4-3

Sejak hari itu, setiap kali Daichi itu datang ke cafe dan bertepatan dengan shift Luna, sang gadis selalu menerima pesan-pesan yang terselip di setiap kertas yang dilipat kecil dan rapi dari sang tuan muda yang selalu berakhir di tempat sampah. Ingin rasanya ia marah dan menghampiri lelaki itu untuk menanyakan apa maksud dibalik pesan-pesan itu. Namun ia tahan demi pekerjaan sebagai barista di cafe ini mengingat ia butuh untuk menambah penghasilannya meskipun ia telah mendapat jaminan beasiswa.

Hei, ia bukan gadis murahan yang dengan mudahnya silau dengan apa yang dimiliki lelaki itu. Saat ini ia tak mau berurusan dengan lelaki manapun kecuali Kei-san sang pemilik cafe di mana ia tahu bahwa lelaki itu telah memiliki istri yang manis bernama Rena dan seorang anak perempuan bernama Ayumi serta pegawai lelaki yang notabennya sangat menjunjung tinggi keprofesionalan mereka. Setidaknya itu cukup baginya. Tapi tidak untuk Daichi. Ia tidak menyukai lelaki itu, entah mengapa ia melihat sosok ayahnya dibalik kesempurnaan yang dimiliki sang pemuda. Cukup satu laki-laki bernama Daniel Putranto yang telah dengan sempurna menghancurkan 18 tahun hidupnya. Ia tak mau jatuh ke lubang yang sama!

"Mau sampai kapan lagi kau mengacuhkan tuan muda itu?" Tanya Momo. "Anak-anak perempuan lain selalu gigit jari setiap kali mereka dititipkan pesan olehnya untukmu."

"Kalau mereka mau, mereka bisa mendekati lelaki itu, tapi tidak denganku," Ucap Luna dengan nada dingin dan datar.

"Dasar gadis dingin!" Cibir Momo.

"Terima kasih pujiannya, Momo-san, kau adalah orang kesekian yang memanggilku seperti itu,” Luna tersenyum sarkastik sambil mencampurkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat green tea frappucino pesanan dari meja nomor 3.

Sementara itu, Daichi yang masih sibuk berkutat dengan laptop dan dokumen- dokumen penting disebelahnya merasa terganggu dengan kehadiran seorang lelaki yang duduk disebelahnya.

"Bukankah aku selalu mengatakan kalau kerja itu di kantor, bukan nongkrong setengah hari di cafe-ku bahkan setiap hari. Ini hal yang menurutku sedikit abnormal untukmu Tuan Muda."

"Kei...," Daichi mendongak kearah Kei yang telah membawakan pesanannya hari ini, leafy latte art dan sepiring chocolate muffin.

"Thank you, kau tahu saja kalau perutku sedang lapar."

"Sama-sama." Kei membalas dengan senyuman. "Bagaimana pekerjaanmu?"

"Lancar seperti biasanya," Ujar Daichi sambil kembali menatap laptop-nya.

"Sangat lancarkah sehingga dapat mengganggu salah satu barista terbaikku?" Daichi menghentikan ketikan jari pada keyboard laptop-nya dan menaikkan sebelah kanan alisnya.

"Luna, itu nama barista yang akhir-akhir ini sering kau ganggu sejak kau curhat tidak penting ketika cafe-ku belum buka."

"Hmm, jadi namanya Luna, siapa nama lengkapnya Kei?" Daichi mengusap-usap dagunya dengan tangan kanannya seolah merencanakan sesuatu.

"Daichi!" Kei yang merasakan niat kurang baik dari sahabat kentalnya itu mulai memberikan sinyal merah yang berarti larangan keras untuk Daichi mendekati Luna. "Bukankah aku sudah memperingatkanmu sebelumnya untuk tidak mengganggu gadis itu?!"

"Ok-ok, aku mau jujur bahwa aku tertarik dengan baristamu itu." Ujar Daichi masih dengan sikap santainya.

"Dalam hal apa? Untuk menambah rekormu sebagai playboy? Tidak kali ini Daichi, kau boleh mendekati siapapun tapi tidak boleh dia!"

"Hei, kenapa kau begitu perduli pada baristamu itu? Jangan-jangan kau ada affair dengannya ya?"

"Sembarangan!" Kei menepukkan sebuah dokumen laporan ke kepala Daichi cukup keras. "Dia sudah kuanggap sebagai adikku sendiri! Dia gadis baik-baik yang budayanya sangat berbeda dengan kita jadi aku merasa harus melindunginya dari predator sepertimu!"

Daichi hanya meringis menahan nyeri akibat pukulan itu. "Jika aku serius dengan gadis itu apakah kau akan mengizinkanku untuk mendekatinya?"

"Orang sepertimu serius? Kau sedang tidak salah makan kan?!"

"Aku sejak tadi makan kue buatan cafe-mu, jadi kau harus bertanggung jawab atas ketidaknormalan otakku seperti yang kau katakan tadi." Daichi tertawa renyah menanggapi pernyataan serius bernada sindiran dari Kei. Persetan dengan larangan Kei. Ia tertarik dengan gadis bernama Luna itu. Ya, Luna telah masuk kedalam radar target yang akan diincar dan ditaklukkan olehnya.

***

Terpopuler

Comments

Rika Riswati

Rika Riswati

ceritanya bagus lajut

2020-03-29

1

Rika Riswati

Rika Riswati

ceritanya bagus lajut

2020-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!