Selalu kalah

Bastian duduk lagi, bergabung dengan teman-temannya setelah keluar dari kamar mandi, ia duduk dengan gelisah.

Ia menyembunyikan dari teman-temanya tentang yang ia alami , mereka semua tidak yakin .

‘Kamu punya wanita simpanan di Apartemen mu, iya ?” tanya Erik meledeknya

“Gak, aku belum dapat wanita yang tepat , kamu tau sendiri kan aku pemilih untuk hal wanita," ujar Bastian ia duduk dengan gelisah.

“Benar juga, bahkan lu dicap lelaki penyuka sejenis karena tidak pernah bersama wanita, iya” timpal Kenzo.

Walau mereka sedang membahas tentang dirinya, tapi hati dan pikirannya sudah gelisah, sejak keluar dari kamar mandi ia sudah semakin panik, mencari ia melakukan hal yang memalukan.

Tidak tahan dengan pikiran yang berkecamuk, Bastian pamit pulang duluan , tentu saja hal itu membuat teman-temanya pada curiga dengan tingkah yang tidak biasa dari Bastian. Dengan sikap buru-buru, ia melajukan kendaraannya kembali menuju apartemen.

**

Setelah tiba di apartemen, dengan sikap sangat buru-buru, ia menekan tombol lift.

Lift apartemen, membawanya ke atas tapi dalam lift menuju ke atas, ia memikirkan tentang isi pesan dar Rara padanya.

'Gila, kok bisa? bagaimana caranya?' Bastian membatin, dengan tangan menggaruk-garuk ke pala yang jelas-jelas tidak gatal.

Saat naik lift Bastian bahkan tidak menyadari Rara ikut juga dalam lift, tadinya ada lima orang naik, ibu-ibu dan bapak- bapak, saat mereka semua turun tinggal seorang mahluk pengganggu yang bernama Rara winarti wanita absurd yang membuat Bastian majikannya sakit selalu sakit kepala.

Ia baru sadar masih ada satu orang yang tinggal bersamanya naik keatas, saat ini wanita itu sedang menatapnya dengan santai, badannya bersandar di dinding lift dan matanya menatap Bastian menyisir dari bawah sampai ke atas, dengan mulut mengunyah permen karet.

Saat Bastian menoleh ke samping, ia kaget bukan kepalang, matanya bagai, melihat sosok yang menakutkan

“Iya ampun" ujarnya dengan tubuhnya menghadap ke dinding lift dan kepalanya sendiri dibentur-benturkan ke dinding , karena terkejut.

Bastian kagetnya melihat penampakan Rara yang tiba-tiba berdiri dengan mata mengusiknya tubuhnya.

“Lo, ngapain?” Tanya Rara dengan tatapan santai tapi ngeselin.

“Kamu yang ngapain tiba-tiba nongol di sini, buat orang kaget saja," ucap Bastian tangan masih memegang dada.

“Lah, gue dari bawah lah, lu saja yang ngelamun kagak liat gue masuk," ucap Rara tangannya, memegang dua tentengan plastik hitam.

“Tau ... ah kita bicara di atas tentang yang tadi," kata Bastian makin kesal, ia sudah kesal habis diledekin teman-temanya, sekarang ia bertemu dengan Rara dengan tatapan menyelidiki, membuatnya tambah kesal.

“Lo uda makan?” tanya Rara menatap Bastian yang melongos masuk ke kamarnya, tanpa menjawab pertanyaan Rara.

“Eeet dah, kenape lagi tuh bocah labil" ucap Rara melihat Bastian.

Ia berniat membagi nasi goreng yang ia beli tadi untuk Bastian, karena ia pikir lelaki itu mau juga,

Tok ... tok ...!

“Apa lagi sekarang. Haa? Mau buat apa lagi!” Teriak Bastian sangat marah, saat Rara mengetuk kamarnya.

“Lo kenape marah –marah begitu?" tanya Rara dengan bibirnya becut di majukan.

"Bagaimana bisa saya memakai yang bukan milikku, ini menjijikkan." Ia bergelidik dan melemparkan celana hitam yang tadi ia pakai.

Ia terus saja bergelidik dan langsung mandi menggosok barang miliknya.

Otaknya berpikir keras mendadak merasa mual dan muntah.

Karena ****** ***** yang dipakai bukan punya dia, tetapi katanya punya Rara

Tiba-tiba Rara berakting lagi, Bastian semakin marah.

“Bagaimana kalau gue hamil, karena lo memakai punya gue?” tanya Rara pura-pura menangis, Rara ingin Bastian semakin kesal.

“Bagaimana mungkin gara-gara salah memakai ****** ***** bisa hamil? kamu aneh-aneh saja," ujar Bastian wajahnya memerah, dengan mata menatap kesal ke arah Rara.

“Kalau di ****** ***** gue, elo tumpakan banyak benih-benihmu, terus gue pakai dan ... bersatu dengan punya gue, Bagaimana?

lo, tidak tahu gosip baru-baru ini di kolam renang juga berenang bersama laki-laki bisa hamil?" ucap Rara membuat Bastian semakin jengkel.

“Orang bodoh sekalipun tidak akan berpikir seperti itu. Rara, jangan membuatku tamba pusing," ujar Bastian, geram, wanita itu benar-benar membuat wajahnya cepat keriput karena dibuat kesal sama Rara.

Wajahnya Bastian semakin memerah menahan kemarahan karena ulah Rara, tetapi justru hal itu membuat Rara semakin gencar mengerjainya, melihat wajah tampan itu berubah warna seperti udang rebus, Rara tersenyum puas.

“Pokoknya lo harus tangung jawab, kalau gue hamil gara-gara eloo, pakai ****** ***** gue," ujar Rara lagi.

“Uda! Berhenti mengatakan itu, aku jadi mual jadinya, aku juga gak tau kenapa jadi punya kamu yang saya pakai," ujar Bastian.

“Anak kecil juga tau mana cd milik laki-laki dan mana punya cewek," ujar Rara membuat, ia semakin jengkel.

“Uda, bodoh amat!" teriak Bastian marah.

Ia membanting pintu dengan kesal.

*

Jadi ceritanya, Rara tadi mengetuk pintu kamar Bastian, beberapa kali, tetapi tidak ada sahutan, karena ia terlalu serius meneliti barang miliknya, di kamar mandi

Jadi Rara sudah melihat di atas tempat tidur, pakaian yang akan ia kenakan untuk menemui teman-temanya, sama bagian dalamnya sudah terlipat rapi, melihat hal itu timbul niat balas dendam ingin mengerjai sang majikan tampan itu.

Sebelumnya, Rara pernah belanja online pesanan,****** *****, ia salah kode yang datang tidak sesuai seperti yang dipesan dan yang datang malah ****** ***** laki-laki.

Jadi ia meletakkannya dan menganti sama punya Bastian.

Benar saja, kerena Bastian buru-buru, ia langsung memakainya, karena posisinya saat itu, ia lagi menelepon juga, maka ia tidak menyadari kesalahannya. Kalau biasanya ia teliti soal penampilan, kali ini ia kecolongan, memakai barang yang bukan miliknya.

Rara sukses membuat Bastian kesal dan jengkel hari itu, Rara bersiul- siul senang saat ini, ia masih ada kejutan yang lain yang ia rencanakan untuk Bastian.

Tok ... Tok ....

Rara mengetuk daun pintu kamar Bastian,

"Apa lagi!" Teriak Bastian dari dalam kamarnya, tapi kali ini, ia tidak membuka pintu kamar.

“Mau makan nasi goreng gak? Aku beli dua tadi," ujar Rara.

“Tidak , makan saja sendiri," ujar Bastian masih dalam kemarahan.

“Baiklah aku makan."

Ia tahu Bastian akan datang , benar saja, Bastian datang ,tetapi hanya untuk mengambil minuman dan pergilah lagi.

“Benar kamu gak mau ... Ini enak loh," bujuk Rara.

Ia menatap sebentar karena perutnya memang lagi lapar, ia duduk dan mulai memakan nasi goreng yang dibeli Rara.

“kam-"

“Jangan bicara biarkan aku menghabiskan makan ku dulu, aku tau masih banyak yang ingin kau lakukan padaku' kan?” Ia langsung memotong omongan Rara .

“Tidak, tapi kalau kamu ingin makan, makan saja,' ucap Rara.

“Oh , iya ... nanti balikin terong dan timun yang lo ambil dari kulkas, terongnya mau gue masak untuk terong balado, dan timunnya untuk dijadikan masker wajah," ucap Rara.

Saat itu juga, nasi dalam mulut Bastian menyembur ke arah Rara, Bastian kaget dan langsung tersedak.

“A-a-apa maksud kamu?"

Ia ter gagap, lagi-lagi wajahnya merah bagai udang rebus, lagi, hal itu membuatnya makin malu.

“Gue, tau loe mengambil timun dan Terong dari kulkas, jadi tolong kembalikan suyur-sayurannya, soalnya mau masak," ujar Rara ia mempermalukan Bastian.

“Jangan menuduh sembarangan!" bentak Bastian sok tegas demi menjaga image nya di depan Rara

“Gue melihat, loe mengambil, jadi tidak usah mengelak lagi, gue tau itu loe buat untuk apa, gue sudah paham dengan hal-hal seperti itu," ujar Rara menahan tawa.

“Paham, paham, apaan?”

“Lu, buat itu kan ...?" Rara menunjuknya dengan jari tangannya, "Ayo kamu gunakan buat itu ... iyakan, iya' kan "dengan mata di kedip-kedipkan Rara meledeknya habis-habisan.

“ Kamu pikir buat? Aku gunakan untuk ukur. Puas kamu, kamu senang bangat buat orang putus asa dan merendahkan orang lain," ujar Bastian, marah , kesal, malu, jengkel, Bastian meninggalkan Rara yang masi tertawa puas.

"Jangan marah ... Kita impas kan.” Teriak Rara disela gelak tawanya terbahak-bahak.

.

“Bodoh!" teriak Bastian kesal, lalu ia masuk ke kamarnya dan membanting pintu dengan kesal.

Menjatuhkan tubuhnya di ranjang dan mencoba menutup mata menahan rasa kesal di dalam dada, baru kali ini merasa di permalukan dan merasa hina.

'Rara Winarti, aku menyumpahi mu tidak menikah selamanya' ujar Bastian berteriak marah, dalam hatinya.

Bantu vote dan like donk kakak ,bantu tekan tanda favorit donk dan kasih komentar di setiap babnya jika berkenan. Terimakasih

Terpopuler

Comments

Paekah Paekah

Paekah Paekah

ngakak abis bacanya

2022-04-24

0

Mr. Jones

Mr. Jones

bwahahaha,......

2021-10-15

0

YM

YM

wkwkwk... ngakak, 😄

2021-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Rara Winarti
2 Dipaksa menikah Dengan Duda
3 Pernikahan yang gagal
4 Melarikan diri dari rumah, bertemu Majikan tampan.
5 Dibuat mabuk demi sebuah kontrak kerja
6 Saat Majikan dan Pembantu Bertengkar.
7 Apa kamu ingin mencoba kejantananku?
8 Kemarahan yang berujung Hasrat
9 Aku minta maaf
10 Janda vs Bocah
11 Kalah Taruhan, majikan jadi pembantu
12 Kamu tidak cocok teman berbagi selimut
13 Terong ungu vs Timun kecil
14 Selalu kalah
15 Pura-pura Menangis
16 Minta ditraktir
17 Merasa dimanfaatkan
18 Kamu meminjam kartu kreditmu untuknya
19 Apa yang bisa aku bantu
20 Karena datang bulan
21 Kamu hanya seorang pembantu
22 Oma vs Rara
23 Dia bukan tipeku
24 Aku bukan bocah
25 Aku sudah dewasa dan mapan.
26 Kenapa dia hanya diam?
27 Saat teman-teman ikut mengerjainya
28 Apa dia wanitamu?
29 Minta izin untuk membawa anak
30 Anak yang pintar
31 Larangan Pulang ke rumah
32 Anakku alergi kacang sama seperti kamum
33 Aku hanya ingin nilai bagus dari anakmu
34 Tidak apa-apa licik yang penting berhasil
35 Alvin bertemu dengan oma Bastian
36 Aku tidak ingin Putraku masuk berita gosip
37 Kemarahan Ibu Bastian
38 Dipanggil Polisi
39 Bertengkar Dengan Rara
40 Rara galak bagai singa betina
41 Bekerjalah untukku
42 Jangan membenciku terlalu lama
43 Memancing kemarahan Bastian
44 Jangan mengusik hidup anakku
45 Terperangkap dalam jebakan sendiri
46 Menabur angin menuai badai
47 Marah karena apa?
48 Pengakuan saat mabuk
49 Menyimpan dalam hati
50 Apa kamu belum sunat Ken
51 Bastian Menghilang
52 Menolak Lamaran Bastian
53 Dua lelaki tampan
54 Merasa seperti ayah yang hebat
55 Cincin Berlian
56 Aku cemburu
57 Mendapat dukungan dari anak Rara.
58 Apa kamu sudah melamar Rara?
59 Putranya ikut diselidiki
60 Aku akan kurung kamu di kamar lalu aku panggil penghulu
61 Apa malam itu kamu meniduri ku?
62 Strategi Bastian mendapatkan Rara
63 Saat Rara lebih memilih uang dari pada Bastian
64 Bertemu kembali dengan Bastian
65 Cinta yang terluka
66 Anak yang menyatukan mereka kembali
67 Golongan darah yang sama
68 Saat hati harus memilih
69 Tolong menjauh dari hidupku
70 Cinta yang tulus
71 Saat Ken ingin menikahi Rara
72 Rara jadi rebutan
73 Wanita bermental baja
74 Saat Rara marah
75 Anggur jebakan
76 Gara-gara mabuk
77 Nikah dadakan
78 Menjadi seorang istri
79 Hotel
80 Ketiduran
81 Gagal lagi
82 Menolak bertemu
83 Yolanda
84 Bastian mengaku sudah menikah
85 Menyesal menikah
86 Dipaksa berpisah
87 Sebuah kebenaran
88 Dikira hidup bahagia ternyata meninggal
89 Kemarahan Ibu
90 Bukan Ibu Kandung
91 Keluar dari rumah sakit
92 Saat Ayah mengalami depresi
93 Menginap di hotel Ancol
94 Pilihan yang sulit
95 Masa kecil yang menyedihkan
96 Di rumah sakit
97 Memikul banyak masalah.
98 Kepergiannya kakek
99 Semakin menjauh setelah menikah
100 Mencari pelampiasan
101 Saat dia dijebak
102 Saat istri mengamuk
103 Merasa jijik melihat sang suami
104 Siapa yang menjebakmu?
105 Diajak cetak anak
106 Minum jamu penyubur rahim
107 Diurut biar cepat hamil
108 Menahan hasrat karena ditolak
109 Ajarin aku bagaimana untuk malam pertama
110 Susahnya mengucapkan sebuah kebenaran
111 Lingrei hitam
112 Melepaskan untuk suami
113 Malam Pertama
114 Satu rode lansung lemas
115 Ronde ke dua di kamar mandi
116 Siap menghadapi ibu mertua
117 Bersikap posesif
118 Cemburu pada sahabat
119 Cemburu tandanya cinta?
120 Ketagihan
121 Minta maaf ke rumah Rara.
122 Dipaksa pisah
123 Akan berjuang mempertahankan pernikahan
124 saling merindukan
125 Rencana mempertemukan dua keluarga
126 Ingin mempertemukan kedua keluarga
127 Ibu yang keras kepala
128 Masakan menantu
129 Ingin puasa bersama
130 Siapa yang menguntit anaknya?
131 Sholat tarawih bersama keluarga besar suami
132 Mukena berdarah
133 Memilih memaafkan di hari lebaran
134 Ujian saat berpuasa
135 Tidak ingin puasa gagal
136 Membuat alasan kepergok mertua
137 Meninggalkan rumah
138 Siasat busuk ibu mertua
139 Seperti ular berbisa
140 Satu tamparan keras untuk wanita penggoda
141 Panggilan baru untuk Bastian
142 Mantan Tunangan
143 Luka lama
144 Berani menghadapi masa lalu
145 Saat mantan datang menganggu
146 Rintangan makin sulit
147 Ibu mertua yang jahat
148 Melawan apa di tindas
149 Rencana besar untuk Ibu mertua
150 Kata-kata penambah semangat
151 Penghianatan ibu mertua
152 Menangkap para tikus berdasih
153 Dengan usaha keras
154 Berderet masalah sebelum masalah
155 Buaya darat tiba-tiba Jinak
156 Ada apa dengan Sukma
157 Rencana terselubng sang Ratu
158 Menyelam sambil minum air
159 Menjemput Calvin
160 Mencari kebenaran
161 Masuk perangkap
162 Mengungsikan keluarganya
163 Bertarung menggunkan otak
164 tumbangnya sang ratu
165 Mendadak Jinak
166 Hari pertama jadi ibu direktur
167 Balasan untuk suami tukang selingkuh
168 Kemana Bastian
169 Lebaran tanpa suami
170 Apa cinta yang tulus sebuah kesalahan
171 Berbadan dua 1
172 Calon buah hati
173 Kesedihan orang tua Rara
174 Usaha terakhir mencari suami
175 Usaha keras yang membuahkan hasil
176 Akhirnya Bastian dapat di hubungi
177 Bertemu Bastian
178 Bertemu Bastian 2
179 Permainan takdir
180 Karena sumpah di masa lalu
181 Rahasia koper tua
182 Rencana jahat Ratu pertama
183 Saat Rara mencari kebenaran
184 Rara pingsan saat kelelahan
185 Saat bertemu Bastian
186 Bertemu Bastian di rumah sakit
187 Bastian mencari kebenaran
188 Harta lebih berharga
189 Saat Bastian menolak keinginan ibunya
190 Rindu terhalang cemburu
191 Rara dalam bahaya
192 Bencilah aku biar kamu bisa pergi
193 Saat kebenaran mulai terungkap
194 Terungkap
195 Bastian gelap mata
196 Kecelakaan
197 Menyesal
198 Ada hikmah di balik masalah
199 Kekuatan Malaikat Kecil
200 Bastian keluar dari rumah sakit
201 Menang di pengadilan
202 Salah Paham
203 Malam yang panas.
204 Berlanjut
205 Wanita hamil seperti Ratu
206 Ngidam bohongan
207 Wanita hamil itu selalu benar
208 Tidak mudah memaafkan ibu mertua
209 Di Bandara
210 Tingkah Rara Bikin Kesal
211 Rumah baru untuk keluargaku
212 Mereka datang untuk siapa?
213 Aku akan selalu mengawasimu
214 Bawa Ibumu menjemputku
215 Saat anaknya di tolak,hatinya sakit
216 Hampir keguguran karena egois
217 Saat suamiku membenci anakku
218 Mandi Berdua
219 Menuntaskan permainan
220 Ada apa dengannya
221 Mengalami Babyblues
222 Memberi Pelajaran Untuk Pelakor
223 Saat Aisah Menentukan Pilihan
224 Cinta Ken Terhalang Restu
225 Firasat Buruk Rara
226 Menunggu Kedatangan Ibu Mertua
227 Ketika Nasib Buruk Datang
228 Rara Terluka Parah
229 Siapa Pelakunya
230 Bastian Mencari Pelakunya
231 Aku Hanya Ingin Bersamamu
232 Kemarahan Bastian
233 Kemarahan yang Salah Sasaran
234 Kehidupan Bastian di Penjara
235 Saat Rara Bangun dari Tidur Panjang
236 Kenyataan Pahit
237 Pelaku Sebenarnya
238 Keadilan untuk Rara
239 Saat Bastian Melarikan Diri
240 Persyaratan untuk Bebas
241 Ternyata Calvin Anakku
242 Ingin Menyelesaikan Permusuhan
243 Yolanda
244 Istriku Berarti Tanggung Jawabku
245 Membawa Rara Pergi
246 Ingin Menyembuhkan Dengan Caraku
247 Keputusan Kedua Orang Tua Mereka
248 Lelah Mencari Rara
249 Hidup Baru untuk Rara
250 Menikahinya Demi?
251 Demi Membatalkan Pernikahan Bastian
252 Identitas Baru untuk Rara
253 Aisah Pulang ke Tanah Air
254 Pertemuan Tak Terduga
255 Bertemu di Beijing
256 Merindukanmu
257 Akibat Salah Minum
258 Bersama lelaki Asing
259 Saat dia pulang
260 Siapa yang Melakukannya?
261 Saat Aisah Hamil
262 Dia Adalah Anakmu
263 Bertemu Dengan Sahabat
264 Ingin Tau Kebenaran
265 Bertemu Bastian
266 Keyakinan Bastian
267 Bastian Tahu Siapa Jenny
268 Saat Ia Balas Dendam
269 Akhirnya Semua Terungkap
270 Bersama untuk Selamanya
Episodes

Updated 270 Episodes

1
Rara Winarti
2
Dipaksa menikah Dengan Duda
3
Pernikahan yang gagal
4
Melarikan diri dari rumah, bertemu Majikan tampan.
5
Dibuat mabuk demi sebuah kontrak kerja
6
Saat Majikan dan Pembantu Bertengkar.
7
Apa kamu ingin mencoba kejantananku?
8
Kemarahan yang berujung Hasrat
9
Aku minta maaf
10
Janda vs Bocah
11
Kalah Taruhan, majikan jadi pembantu
12
Kamu tidak cocok teman berbagi selimut
13
Terong ungu vs Timun kecil
14
Selalu kalah
15
Pura-pura Menangis
16
Minta ditraktir
17
Merasa dimanfaatkan
18
Kamu meminjam kartu kreditmu untuknya
19
Apa yang bisa aku bantu
20
Karena datang bulan
21
Kamu hanya seorang pembantu
22
Oma vs Rara
23
Dia bukan tipeku
24
Aku bukan bocah
25
Aku sudah dewasa dan mapan.
26
Kenapa dia hanya diam?
27
Saat teman-teman ikut mengerjainya
28
Apa dia wanitamu?
29
Minta izin untuk membawa anak
30
Anak yang pintar
31
Larangan Pulang ke rumah
32
Anakku alergi kacang sama seperti kamum
33
Aku hanya ingin nilai bagus dari anakmu
34
Tidak apa-apa licik yang penting berhasil
35
Alvin bertemu dengan oma Bastian
36
Aku tidak ingin Putraku masuk berita gosip
37
Kemarahan Ibu Bastian
38
Dipanggil Polisi
39
Bertengkar Dengan Rara
40
Rara galak bagai singa betina
41
Bekerjalah untukku
42
Jangan membenciku terlalu lama
43
Memancing kemarahan Bastian
44
Jangan mengusik hidup anakku
45
Terperangkap dalam jebakan sendiri
46
Menabur angin menuai badai
47
Marah karena apa?
48
Pengakuan saat mabuk
49
Menyimpan dalam hati
50
Apa kamu belum sunat Ken
51
Bastian Menghilang
52
Menolak Lamaran Bastian
53
Dua lelaki tampan
54
Merasa seperti ayah yang hebat
55
Cincin Berlian
56
Aku cemburu
57
Mendapat dukungan dari anak Rara.
58
Apa kamu sudah melamar Rara?
59
Putranya ikut diselidiki
60
Aku akan kurung kamu di kamar lalu aku panggil penghulu
61
Apa malam itu kamu meniduri ku?
62
Strategi Bastian mendapatkan Rara
63
Saat Rara lebih memilih uang dari pada Bastian
64
Bertemu kembali dengan Bastian
65
Cinta yang terluka
66
Anak yang menyatukan mereka kembali
67
Golongan darah yang sama
68
Saat hati harus memilih
69
Tolong menjauh dari hidupku
70
Cinta yang tulus
71
Saat Ken ingin menikahi Rara
72
Rara jadi rebutan
73
Wanita bermental baja
74
Saat Rara marah
75
Anggur jebakan
76
Gara-gara mabuk
77
Nikah dadakan
78
Menjadi seorang istri
79
Hotel
80
Ketiduran
81
Gagal lagi
82
Menolak bertemu
83
Yolanda
84
Bastian mengaku sudah menikah
85
Menyesal menikah
86
Dipaksa berpisah
87
Sebuah kebenaran
88
Dikira hidup bahagia ternyata meninggal
89
Kemarahan Ibu
90
Bukan Ibu Kandung
91
Keluar dari rumah sakit
92
Saat Ayah mengalami depresi
93
Menginap di hotel Ancol
94
Pilihan yang sulit
95
Masa kecil yang menyedihkan
96
Di rumah sakit
97
Memikul banyak masalah.
98
Kepergiannya kakek
99
Semakin menjauh setelah menikah
100
Mencari pelampiasan
101
Saat dia dijebak
102
Saat istri mengamuk
103
Merasa jijik melihat sang suami
104
Siapa yang menjebakmu?
105
Diajak cetak anak
106
Minum jamu penyubur rahim
107
Diurut biar cepat hamil
108
Menahan hasrat karena ditolak
109
Ajarin aku bagaimana untuk malam pertama
110
Susahnya mengucapkan sebuah kebenaran
111
Lingrei hitam
112
Melepaskan untuk suami
113
Malam Pertama
114
Satu rode lansung lemas
115
Ronde ke dua di kamar mandi
116
Siap menghadapi ibu mertua
117
Bersikap posesif
118
Cemburu pada sahabat
119
Cemburu tandanya cinta?
120
Ketagihan
121
Minta maaf ke rumah Rara.
122
Dipaksa pisah
123
Akan berjuang mempertahankan pernikahan
124
saling merindukan
125
Rencana mempertemukan dua keluarga
126
Ingin mempertemukan kedua keluarga
127
Ibu yang keras kepala
128
Masakan menantu
129
Ingin puasa bersama
130
Siapa yang menguntit anaknya?
131
Sholat tarawih bersama keluarga besar suami
132
Mukena berdarah
133
Memilih memaafkan di hari lebaran
134
Ujian saat berpuasa
135
Tidak ingin puasa gagal
136
Membuat alasan kepergok mertua
137
Meninggalkan rumah
138
Siasat busuk ibu mertua
139
Seperti ular berbisa
140
Satu tamparan keras untuk wanita penggoda
141
Panggilan baru untuk Bastian
142
Mantan Tunangan
143
Luka lama
144
Berani menghadapi masa lalu
145
Saat mantan datang menganggu
146
Rintangan makin sulit
147
Ibu mertua yang jahat
148
Melawan apa di tindas
149
Rencana besar untuk Ibu mertua
150
Kata-kata penambah semangat
151
Penghianatan ibu mertua
152
Menangkap para tikus berdasih
153
Dengan usaha keras
154
Berderet masalah sebelum masalah
155
Buaya darat tiba-tiba Jinak
156
Ada apa dengan Sukma
157
Rencana terselubng sang Ratu
158
Menyelam sambil minum air
159
Menjemput Calvin
160
Mencari kebenaran
161
Masuk perangkap
162
Mengungsikan keluarganya
163
Bertarung menggunkan otak
164
tumbangnya sang ratu
165
Mendadak Jinak
166
Hari pertama jadi ibu direktur
167
Balasan untuk suami tukang selingkuh
168
Kemana Bastian
169
Lebaran tanpa suami
170
Apa cinta yang tulus sebuah kesalahan
171
Berbadan dua 1
172
Calon buah hati
173
Kesedihan orang tua Rara
174
Usaha terakhir mencari suami
175
Usaha keras yang membuahkan hasil
176
Akhirnya Bastian dapat di hubungi
177
Bertemu Bastian
178
Bertemu Bastian 2
179
Permainan takdir
180
Karena sumpah di masa lalu
181
Rahasia koper tua
182
Rencana jahat Ratu pertama
183
Saat Rara mencari kebenaran
184
Rara pingsan saat kelelahan
185
Saat bertemu Bastian
186
Bertemu Bastian di rumah sakit
187
Bastian mencari kebenaran
188
Harta lebih berharga
189
Saat Bastian menolak keinginan ibunya
190
Rindu terhalang cemburu
191
Rara dalam bahaya
192
Bencilah aku biar kamu bisa pergi
193
Saat kebenaran mulai terungkap
194
Terungkap
195
Bastian gelap mata
196
Kecelakaan
197
Menyesal
198
Ada hikmah di balik masalah
199
Kekuatan Malaikat Kecil
200
Bastian keluar dari rumah sakit
201
Menang di pengadilan
202
Salah Paham
203
Malam yang panas.
204
Berlanjut
205
Wanita hamil seperti Ratu
206
Ngidam bohongan
207
Wanita hamil itu selalu benar
208
Tidak mudah memaafkan ibu mertua
209
Di Bandara
210
Tingkah Rara Bikin Kesal
211
Rumah baru untuk keluargaku
212
Mereka datang untuk siapa?
213
Aku akan selalu mengawasimu
214
Bawa Ibumu menjemputku
215
Saat anaknya di tolak,hatinya sakit
216
Hampir keguguran karena egois
217
Saat suamiku membenci anakku
218
Mandi Berdua
219
Menuntaskan permainan
220
Ada apa dengannya
221
Mengalami Babyblues
222
Memberi Pelajaran Untuk Pelakor
223
Saat Aisah Menentukan Pilihan
224
Cinta Ken Terhalang Restu
225
Firasat Buruk Rara
226
Menunggu Kedatangan Ibu Mertua
227
Ketika Nasib Buruk Datang
228
Rara Terluka Parah
229
Siapa Pelakunya
230
Bastian Mencari Pelakunya
231
Aku Hanya Ingin Bersamamu
232
Kemarahan Bastian
233
Kemarahan yang Salah Sasaran
234
Kehidupan Bastian di Penjara
235
Saat Rara Bangun dari Tidur Panjang
236
Kenyataan Pahit
237
Pelaku Sebenarnya
238
Keadilan untuk Rara
239
Saat Bastian Melarikan Diri
240
Persyaratan untuk Bebas
241
Ternyata Calvin Anakku
242
Ingin Menyelesaikan Permusuhan
243
Yolanda
244
Istriku Berarti Tanggung Jawabku
245
Membawa Rara Pergi
246
Ingin Menyembuhkan Dengan Caraku
247
Keputusan Kedua Orang Tua Mereka
248
Lelah Mencari Rara
249
Hidup Baru untuk Rara
250
Menikahinya Demi?
251
Demi Membatalkan Pernikahan Bastian
252
Identitas Baru untuk Rara
253
Aisah Pulang ke Tanah Air
254
Pertemuan Tak Terduga
255
Bertemu di Beijing
256
Merindukanmu
257
Akibat Salah Minum
258
Bersama lelaki Asing
259
Saat dia pulang
260
Siapa yang Melakukannya?
261
Saat Aisah Hamil
262
Dia Adalah Anakmu
263
Bertemu Dengan Sahabat
264
Ingin Tau Kebenaran
265
Bertemu Bastian
266
Keyakinan Bastian
267
Bastian Tahu Siapa Jenny
268
Saat Ia Balas Dendam
269
Akhirnya Semua Terungkap
270
Bersama untuk Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!