Happy Reading 😊
"Halo sayang?"
"Kenapa lama sekali angkatnya? apa yang sedang kalian lakukan!" Seru Fanny di balik layar.
Harry nampak gelagapan menanggapi pertanyaan Fanny.
"Apa maksudmu sayang? aku tadi sedang berada di kamar mandi dan tidak mendengar kamu menelpon?"
Fanny menatap menyelidik ke arah Harry sambil memicingkan matanya.
"Kenapa gugup!" tanya Fanny curiga.
"Aku tidak gugup, hanya merasa lelah sayang, kamu sedang apa?" Harry merebahkan tubuhnya ke atas ranjang yang masih terlihat berantakan itu.
"Kenapa tadi tidak menelon balik? aku sedari tadi menunggu telepon darimu tapi tak kunjung di telepon juga, apa sekretaris mu tidak menyampaikan pesanku!" Fanny ketus dan sedikit galak kali ini.
Harry menatap Yolanda yang ada di belakang ponsel itu dengan tatapan tajam seakan bertanya ada apa denganmu, kenapa Fanny bertanya seperti itu.
Yolanda hanya menggeleng pelan.
"Maaf sayang aku tadi sangat sibuk, jadi tidak mengabarimu, ini sudah larut sebaiknya kamu segera tidur My Lovely Wife," ucap Harry ingin segera menyudahi percakapan mereka.
Dia merasa geli dan hawa panas menjalar ke seluruh tubuhnya kala Yolanda memainkan junior di bawah sana.
Jangan sampai aku mengerang, Yolanda kenapa kamu tidak sabaran, kalau Fanny tahu bisa gawat!! Batin Harry.
"Tidak, aku tidak bisa tidur karena malam ini rasanya aku begitu merindukan mu, ingin sekali merasakan berada di dalam dekapan mu yang hangat itu, tapi kamu masih jauh di kota x, apa aku menyusulmu saja ya?" Harry langsung menggeleng mendengar ucapan Fanny.
Bisa gawat kalau Fanny menyusulnya ke kota x karena bisa di pastikan dia tidak akan bisa bersenang-senang dengan Yolanda.
"Aauchh!!" Harry sedikit berteriak kala Yolanda menggiurkan bagian bawahnya membuat Harry merasa kesakitan.
"Ada apa sayang? kenapa kamu berteriak?" tanya Fanny curiga.
"Tidak apa-apa sayang, hanya saja kakiku merasa agak pegal karena tadi sempat terkilir waktu terpeleset di kamar mandi," jawab Harry gelagapan.
Sedangkan Yolanda sudah merasa sangat kesal dengan Harry karena tidak kunjung menutup teleponnya.
Wanita itu menyuruh Harry untuk segera mengakhiri panggilannya dengan kode yang dia berikan.
Tapi Harry tidak bisa berkutik, dia juga tidak mau istrinya marah karena teleponnya di tutup padahal Fanny masih ingin mengobrol dengannya, posisinya sungguh sulit kali ini.
Dia tidak ingin Fanny curiga bahwa di bawahnya ada seorang wanita yang masih berusaha membuat Harry mengerang kenikmatan.
"Kenapa melamun Harry?" tanya Fanny.
"Tidak kok, aku tidak melamun, aku hanya lelah sayang, aahh!!" Harry langsung menutup mulutnya ketika mengeluarkan suara des4h4n dari mulutnya.
Fix, kecurigaan Fanny benar terjadi, diapun memberi kode pada Franklin agar menelpon Yolanda.
Setelah beberapa saat lalu dia dan Franklin melakukan video call, hati Fanny menjadi tidak tenang, rasa gelisah menghinggap di hatinya.
Akhirnya dia memutuskan untuk menelepon Franklin kembali dan ingin bekerja sama dengan pria masa lalunya itu.
"Benarkah?" Fanny masih memancing Harry.
Tiba-tiba terdengar suara dering ponsel yang terdengar jelas di telinga Fanny.
Yolanda yang mendengar teleponnya di atas nakas berdering diapun menjadi panik.
"Suara telepon punya siapa sayang?" tanya Fanny berpura-pura.
Padahal dia tahu siapa yang menelepon nomer itu.
"Eh, oh ini sepertinya ponsel milik Yolanda tertinggal di nakas," jawab Harry gugup.
Yolanda benar-benar tidak tahu siapa yang menghubungi malam-malam ini.
Fanny merasakan dadanya sesak, dia semakin curiga kalau Harry memang benar berselingkuh dari dirinya bersama sang sekretaris.
Franklin telah mengirim rekaman percakapan Harry bersama Yolanda di dalam pesawat, dia juga mengirim beberapa gambar kebersamaan suaminya itu dengan sang sekretaris.
Ponsel Yolanda masih berdering terus, Harry langsung melempar kan ponsel itu ke sembarang tempat karena gara-gara telepon yang dari tadi berbunyi itu, menyebabkan wajah Fanny berubah seketika.
"Sayang, sudah dulu ya, aku harus segera mengembalikan ponsel Yolanda, sepertinya ada telepon penting," ucap Harry langsung mematikan panggilan video itu.
Harry menatap tajam ke arah Yolanda yang sibuk memandangi ponselnya itu.
"Aku harap Fanny tidak mencurigai apapun apalagi sampai mengetahui hubungan kita, kalau sampai dia tahu maka aku akan memecatmu dan tidak akan mengizinkan mu menemui ku lagi," ucap Harry menatap tajam Yolanda.
Wanita itu bisa merasakan suasana di dalam kamar itu berubah seketika.
"A .. aku juga tidak tahu siapa yang menelepon ku Harry, lihatlah ponselku tidak bisa menyala jadi aku ..."
"Stop, aku tidak mau melihat kecerobohan mu lagi," sela Harry kemudian berjalan ke arah kamar mandi.
Yolanda mengepalkan tangannya melihat Harry yang seakan menyalahkannya itu.
Diapun mengumpat dalam hati berkali-kali, Yolanda tidak bisa berkutik ketika melihat Harry yang sudah berubah menakutkan itu.
###
Fanny menangis sesenggukan di dalam kamarnya, dia menelungkup kan wajahnya di atas bantal agar suara tangisnya tidak menggema.
Kali ini dia tahu apa yang dilakukan suaminya di belakang nya selama ini, Fanny masih bisa ingat dengan jelas bekas tanda merah di leher Harry saat melakukan video call tadi.
Sejak awal dia sudah ingin meneriaki suaminya itu dengan kata-kata kotor bahkan ingin segera melabraknya ke kota x tapi semuanya dia urungkan.
Dia ingat perkataan Franklin agar Fanny tidak bertindak gegabah.
"Kenapa kamu tega sekali padaku Harry, padahal aku sudah bisa menerima dirimu meski awalnya sangat sulit, hiks. Aku berharap dengan kehadiran mu bisa merubah hidupku, tapi tidak ku sangka kamu tega melakukan semua ini, berselingkuh dengan Yolanda, wanita yang ku kira baik itu ternyata adalah pelakor yang harus di musnahkan, aku akan membalas perbuatan kalian, penghianat dan pelakon biad4p!!!" seru Fanny dalam tangisnya.
"Aku tidak akan pernah melupakan penghianat itu Harry, kalian berdua harus merasakan balasan yang setimpal, seandainya Tuhan bisa memundurkan waktu aku pasti akan menunggumu sampai cintamu tumbuh untuk ku Franklin," Fanny begitu menyesali semua keputusan nya untuk menikah dengan Harry.
Sepertinya dia harus segera bercerai dengan Harry tapi sebelum itu dia akan melakukan balas dendam kepada suami dan pelakor itu, tentu saja dia akan bekerja sama dengan Franklin.
"Franklin, apakah kamu mau memaafkan ku karena telah menyia-nyiakan cintamu?"
Bersambung.
Jangan lupa like, komen, bunga, kopi dan vote ya akak Reader 🥰🥰😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dewi Zahra
sabar Fany
2022-03-07
0
Qiza Khumaeroh
bagus fanny jgan lemah
2021-11-22
0
Olivia Riduwan
bagus fanny.. kamu harus bekerja dg otak bukan dg emosi. biar mereka bisa benar2 mendapatkan balasan yg sangat pantas. buat penghianat dan pelakor. klo perlu, miskinkan saja harry
2021-10-16
0