pelipisnya yang sejak tadi berdenyut. Saat ini mereka berada di kantin kampus menikmati makan siang mereka.

"Kenapa lagi dengan Miss Berisik ini Kirana?" Erick menghampiri dengan semangkok ramen yang dipesannya. Ia memilih duduk disebelah kiri Kirana dan mulai menikmati ramen tersebut.

"Enggak, dia hanya terkejut aku berniat mengundurkan diri dari Klub Basket dan pindah ke Klub Karate."

"Uhuk!" Erick tersedak dan berusaha menelan mie ramen bulat-bulat. Ia segera menyambar minuman kota berisi jus apel yang tadi dibelinya dan meminumnya. "Kau serius?"

"Um," Angguk Kirana mantap. "Aku sudah mendiskusikannya dengan Tanaka-senpai, dan ia menyetujuinya. Terlebih lagi ia kekurangan orang untuk kompetisi musim dingin ini. Jadi ya begitulah."

"Tapi apa tindakanmu tidak terlalu berlebihan? Padahal kau sejak dulu benci sesuatu yang berlebihan...," Luna meneguk cairan teh hijau dari botol kemasan yang ia beli tadi di vending machine kantin.

"Ini bukan tindakan berlebihan Luna, Aku sudah lelah dengan semua ini, tak bisakah kau mengerti?" Kirana menunjukkan ekspresi frustasinya kepada sahabatnya itu.

"Justru karena aku mengerti Kirana, aku melihatmu seolah sedang melarikan diri terutama dari Akio Fujiwara. Dan itu bukanlah seperti dirimu yang biasanya. Kenapa tidak kau datangi saja dia dan menanyakan maksud dia mengganggumu terus itu apa?"

"Entahlah, mungkin kau benar, aku sedang melarikan diri karena bicara dengan lelaki angkuh itu hanya membuatku semakin illfeel kepadanya," Kirana menyenderkan tubuhnya ke punggung kursi. Ia memutar memorinya ke belakang sejak menginjakkan kakinya di kampus ini. Tak terasa sudah memasuki bulan Desember, itu berarti saat ini di Jepang telah memasuki musim dingin dan sudah tiga bulan Kirana menuntut ilmu guna menjadi dokter di sini. Ia menghitung sudah berapa kali dirinya berselisih dengan Akio Fujiwara yang berakhir makan hati sendiri karena kesal. Hampir setiap hari! Bagaimana bisa? Perbedaan kelas, jurusan, dan gedung saja sudah menentukan bahwa ia seharusnya jarang berinteraksi dengan lelaki itu. Ia sungguh tidak mengerti akan semua ini, seolah takdir dengan senang hati mempermainkan hidupnya untuk selalu berurusan dengan Akio Fujiwara.

"Minggir, aku mau duduk di sini!" Tiba-tiba Akio dengan seenaknya memaksa Kirana bergeser dari tempat duduknya sekarang dan diikuti oleh Kazuto yang memilih duduk di sebelah Park Ha Neul.

"Halo semuanya, kami ikut gabung ya," Sapa Kazuto sambil mengecup pipi Park Ha Neul mesra membuat pipinya memerah.

Isshhhh, kenapa makhluk ini seenaknya duduk di sini sih? Merusak mood makan siangku saja! Kirana berkumat-kamit mengeluh dalam hati.

"Akio-sama," Kirana memutar kedua bola matanya bosan ketika teriakan para gadis itu menggema di telinganya. Sudah kesekian kalinya ia menggunakan gesture itu untuk menunjukkan ketidaksukaannya terhadap reaksi para gadis yang memuja lelaki di sebelahnya.

"Apa lihat-lihat?" Akio memberi tatapan tajam kearah Kirana yang sejak tadi menunjukkan ekspresi tidak suka padanya.

"Kenapa kau harus duduk di sebelahku sih?" Akhirnya Kirana mengeluarkan suara hatinya. Ia tak terima Akio terus menerus berbuat seenaknya. "Memangnya tidak ada tempat lain yang kosong?"

"Memangnya siapa kau berhak mengusirku?" Dengan santai ia menikmati makan siangnya.

"Memangnya aku harus bilang siapa aku baru berhak mengusirmu?" Rupanya emosi Kirana dengan mudah tersulut oleh ucapan Akio. Ia mengutuk Akio yang dengan mudahnya memprovokasi dirinya. Tak bisakah ia hidup tenang tanpa gangguan makhluk tampan nan menyebalkan ini? Tampan? Yang benar saja? Bagaimana ia bisa memberikan pernyataan yang tak pernah sekalipun ia berikan kepada lelaki manapun selain kakaknya?!

"Kenapa kalian berdua tidak bisa akur sih?" Keluh Kazuto. "Makan ya makan saja, tidak perlu berdebat seperti anak kecil. Kalian harus menunjukkan etika keluarga kelas atas!"

"Kelas atas?" Park Ha Neul, Luna dan Erick bertanya serempak. "Apa yang kau katakan barusan Kazuto?"

"Engg, maksudku untuk Akio, hehehehe," Kazuto menyunggingkan paksa bibirnya membentuk sebuah senyuman.

Ingin rasanya Kazuto membenturkan kepalanya ke tembok setelah mengucapkan kata-kata tabu yang dilarang beredar di kalangan kampus. Nyaris saja ia membuka rahasia milik Kirana yang ternyata adalah adik semata wayang Daichi Matsumoto. Jika tidak karena kebetulan ia harus menemani kakak seniornya itu minum di Klub sampai mabuk karena stres dengan rencana Kakek Yutaka yang begitu gencar untuk menjodohkan Akio dengan adiknya, Kazuto tidak akan tahu bahwa yang dimaksud adik dari Daichi Matsumoto adalah Kirana Kiseki Matsumoto. Kalau Daichi sampai tahu bahwa dirinya mengetahui siapa adik kandungnya maka habis sudah riwayatnya. Sampai kapanpun mulutnya ini akan tetap terkunci guna menjaga kerahasiaan status Kirana. Ia lebih sayang dengan nyawa dan keberlangsungan bisnisnya dengan tidak mengusik kehidupan pribadi seorang Daichi Matsumoto!

Tapi bagaimana ia harus menghadapi percekcokan kedua makhluk berbeda gender di hadapannya ini? Tak pernah sekalipun terlihat ada yang mengalah ataupun meminta maaf. Terutama Akio, ia menyesal telah memberikan sumpah serapah agar sahabatnya itu jatuh cinta dengan gadis yang tidak menyukainya. Dan terbukti sumpah itu benar adanya. Ia tak menyangka bahwa ucapannya benar-benar menjadi kenyataan. Awalnya ia bersyukur, setidaknya Akio mulai menunjukkan emosi di dirinya dan fokus dengan satu gadis saja. Namun semakin lama ia semakin tidak tahan dengan ego yang dikeluarkan oleh mereka berdua. Apa yang harus ia lakukan untuk mendamaikan kedua orang ini?

"Sudah jangan terlalu berpikir jauh," Park Ha Neul menyenggol pundak Kazuto menyadarkannya dari lamunan. "Aku punya rencana bagus untuk mereka berdua."

"Apa maksudmu?"

"Aku punya cara untuk mendamaikan mereka," Park Ha Neul membisikan sesuatu ketelinga Kazuto. Mendengar ide cemerlang Park Ha Neul membuat Kazuto tersenyum puas.

"Pokoknya jangan pernah berdekatan denganku lagi!"

"Siapa juga yang sudi berdekatan denganku gadis jelek!"

"Buktinya kau sekarang memilih duduk di sebelahku?"

"Apa kau tidak lihat bodoh? Semua tempat duduk sudah penuh dan hanya tempatmu saja yang kosong!"

"Alah, dasar manusia penuh modus!"

Seluruh penghuni kantin hanya bisa menghela napas melihat tingkah dan polah Kirana dan Akio yang jauh dari kata dewasa.

"Ano, Kirana-san, Fujiwara-san, maaf aku mengganggu perdebatan kalian berdua," Tiba-tiba muncul sosok lelaki berambut coklat gelap dengan potongan rambut spike yang lebih pendek bak tentara.

"Tanaka-senpai!" Seru Kirana bersemangat sambil berdiri dari duduknya. Sepertinya kesempatannya untuk kabur sudah ada di depan mata.

"Maaf mengganggu waktu makan siangmu Kirana-san."

"Ada perlu apa Tanaka-senpai memanggilku?"

"Bisakah kau ikut denganku sebentar? Ini mengenai pertandingan musim dingin ini,"

Ini kesempatan bagus! Setidaknya ia bisa menyingkir dari Akio untuk sementara.

"Okay, it's no problem Tanaka-senpai!" Dengan seenaknya Kirana mendorong pundak Akio agar tidak menghalangi jalannya. "Minggir Tuan Muda, aku mau lewat!"

Bak terhipnotis, Akio menuruti permintaan Kirana untuk menyingkir padahal ucapan yang keluar dari Kirana cenderung kasar. Ia hanya terdiam dengan tatapan yang tak dapat terbaca ketika melihat Kirana berjalan berdampingan dengan Akira Tanaka, ketua klub karate yang terkenal sangat disegani di angkatannya karena sikap kepemimpinan dan kebijakannya. Entah mengapa melihat adegan itu membuat dadanya mendadak sesak seolah tak terima miliknya diambil dari sisinya. Miliknya? Siapa yang jadi miliknya? Mengapa ia merasakan perasaan posesif seperti ini?

***

Terpopuler

Comments

nrlazzh

nrlazzh

wkwkwk kena karma dia

2020-10-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!