Mulai Hidup Baru

Happy Reading 😊

Paris, Perancis.

*Seberapa sakitnya saat kau di khianati oleh orang yang kamu cintai? rasa sakit itu seperti sebuah pedang yang menusuk ke dalam tulanmu. Bukan hanya hati ini yang sakit, tapi seluruh jiwa ini seakan mati rasa.

Kecewa untuk yang kedua kalinya terhadap lelaki, membuatku tidak ingin merasakan apa yang namanya cinta lagi, sudah cukup aku selalu tersakiti karena cinta.

Hatiku akan ku tutup atas nama cinta, cintaku hanya akan ku berikan kepada calon babyku saja, dia akan jaga dengan seluruh nafasku. Tidak ada yang boleh menyakitinya nanti, atau aku akan membuat orang itu menderita.

Mama akan selalu menjagamu sayang, jangan khawatir, meskipun kamu tidak memiliki seorang Papa, Mama akan menjadi Papa untuk mu Nak*!!!

Fanny menatap bangunan dua lantai yang sedikit besar di depannya itu dengan tersenyum. Di negara inilah Fanny akan memulai hidup baru lagi.

Tanpa orang yang ada di hatinya sampai saat ini, tapi Fanny berjanji akan menghilangkan semua rasa yang masih melekat di hatinya itu.

Franklin, aku tidak tahu apakah keputusan ku benar atau salah, tapi aku harap kita tidak akan bertemu kembali.

Masih termenung melihat bangunan di depannya ini. Sudah Lima tahun dia tidak berkunjung ke rumah Pamannya yang ada di Paris ini. Dialah keluarga satu-satunya yang Fanny miliki saat ini.

"Ayo masuk, Elsa, Mimy dan Papa sudah menunggu mu di dalam," ucap Keanu menarik koper Fanny membawa masuk ke dalam rumah itu.

"Wah sepupu ku, aku sangat merindukanmu!" Fanny tersenyum menatap wanita yang seumuran dengannya itu.

"Mimy, aku juga sangat merindukanmu? bagaimana keadaan kalian di sini?" tanya Fanny menatap pria paruh baya yang ada di belakang Mimy.

"Kami semua sehat nak, maaf karena tidak bisa hadir di acara pernikahan mu dulu," ucap Paman Paul, Papa dari Keanu dan Mimy.

"Tidak apa-apa Paman, lagian juga semuanya sudah berakhir, aku ke sini untuk menjalani hidup sebagai seorang janda yang telah di khianati oleh mantan suaminya," jawab Fanny terkekeh.

Fanny memang sudah menceritakan tentang masalah kehidupannya kepada keluarga pamannya itu, perselingkuhan dan perceraian yang dia alami membuat Paman Paul dan anak-anak nya ikut sedih.

"Sepertinya Elsa sedang menidurkan Freya, aku akan memanggilnya dulu," Keanu pergi ke kamarnya untuk memanggil istrinya.

"Fanny!! sekarang kamu terlihat jauh berbeda dari lima tahun lalu, sepertinya tubuhmu sekarang jauh lebih berisi ya?" ucap Mimy dengan bersedeka dada.

"Benarkah? mungkin karena aku sekarang suka sekali makan jadi tubuhku melar seperti ini." Jawab Fanny tersenyum.

"Tapi kamu masih tetap cantik seperti dulu, aku kira setelah menikah dirimu akan berubah, ya jadi sedikit tua dan keriput!" ucap Mimy sambil tergelak.

"Sudahlah Mimy, Fanny sebaiknya kamu bereskan barang-barang yang kamu bawa ke dalam kamar, aku akan pergi ke kantor lagi," ucap Paman Paul.

"Baiklah Paman, terima kasih," Fanny tersenyum.

Ternyata masih ada orang baik di sekitar ku.

###

Franklin mengusap wajahnya kasar, dia belum bisa menemukan keadaan Fanny sampai saat ini, padahal Franklin sudah menyuruh orang-orang hebat dan berpengalaman, tapi sampai saat ini jejak Fanny masih belum bisa di temukan.

"Sepertinya kamu benar-benar menghilangkan jejak Fanny, apa yang pikirkan sebenarnya, aku sungguh tidak mengerti jalan pikiran mu! apa kamu sangat membenciku sampai pergi meninggalkan ku!!"

Franklin menjambak rambutnya frustasi, dia tidak mengerti kenapa Fanny tiba-tiba menghilang seperti ini.

"Aku harus mencarimu kemana lagi Fanny? apakah kamu memang sudah tidak ingin bersama dengan ku!!" gumam Franklin menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

Dia sama sekali tidak mengerti jalan fikirkan wanita yang sangat di cintainya itu.

"Franklin, ada apa denganmu! akhir-akhir ini rasanya kamu tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja?" Danish masuk ke dalam ruangan Franklin begitu saja.

"Bos, ada apa? kenapa tidak menelepon ku kalau ada pekerjaan penting?" ucap Franklin tidak bersemangat.

"Dari tadi aku sudah menelepon mu tapi kamu sama sekali tidak menjawab nya, aku rasa saat ini kamu tidak besikap profesional dalam bekerja Franklin, jangan libatkan urusan pribadmu dengan pekerjaan!" Franklin menatap Bos sekaligus sahabat nya itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Minggu depan kita ada perjalanan ke Perancis, ada sebuah perusahaan besar di sana mengundang kita untuk masalah bisnis."

Franklin diam menyimak.

"Kita harus mendapatkan kerja sama itu, jadi kamu bersiap-siaplah Franklin, nanti sekalian liburan dan cari teman kencan untuk mu," Danish memang selalu mengerti dengan apa yang di inginkan oleh asisten pribadinya itu.

"Baiklah Bos, aku mengerti," jawab Franklin.

Danish menatap asistennya itu, dia bisa melihat raut wajah kelelahan dari Franklin, pria itu sebenarnya mengerti dengan kondisi yang di hadapi oleh sang asisten.

"Kalau kamu memang mencintainya sebaiknya cepat cari dia sebelum terlambat, ungkapan semua perasaan yang ada di hatimu, jangan sampai seperti ku yang dulu pernah merasakan kehilangan, saat ini perceraian Fanny masih dalam proses karena Harry tidak mau menandatangani surat cerai itu, aku akan membantumu dalam hal ini, tapi kalau masalah pencarian aku tidak bisa membantumu, kamu harus mencari Fanny dengan tanganmu sendiri!" Ucap Danish panjang lebar menasihati asisten nya itu.

"Terima kasih Bos atas bantuannya," hanya itu yang bisa Franklin ucapkan.

"Tidak masalah, kamu sudah banyak membantuku dalam urusan pekerjaan, saat ini kamu membutuhkan bantuan dari sahabatmu ini, jadi aku hanya bisa membantu masalah Harry agar tidak mempersulit hubungan kalian nanti," jawab Franklin.

"Tapi aku sudahe mengerahkan banyak orang untuk mencari keberadaan Fanny Bos, tapi di manapun di seluruh Amerika ini tidak ada yang menunjukkan keberadaan Fanny Bos." Franklin mengela nafas kasar.

"Apa kamu tidak tahu bahwa Fanny memiliki saudara di Perancis?" tanya Danish

Franklin menggeleng pelan.

"Apa kamu tahu maksudku?" tanya Danish.

Lagi-lagi Franklin menggeleng lagi.

"Kamu memang hampir sama denganku, selalu bodoh dalam urusan cinta," ucap Danish tersenyum mengejek.

"Aku percaya Bos," Franklin berdiri dan duduk di samping Danish.

"Kenapa hal-hal seperti itu di percaya? lalu apakah kamu tahu maksudku?"

Franklin nampak berfikir keras, apa hubungannya Fanny dengan keluarga nya yang ada di Perancis!

"Aku tahu Bos, jadi maksudmu bisa saja Fanny bersembunyi di Paris demi menghindari ku dan masuk di kediaman keluarga Pamannya itu?"

Danish tersenyum mendengar ucapan Frankin.

"Baiklah aku harus segera kembali ke ruanganku, bersiap-siaplah untuk besok"

###

Keesokan harinya.

Fanny merasakan perutnya tidak enak, tiba-tiba dia merasa mual dan pusing menyerang.

"Ada apa denganmu Fanny?" teriak Mimy yang melihat Fanny sangat pucat itu.

Bersambung.

Mohon minta terus dukungannya akak reader, tolong beri ini hadiah khusus bunga dan kopi agar selalu masuk 20 besar. terima kasih🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat Frengky

2022-03-09

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

semangat franklin

2021-11-23

0

delissaa

delissaa

lanjut

2021-09-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!