Happy Reading 😊
Franklin menghela nafas panjang saat dirinya mengetahui bahwa Fanny sudah tidak ingin mengangkat telepon darinya lagi.
Tapi di sisi lain dia merasa lega karena ternyata nomer Fanny masih aktif.
"Hanya melihat nomermu yang masih aktif saja sudah bisa membuatku bahagia," gumam pria itu.
Sebentar lagi pesawat akan take off, Franklin mengangtifkan mode pesawat pada ponselnya, kemudian dia membuka galeri foto untuk mengobati rasa rindu pada wanita pujaannya itu.
"Apabila kamu sudah di takdirkan menjadi milikku, meskipun ada halangan merintang semua pasti akan kembali kemana tempatnya hati akan berlabuh, Fanny," Franklin tersenyum menatap foto Fanny yang selalu tersimpan rapi di galeri ponselnya.
"Sayang, aku nanti gak mau beda kamar ya sama kamu, bukankah nanti tidak akan ada yang mengenali kita di kota X, jadi tidak masalah kan kalau kita sekamar?"
Franklin mendengar suara wanita di belakang tempat duduknya seakan menggoda kekasihnya untuk tidur sekamar dengannya.
Dasara wanita murahan. Batin Franklin tersenyum sinis.
"Yolanda, aku tidak mau, nanti kalau ada yang tahu kita sekamar dan orang itu mengatakan pada Fanny bagaimana?"
Deg, apa tadi yang Franklin dengar? pria itu menyebut nama Fanny, karena rasa penasaran yang tinggi akhirnya Franklin menoleh ke arah belakang dan betapa terkejutnya dia melihat Harry bersama wanita tadi yang berada di belakangnya.
"Br3ngs3k!! ternyata benar dugaan ku kalau Harry berselingkuh dengan wanita yang bersamanya, tapi siapa wanita itu?" batin Franklin emosi.
Kalau seandainya dia tidak mendengar arahan dari pramugari yang menyuruh para penumpang untuk bersiap-siap take off bisa di pastikan Franklin ingin sekali memukul wajah pria tampan di belakangnya itu.
"Sepertinya tujuan kita sama Harry, aku akan mengumpulkan bukti bahwa kalian telah berselingkuh di belakang Fanny, lihat saja apa yang akan ku lakukan padamu dan kekasih mu itu," batin Franklin masih marah.
Pria itu merasa tangannya sudah sangat gatal ingin segara memukul wajah Harry dan membuatnya menyesali perbuatannya itu
Tapi Franklin harus bersabar dan menunggu hingga waktu yang tepat dia akan memukul wajah Harry dengan tangannya sendiri.
Suara percakapan itu masih berlanjut dengan jelas.
"Aku tahu kalau kamu memang bisa membuat ku senang, tapi jangan menyuruhku tidur sekamar, ada beberapa klien penting yang sangat mengenalku di sana, nanti kalau salah satu dari mereka tahu pasti akan memberitahukan pada Fanny, tenang saja nanti kita akan menyewa hotel lain karena hotel itu rekomendasi dari klien kita, bukankah klienku ini mengetahu bahwa aku sudah menikah, tenang saja sayang, semuanya sudah aku atur," ucap Harry membuat Franklin mengepalkan tangannya.
Franklin mengartikan rekaman dan akan merekam suara percakapan Harry dan Yolanda, dia ingin satu persatu kebohongan Harry terungkap.
Akhirnya pesawat pun lepas landas menuju kota X salah satu kota terbesar di negara itu.
###
Fanny akan pergi ke sebuah cafe karena akan bertemu salah satu sahabatnya yaitu Irene, seperti biasanya dia dan Irene memang sering menghadapi waktu di cafe tersebut.
Setelah beberapa saat Fanny tiba di cafe dan langsung masuk ke dalam, matanya menatap sekeliling mencari sosok wanita yang sudah merengek sedari tadi ingin bertemu.
"Akhirnya kamu muncul juga," sahut suara wanita yang tidak lain adalah Irene.
"Apa kamu sudah menunggu ku lama Irene?"
"Sudah sejak subuh tadi aku di sini menunggu kepastian," jawab Irene.
Fanny terkekeh, memang sahabatnya ini sangat tidak suka menunggu lama.
"Ada apa kamu ingin bertemu denganku? apa masalah dengan adikmu lagi?" Fanny duduk di hadapan Irene dan meletakkan tas branded-nya di atas meja.
"Bukan, tapi ini lebih penting," jawab Irene serius.
Tiba-tiba wanita berambut sebahu itu terlihat berkaca-kaca dan sedikit terisak.
"Hei kenapa kamu malah menangis Irena?" Fanny jadi khawatir dengan sahabatnya ini.
"Hiks, aku sangat sedih Fanny, Richard ternyata berselingkuh di belakangku dengan sekretaris nya, aku harus bagaimana?" ucap Irene berhasil membuat Fannny menegang.
"Jangan bicara ngawur! memangnya kamu tahu sendiri perselingkuhan mereka?" Irene menggeleng pelan.
"Aku mendapati sebuah noda lipstik di baju Richard, awalnya aku berpikir positif bahwa mungkin itu karena tidak sengaja, tapi malam hari saat Richard tidur aku mencoba mencari tahu lewat ponselnya, karena masih merasa penasaran dengan noda lipstik itu," Irena menghirup nafas dalam berusaha tidak mengeluarkan air matanya.
"Setelah aku membuka ponsel Richard ternyata layarnya terkunci, tidak biasanya Richard mengunci layar ponselnya, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil jari telunjuk Richard untuk membuka ponsel itu dan ternyata di dalam pesannya hanya sekali kiriman dari sekretarisnya ucapan mesra, hiks!" Irene menahan sesak di dada sambil memukul dadanya pelan.
Fanny merasa prihatin dengan keadaan rumah tangga sahabatnya itu.
"Lalu setelah itu bagaimana? apakah kamu menanyakan tentang pesan mesra itu dengan suamimu?" tanya Fannny.
Irene menggeleng kembali.
"Aku takut Fanny, aku tidak akan sanggup mengetahui kenyataan yang sebenarnya, aku takut hati ini tak kuat apabila hal itu memang benar, aku sudah terlanjur mencintai Richard," jawab Irene menghapus air mata yang sudah lolos di pipinya.
Fanny menghela nafas panjang, sepertinya cerita Irene mengingat kan dirinya yang menemukan sebuah anting di baju Harry.
Apakah Harry juga seperti itu?
Lagi-lagi Fanny juga menepis segala kemungkinan buruk yang akan mengancam rumah tangganya itu.
"Lebih baik kamu selidiki dulu Irena, cari bukti kuat bahwa Richard memang berselingkuh di belakang mu agar dia tidak bisa mengelak, kalau memang Richard mencintaimu pasti dia akan kembali padamu, tapi kalau Richard mempertahankan sekretaris nya lebih baik kamu tinggalkan saja, masih banyak pria di luar sana yang bisa mencintai mu dengan tulus," ucap Fanny mengambil tangan Irene untuk memberikan semangat.
"Kamu begitu beruntung Fanny, memiliki suami yang setia dan juga sangat menyayangi mu, terkadang aku juga merasa iri dengan kemesraan kalian, apalagi melihat Harry yang sangat mencintaimu," ucap Irene miris.
Fanny hanya tersenyum simpul. Dia juga merasa ada yang aneh dengan suaminya akhir-akhir ini, tapi Fanny berusaha untuk tidak berfikir macam-macam.
Namun setelah mendengar cerita Irene yang sama pesis dengan dirinya yang melihat sebuah kejanggalan pada baju Harry dan anting itu, perasaan Fanny menjadi tidak menentu.
"Mudah-mudahan kamu tidak menghianati ku Harry," batin Fanny.
Bersambung.
Kasih bunga dan rate 5 ya akak Reader 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
suyetno
lanjut semangat terus nulisnya/Rose//Rose//Rose//Rose/
2025-02-12
0
nobita
alur ceritanya apik.. tulisannya rapi
2025-01-17
0
Nesa Satria
no komen🤭
2022-05-08
0