Happy Reading 😔
Franklin masih menatap ke arah depan dan memastikan bahwa apa yang dia lihat itu adalah Harry, suami dari wanita yang di cintainya.
Kalau memang benar seharusnya dia langsung mengatakan pada Fanny tentang perbuatan suaminya yang terlihat mesra di depan umum itu.
Tapi nyatanya Franklin tidak setega itu, pria itu tidak mau Fanny sakit hati karena melihat kelakuan suaminya yang bermain dengan wanita lain di belakangnya.
Harry menepis lembut tangan Yolanda yang memegangi lengannya ketika menyadari mereka sudah berada di bandara alias kawasan umum.
"Yolanda, ingat kita sudah berada di depan umum, jaga sikapmu," bisik Harry.
Yolanda langsung melepaskan tangannya dari lengan Harry dengan mengerucutkan bibirnya, sebenarnya dia enggan melakukan itu, ingin rasanya Yolanda bisa selalu bermesraan dengan atasannya sekaligus kekasih gelapnya itu di depan umum.
Tapi melihat kenyataan bahwa dia hanyalah wanita simpanan membuat Yolanda hanya bisa pasrah menerima keadaannya.
Ingin rasanya bisa membuat Harry menjadi miliknya seutuhnya, tapi itu sangat mustahil karena Harry tidak mau berpisah dari Fanny.
Andaikan aku bisa memiliki mu seutuhnya, apakah aku harus hamil dulu agar bisa mengikatmu Harry. Batin Yolanda menatap Pria yang sangat di cintainya itu dari samping.
Dia tahu bahwa Harry sudah sangat ingin memiliki seorang anak, tapi istrinya belum kunjung hamil juga meskipun pernikahan mereka sudah tiga tahun.
Apakah dia harus menjadi istri kedua ketika dia hamil nanti? apakah Yolanda sanggup? memikirkan hal itu tentu saja dia hanya ingin menjadi satu-satunya wanita milik Harry.
Selama ini Harry selalu memakai pengaman saat berhubungan dengannya, hanya sekali sewaktu pertama kali mereka melakukan itu dengan keadaan mabuk, tapi nyatanya saat itu Yolanda tidak hamil.
Harry berjalan melewati Franklin yang masih menatapnya dengan tatapan tajam, tapi sepertinya Harry tidak ingat denga Franklin, mungkin seandainya mereka bertemu Harry hanya tahu bahwa Franklin adalah sahabat istrinya.
Akhirnya mereka berdua bersikap seperti biasa kembali, sungguh perilaku yang tidak pantas di lakukan oleh seorang Presdir dan sekretaris-nya.
Franklin masih mengamati gerak-gerik suami Fanny dan wanita di sebelahnya, kalau memang Harry menghianati Fanny, dia akan berusaha merebut Fanny dari tangan Harry.
Jangan salahkan aku kalau suatu saat nanti istrimu akan menjadi milikku. Hanya mengulur sedikit waktu untuk menyelidiki tentang semuanya. Batin Franklin.
Pria itu mengambil ponsel dan mencari nomer seseorang, sudah 3 tahun ini dia tidak menghubungi nomer tersebut, Franklin tau diri karena Fanny sudah menikah, dia akan bahagia apabila Fanny juga bahagia dengan pilihannya.
Tapi kalau kenyataannya lain pria itu akan berusaha dan berjuang kembali untuk merebut hati Fanny.
Sedangkan di sisi lain.
Fanny mengambil baju kotor suaminya untuk di cuci, biasanya dia memisahkan kemeja dan celana agar tidak sulit untuk mencucinya.
Pada saat Fanny akan memasukan kemeja Harry yang terakhir kali dipakainya tiba-tiba ada sebuah benda kecil jatuh tepat di samping kakinya.
Fanny mengernyit melihat benda mengkilap itu.
"Anting?" gumam Fanny.
Diapun mengambil anting itu dan mengamatinya. Bukan, itu bukan antingnya. Lau anting siapa itu?
Deg. Tiba-tiba tubuh Fanny menegang, jantungnya berdetak kencang, dia pun menggelengkan kepalanya menepis semua yang ada dalam pikirannya.
"Tidak, tidak mungkin Harry melakukan itu, aku harus berpikir positif," guman Fanny.
Mungkin saja anting itu milik salah satu klien atau sahabat wanitanya yang jatuh di kemeja Harry, Fanny tidak mau menduga-duga.
Setelah itu Fanny memasukkan anting itu ke dalam sakunya dan memasukan kemeja Harry di dalam mesin cuci.
Fanny memang tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga karena dia ingin menjalani kehidupan nya sebagai seorang istri seutuhnya.
Semua itu karena ulah Harry yang menyuruh Fanny tinggal di rumah saja tanpa harus bekerja, Harry ingin istrinya itu tidak kelelahan dan bisa melayaninya setiap saat.
Tapi terkadang rasa bosan menghinggapi Fanny karena dia tidak melakukan aktivitas apapun, biasanya dia akan memasak makanan kesukaan Harry atau sekedar membuat cake untuk menghilangkan kebosanan.
Pada saat Fanny sedang melamun tiba-tiba ponselnya berdering. Fanny mengambil ponselnya dan melihat siapa yang meneleponnya.
Deg, deg.
"Franklin," guman wanita itu.
Sudah lama sekali pria itu tidak menghubungi-nya, tapi entah kenapa jantungnya berdebar-debar saat melihat nama itu muncul kembali.
Apakah dia harus mengangkat atau tidak, panggilan itu berhenti tanpa Fanny mengangkatnya.
Wanita itu menghela nafas dan menarih ponselnya di dada, entah kenapa masih ada sedikit getaran di hatinya kala mengetahui Franklin menghubungi-nya kembali.
"Ada apa ya?"
Fanny hanya menduga-duga kenapa tiba-tiba Franklin meneleponnya.
Entahlah, pikirannya masih tidak menentu antara anting di baju Harry dan Franklin yang tiba-tiba menghubungi-nya kembali setelah 3 tahun berlalu.
Bersambung.
Jangan pernah bosan untuk menunggu cerita Fanny dan perjuangan Franklin ya akak Reader 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
suyetno
selidiki Fanny jangan pernah percaya sama seketaris suami mu
2025-02-12
0
Nesa Satria
kerennnn
2022-05-08
0
Dewi Zahra
seru banget
2022-03-07
0