Terkuak

Happy Reading 😊

Fanny bersedekap dada sambil tersenyum menatap ke arah wanita bermuka dua itu. Yolanda sedang menata meja dan kursi untuk Fanny bekerja di ruangan yang sama dengan sang suami.

Ruangan Presdir itu memang cukup luas untuk di tambah satu meja dan kursi lagi untuk Fanny mulai dengan misinya.

"Di sini sudah cukup Nona Fanny?" tanya Yolanda.

"Kurang sedikit ke kanan Yolanda, biar aku bisa melihat pemandangan kalau merasa bosan dengan pekerjaan," Yolanda melotot dan sangat kesal karena merasa di kerjain oleh Fanny.

"Bukankah tadi sudah berada di sini Nona, tapi anda suruh geser ke kiri, dan sekarang aku harus mengembalikan ke tempat semula?" ucap Yolanda tidak terima.

Harry yang melihat hal itu merasa kasihan terhadap Yolanda, dia pun ikut menengahi agar pekerjaan itu cepat beres.

"Aku akan membantu mu menggeser mejanya," Harry akan mendekat ke arah sekretaris nya tapi langsung mendapatkan tatapan tajam dari Fanny.

"Presdir, apakah pekerjaan mu sudah selesai?" Fanny bersedekap dada.

Harry merasakan aura menyeramkan lewat tatapan tajam dari istrinya itu.

Akhirnya siang itu Fanny terlihat sangat senang dan puas telah mengerjai sang pelakor.

Ini belum seberapa Yolanda, lihatlah setelah itu kamu akan ku buat semakin menderita!!

###

Yolanda menelepon Harry berkali-kali, dia masih menunggu penjelasan dari atasan sekaligus kekasih gelapnya itu tentang kehadiran Fanny di kantor.

Hari sudah beranjak sore, saat ini Yolanda sedang berada di atap gedung.

"Harry!! kenapa lama sekali angkatnya! huh ini semua gara Fanny yang membuat ku dan Harry tidak bisa leluasa bersama!" gerutu wanita berambut gelombang itu.

"Fanny juga bertindak seenaknya saja, main perintah orang semau dia, mentang-mentang istri dari Presdir, awas kau Fanny! lihat saja aku akan mengambil posisimu sebagai Nyonya Harry sebentar lagi, mudah-mudahan akan segera hadir baby junior di dalam perut ini, aku akan menjadi yang utama karena berhasil mengandung bayi dari Harry!" Fanny mengelus perutnya yang rata itu sambil tersenyum.

Dia ingat pada saat di kota X Yolanda merayu Harry agar tidak perlu memakai pengaman, Dia menjanjikan seorang baby yang selama ini sangat di inginkan oleh Harry.

Ting.

Bunyi notifikasi pesan di ponselnya membuat Yolanda langsung terlihat emosi.

"Dasar Fanny br3ngs3k!! kenapa sih wanita itu menjadi benalu dalam hubungan ku dengan Harry!!" Yolanda berteriak keras sambil menggenggam erat ponselnya.

Harry memberikan pesan bahwa dia belum bisa menemui Yolanda karena Fanny tidak mau di tinggal olehnya.

Sedangkan di sisi lain.

Fanny terlihat menarik sudut bibirnya ke atas kala melihat kegelisahan pria yang tiga tahun lalu mengucapkan janji suci padanya itu.

"Kenapa sayang? dari tadi lihatin ponsel terus! memangnya siapa yang menelepon" tanya Fanny beruntun.

Harry terkejut mendengar pertanyaan Fanny, dia tidak ingin Fanny curiga kalau dirinya sedang berbalas pesan dengan Yolanda yang ngotot mengajaknya bertemu.

Yolanda, apa kamu tidak paham kalau aku sedang besama istriku!! malah menelepon terus!! untung saja notifikasi nya sudah ku silent.

"Bukan siapa-siapa sayang, tidak penting, oh ya aku pergi keluar dulu ya?" Fanny mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar permohonan Harry.

Dia kira aku tidak tahu kalau kamu akan menemui kekasih gilamu itu! batin Fanny.

"Baiklah, pergi saja, aku juga masih belum selesai memeriksa file dokumen yang akan ku serahkan pada asisten Franklin besok," jawab Fanny.

Harry terlihat begitu senang ketika mendapatkan izin dari sang istri.

"Sayang, maafkan aku ya, apa kamu menunggu sudah lama?" Harry memeluk pinggang Yolanda dan mencium bibir kekasi gelapnya itu

"Bukan lama lagi, tapi sangat lama!! kenapa sih kamu takut sama Fanny!! apalagi tadi kamu sama sekali tidak membatuku!" Yolanda cemberut.

"Bukankah kamu tahu sendiri kalau Fanny melarangku pergi sayang," Harry menangkup wajah Yolanda dan melahap bibirnya.

Dia juga tidak mengerti dengan Fanny yang terlihat sangat berbeda itu, tapi yang pasti sekarang dia masih bisa berciuman dan bermesraan Yolanda meski harus sembunyi-sembunyi seperti ini.

Harry masih menautkan bibirnya pada bibir seksi milik sekretaris nya itu, mereka semakin memperdalam ciumannya, bahkan tangan Yolanda sudah mengalung di lehar Harry dan meremas rambut coklat pria itu.

"Apa apan kalian!! BRENGSEK!! bejat!!"

Harry dan Yolanda sangat terkejut mendengar sebuah seruan wanita yang tidak lain adalah Fanny bersama tiga karyawan yang dia bawa.

"Sayang!"

"Nona Fanny!!"

Harry terlihat shock melihat kemunculan Fanny dan beberapa orang itu di atap gedung, begitu juga dengan Yolanda.

"Sayang, aku bisa jelaskan semuanya!" Harry berusaha mendekati Fanny dan mengambil tanganny tapi langsung di tepis oleh istrinya itu.

"Hiks, hiks kamu jahat Harry! kalian tega sekali berselingkuh di belakangku!" Fanny berakting seolah baru saja mengetahui perselingkuhan itu.

Tapi nyatanya itu bukan sekedar akting belaka, Fanny merasa hatinya hancur berkeping-keping ketika melihat secara langsung bagaimana suaminya mencium penuh ***** wanita lain.

Fanny hanya manusia biasa yang juga merasa sakit hati di khianati oleh suami yang di cintai nya.

"Dasar tidak tahu malu, ternyata sekretaris Yolanda adalah seorang pelakor!!"

"Iya benar, aku juga tidak menyangka!"

"Seorang presdir yang sangat kita segani berani bermain api di belakang istri sahnya!"

Berbagai ucapan dari tiga orang yang masih karyawan Harry seakan menguliti dua manusia luknut itu.

"Sayang, tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan, dia yang merayuku, tolong percayalah," ucap Harry menunjuk ke arah Yolanda.

Yolanda yang di tuduh seperti itu merasa tidak terima.

"Bukankah kamu juga menikmati nya tuan Presdir! jangan hanya menyalahkan aku saja!" seru Yolanda tidak terima.

"Sebaiknya Presdir kita harus di lengserkan segera, dia tidak pantas menjabat sebagai presiden direktur karena kelakuannya yang tidak tahu malu itu!"

"Iya benar, kita ganti saja presdir yang bersih dari skandal!"

Fanny sudah merasa tidak tahan, diapun menangis sesenggukan di pelukan salah satu staf wanita.

Harry bersujud di kaki Fanny berusaha menjelaskan bahwa dia tidak bersalah tapi Fanny sudah tidak mau mendengar nya.

"Pecat saja Yolanda, dia sudah tidak pantas berada di perusahaan ini lagi!" ucap manager di perusahaan itu.

Bersambung.

Ayo mana kopi dan bunganya 🌹🌹🌹🌹☕☕

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

wah wah acting yg sangat memukau Fanny...

2025-01-17

0

Dien

Dien

hahahaaha mamam tu pelakor dan suami laknat

2022-03-13

0

Nining Rahayu

Nining Rahayu

bodoh karena nafsu,,, rasain,,, 😡😡

2022-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!