Happy Reading 😊
Perasaan Harry benar-benar tidak tenang, dia harus membawa Fanny pulang malam ini, Harry tidak bisa tanpa Fanny.
Hei bung! kenapa baru kau rasakan bahwa Fanny begitu berharga?
Pria berusia 30 tahun bergegas keluar rumah untuk mencari keberadaan Fanny.
"Isrtiku, aku akan menjemputmu, jangan marah lagi Fanny, aku tidak bisa hidup tanpamu," gumamnya.
Harry langsung berjalan tergesa-gesa menuju ke garasi untuk mengambil mobilnya.
Bip, bip.
Pria itu membuka kunci otomatis pada salah satu mobil koleksinya dan akan masuk ke dalam sebelum sebuah suara mengagetkan nya.
"Harry! tunggu sebentar!" Pria itu menoleh ke belakang dan mendapati Yolanda ada di sana.
"Mau apa kamu kemari?aku akan pergi, pulanglah Yolanda!" Yolanda mengepalkan tangannya kuat dan berjalan ke arah pria itu
"Apa kamu mengusirku Harry! lalu bagaimana denganku, kamu harus menjelaskan padaku bagaimana nasibku ini!" teriak Yolanda.
"Pokoknya kamu harus tanggung jawab! aku gak mau pisah darimu!" Harry menatap tajam ke arah wanita yang menjadi sudah setahun menjadi selingkuhan nya itu.
"Semua ini salahmu dan kamu masih ingin aku bertanggung jawab!" Harry berjalan mendekati Yolanda.
"Kamu sendiri yang melemparkan dirimu ke ranjangku, kamu yang merayuku, kamu yang menyerahkan dirimu sendiri, jadi jangan pernah meminta pertanggung jawaban dariku!" ucap Harry tajam dengan aura yang menyeramkan.
Yolanda merasa kali ini Harry sangatlah berbeda, tatapan lembut yang biasanya di pancarkan dari mata elangnya berubah menjadi mengerikan.
Seakan bisa mencabik seluruh tubuh orang yang melihatnya. Yolanda diam terpaku di tempat, seluruh tenaga dan kekuatan yang tadi mengibar tiba-tiba sirna begitu saja.
Niat hati ingin mendapatkan pertanggung jawaban dari pria di depannya ini tiba-tiba lenyap seperti di siram oleh aura yang di perlihatkan oleh Harry.
Harry langsung pergi masuk ke dalam mobilnya meninggalkan Yolanda begitu saja, saat ini yang dipikirkan adalah sang istri yang di ketahui telah berada di luar kota.
Ketakutan akan kehilangan Fanny membuatnya menjadi pria sadis yang tidak ingat kelakuan bejatnya bersama Yolanda.
Saat ini yang di fikirkan hanyalah Fanny, Fanny dan Fanny, mengingat semua perkataan Fanny yang terlihat begitu tenang kemarin semakin membuat pria itu merasa sangat bersalah.
"Fanny, maafkan aku!" rasa dadanya menjadi sesak.
Semua bayangan tentang perselingkuhan yang di lakukannya terlintas di pikiran, membuat pria itu mencengkram setir mobilnya kuat.
Menyesal sudah pasti, tapi dia tetap bertekad akan meminta maaf pada sang istri meskipun harus memberikan segalanya, seluruh harta bendanya bagi Harry tidak masalah asalkan Fanny mau memaafkan nya.
Di sisi lain.
Yolanda menangis menjerit hebat, seluruh angan-angan untuk menjadi Nyonya Janson semuanya telah sirna.
Padahal selama setahun ini dia merasa yakin bahwa Harry akan mencintai nya setulus hati dan mau meninggalkan Fanny.
Tapi apa yang baru saja dia lihat dari perkataan Harry yang malah menhalahkan dirinya membuat wanita itu sadar bahwa selama ini dia belum bisa mengikat hati Harry untuk dirinya.
"Semua ini karena Fanny!! aku akan membalas apa yang telah dia lakukan padaku, lihatlah bagaimana aku akan menjatuhkan mu Fanny, Harry. Aku mempunyai rekaman video yang akan membuat semua orang mengetahui perlakuan Harry, Video di mana kami sedang bercinta akan ku sebarkan kalau Harry tidak mau bertanggung jawab!" Yolanda tersenyum sinis menampilkan seringai yang juga menakutkan.
Dia tidak akan melepaskan Harry begitu saja, sebuah rencana akan susun untuk membuat Harry bertekuk lutut padanya.
"Ternyata aku memang sangat pintar, rekaman itu memang sengaja ku buat untuk menghadapi situasi seperti ini!" Yolanda melangkah pergi meninggalkan rumah itu.
Malam semakin larut, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Di sebuah rumah yang cukup besar terlihat dua wanita beda generasi masih saling mengobrol di atas tempat tidur.
Fanny mendengar kan semua cerita tentang meninggalnya Papa Albert dua tahun lalu, Mama Cleo terlihat sangat sedih mengingat kembali mendiang suaminya itu.
"Mama jangan bersedih, aku yakin Papa sudah tenang di sana, sekarang Mama harus sehat kembali dan hidup dengan lebih baik," Fanny memeluk Mama dari Franklin itu.
"Terima kasih Nak, Mama sudah sedikit lebih tenang dengan kehadiran mu di sini, Mama tidak mau kamu pergi lagi seperti dulu, meskipun kamu telah menikah dengan pria lain tapi jangan sampai terputus ikatan ini Fanny," ucap Cleo.
Fanny melepaskan pelukan mereka.
"Dari dulu sebenarnya Fanny sangat ingin mengunjungi Mama, tapi Fanny terlalu takut untuk pergi menemui Mama, Fanny tahu kalau Mama sangat membenci ku, jadi aku memutuskan untuk menahan diri, padahal aku sangat merindukan Mama," Cleo tersenyum lebar mendengar ucapan dari wanita yang sudah di anggap sebagai anaknya itu.
Sedangkan Franklin masih menatap kearah Fanny dan sang Mama, ingin sekali dia bisa mengabulkan keinginan Mamanya itu yang menginginkan Fanny menjadi istrinya.
Tapi Mama Cleo sadar bahwa Fanny telah menikah.
Mama tenang saja, aku pasti akan merebut Fanny kembali dan menjadikannya istriku, tapi sebelum itu Fanny harus menceraikan Harry terlebih dahulu setelah sebelumnya dia akan merebut dan menghancurkan semua milik Harry, setelah itu aku akan mengambil Fanny kembali dan akan membuatnya bahagia!
Tiba-tiba dari arah depan terdengar suara pintu ketukan yang terdengar jelas karena memang malam sudah semakin larut.
"Sepertinya ada yang mengetuk pintu depan?" ucap Mama Cleo menatap putranya.
"Akan ku lihat siapa yang malam-malam begini bertamu," Franklin berdiri dan berjalan keluar dari kamar Mamanya.
Diapun menuruni tangga dan melangkah mendekati pintu depan.
Tok, tok, tok!
Pintu itu di ketuk lagi bahkan kali ini lebih keras dari sebelumnya.
Blam!!
Franklin langsung membuka pintunya sedikit keras karena merasa sangat terganggu dengan kehadiran orang yang mengetuk pintu itu.
Tapi pada saat melihat orang di depannya ini Franklin begitu terkejut tapi dia berhasil menguasai dirinya kembali.
Begitu juga dengan pria yang datang ke rumah orang tuanya yang tidak lain adalah Harry, pria itu nampak lebih terkejut melihat siapa pria yang membuka pintu itu.
"Franklin"
Harry datang dengan keadaan yang kacau berantakan dengan rambut acak-acakan dan juga baju yang sudah kusut.
Jelas saja karena sejak pulang dari kantor Harry belum mengganti pakaiannya bahkan mungkin pria itu belum membersihkan diri.
"Kenapa GPS di ponsel Fanny menunjukkan bahwa dia ada di dalam rumah ini?"
Franklin hanya diam mengangkat sebelah alisnya.
"Apa Fanny ada di dalam!! BRENGSEK! apa yang kamu lakukan pada ISTRIKU!!
Bersambung.
Mana nih kopinya buat othor bergadang ☕☕☕☕☕👉👉🌹🌹🌹🌹🌹🌹
othor minta ya akak reader yang q cayang😘😘😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dewi Zahra
seru banget
2022-03-09
0
Qiza Khumaeroh
munafik bget sih harry,,
2021-11-23
0
Musniwati Elikibasmahulette
rasain kamu suami bejat
2021-09-12
0