Happy Reading 😊
Fanny terlihat memuntahkan semua isi di perutnya sampai tak bersisa, rasanya sangat bergejolak dan tidak bisa di tahan, mual hebat itulah yang Fanny rasakan.
"Ya Tuhan Fanny, apa kamu sakit? ayo kita periksa keadaan mu sekarang," Fanny tidak bisa menanggapi ucapan Mimy.
Dia hanya di sambil memegang perutnya yang masih terasa mual itu.
"Ayo, aku antar sekarang, lihatlah wajahmu terlihat pucat, aku tidak mau nanti Papa memarahiku karena membiarkan ponakannya sakit!" Akhirnya Fanny hanya pasrah ketika Mimy membawanya ke rumah sakit terdekat, dia begitu khawatir tentang kondisi Fanny yang tiba-tiba muntah-muntah dan terlihat sangat pucat.
Setibanya di rumah sakit dokter langsung memeriksa kondisi Fanny, sedangkan Mimy hanya menunggu di luar ruangan.
"Sepertinya anda mengalami morning Sickness Nona, apa anda sudah tahu itu?" tanya dokter tersebut.
"Aku sudah tahu dokter," jawab Fanny lesu.
"Kalau kamu sudah tahu sedang hamil muda jangan terlalu banyak makan yang mengandung lada, itu tidak bagus, harus jaga kondisi tubuh, sekarang sudah memasuki musim dingin di sini, jadi jaga kondisi tubuh dan konsumsi makanan yang bernutrisi, nanti aku akan memberikan pereda mual," ucap Dokter.
Fanny ingat kemarin dia memang makan makanan yang mengandung lada. Setelah itu perutnya terasa agak panas dan sedikit sakit. Dia harus menjaga kehamilannya karena bagi Fanny janin itu adalah harta benda satu-satunya.
Setelah dokter memeriksa keadaan Fanny diapun keluar dari dalam ruang pemeriksaan dan memanggil Mimy untuk masuk ke dalam.
"Apakah sepupu saya baik-baik saja dokter? bagaimana keadaannya?" tanya Mimy panik.
Wanita berambut sebahu itu memang sangat peduli dengan Fanny, mereka dulu sering pergi bermain bersama saat Mimy dan keluarga masih tinggal di Amerika sebelum Paman Paul memutuskan untuk pindah ke Perancis.
"Selamat, Nona Fanny sedang mengandung dan saat ini usia kandungannya sudah baru menginjak usia 6 minggu, tolong jaga kondisi kehamilannya," Mimy merasa sangat terkejut mendengar penjelasan dari dokter.
Fanny sedang hamil?
"Terima kasih dokter, atas penjelasannya," jawab Mimy masih shock.
Bukankah ini berita yang besar, ternyata Fanny hamil dan ini adalah kabar yang di tunggu-tunggu oleh Harry. Tapi sayangnya semuanya terlambat. Fanny telah memutuskan untuk bercerai dari Harry, lalu bagaimana dengan anak ini? dia akan terlahir tanpa seorang Papa?
"Kenapa kamu menyembunyikan kehamilan mu Fanny? atau memang kamu baru tahu kalau kamu sedang mengandung?" tanya Mimy saat mereka sudah berada di perjalanan pulang.
Fanny terlihat menghela nafas panjang. "Aku sudah tahu sebelumnya Mimy," jawab Fanny.
Mimy merasa iba dengan Fanny, seorang istri yang di khianati suaminya, apalagi hubungan itu sudah terjalin sejak lama, Ya akhirnya Fanny mengetahu berapa lama Harry dan Yolanda terlibat hubungan terlarang itu.
Sangat tidak terduga, setahu mereka berbuat hal menjijikan di belakangnya, semua konsekuensi dan hukuman yang Fanny berikan pada Harry dan Yolanda sudah sangat pantas menurutnya.
Mengambil kembali apa yang bukan miliknya dan membuang mereka ke tempat semestinya.
"Mimy, aku harap tidak ada yang tahu tentang kehamilan ku selain kamu, Paman, Keanu dan Elsa. Aku ke sini untuk menghindar dari kehidupan yang dulu, jadi jangan sampai ada yang tahu," Mimy menoleh dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Kenapa? bukankah Harry berhak tau kalau dia memiliki seorang baby?" Fanny langsung menoleh ke arah Mimy.
"Tidak, dia tidak boleh tahu!"
Jangan sampai Harry tahu bahwa aku telah hamil, bayi ini bukan miliknya!
Mimy mengerutkan keningnya.
"Aku tahu dia memang telah menyakitimu Fanny, tapi apa kamu tidak memikirkan calon anakmu yang membutuhkan sosok Papa?" Fanny diam tidak menanggapi.
Pikirannya menerawang jauh, hidupnya sudah hancur berkeping-keping menghadapi kenyataan ini, tapi kehadiran bayi itu di dalam rahimnya membuatnya ingin mempertahankan.
Meskipun kamu tidak tahu kalau aku sedang mengandung darah dagingmu, tapi aku akan selalu menjaga anak kita, takdir tidak bisa menyatukan kita, kamu bukan milikku dan aku bukan milikmu, Franklin!
###
Hari ini Franklin Danish telah menginjakan kakinya di Negara yang penuh dengan keromantisan yaitu Perancis.
Dengan langkah lebar mereka menapaki jalan menuju ke sebuah mobil yang telah di persiapkan oleh orang-orang Danish.
"Kenapa kamu terlihat begitu berseri Fank?" tanya Danish melihat sang asisten yang sedari tadi menampilkan gambar yang sumringah.
"Kamu tahu sendiri kan Bos, aku akan segera menemukan wanita pujaanku!" Danish terkekeh mendengar ucapan asistennya itu.
"Dasar bucin!"
Franklin hanya tersenyum menanggapi ejekan dari bosnya itu, dulu dia yang sering mengatai Danish bucin akut, tapi sepertinya sekarang virus itu menularinya.
"Apa kamu sudah tahu di mana alamat Paman Fanny?" tanya Danish.
"Aku sudah menyuruh orangku untuk mencari alamat nya bos dan aku sudah mengantonginya," Danish mangut-mangut mendengar jawaban Franklin.
"Setelah ini kita akan ke hotel dulu, nanti malam akan ada jamuan bersama tuan Stuard sambil membahas kerja sama ini, jadi sebaiknya kamu mengunjungi Pamannya Fanny esok harinya."
"Siap bos, aku akan profesional dalam bekerja, tenang saja," Danish tersenyum dan menepuk bahu Franklin pelan.
"Seandainya Fanny tidak ada di rumah Pamannya bagaimana?" Franklin menoleh.
Tiba-tiba hatinya menjadi gelisah lagi, hanya mendengar ucapan Danish seperti itu membuat Franklin terlihat tidak tenang kembali.
"Bos, jangan mengatakan itu, di tempat Pamannya di sini hanya satu-satunya tujuan Fanny karena aku tahu dia sudah tidak punya saudara lagi," Danish terkekeh melihat kepanikan di wajah asisten nya itu.
"Sudahlah aku juga hanya mengatakan seandainya, jika kemungkinan ada atau tidak tentu saja aku juga berharap bahwa Fanny berada di tempat itu," ucap Danish.
Mereka telah sampai di hotel tempat mereka menginap. Franklin dan Danish langsung masuk ke dalam hotel untuk beristirahat sebentar sebelum acara makan malam dengan kliennya.
Sedangkan di sisi lain.
Mimy masih merahasiakan kehamilan Fanny pada keluarga nya, tapi dia masih memikirkan tentang Harry, yang dia kira adalah Papa dari anak yang di kandung oleh Fanny.
"Aku kasihan pada Fanny, tapi merunut ku Harry juga harus tahu tentang anaknya, bagaimanapun juga ia adalah ayah biologis bayi yang Fanny kandung! seperti nya diam-diam aku akan mengatakan pada Harry bahwa dia telah menjadi seorang Papa, tapi bagaimana kalau Fanny marah??"
Mimy jadi semakin bingung dengan keadaan sepupunya itu, dulu Harry dan Mimy adalah teman dekat sewaktu masih sekolah Amerika.
Sebenarnya yang mengenalkan Harry dan Fanny dulu juga Mimy, jadi sebenarnya dia sedikit menyesalkan perbuatan Harry yang telah menyakiti Fanny.
Tapi di sisi lain dia juga ingin Harry tau kalau Fanny telah mengandung. Itulah harapan Harry sejak dulu.
"Sebaiknya aku beri tahu saja Harry, mungkin saja dengan begini hubungan mereka akan bisa dekat kembali, kasihan anak mereka yang akan jadi korban."
Bersambung.
mohon dukungannya ya akak Reader 🥰
othor minta like, bunga, dan kopi panasnya ya🌹🌹☕☕☕ terima kasih atas dukungan nya selama ini, mudah2an jadi berkah barokah untuk akak Reader semuanya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dewi Zahra
lanjut kak
2022-03-09
0
Qiza Khumaeroh
simalakama
2021-11-23
0
Intan Lpg
Mimi ini tau apa" juga engga,,maen slonong boy aja Dy mau ngasih tau harry
2021-10-13
0