Dulunya Dirga serta Dino adalah kakak beradik yang saling menyayangi dan saling menolong satu sama lain, tumbuh dengan baik di keluarga Hartono Jaelani dan mereka juga bahagia.
Dino memang cukup nakal, dan banyak membuat onar di sekolahan apalagi dengan segala yang ia inginkan akan terpenuhi, dan sering kali abangnya lah yang membereskan semua masalah yang Dino timbulkan.
Saat itu Dirga masih berusia 20 tahun sedangkan Dino 16 tahun. Dino akan memasuki awal tahun ajaran baru sebagai siswa SMA. Namun saat itu Dino tidak berangkat sekolah dan justru mengikuti balap liar memakai motor CBR nya, Dirga yang berniat mencari dino justru mendapatkan kejadian tragis, dimana Dino membuat kesalahan fatal bahkan tidak bisa di terima dan di tolerir lagi oleh sang Nenek.
Dan sebuah fakta kehidupan yang selama ini di sembunyikan dengan rapi oleh Hartono Jaelani mencuat, semua itu keluar dari mulut sang Nenek yang sudah sangat lama tidak pernah menyukai Dino.
......"FLASH BACK ON”…....
"Dasar anak tidak tahu diuntung, tak punya rasa balas budi! Anjing saja tahu siapa majikannya yang selalu memberikan dia makanan dan tempat tinggal, kamu hanya anak dari seorang pelaacur yang sudah membuat keluarga Hartono berantakan!"
Teriakan sang nenek menggelegar di ruang perawatan VVIP tepatnya Rumah Sakit yang di miliki oleh Hartono Jaelani Group.
Dirga yang terbaring di atas ranjang pasien terkejut dan membelalakkan matanya, tanpa sengaja Dino menabrak kakaknya saat balap liar di jalanan.
Kala itu Dirga memang sedang mencari Dino karena mendapat informasi adiknya tidak masuk sekolah di hari pertama.
Dino tercengang oleh pengungkapan itu, seolah langit runtuh menimpanya, dan bumi bergetar seakan ingin menelannya hidup-hidup. Pantas saja sang nenek tidak pernah menyukai dirinya.
"Oma... Dirga tahu kalau Dino salah tapi tidak seharusnya Oma bilang seperti itu." Kata Dirga.
"Aku tidak pernah berbicara, dan sekarang saat nya dia tahu asal usulnya, kamu lahir dari seorang pelaacur yang datang di kehidupan Hartono Jaelani, ibu mu merayu nya dengan sangat liar dan membuat kamu ada di dunia ini, saat pelacur itu melahirkanmu dia memohon dengan bersimpuh meminta Hartono untuk merawatmu, dan apa yang sekarang terjadi, kamu justru semakin merusak keluarga ini. Bibit memang tidak pernah berbohong dan tidak akan jauh dari induknya, anak pelaacur ini sudah kelewat batas dan sekarang dia menabrak cucu kesayanganku, ahli waris Jaelani yang sebenarnya!"
Saat itulah Hartono Jaelani masuk dan berteriak.
"Ibu!" Teriak pria paruh baya itu.
Sang nenek gelagapan, namun akhirnya ia menantang anaknya sendiri.
"Kenapa? Itulah faktanya. Apa kamu malu? Anak ini sudah kelewat batas, dia harus tahu siapa dia sebenarnya dan darimana asal usulnya, aku selalu jijik setiap kali melihat wajahnya yang sangat mirip dengan pelaacur itu, fakta nya dia memang hanyalah anak dari seorang wanita pelaacur!" Teriak sang nenek menunjuk pada Dino.
Seketika wanita tua itu terkejut dan membelalakkan matanya, dada nya terasa sangat sakit, Hartono Jaelani kemudian memeluk ibunya sebelum jatuh ke lantai.
Pada malam itu lah semua kenyataan terkuak, Dino bukan lah anak satu ibu dengan Dirga. Sang nenek pun meregang nyawa setelah penuturan nya dengan amarah yang memuncak di ubun-ubun kepalanya.
Dan mulai dari itu juga Dirga yang mengetahui fakta sesungguhnya, merubah sikap nya dengan sangat dingin pada Dino, bagaimana tidak, ternyata ibu kandung Dirga lebih memilih untuk mencoba mengakhiri hidupnya setelah mengetahui perselingkuhan itu.
Maryam Husein yang gagal melakukan percobaan bunuh diri menjadi tidak waras dan di masukkan ke dalam rumah sakit jiwa oleh suaminya sendiri Hartono Jaelani, semua cerita itu Dirga dengar dari pembantu yang sudah bekerja lama di rumah utama, ketika pria itu pulang dan kembali ke rumah, selama ini yang Dirga tahu mama nya telah meninggalkannya sejak kecil.
Dino pun memilih keluar dari rumah utama dan hidup sendiri di apartemennya yang cukup mewah, Hartono Jaelani menyetujui keputusan itu dan tetap memberikan fasilitasnya pada Dino. Saat itu Dino masih berusia 16 tahun.
......"FLASH BACK OFF"......
Dan sekarang setelah beberapa tahun lamanya Dino serta Dirga tak saling menyapa dan berbicara apalagi betatap muka, mereka di hadapkan lagi pada suatu pekerjaan yang membuatnya bersama, itu karena Hartono Jaelani memberikan perintah untuk mereka mengambil alih pabrik yang telah di akuisisi oleh Jaelani Group.
Bagaimanapun juga Dino adalah keturunannya, anak itu memiliki darah dan gen dari Hartono Jaelani, dan Hartono akan tetap adil pada mereka.
Di ruangan Divisi Packing Nindya sudah selesai membersihkan ruangan QC milik nya, karena hari ini adalah tugas piket nya. Setiap bagian atau Divisi tidak memiliki sekat, hanya di pisahkan oleh jarak keramik saja. Pabrik itu loss, sejauh mata memandang akan terlihat para karyawan yang sibuk bekerja. Dari bagian pintal benang, menjahit, atau menenun, semua hanya di pisahkan dengan jarak keramik tanpa memiliki sekat.
Tiba-tiba seseorang datang menyapa Nindya.
"Belum selesai Nin?" Tanya seorang pria yang bekerja di bagian mekanik, tugasnya selalu berkeliling untuk memantau mesin.
"Eh mas Bagas, sudah selesai mas, ini tinggal merapikan meja-mejanya saja." Kata Nindya ramah.
"Sini aku bantu." Kata Bagas membantu Nindya merapikan meja-meja kerja milik para karyawan.
"Nin, tadi pagi aku lihat kamu di antar sama laki-laki, tapi wajahnya kenapa mirip sama bos kita yang baru saja audit pabrik." Tanya Bagas.
"Mas bagas salah liat mungkin." Kata Nindya gugup.
"Kamu tidak dengar gosip ya, lagi kencang santer terdengar katanya kamu..." Bagas menghentikan kalimatnya.
Namun pada akhirnya ia memberi tahu pada Nindya gosip yang diam-diam merebak bak virus di pabrik.
"Katanya kamu simpenan bos yang baru." Kata Bagas lagi.
"Itu fitnah mas... Sebenarnya..."
"Siapa yang berani menyebarkan gosip murahan dan kabar sampah seperti itu di sini." Sahut Dino dari belakang.
"Eh Tuan Dino." Bagas berdiri dan menunduk.
"Besok akan ada pengumuman di depan pabrik dan siapapun yang bergosip akan saya pecat." Kata Dino tegas.
"Ma-maaf... Saya hanya ingin menyampaikan pada Nindya, agar Nindya lebih berhati-hati pak, agar tidak ada yang menggosipkan dirinya, apalagi emak-emak di sini tingkat halu dan tingkat nyinyirnya sungguh luar biasa." Kata Bagas menerangkan.
Dino hanya diam, dan Nindya pun masih di liputi rasa bersalah serta kecanggungan, entah apa lagi yang akan Nindya alami setelah ini. Gadis itu tidak akan pernah bisa membayangkannya.
Setelah Bagas pergi, Dino berusaha untuk meminta maaf pada Nindya dan berniat untuk mengantarnya pulang.
"Nin, aku antar pulang ya." Pinta Dino.
"Maaf... Anda tahu kan apa yang barusan Bagas bilang... Saya cuma mau kerja dengan tenang di sini." Kata Nindya memohon.
"Ya sudah maafin aku, tapi balas pesan Wa ku Nin, dan jangan pakai kalimat formal."
Pinta Dino dan akhirnya pria itu juga menyerah, memilih untuk pergi meninggalkan Nindya. Dino benar-benar sudah menyimpan perasaannya sejak lama dengan Nindya semenjak pertama kali melihat Nindya sedang mengikuti orientasi siswa saat masuk SMA.
\~bersambung\~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Dara Utami
nikahi aja din
2023-03-26
0
Nonie Fidding
kelakuanmu nin... ,😂
2021-10-15
1
Lexiana
wes wes gak usah gelut mas mas...
2021-10-13
1