Happy Reading 😊
Fanny masih merasa tubuhnya bergetar hebat akibat menangis sesegukan. Semua orang menatap iba dan kasihan terhadap istri dari Harry Jonson itu.
Meskipun aku merasa sakit hati tapi aku tidak akan terpuruk dengan kenyataan ini, Harry, kamu adalah pria pilihan ku, ku sambut tanganmu yang terulur kala itu untuk kita melangkah bersama menuju kebahagiaan sehidup semati, tapi belum genap usia pernikahan kita yang ke tiga kamu telah menodai semua, janji suci yang kau ucapkan telah kamu lupakan begitu saja, sekarang saatnya pembalasan di mulai. Batin Fanny.
Harry dan Yolanda tidak bisa berkata apa-apa lagi saat di hakimi oleh semua orang seperti itu, sepertinya kedudukannya menjadi seorang Presiden Direktur JK CORP akan segera di lengserkan.
"Sayang, ku mohon ini bisa kita bicarakan baik-baik!" rengek pria yang sudah terlihat sangat menyedihkan itu.
Fanny menghirup nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan demi mengurangi rasa sesak yang masih bersarang di dadanya, wanita cantik itu meraih tangan Harry yang masih menempel di kakinya.
"Bangunlah, ayo kita ke ruanganmu, kita bicara baik-baik di sana," Fanny berusaha menguatkan diri dengan mengajak Harry dan Yolanda bicara.
Setelah itu mereka bertiga masuk ke dalam ruang Presdir dengan keadaan dan hati yang berkecamuk.
Tapi semuanya hanyalah sandiwara Fanny untuk membuat Harry bertekuk lutut padanya, dengan rasa malunya itu Harry pasti akan berusaha menuruti semua keinginan sang istri.
"Sayang, apa kamu mau memaafkan ku? aku berjanji padamu ini yang terakhir kalinya aku melukaimu seperti ini, maaf sayang aku khilaf," ucap Harry mengiba.
Yolanda sedari tadi hanya bisa menahan amarah dan emosinya tapi dia sadar tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya diam.
"Mulai saat ini jabatan Presdir akan ku gantikan karena dengan adanya skandal ini perusahaan dalam masalah yang besar, yang pasti banyak investor akan menarik sahamnya dan bisa di pastikan JK Corp akan bangkrut," Harry melotot sempurna ketika mendengar ucapan Fanny seperti itu.
Tidak, dia tentu tidak mau kalau perusahaan yang telah di bangunnya dengan susah payah harus bangkrut begitu saja.
"Kalau kamu tidak ingin JK Corp bangkrut hanya itu pilihannya karena aku masih berstatus sebagai istri sah mu, di sisi lain aku juga sudah terbiasa terjun ke dalam dunia bisnis, ini bukan pengalaman pertamaku," ucap Fanny datar dan dingin dan dia juga menekan kata SAH menunjukkan bahwa dia masih berada di atas wanita pelakor itu.
Yolanda mengepalkan tangannya kuat sampai kuku panjangnya menusuk di telapak hingga membekas.
"Baiklah sayang, kalau itu memang yang terbaik untuk perusahaan dan hubungan kita aku rela mengundurkan diri dari jabatan Presdir, tapi dengan syarat kami mau memaafkan ku?" Harry masih berusaha mempertahankan Fanny.
Dia tidak bisa kalau harus berpisah dengan sang istri, jujur Harry memang sangat mencintai wanita itu tapi karena godaan wanita seksi yang selama hari-harinya menemani Harry di kantor diapun terjebak dalam hubungan perselingkuhan dengan sekretaris nya itu.
Fanny tersenyum sinis, siapapun yang melihat senyum itu pasti akan merasa ngeri.
"Aku juga punya syarat untukmu tuan Harry Janson, kamu harus mengalihkan semua saham yang kamu miliki, aset penting dan juga surat kuasa rumah dan dua villa beserta beberapa mobil koleksi mu itu harus di alihkan atas namaku, bagaimana? apa kamu setuju dan menyanggupinya?" Fanny masih dengan senyuman sinisnya.
Harry tentu saja langsung merasa lemas dan kepala bagai di hantam batu besar mendengar syarat dari Fanny, tapi kalau dia tidak mengabulkan keinginan sang istri bisa di pastikan Fanny tidak akan pernah memaafkan dan bahkan dia akan di tinggalkan begitu saja, lalu bagaimana jika Fanny juga tidak mau mengelola perusahaan? sudah pasti JK Corp akan langsung gulung tikar.
"Aku tidak setuju!!" teriak Yolanda yang sedari tadi hanya diam itu.
Fanny menaikkan sebelah alisnya menatap sang pelakor itu.
Apa kamu mau berbuat ulah lagi wanita ******! lihat apa yang akan ku lakukan padamu!!
"Kenapa kamu tidak setuju? apa hak mu menyuaran itu dasar pelakor ******!!" ucap Fanny masih tenang.
"Tuan Harry, kenapa kamu begitu bodoh sekali, wanita ini hanya akan menindasmu! kalau kaku memberikan semuanya lalu bagaimana dengan hidupmu kedepannya nanti!" Yolanda mendekati Harry dan memegang lengannya.
Tentu saja dia tidak akan pernah setuju kalau Harry menyerahkan hartanya pada Fanny, akan dapat apa dia kalau sampai hal itu terjadi, selama ini hidupnya sudah di tanggung penuh oleh Harry, mulai dari hal terkecil sampai sebuah apartemen mewah sudah Harry berikan.
Kalau sampai Fanny juga mengetahui tentang apartemen itu bisa di pastikan istri dari pria yang sudah memenuhi kebutuhan hidupnya itu akan langsung menyita seketika karena sertifikat apartemen itu atas nama Harry.
"Yolanda apa kamu lupa kalau Fanny adalah istriku, tentu aku lebih percaya padanya, aku berjanji akan membangun rumah tangga ini kembali seperti dulu," Yolanda terkejut mendengar ucapan dari Harry.
"Lalu bagaimana denganku Harry? apa kamu akan mencampakkan ku begitu saja! hiks!" Harry nampak mengeraskan rahangnya mendengar ucapan Yolanda.
"Dasar pelakor tidak tahu malu! sepertinya wanita seperti mu harus di tempatkan di mana semestinya, mulai saat ini kamu akan ku pecat! atau akan ku ganti posisi mu menjadi seorang OB atau cleaning servis!"
BOOM!!
Yolanda berasa di lempar bola besar di depan dadanya dan menghantam keras, dia di hadapkan dengan pilihan yang sangat sulit, tentu saja dia tidak mau di pecat dari perusahaan besar itu tapi kalau menjadi cleaning servis itu juga tidak lebih baik.
Rasanya ingin tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah kalian yang sangat menyedihkan itu. Batin Fanny.
Bersambung dulu🙏
masih ngumpulin hadiah bunga🌹🌹 ya, part selanjutnya akan lebih seru karena benih-benih cinta di hati Fanny mulai tumbuh kembali terhadap sang Casanova.
Tapi kasih ☕☕☕ dulu biar othor gak ngantuk😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dewi Zahra
seru banget
2022-03-08
0
Qiza Khumaeroh
hhmmmm auto gembel dehh
2021-11-22
0
Olivia Riduwan
lanjutkan fanny..
2021-10-16
0