Kamu tidak cocok teman berbagi selimut

Mendengar penuturan Rara, Bastian sangat terganggu, ia menatap dirinya di pantulan kaca kamar mandi ,

hanya melilitkan handuk di Pinggangnya dan berpose layak Bina ragawan di pantulan kaca.

“Gue ber otot, kok," ujar Bastian memutar- mutar tubuhnya mencoba mengeraskan otot-otot tangan, walau hanya sedikit tonjolan yang terlihat tetapi, Bastian tetap tersenyum bangga.

Tubuhnya tidak memiliki otot-otot layaknya lelaki maco, tetapi ia memiliki paras wajah yang tampan .Bola matanya yang berwarna coklat muda dan kulitnya putih bersih , sekilas terlihat seperti artis KOP dari Negeri Ginseng, Korea selatan.

Paras wajahnya yang baby face, karena perawatan yang membuat Rara menyepelekan nya, menurut Rara, Bastian terlalu berlebihan pada namanya, penampilan dan kebersihan membuatnya merasa ilfil.

Bastian sudah terbiasa hidup mewah sejak kecil dan berkelimangan harta .

Keluarganya, salah satu masuk dalam daftar keluarga jajaran orang kaya di Asia menurut majalah Forbes, jadi wajar kalau ia bisa melakukan apapun dalam hidupnya dan memiliki apa yang ia inginkan, termasuk perawatan mahal untuk mendukung penampilannya sebagai model sekaligus aktor. Tetapi, tidak demikian bagi wanita si absurd Rara, ia selalu berkedip geli, melihat Bastian setiap kali lelaki tampan itu memakaikan sesuatu ke wajahnya.

Masuk dalam daftar orang kaya di tanah air, walau tidak setenar Michael Hartono orang terkaya di Indonesia. Keluarga Bastian Salim juga merajai bisnis di bidang pertelevisian dan dan bisnis kuliner.

Jadi untuk sekelas Bastian . Hidup berfoya-foya sudah kebiasaanya.

“Dasar wanita aneh, apa ia kebanyakan makan belut ,apa? Mulutnya licin sekali untuk bicara," ujar Bastian, bibirnya mendesis, kesal.

Saat ia dalam kamar mandi, mendengar Rara masuk ke kamar mandi, otaknya berpikir untuk mengerjai Rara muncul lagi.

“Untuk membalas mulutnya yang asal ngegas itu, pantas.

dapat ini." Bastian kembali mengerjai Rara, kira kira Rara sudah bunan dan shampoan, Ia mematikan sambungan airnya. Hal Itu membuat Rara sengsara, kepalanya masih dipenuhi busa shampoo, Ia mera-raba handuknya dan melilitkannya ke dadanya. Bastian sudah keluar dari kamar mandi siap menonton pertujukan;

Rara dengan mata mengerjap-erjap , masih tertutup busa sabun dan shampo.

Berjalan ke wastafel, Tetapi di sana juga mati, lalu ia berjalan ke balkon menyalahkan kran air di sana juga mati, putus asa bukan sifat Rara.

Ia ingin menjadikan air galon, untuk menuntaskan mandinya, lalu ia berjalan ke dapur.

Gubraak ....!

"Aaash, sakiiit!" teriaknya meringis kesakitan memegang belakang kepalanya.

Lantainya licin , ia jatuh dengan posisi tubuh yang hanya mengenakan handuk, terlentang dan bagian dada terlihat dengan jelas.

Bukannya menolong. Bastian malah tertawa ngakak, menertawakan penderitaan Rara yang jatuh terlentang satu tangannya berusaha menutup bagian sensitifnya dengan handuk dan satu tangan memegang bagian dada.

'Anjir ... ini sangat memalukan' Rara membatin menutup bagian intinya.

“Apa ada yang butuh bantuan?" tanya Bastian meledek, ia terkekeh, melihat sosok wanita setengah bugil terlentang di lantai, karena Rara mondar-mandir dengan busa sabun di kepala

air menetes sepanjang lantai membuatnya terjatuh.

Rara terdiam, tangannya membenarkan handuk menutup bagian sensitifnya, lalu ia pura-pura tidak bergerak karena malu.

“Eh ... kamu tidak apa-apa?" Bastian mendekati dengan tidak sopannya, ia membangunkan Rara pakai satu kaki, mengoyang- goyangkan tubuh Rara dengan kakinya.

'Kurang ajar nih orang, pakai kaki pula' Rara berucap dalam hati.

Karena kesal di perlakukan tidak sopan sama Bastian, ia menarik tangan Bastian, maksud hatinya, menarik ke samping tubuhnya.

Tetapi yang terjadi malah di luar dugaan, tubuh Bastian menindih tubuh Rara yang hanya di bungkus handuk.

Buuuk ....!

"Auuuh sakit ...." Pekik Rara, kesakitan, tubuh Bastian menimpah nya dengan kuat.

Jatuh tepat di dada, tangannya mencengkram kedua gunung kembar milik Rara, ia terdiam lama, karena pukulan tiba-tiba di dada, membuat Rara terkejut.

Namun, ia merasakan ada sesuatu yang bergerak di atas pangkal pahanya . Ternyata dengan spontan ular milik Bastian bangun, mengeras di atas pangkal paha Rara. Bastian hanya mengenakan celana boxer

Untuk sekian menit, Rara diam Ia mencoba menarik napasnya, karena, jatuhnya Bastian membuatnya kesakitan, berbeda dengan lelaki itu. Ia malah terdiam mencoba manahan gejolak tubuhnya yang tiba-tiba bangun, wajar karena Bastian juga lelaki normal, melihat tubuh Rara yang setengah bugil juniornya terbangun.

Kreeek ....!

Suara denyit pintu di buka .... Tidak diduga seorang wanita paruh baya dengan dandanan rapi pakaian elegan, terlihat berkelas.

Menatap mereka berdua dengan mata membelalak , ia terlihat terkejut.

“Apa yang kalian lakukan?" tanya wanita itu tegas.

“Mama ...." Bastian, mencoba bangkit karena kurang seimbang, kali ini jatuh lagi ke tubuh Rara.

“Kamu sengaja, aku mau mati," ujar Rara setengah berbisik dengan rasa sakit yang ditahan

.

Bastian tidak menghiraukan keluhan rasa sakit yang dialami Rara, ia meninggalkannya masih telentang, Bastian menyapa mamanya dengan begitu hormat.

“Mama kenapa datang, gak kabarin Tian dulu." Ia menuntun mamanya untuk duduk.

“Siapa dia?” Wanita itu bertanya dengan tatapan seakan-akan mengintimidasi Rara.

“Udah Ma, jangan perduli kan, dia hanya pembantu, Tian."

“Pembantu ...! kok mesra-mesraan seperti itu?"

“Jangan salah pahan Ma, di terjatuh karena lantainya licin, aku juga jatuh tepat di badannya karena licin."

“Pecat dia!" ujar mamanya dengan nada tegas.

“Mama, tidak usah urusin dia, dia hanya pembantu aku bilang, tapi Mama mau ngapain ke sini?”

“Kamu sudah dua minggu tidak pulang ke rumah, mama pikir ada hubungannya dengan yang tadi' kan?" tanya ibunya, dengan suaranya terdengar tegas dan berkharisma, tapi sorot matanya menatap anaknya begitu hangat dan penuh sayang.

“Aku hanya sibuk, Ma”.

“Mama pikir selama ini kalau kamu sibuk pasti pasti memberi kabar , tetapi saat ini, sepertinya berbeda, ada sesuatu yang membuat kamu melupakan mama."

“Maaf Ma, nanti aku akan datang ke rumah," ujar Bastian mencoba menenangkan mamanya. Ia panik karena ibunya memburunya dengan berbagai pertanyaan, mata wanita cantik itu menyelidiki setiap ruang di apartemen Bastian.

Ia memastikan, Rara tidak tidur satu kamar dengan Bastian.

"Ingat jangan salah bergaul, berteman lah pada yang satu level dengan kita," ujar mamanya dengan suara sengaja keras supaya Rara mendengar.

“Oma kamu menunggu di rumah, Tian, kamu harus pulang."

“Baik Ma, kapan-kapan aku akan datang," kata Bastian dengan sikap yang terlihat gelisah.

“Ada apa? Kamu mau ngusir Mama?” tanya wanita itu, menatap Anak semata wayangnya.

“Aku mau jalan sebentar lagi Ma” Aku buru-buru . Ia terpaksa membuat alasan agar mamanya tidak menyelidiki lebih lama lagi.

“Baik –baik, kamu bahkan tidak menawari Mama minum, padahal sudah jauh-jauh datang kesini . Pastikan kamu memecat wanita itu . Jangan sampai terjadi kesalahan lagi, kamu mengerti? Kakinya melangkah meninggalkan apartemen mewah milik Anaknya.

Suasana hening. Rara sejak drama jatuh tadi, masih dalam kamar , tidak keluar saat ada mama Bastian.

Tok ... tok ...!

Bastian memanggil Rara keluar, Rara keluar dari kamar dan menuju dapur, membuka kulkas dan mengeluarkan beberapa buah apel untuk dipotong, masih dalam aksi diam, Bastian mengikuti dan duduk.

“Kamu tidak bertanya siapa yang tadi?” tanya Bastian, ingin Rara perduli padanya.

“Untuk apa bertanya, lu sudah panggil dengan sebutan mama berarti mama kamu," ucap Rara acuh,

“Kamu marah?" tanya Bastian menatap wajah cuek Rara.

“Apa hak gue untuk marah? bukan urusan gue. Hanya, kesal karena lu sudah mengerjai ku dua kali dalam satu hari ini.Dada gue masih sakit karena lo tibanin," ujar Rara dengan mata melotot.

“Kok kamu galak sih menakutkan ." Bastian menarik kursi menjauh dari Rara.

“Jangan coba –coba mengerjai gue seperti itu, lagi iye , elo bukan tandingan gue, bocah!"

“ Jangan panggil aku bocah, aku sudah bilang, bocah, bocah!" Bastian kesal lagi. “Bocah tidak akan berani melakukan ini, kamu tau gak!" Bastian mendekat dan mendorong tubuh Rara ke kulkas menekan kedua tangannya terlentang.

“Apa yang lu lakukan?” Kata Rara mendorong tubuh Bastian

Dengan sekejap, bibir Ara sudah dilumat habis oleh Bastian, entah keberanian dari mana ia dapatkan berani melakukannya pada wanita yang lebih tua darinya.

“Ummm ...." Rara berontak dan mendorong dada Bastian.

Bastian melepaskannya dan pergi melambaikan telapak tangannya dari belakang kepala, dengan gaya santai,

tentu saja Rara marah mendapat perlakukan kurang ajar seperti itu.

“Eeeh, bocah! Apa yang lo lakukan? gue ini, tantemu. Gak sopan sama orang tua, lo harus banyak belajar dulu, bagaimana cara ciuman," ujar Rara meledek Bastian ia marah dan merasa sangat kesal, karena lagi-lagi Bastian mencuri satu ciuman darinya.

“Dengar iya, suatu saat aku akan memberimu pelajaran . Kamu akan minta nambah terus padaku, kalau sudah tau bagaimana perkasanya aku," ucap Bastian.

“Gue tidak akan melakukan itu , gue punya standar yang tinggi untuk temanku berbagi kehangatan. Gue suka terong dari pada timun kecil, kayak punya lu!" Teriaknya, Rara benar-benar membuatnya merasa seperti dibakar.

Bastian, sontak memegang aset pribadinya, ketika Rara menyebut Terong Vs timun kecil, ia semakin marah dan terlihat sangat kesal saat Rara meledek semua apa yang ada pada tubuhnya.

" Ckkk, dasar wanita sialan," ujarnya kesal.

Ia meninggalkan Rara di dapur yang masih tertawa terkekeh.

Rara merasa puas melihat Bastian kesal. Kali ini ia merasa menang lagi, karena Bastian selalu kalah berdebat dengannya

Bersambung .....

Bantu Vote dan like dan kasih komentar kakak agar Viwersnya Naik .

Episodes
1 Rara Winarti
2 Dipaksa menikah Dengan Duda
3 Pernikahan yang gagal
4 Melarikan diri dari rumah, bertemu Majikan tampan.
5 Dibuat mabuk demi sebuah kontrak kerja
6 Saat Majikan dan Pembantu Bertengkar.
7 Apa kamu ingin mencoba kejantananku?
8 Kemarahan yang berujung Hasrat
9 Aku minta maaf
10 Janda vs Bocah
11 Kalah Taruhan, majikan jadi pembantu
12 Kamu tidak cocok teman berbagi selimut
13 Terong ungu vs Timun kecil
14 Selalu kalah
15 Pura-pura Menangis
16 Minta ditraktir
17 Merasa dimanfaatkan
18 Kamu meminjam kartu kreditmu untuknya
19 Apa yang bisa aku bantu
20 Karena datang bulan
21 Kamu hanya seorang pembantu
22 Oma vs Rara
23 Dia bukan tipeku
24 Aku bukan bocah
25 Aku sudah dewasa dan mapan.
26 Kenapa dia hanya diam?
27 Saat teman-teman ikut mengerjainya
28 Apa dia wanitamu?
29 Minta izin untuk membawa anak
30 Anak yang pintar
31 Larangan Pulang ke rumah
32 Anakku alergi kacang sama seperti kamum
33 Aku hanya ingin nilai bagus dari anakmu
34 Tidak apa-apa licik yang penting berhasil
35 Alvin bertemu dengan oma Bastian
36 Aku tidak ingin Putraku masuk berita gosip
37 Kemarahan Ibu Bastian
38 Dipanggil Polisi
39 Bertengkar Dengan Rara
40 Rara galak bagai singa betina
41 Bekerjalah untukku
42 Jangan membenciku terlalu lama
43 Memancing kemarahan Bastian
44 Jangan mengusik hidup anakku
45 Terperangkap dalam jebakan sendiri
46 Menabur angin menuai badai
47 Marah karena apa?
48 Pengakuan saat mabuk
49 Menyimpan dalam hati
50 Apa kamu belum sunat Ken
51 Bastian Menghilang
52 Menolak Lamaran Bastian
53 Dua lelaki tampan
54 Merasa seperti ayah yang hebat
55 Cincin Berlian
56 Aku cemburu
57 Mendapat dukungan dari anak Rara.
58 Apa kamu sudah melamar Rara?
59 Putranya ikut diselidiki
60 Aku akan kurung kamu di kamar lalu aku panggil penghulu
61 Apa malam itu kamu meniduri ku?
62 Strategi Bastian mendapatkan Rara
63 Saat Rara lebih memilih uang dari pada Bastian
64 Bertemu kembali dengan Bastian
65 Cinta yang terluka
66 Anak yang menyatukan mereka kembali
67 Golongan darah yang sama
68 Saat hati harus memilih
69 Tolong menjauh dari hidupku
70 Cinta yang tulus
71 Saat Ken ingin menikahi Rara
72 Rara jadi rebutan
73 Wanita bermental baja
74 Saat Rara marah
75 Anggur jebakan
76 Gara-gara mabuk
77 Nikah dadakan
78 Menjadi seorang istri
79 Hotel
80 Ketiduran
81 Gagal lagi
82 Menolak bertemu
83 Yolanda
84 Bastian mengaku sudah menikah
85 Menyesal menikah
86 Dipaksa berpisah
87 Sebuah kebenaran
88 Dikira hidup bahagia ternyata meninggal
89 Kemarahan Ibu
90 Bukan Ibu Kandung
91 Keluar dari rumah sakit
92 Saat Ayah mengalami depresi
93 Menginap di hotel Ancol
94 Pilihan yang sulit
95 Masa kecil yang menyedihkan
96 Di rumah sakit
97 Memikul banyak masalah.
98 Kepergiannya kakek
99 Semakin menjauh setelah menikah
100 Mencari pelampiasan
101 Saat dia dijebak
102 Saat istri mengamuk
103 Merasa jijik melihat sang suami
104 Siapa yang menjebakmu?
105 Diajak cetak anak
106 Minum jamu penyubur rahim
107 Diurut biar cepat hamil
108 Menahan hasrat karena ditolak
109 Ajarin aku bagaimana untuk malam pertama
110 Susahnya mengucapkan sebuah kebenaran
111 Lingrei hitam
112 Melepaskan untuk suami
113 Malam Pertama
114 Satu rode lansung lemas
115 Ronde ke dua di kamar mandi
116 Siap menghadapi ibu mertua
117 Bersikap posesif
118 Cemburu pada sahabat
119 Cemburu tandanya cinta?
120 Ketagihan
121 Minta maaf ke rumah Rara.
122 Dipaksa pisah
123 Akan berjuang mempertahankan pernikahan
124 saling merindukan
125 Rencana mempertemukan dua keluarga
126 Ingin mempertemukan kedua keluarga
127 Ibu yang keras kepala
128 Masakan menantu
129 Ingin puasa bersama
130 Siapa yang menguntit anaknya?
131 Sholat tarawih bersama keluarga besar suami
132 Mukena berdarah
133 Memilih memaafkan di hari lebaran
134 Ujian saat berpuasa
135 Tidak ingin puasa gagal
136 Membuat alasan kepergok mertua
137 Meninggalkan rumah
138 Siasat busuk ibu mertua
139 Seperti ular berbisa
140 Satu tamparan keras untuk wanita penggoda
141 Panggilan baru untuk Bastian
142 Mantan Tunangan
143 Luka lama
144 Berani menghadapi masa lalu
145 Saat mantan datang menganggu
146 Rintangan makin sulit
147 Ibu mertua yang jahat
148 Melawan apa di tindas
149 Rencana besar untuk Ibu mertua
150 Kata-kata penambah semangat
151 Penghianatan ibu mertua
152 Menangkap para tikus berdasih
153 Dengan usaha keras
154 Berderet masalah sebelum masalah
155 Buaya darat tiba-tiba Jinak
156 Ada apa dengan Sukma
157 Rencana terselubng sang Ratu
158 Menyelam sambil minum air
159 Menjemput Calvin
160 Mencari kebenaran
161 Masuk perangkap
162 Mengungsikan keluarganya
163 Bertarung menggunkan otak
164 tumbangnya sang ratu
165 Mendadak Jinak
166 Hari pertama jadi ibu direktur
167 Balasan untuk suami tukang selingkuh
168 Kemana Bastian
169 Lebaran tanpa suami
170 Apa cinta yang tulus sebuah kesalahan
171 Berbadan dua 1
172 Calon buah hati
173 Kesedihan orang tua Rara
174 Usaha terakhir mencari suami
175 Usaha keras yang membuahkan hasil
176 Akhirnya Bastian dapat di hubungi
177 Bertemu Bastian
178 Bertemu Bastian 2
179 Permainan takdir
180 Karena sumpah di masa lalu
181 Rahasia koper tua
182 Rencana jahat Ratu pertama
183 Saat Rara mencari kebenaran
184 Rara pingsan saat kelelahan
185 Saat bertemu Bastian
186 Bertemu Bastian di rumah sakit
187 Bastian mencari kebenaran
188 Harta lebih berharga
189 Saat Bastian menolak keinginan ibunya
190 Rindu terhalang cemburu
191 Rara dalam bahaya
192 Bencilah aku biar kamu bisa pergi
193 Saat kebenaran mulai terungkap
194 Terungkap
195 Bastian gelap mata
196 Kecelakaan
197 Menyesal
198 Ada hikmah di balik masalah
199 Kekuatan Malaikat Kecil
200 Bastian keluar dari rumah sakit
201 Menang di pengadilan
202 Salah Paham
203 Malam yang panas.
204 Berlanjut
205 Wanita hamil seperti Ratu
206 Ngidam bohongan
207 Wanita hamil itu selalu benar
208 Tidak mudah memaafkan ibu mertua
209 Di Bandara
210 Tingkah Rara Bikin Kesal
211 Rumah baru untuk keluargaku
212 Mereka datang untuk siapa?
213 Aku akan selalu mengawasimu
214 Bawa Ibumu menjemputku
215 Saat anaknya di tolak,hatinya sakit
216 Hampir keguguran karena egois
217 Saat suamiku membenci anakku
218 Mandi Berdua
219 Menuntaskan permainan
220 Ada apa dengannya
221 Mengalami Babyblues
222 Memberi Pelajaran Untuk Pelakor
223 Saat Aisah Menentukan Pilihan
224 Cinta Ken Terhalang Restu
225 Firasat Buruk Rara
226 Menunggu Kedatangan Ibu Mertua
227 Ketika Nasib Buruk Datang
228 Rara Terluka Parah
229 Siapa Pelakunya
230 Bastian Mencari Pelakunya
231 Aku Hanya Ingin Bersamamu
232 Kemarahan Bastian
233 Kemarahan yang Salah Sasaran
234 Kehidupan Bastian di Penjara
235 Saat Rara Bangun dari Tidur Panjang
236 Kenyataan Pahit
237 Pelaku Sebenarnya
238 Keadilan untuk Rara
239 Saat Bastian Melarikan Diri
240 Persyaratan untuk Bebas
241 Ternyata Calvin Anakku
242 Ingin Menyelesaikan Permusuhan
243 Yolanda
244 Istriku Berarti Tanggung Jawabku
245 Membawa Rara Pergi
246 Ingin Menyembuhkan Dengan Caraku
247 Keputusan Kedua Orang Tua Mereka
248 Lelah Mencari Rara
249 Hidup Baru untuk Rara
250 Menikahinya Demi?
251 Demi Membatalkan Pernikahan Bastian
252 Identitas Baru untuk Rara
253 Aisah Pulang ke Tanah Air
254 Pertemuan Tak Terduga
255 Bertemu di Beijing
256 Merindukanmu
257 Akibat Salah Minum
258 Bersama lelaki Asing
259 Saat dia pulang
260 Siapa yang Melakukannya?
261 Saat Aisah Hamil
262 Dia Adalah Anakmu
263 Bertemu Dengan Sahabat
264 Ingin Tau Kebenaran
265 Bertemu Bastian
266 Keyakinan Bastian
267 Bastian Tahu Siapa Jenny
268 Saat Ia Balas Dendam
269 Akhirnya Semua Terungkap
270 Bersama untuk Selamanya
Episodes

Updated 270 Episodes

1
Rara Winarti
2
Dipaksa menikah Dengan Duda
3
Pernikahan yang gagal
4
Melarikan diri dari rumah, bertemu Majikan tampan.
5
Dibuat mabuk demi sebuah kontrak kerja
6
Saat Majikan dan Pembantu Bertengkar.
7
Apa kamu ingin mencoba kejantananku?
8
Kemarahan yang berujung Hasrat
9
Aku minta maaf
10
Janda vs Bocah
11
Kalah Taruhan, majikan jadi pembantu
12
Kamu tidak cocok teman berbagi selimut
13
Terong ungu vs Timun kecil
14
Selalu kalah
15
Pura-pura Menangis
16
Minta ditraktir
17
Merasa dimanfaatkan
18
Kamu meminjam kartu kreditmu untuknya
19
Apa yang bisa aku bantu
20
Karena datang bulan
21
Kamu hanya seorang pembantu
22
Oma vs Rara
23
Dia bukan tipeku
24
Aku bukan bocah
25
Aku sudah dewasa dan mapan.
26
Kenapa dia hanya diam?
27
Saat teman-teman ikut mengerjainya
28
Apa dia wanitamu?
29
Minta izin untuk membawa anak
30
Anak yang pintar
31
Larangan Pulang ke rumah
32
Anakku alergi kacang sama seperti kamum
33
Aku hanya ingin nilai bagus dari anakmu
34
Tidak apa-apa licik yang penting berhasil
35
Alvin bertemu dengan oma Bastian
36
Aku tidak ingin Putraku masuk berita gosip
37
Kemarahan Ibu Bastian
38
Dipanggil Polisi
39
Bertengkar Dengan Rara
40
Rara galak bagai singa betina
41
Bekerjalah untukku
42
Jangan membenciku terlalu lama
43
Memancing kemarahan Bastian
44
Jangan mengusik hidup anakku
45
Terperangkap dalam jebakan sendiri
46
Menabur angin menuai badai
47
Marah karena apa?
48
Pengakuan saat mabuk
49
Menyimpan dalam hati
50
Apa kamu belum sunat Ken
51
Bastian Menghilang
52
Menolak Lamaran Bastian
53
Dua lelaki tampan
54
Merasa seperti ayah yang hebat
55
Cincin Berlian
56
Aku cemburu
57
Mendapat dukungan dari anak Rara.
58
Apa kamu sudah melamar Rara?
59
Putranya ikut diselidiki
60
Aku akan kurung kamu di kamar lalu aku panggil penghulu
61
Apa malam itu kamu meniduri ku?
62
Strategi Bastian mendapatkan Rara
63
Saat Rara lebih memilih uang dari pada Bastian
64
Bertemu kembali dengan Bastian
65
Cinta yang terluka
66
Anak yang menyatukan mereka kembali
67
Golongan darah yang sama
68
Saat hati harus memilih
69
Tolong menjauh dari hidupku
70
Cinta yang tulus
71
Saat Ken ingin menikahi Rara
72
Rara jadi rebutan
73
Wanita bermental baja
74
Saat Rara marah
75
Anggur jebakan
76
Gara-gara mabuk
77
Nikah dadakan
78
Menjadi seorang istri
79
Hotel
80
Ketiduran
81
Gagal lagi
82
Menolak bertemu
83
Yolanda
84
Bastian mengaku sudah menikah
85
Menyesal menikah
86
Dipaksa berpisah
87
Sebuah kebenaran
88
Dikira hidup bahagia ternyata meninggal
89
Kemarahan Ibu
90
Bukan Ibu Kandung
91
Keluar dari rumah sakit
92
Saat Ayah mengalami depresi
93
Menginap di hotel Ancol
94
Pilihan yang sulit
95
Masa kecil yang menyedihkan
96
Di rumah sakit
97
Memikul banyak masalah.
98
Kepergiannya kakek
99
Semakin menjauh setelah menikah
100
Mencari pelampiasan
101
Saat dia dijebak
102
Saat istri mengamuk
103
Merasa jijik melihat sang suami
104
Siapa yang menjebakmu?
105
Diajak cetak anak
106
Minum jamu penyubur rahim
107
Diurut biar cepat hamil
108
Menahan hasrat karena ditolak
109
Ajarin aku bagaimana untuk malam pertama
110
Susahnya mengucapkan sebuah kebenaran
111
Lingrei hitam
112
Melepaskan untuk suami
113
Malam Pertama
114
Satu rode lansung lemas
115
Ronde ke dua di kamar mandi
116
Siap menghadapi ibu mertua
117
Bersikap posesif
118
Cemburu pada sahabat
119
Cemburu tandanya cinta?
120
Ketagihan
121
Minta maaf ke rumah Rara.
122
Dipaksa pisah
123
Akan berjuang mempertahankan pernikahan
124
saling merindukan
125
Rencana mempertemukan dua keluarga
126
Ingin mempertemukan kedua keluarga
127
Ibu yang keras kepala
128
Masakan menantu
129
Ingin puasa bersama
130
Siapa yang menguntit anaknya?
131
Sholat tarawih bersama keluarga besar suami
132
Mukena berdarah
133
Memilih memaafkan di hari lebaran
134
Ujian saat berpuasa
135
Tidak ingin puasa gagal
136
Membuat alasan kepergok mertua
137
Meninggalkan rumah
138
Siasat busuk ibu mertua
139
Seperti ular berbisa
140
Satu tamparan keras untuk wanita penggoda
141
Panggilan baru untuk Bastian
142
Mantan Tunangan
143
Luka lama
144
Berani menghadapi masa lalu
145
Saat mantan datang menganggu
146
Rintangan makin sulit
147
Ibu mertua yang jahat
148
Melawan apa di tindas
149
Rencana besar untuk Ibu mertua
150
Kata-kata penambah semangat
151
Penghianatan ibu mertua
152
Menangkap para tikus berdasih
153
Dengan usaha keras
154
Berderet masalah sebelum masalah
155
Buaya darat tiba-tiba Jinak
156
Ada apa dengan Sukma
157
Rencana terselubng sang Ratu
158
Menyelam sambil minum air
159
Menjemput Calvin
160
Mencari kebenaran
161
Masuk perangkap
162
Mengungsikan keluarganya
163
Bertarung menggunkan otak
164
tumbangnya sang ratu
165
Mendadak Jinak
166
Hari pertama jadi ibu direktur
167
Balasan untuk suami tukang selingkuh
168
Kemana Bastian
169
Lebaran tanpa suami
170
Apa cinta yang tulus sebuah kesalahan
171
Berbadan dua 1
172
Calon buah hati
173
Kesedihan orang tua Rara
174
Usaha terakhir mencari suami
175
Usaha keras yang membuahkan hasil
176
Akhirnya Bastian dapat di hubungi
177
Bertemu Bastian
178
Bertemu Bastian 2
179
Permainan takdir
180
Karena sumpah di masa lalu
181
Rahasia koper tua
182
Rencana jahat Ratu pertama
183
Saat Rara mencari kebenaran
184
Rara pingsan saat kelelahan
185
Saat bertemu Bastian
186
Bertemu Bastian di rumah sakit
187
Bastian mencari kebenaran
188
Harta lebih berharga
189
Saat Bastian menolak keinginan ibunya
190
Rindu terhalang cemburu
191
Rara dalam bahaya
192
Bencilah aku biar kamu bisa pergi
193
Saat kebenaran mulai terungkap
194
Terungkap
195
Bastian gelap mata
196
Kecelakaan
197
Menyesal
198
Ada hikmah di balik masalah
199
Kekuatan Malaikat Kecil
200
Bastian keluar dari rumah sakit
201
Menang di pengadilan
202
Salah Paham
203
Malam yang panas.
204
Berlanjut
205
Wanita hamil seperti Ratu
206
Ngidam bohongan
207
Wanita hamil itu selalu benar
208
Tidak mudah memaafkan ibu mertua
209
Di Bandara
210
Tingkah Rara Bikin Kesal
211
Rumah baru untuk keluargaku
212
Mereka datang untuk siapa?
213
Aku akan selalu mengawasimu
214
Bawa Ibumu menjemputku
215
Saat anaknya di tolak,hatinya sakit
216
Hampir keguguran karena egois
217
Saat suamiku membenci anakku
218
Mandi Berdua
219
Menuntaskan permainan
220
Ada apa dengannya
221
Mengalami Babyblues
222
Memberi Pelajaran Untuk Pelakor
223
Saat Aisah Menentukan Pilihan
224
Cinta Ken Terhalang Restu
225
Firasat Buruk Rara
226
Menunggu Kedatangan Ibu Mertua
227
Ketika Nasib Buruk Datang
228
Rara Terluka Parah
229
Siapa Pelakunya
230
Bastian Mencari Pelakunya
231
Aku Hanya Ingin Bersamamu
232
Kemarahan Bastian
233
Kemarahan yang Salah Sasaran
234
Kehidupan Bastian di Penjara
235
Saat Rara Bangun dari Tidur Panjang
236
Kenyataan Pahit
237
Pelaku Sebenarnya
238
Keadilan untuk Rara
239
Saat Bastian Melarikan Diri
240
Persyaratan untuk Bebas
241
Ternyata Calvin Anakku
242
Ingin Menyelesaikan Permusuhan
243
Yolanda
244
Istriku Berarti Tanggung Jawabku
245
Membawa Rara Pergi
246
Ingin Menyembuhkan Dengan Caraku
247
Keputusan Kedua Orang Tua Mereka
248
Lelah Mencari Rara
249
Hidup Baru untuk Rara
250
Menikahinya Demi?
251
Demi Membatalkan Pernikahan Bastian
252
Identitas Baru untuk Rara
253
Aisah Pulang ke Tanah Air
254
Pertemuan Tak Terduga
255
Bertemu di Beijing
256
Merindukanmu
257
Akibat Salah Minum
258
Bersama lelaki Asing
259
Saat dia pulang
260
Siapa yang Melakukannya?
261
Saat Aisah Hamil
262
Dia Adalah Anakmu
263
Bertemu Dengan Sahabat
264
Ingin Tau Kebenaran
265
Bertemu Bastian
266
Keyakinan Bastian
267
Bastian Tahu Siapa Jenny
268
Saat Ia Balas Dendam
269
Akhirnya Semua Terungkap
270
Bersama untuk Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!