Happy Reading 😔
Tiga minggu Kemudian.
Fanny memandang sebuah surat yang baru saja dia dapatkan dari kantor cacatan sipil.
Ya, dia telah mendaftar kan perceraian nya sejak dua minggu yang lalu. Sepertinya tekadnya sudah bulat, dia akan mengakhiri pernikahannya bersama Hary setelah dia berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan.
Tapi semua itu bukanlah untuk dirinya, Fanny akan memberikan semua aset yang telah dia ambil dari Harry kepada pemilik yang sebenarnya.
Pemilik segala aset perusahaan dan beberapa villa dan juga rumah yang dia tinggali saat ini sebenarnya adalah milik seseorang, bukan milik suamimya Harry.
Saat ini Fanny sudah berada di depan sebuah rumah kecil yang terlihat begitu tidak terawat. Fanny melangkah mendekat ke arah pintu dan mengetuknya perlahan.
Ceklek!
Seorang pria paruh baya dengan memakai tongkat untuk menyangga lengannya terlihat terkejut dengan kehadiran Fanny.
"Nak, ada apa kamu kemari?" tanya pria yang sudah terlihat keriput di sekitar matanya itu.
"Tuan Adkinson, apa kabar?" sapa Fanny tersenyum ramah.
"Ada masalah apa lagi? apakah anak tidak tahu diri itu akan mengambil rumah ini juga? apa Harry yang menyuruhmu ke sini?" tanya pria itu sedikit emosi.
"Tuan Adkinson, bolehkah saya masuk ke dalam? ada yang ingin saya bicarakan pada anda?" Pria yang bernama Adkinson itu terlihat mengamati penuh selidik.
Seakan merasa waspada dengan kehadiran Fanny yang di ketahui istri dari putranya itu.
Yah, pria paruh baya itu adalah Papa dari Harry, bukan Papa kandungnya, melainkan Papa tiri yang telah membesarkan Harry.
"Saya hanya ingin mengatakan pada anda bahwa saya lebih mempercayai anda dari pada suami saya, Papa," Tuan Adkinson sedikit terkejut mendengar Fanny memanggilnya Papa.
Karena selama ini dia hanya di anggap gembel oleh Harry, segala macam fitnah yang di tunjukkan padanya berhasil membuat Fanny juga ikut membencinya.
"Fanny, apakah kamu percaya bahwa aku bukanlah orang yang telah membunuh Mama Harry? kamu percaya bahwa aku tidak melakukan apapun mengenai kejadian bertahun-tahun lalu itu?" Fanny tersenyum dan mengangguk.
Selama tiga tahun menikah dengan Harry, inilah kedua kalinya Fanny melihat Tuan Adkinson, yang pertama kali pada saat acara resepsi pernikahannya bersama Harry waktu itu.
Di situlah Fanny mengetahui fakta bahwa sebenarnya tuan Adkinson adalah Papa dari Harry. Tapi pada waktu itu Tuan Adkinson langsung di usir dari tempat itu.
Fanny merasa ada hal aneh ketika menatap raut wajah tuan Adkinson. Seperti sorot mata kesedihan dan kekecewaan yang terpancar di dalam bola mata itu. Ingin sekali Fanny bertanya padanya.
Tapi karena Harry mengatakan bahwa pria paruh baya ini yang telah membunuh Mamanya dan mengakibatkan sosok sang Papa kandung bunuh diri akibat ulahnya menjadikan Fanny percaya padanya begitulah saja.
Setelah mendapat apa yang dia rebut kembali dari Harry, Fanny akan mengembalikan pada tuan Adkinson, pemilik seluruh asetnya.
"Terima kasih Nak! semua ini berkat dirimu, aku doakan mudah-mudahan kebahagiaan akan selalu menyertai mu," Fanny tersenyum dan memeluk pria yang ternyata hatinya sangat baik dan lembut itu.
Ternyata anda orang yang sangat baik, beraninya Harry memfitnah anda tuan Adkinson. Batin Fanny menatap pria paruh itu.
###
Ke esokan harinya.
Yolanda berjalan dengan malas tanpa gairah hidup, wanita itu baru saja mencari pekerjaan tapi hari ini dia juga tidak mendapatkan satu pekerjaan apapun sama seperti hari kemarin.
Wanita berambut coklat itu masuk ke dalam apartemen dan ingin segera membersihkan diri.
Tapi pada saat wanita cantik itu mau membuka pintu kamar dia merasa ada hal aneh di samping belakang tubuhnya.
Yolanda pun menoleh dan sangat terkejut ketika ada seorang wanita berada di dalam apartemennya dan duduk manis sambil menyilangkan kaki.
"Fanny, sedang apa kamu di sini!" seru Yolanda.
Fanny tersenyum dan memberikan sebuah surat kepada Yolanda.
"Surat penyitaan!" Yolanda terkejut.
Sebuah surat penyitaan apartemen asli yang di berikan oleh Fanny kepada wanita itu, Yolanda tidak percaya dengan apa yang dia hadapi saat ini.
Sepertinya keresahannya yang dia rasakan selama ini akhirnya terjadi. Fanny mengetahui bahwa apartemen itu adalah milik Harry.
"Mulai hari ini kamu harus segera keluar dari apartemen ini, aku beri waktu sampai malam nanti, karena besok tempat ini akan segera ku jual!" ucap Fanny dingin.
Kemudian Fanny berjalan ke Yolanda masih dengan seringai di wajahnya.
"Tidak, ini apartemen ku! kamu tidak bisa mengusirku Fanny!" Yolanda berusaha mengusir Fanny dengan cara mendorongnya.
"Pergi!! kamu tidak berhak untuk mengusirku karena ini adalah apartemen ku!" Fanny tidak menanggapi teriakan Yolanda.
Dia tidak akan terpancing emosi karena sikap gila wanita ini!
"Aku tidak peduli, dan ingat ini bukan milikmu Yolanda, aku tunggu sampai batas waktu malam nanti, kalau kamu tidak pergi juga, jangan salahkan aku kalau kamu akan di usir paksa dari apartemen ini!" ucap Fanny kemudian berjalan keluar meninggalkan Yolanda yang sudah duduk lemas di lantai.
Yolanda memukul lantai berkali-kali karena merasa sangat marah. Apartemen ini adalah harta satu-satunya yang dia punya, tapi saat ini telah di ambil oleh Fanny dan akan mengusirnya paksa.
"Fanny!! aku akan menghancurkan mu!!" teriak Yolanda frustasi.
Wanita itu mengingat tiga minggu yang lalu tepatnya setelah Fanny di angkat sebagai Presiden Direktur menggantikan Harry yang terlibat skandal dengan nya itu, saat itu dia mendatangi Fanny dan Harry di kantornya, Yolanda mengancam kepada kedua orang itu akan menyebarkan video skandalnya dengan Harry, berharap bahwa dia bisa menekan mereka dan bisa di angkat sebagai sekretaris lagi dan juga mendapatkan tanggung jawab dari Harry yang telah mencampakkan-nya.
Tapi ternyata hal tersebut tidak bisa untuk mengancam Fanny karena dia juga sudah tidak peduli dengan Yolanda maupun Harry.
"AAAKKKK!!! kenapa semuanya menjadi seperti ini!!" Yolanda berteriak kencang sambil menarik rambutnya!!
Tidak pernah dia bayangkan akan menjadi seperti ini, semua kebahagiaan yang telah dia rancang sedemikian rupa hancur pupus sudah!!
Sedangkan Fanny berjalan keluar gedung apartemen itu dengan senyuman kemenangan di bibirnya.
Setelah semua urusan selesai ,Fanny akan menyerahkan surat perceraian yang sudah dia pegang itu kepada Harry dan dia akan pergi ke luar negeri untuk memulai hidup kembali dari awal.
Untuk Franklin, entahlah dia sepertinya akan menjauh dari pria itu karena Fanny tidak ingin merusak hubungan Franklin dengan wanita yang sudah menjadi pemilik hatinya.
Bersambung.
Maaf kalau di bab ini gak ngena feelnya🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻, badannya agak kurang fit😒😔
Mohon di dukungannya ya terus ya🥰😘
Tolong kasih bunga 🌹🌹🌹
kopinya juga ☕☕☕👈👈 biar masuk rangking hadiah 20 besar.
Haduh masih banyak typo karena tadi malam othor sudah ngantuk banget
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Yani Yola
Pani sangat pintar sandiwara
2022-09-26
0
Dewi Zahra
lanjut lagi
2022-03-09
0
Qiza Khumaeroh
nikmati kehancuranmu manusia laknuttt
2021-11-23
0