Dipaksa menikah Dengan Duda

Aisah baru tiba di rumah, ia seorang anak yang kalem dan soleha, dan pembawaannya yang ramah.

Ia jadi kebanggaan keluarga, berbeda jauh dari kakaknya yang berpenampilan urakan, gaya bahasanya yang ceplos-ceplos.

Ia menutup kekurangan mponya, baik adiknya Risky, ia anak yang baik dan siswa yang berprestasi di sekolah.

Kedua anak ini tidak ada yang mengikuti sedikitpun sifat Rara.

Karena itulah Soimah ibu Rara selalu membanding-bandingkan Rara dengan kedua adiknya.

Tidak enak memang kalau dibanding-bandingkan dengan saudara sendiri, karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

“Kemana lagi sih ni anak bikin pusing aje," ucap Bu Imah dan sesekali menoleh keluar.

“Tidur aja Mak kalau capek, biar Aisah aja nanti yang urus Calvin," ujar wanita berhijab itu dengan lembut.

“ Maak, nungguin mpok lu ne, kagak balek-balek daah ... ude jam segini.

Bang! sono cariin tuh anak lu, ini uda malam kagak balik-balik," pinta mak Soimah pada suaminya yang duduk di teras rumah, ditemani se teko kecil kopi hitam pekat, pakai sarung kotak- kotak sudah ciri khas dari Babe nya Rara.

Pak Agus tipe lelaki yang tidak banyak bicara, tetapi perhatiannya pada anak-anaknya sangat luar biasa.

Apalagi sama cucunya Calvin , ia sangat sayang pada bocah tampan berkulit putih itu. Calvin jadi teman main babeh nya, selain burung peliharaannya.

Pak Agus pencinta burung, tidak heran di rumahnya banyak burung yang ia pelihara, dari yang mahal sampai yang murah.

Pak Agus lebih senang di hadiah in burung, daripada barang mahal

Jika ada yang datang orang bertamu ke rumah mereka. K bicara soal politik ia tidak open. Tetapi jika sudah bicara tentang burung Pak Agus langsung semangat. Bisa-bisa dijadiin jadi menantu kalau sudah membahas tentang burung.

Kalau misalkan ada dua orang yang datang untuk melamar ke rumah Pak Agus, yang satu datang bawa mobil mewah, dan satu lagi datang bawa burung.

Pak agus akan melirik burungnya dulu. Maksudnya orang yang bawa burung, itu semua karena terlalu cinta pada hewan berbulu, bersuara indah tersebut.

“Baaang ...! Sono cariin Rara dulu," teriak Mak Ima lagi dari dalam rumah.

“Bu, dia sudah dewasa, sudah tau kapan pulang, ngapain dicariin."

“Iya mak, biar saja," ucap Risky membela Mpok nya.

“Iyeee! Mak tau, tapi ini sudah jam berapa ....?" Mak Soimah berdecak pinggang menatap anak dan suaminya bergantian.

.

“Baru jam delapan lewat lima menit Mak," jawab Aisah ikut juga membela mpok nya.

"Sudahlah mak, biar Aisah aja yang urus Calvin"

Ia membawa bocah tampan itu ke kamarnya untuk ia jaga. Tidak repot mengurus, karena anaknya juga penurut dan tidak banyak tingkah.

Waktu malam sudah menunjukkan jam sembilan malam, akhirnya Rara pulang juga, itu artinya ia haru mempersiapkan diri untuk mendengar ocehan dari Emaknya.

Benar saja, Mak Ima sudah berdecak pinggang di depan televisi menyambut kedatangan Rara,

“Assalamualaikum!” Rara memberi salam

“Wa'alaikumsalam,” sahut babe nya yang lagi duduk di teras.

"Lu, emang iye ... kelayapan mulu kerjaannya."

Mak Ima langsung bernyanyi menyambutnya Rara.

Tapi seperti biasa, Rara akan menganggapnya angin berlalu.

Ia menghampiri Putranya menggendongnya kembali dari kamar Aisah

“Gue malu Ra, Lu jadi omongan satu RT, sakit hati gue!"

Mak Ima menunjuk dadanya dan menarik-narik daster biru bermotif burung yang ia pakai.

“Iiih ... Mak nih, anak baru nyampe rumah ditanya dulu, udah makan apa belum? kalau belum makan, makan dulu, gitu mak, bukanya langsung ngomel-ngomel tidak jelas seperti itu,"

ujar Rara dengan gaya tempo nada suaranya nya dibuat lambat , Jadi kesannya ia yang memberi petuah untuk Mak Imah, Ia jadi sok tua jadinya.

“Sumpah dah, disambar gledek .... Ogah gua nanya kayak ke gituan ame Lu, sepat mulut gue," ujar Mak Imah

“Ih, ngomong begitu ama anak sendiri. Kualat lo Mak," kata Rara kesal meninggalkan maknya yang masih mengoceh.

Mendengar hal itu Pak Agus yang tadinya duduk di luar ikut masuk.

Ia memberi nasehat pada istrinya.

“Ibu, kenapa ngomong kayak begituan sama anak? Ibu juga kudu ngomong yang benar , biar anak juga ngomong annya jadi ikut benar. jika Ibu mengomelinya tiap hari Ia tidak akan menghargai mu," kata pak Agus menasehati istrinya.

"Panas hati gue Bang lihat kelakuan anak Lu itu."

“Sabar Bu, sabar, ingat apa yang dialami Rara dulu, apa yang membuat Rara seperti ini.

Ibu tidak kasihan apa?"

“Tau ini Mak” Aisah ikut memarahi Emak Imah.

“Biarkan mpok begitu dulu Mak Ia tidak melakukan hal yang buat malu' kan?”

Aisah, ikut menasehati.

“Iya ne Mak ...." Risky ikut memberi pembelaan.

“Kita tidak boleh seperti ini Bang, kita harus mencari Jodoh buat dia"

“Mak kenapa sih selalu itu yang diomongin setiap ada kesempatan," kata Aisah, mendengus kesal.

"Jangan Mak, biarkan dia cari jodoh sendiri." Risky tidak setuju.

“Orang kayak begitu kagak laku, siapa yang mau sama orang amburadul dan pengangguran kayak mpok kalian," ujar wanita paruh baya itu lagi.

Tidak ada dari keluarga mereka yang membenci Rara, kecuali wanita yang menyebut dirinya itu ibu, tetapi selalu menyalahkan dan selalu melihat semua yang dilakukan Rara salah.

“Pokoknya tidak iyee, apapun yang bilang kalian, pokoknya emak kudu cari jodoh buat ntuh orang."

"Terserah ibulah," kata Pak Agus merasa kesal, melihat kelakuan istrinya yang selalu memaksakan kehendaknya pada Rara.

Bu Soimah lama –lama gerah juga mendengar omongan tetangganya yang selalu menggosipkan anaknya, menyebut Rara jadi beban keluraganya, hal biasa di gang sempit ke arah rumah mereka, para ibu-ibu bergosip ria setiap sore.

Tidak tahan dengan omongan tetangga, Bu Ima akhirnya mencarikan jodoh untuk anak sulungnya, tanpa diskusi dulu dengan keluarganya.

Bahkan engkong Rara marah besar pada anaknya, yang menerima lamaran seorang duda beranak satu, yang baru hitungan bulan bercerai dengan istrinya. Padahal pekerjaannya hanya pedagang sayur di pasar.

“Apa ibu sudah gila?" tanya pak Agus pada istrinya.

“Mak, laki-laki itu baru cerai ama istrinya," ujar Riski adek laki-laki Rara yang menentang pernikahan itu.

“Lu gila emang dah, dia orang gak benar malah lu jodohin ame anak lu" ujar engkong Rara.

“Gue, pusing Beh, dia jadi bahan omongan semua orang karena gak kawin-kawin."

“Eh Imah, Babe bisa cariin yang lebih baik lagi buat Rara. Jadi batalin itu lamarannya, samperin sono kerumahnye!" pintah Engkong Rara

“Gue, kagak mau nunda lagi Beh, ini uda kesekian Babeh menunda-nunda pernikahan untuk Rara"

Bu Soimah menolak membatalkan pernikahan Rara.

“Bukannya tidak ingin dia menikah Bu, tapi karena belum tepat” kata Pak agus.

“Gue, tidak mau anak itu jadi beban selamanya. Kalau sudah tua nanti biar ada yang urus, dia," kata Bu soimah, ia tetap pada pendiriannya.

Padahal Rara mendengar semua dari pintu, ingin rasa ia berontak dan melawan emaknya, tetapi Rara menahan diri walau ada rasa sesak di dadanya.

Orang tua yang seharusnya menjaga dan mengerti dirinya, malah menganggapnya beban keluarga.

“Baiklah, gue menyetujuinya," ujar Rara

Mendengar Rara, Ibunya akhirnya diam. Wajah Rara terlihat tenang dan bersikap biasa. Tetapi mereka semua paham, kalau Rara tidak pernah menunjukkan kesedihan pada orang lain, terlebih pada kelurganya.

“Ra, Engkong kagak setuju, Lu bisa tolak sekarang, kita kerumahnya."

Kagak usah Kong, biarin ajelah, biar Mak senang."

Bersambung ....

Tolong Bantu like dan vote Kakak

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

ada apa yg melatari sikap urakan rara?

2024-06-14

0

rjvjr

rjvjr

semangat pagi thor..

2022-08-08

0

um 7098355

um 7098355

gla tuh mak imah kyak,a dah kbkaran 😁😁😁😁

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Rara Winarti
2 Dipaksa menikah Dengan Duda
3 Pernikahan yang gagal
4 Melarikan diri dari rumah, bertemu Majikan tampan.
5 Dibuat mabuk demi sebuah kontrak kerja
6 Saat Majikan dan Pembantu Bertengkar.
7 Apa kamu ingin mencoba kejantananku?
8 Kemarahan yang berujung Hasrat
9 Aku minta maaf
10 Janda vs Bocah
11 Kalah Taruhan, majikan jadi pembantu
12 Kamu tidak cocok teman berbagi selimut
13 Terong ungu vs Timun kecil
14 Selalu kalah
15 Pura-pura Menangis
16 Minta ditraktir
17 Merasa dimanfaatkan
18 Kamu meminjam kartu kreditmu untuknya
19 Apa yang bisa aku bantu
20 Karena datang bulan
21 Kamu hanya seorang pembantu
22 Oma vs Rara
23 Dia bukan tipeku
24 Aku bukan bocah
25 Aku sudah dewasa dan mapan.
26 Kenapa dia hanya diam?
27 Saat teman-teman ikut mengerjainya
28 Apa dia wanitamu?
29 Minta izin untuk membawa anak
30 Anak yang pintar
31 Larangan Pulang ke rumah
32 Anakku alergi kacang sama seperti kamum
33 Aku hanya ingin nilai bagus dari anakmu
34 Tidak apa-apa licik yang penting berhasil
35 Alvin bertemu dengan oma Bastian
36 Aku tidak ingin Putraku masuk berita gosip
37 Kemarahan Ibu Bastian
38 Dipanggil Polisi
39 Bertengkar Dengan Rara
40 Rara galak bagai singa betina
41 Bekerjalah untukku
42 Jangan membenciku terlalu lama
43 Memancing kemarahan Bastian
44 Jangan mengusik hidup anakku
45 Terperangkap dalam jebakan sendiri
46 Menabur angin menuai badai
47 Marah karena apa?
48 Pengakuan saat mabuk
49 Menyimpan dalam hati
50 Apa kamu belum sunat Ken
51 Bastian Menghilang
52 Menolak Lamaran Bastian
53 Dua lelaki tampan
54 Merasa seperti ayah yang hebat
55 Cincin Berlian
56 Aku cemburu
57 Mendapat dukungan dari anak Rara.
58 Apa kamu sudah melamar Rara?
59 Putranya ikut diselidiki
60 Aku akan kurung kamu di kamar lalu aku panggil penghulu
61 Apa malam itu kamu meniduri ku?
62 Strategi Bastian mendapatkan Rara
63 Saat Rara lebih memilih uang dari pada Bastian
64 Bertemu kembali dengan Bastian
65 Cinta yang terluka
66 Anak yang menyatukan mereka kembali
67 Golongan darah yang sama
68 Saat hati harus memilih
69 Tolong menjauh dari hidupku
70 Cinta yang tulus
71 Saat Ken ingin menikahi Rara
72 Rara jadi rebutan
73 Wanita bermental baja
74 Saat Rara marah
75 Anggur jebakan
76 Gara-gara mabuk
77 Nikah dadakan
78 Menjadi seorang istri
79 Hotel
80 Ketiduran
81 Gagal lagi
82 Menolak bertemu
83 Yolanda
84 Bastian mengaku sudah menikah
85 Menyesal menikah
86 Dipaksa berpisah
87 Sebuah kebenaran
88 Dikira hidup bahagia ternyata meninggal
89 Kemarahan Ibu
90 Bukan Ibu Kandung
91 Keluar dari rumah sakit
92 Saat Ayah mengalami depresi
93 Menginap di hotel Ancol
94 Pilihan yang sulit
95 Masa kecil yang menyedihkan
96 Di rumah sakit
97 Memikul banyak masalah.
98 Kepergiannya kakek
99 Semakin menjauh setelah menikah
100 Mencari pelampiasan
101 Saat dia dijebak
102 Saat istri mengamuk
103 Merasa jijik melihat sang suami
104 Siapa yang menjebakmu?
105 Diajak cetak anak
106 Minum jamu penyubur rahim
107 Diurut biar cepat hamil
108 Menahan hasrat karena ditolak
109 Ajarin aku bagaimana untuk malam pertama
110 Susahnya mengucapkan sebuah kebenaran
111 Lingrei hitam
112 Melepaskan untuk suami
113 Malam Pertama
114 Satu rode lansung lemas
115 Ronde ke dua di kamar mandi
116 Siap menghadapi ibu mertua
117 Bersikap posesif
118 Cemburu pada sahabat
119 Cemburu tandanya cinta?
120 Ketagihan
121 Minta maaf ke rumah Rara.
122 Dipaksa pisah
123 Akan berjuang mempertahankan pernikahan
124 saling merindukan
125 Rencana mempertemukan dua keluarga
126 Ingin mempertemukan kedua keluarga
127 Ibu yang keras kepala
128 Masakan menantu
129 Ingin puasa bersama
130 Siapa yang menguntit anaknya?
131 Sholat tarawih bersama keluarga besar suami
132 Mukena berdarah
133 Memilih memaafkan di hari lebaran
134 Ujian saat berpuasa
135 Tidak ingin puasa gagal
136 Membuat alasan kepergok mertua
137 Meninggalkan rumah
138 Siasat busuk ibu mertua
139 Seperti ular berbisa
140 Satu tamparan keras untuk wanita penggoda
141 Panggilan baru untuk Bastian
142 Mantan Tunangan
143 Luka lama
144 Berani menghadapi masa lalu
145 Saat mantan datang menganggu
146 Rintangan makin sulit
147 Ibu mertua yang jahat
148 Melawan apa di tindas
149 Rencana besar untuk Ibu mertua
150 Kata-kata penambah semangat
151 Penghianatan ibu mertua
152 Menangkap para tikus berdasih
153 Dengan usaha keras
154 Berderet masalah sebelum masalah
155 Buaya darat tiba-tiba Jinak
156 Ada apa dengan Sukma
157 Rencana terselubng sang Ratu
158 Menyelam sambil minum air
159 Menjemput Calvin
160 Mencari kebenaran
161 Masuk perangkap
162 Mengungsikan keluarganya
163 Bertarung menggunkan otak
164 tumbangnya sang ratu
165 Mendadak Jinak
166 Hari pertama jadi ibu direktur
167 Balasan untuk suami tukang selingkuh
168 Kemana Bastian
169 Lebaran tanpa suami
170 Apa cinta yang tulus sebuah kesalahan
171 Berbadan dua 1
172 Calon buah hati
173 Kesedihan orang tua Rara
174 Usaha terakhir mencari suami
175 Usaha keras yang membuahkan hasil
176 Akhirnya Bastian dapat di hubungi
177 Bertemu Bastian
178 Bertemu Bastian 2
179 Permainan takdir
180 Karena sumpah di masa lalu
181 Rahasia koper tua
182 Rencana jahat Ratu pertama
183 Saat Rara mencari kebenaran
184 Rara pingsan saat kelelahan
185 Saat bertemu Bastian
186 Bertemu Bastian di rumah sakit
187 Bastian mencari kebenaran
188 Harta lebih berharga
189 Saat Bastian menolak keinginan ibunya
190 Rindu terhalang cemburu
191 Rara dalam bahaya
192 Bencilah aku biar kamu bisa pergi
193 Saat kebenaran mulai terungkap
194 Terungkap
195 Bastian gelap mata
196 Kecelakaan
197 Menyesal
198 Ada hikmah di balik masalah
199 Kekuatan Malaikat Kecil
200 Bastian keluar dari rumah sakit
201 Menang di pengadilan
202 Salah Paham
203 Malam yang panas.
204 Berlanjut
205 Wanita hamil seperti Ratu
206 Ngidam bohongan
207 Wanita hamil itu selalu benar
208 Tidak mudah memaafkan ibu mertua
209 Di Bandara
210 Tingkah Rara Bikin Kesal
211 Rumah baru untuk keluargaku
212 Mereka datang untuk siapa?
213 Aku akan selalu mengawasimu
214 Bawa Ibumu menjemputku
215 Saat anaknya di tolak,hatinya sakit
216 Hampir keguguran karena egois
217 Saat suamiku membenci anakku
218 Mandi Berdua
219 Menuntaskan permainan
220 Ada apa dengannya
221 Mengalami Babyblues
222 Memberi Pelajaran Untuk Pelakor
223 Saat Aisah Menentukan Pilihan
224 Cinta Ken Terhalang Restu
225 Firasat Buruk Rara
226 Menunggu Kedatangan Ibu Mertua
227 Ketika Nasib Buruk Datang
228 Rara Terluka Parah
229 Siapa Pelakunya
230 Bastian Mencari Pelakunya
231 Aku Hanya Ingin Bersamamu
232 Kemarahan Bastian
233 Kemarahan yang Salah Sasaran
234 Kehidupan Bastian di Penjara
235 Saat Rara Bangun dari Tidur Panjang
236 Kenyataan Pahit
237 Pelaku Sebenarnya
238 Keadilan untuk Rara
239 Saat Bastian Melarikan Diri
240 Persyaratan untuk Bebas
241 Ternyata Calvin Anakku
242 Ingin Menyelesaikan Permusuhan
243 Yolanda
244 Istriku Berarti Tanggung Jawabku
245 Membawa Rara Pergi
246 Ingin Menyembuhkan Dengan Caraku
247 Keputusan Kedua Orang Tua Mereka
248 Lelah Mencari Rara
249 Hidup Baru untuk Rara
250 Menikahinya Demi?
251 Demi Membatalkan Pernikahan Bastian
252 Identitas Baru untuk Rara
253 Aisah Pulang ke Tanah Air
254 Pertemuan Tak Terduga
255 Bertemu di Beijing
256 Merindukanmu
257 Akibat Salah Minum
258 Bersama lelaki Asing
259 Saat dia pulang
260 Siapa yang Melakukannya?
261 Saat Aisah Hamil
262 Dia Adalah Anakmu
263 Bertemu Dengan Sahabat
264 Ingin Tau Kebenaran
265 Bertemu Bastian
266 Keyakinan Bastian
267 Bastian Tahu Siapa Jenny
268 Saat Ia Balas Dendam
269 Akhirnya Semua Terungkap
270 Bersama untuk Selamanya
Episodes

Updated 270 Episodes

1
Rara Winarti
2
Dipaksa menikah Dengan Duda
3
Pernikahan yang gagal
4
Melarikan diri dari rumah, bertemu Majikan tampan.
5
Dibuat mabuk demi sebuah kontrak kerja
6
Saat Majikan dan Pembantu Bertengkar.
7
Apa kamu ingin mencoba kejantananku?
8
Kemarahan yang berujung Hasrat
9
Aku minta maaf
10
Janda vs Bocah
11
Kalah Taruhan, majikan jadi pembantu
12
Kamu tidak cocok teman berbagi selimut
13
Terong ungu vs Timun kecil
14
Selalu kalah
15
Pura-pura Menangis
16
Minta ditraktir
17
Merasa dimanfaatkan
18
Kamu meminjam kartu kreditmu untuknya
19
Apa yang bisa aku bantu
20
Karena datang bulan
21
Kamu hanya seorang pembantu
22
Oma vs Rara
23
Dia bukan tipeku
24
Aku bukan bocah
25
Aku sudah dewasa dan mapan.
26
Kenapa dia hanya diam?
27
Saat teman-teman ikut mengerjainya
28
Apa dia wanitamu?
29
Minta izin untuk membawa anak
30
Anak yang pintar
31
Larangan Pulang ke rumah
32
Anakku alergi kacang sama seperti kamum
33
Aku hanya ingin nilai bagus dari anakmu
34
Tidak apa-apa licik yang penting berhasil
35
Alvin bertemu dengan oma Bastian
36
Aku tidak ingin Putraku masuk berita gosip
37
Kemarahan Ibu Bastian
38
Dipanggil Polisi
39
Bertengkar Dengan Rara
40
Rara galak bagai singa betina
41
Bekerjalah untukku
42
Jangan membenciku terlalu lama
43
Memancing kemarahan Bastian
44
Jangan mengusik hidup anakku
45
Terperangkap dalam jebakan sendiri
46
Menabur angin menuai badai
47
Marah karena apa?
48
Pengakuan saat mabuk
49
Menyimpan dalam hati
50
Apa kamu belum sunat Ken
51
Bastian Menghilang
52
Menolak Lamaran Bastian
53
Dua lelaki tampan
54
Merasa seperti ayah yang hebat
55
Cincin Berlian
56
Aku cemburu
57
Mendapat dukungan dari anak Rara.
58
Apa kamu sudah melamar Rara?
59
Putranya ikut diselidiki
60
Aku akan kurung kamu di kamar lalu aku panggil penghulu
61
Apa malam itu kamu meniduri ku?
62
Strategi Bastian mendapatkan Rara
63
Saat Rara lebih memilih uang dari pada Bastian
64
Bertemu kembali dengan Bastian
65
Cinta yang terluka
66
Anak yang menyatukan mereka kembali
67
Golongan darah yang sama
68
Saat hati harus memilih
69
Tolong menjauh dari hidupku
70
Cinta yang tulus
71
Saat Ken ingin menikahi Rara
72
Rara jadi rebutan
73
Wanita bermental baja
74
Saat Rara marah
75
Anggur jebakan
76
Gara-gara mabuk
77
Nikah dadakan
78
Menjadi seorang istri
79
Hotel
80
Ketiduran
81
Gagal lagi
82
Menolak bertemu
83
Yolanda
84
Bastian mengaku sudah menikah
85
Menyesal menikah
86
Dipaksa berpisah
87
Sebuah kebenaran
88
Dikira hidup bahagia ternyata meninggal
89
Kemarahan Ibu
90
Bukan Ibu Kandung
91
Keluar dari rumah sakit
92
Saat Ayah mengalami depresi
93
Menginap di hotel Ancol
94
Pilihan yang sulit
95
Masa kecil yang menyedihkan
96
Di rumah sakit
97
Memikul banyak masalah.
98
Kepergiannya kakek
99
Semakin menjauh setelah menikah
100
Mencari pelampiasan
101
Saat dia dijebak
102
Saat istri mengamuk
103
Merasa jijik melihat sang suami
104
Siapa yang menjebakmu?
105
Diajak cetak anak
106
Minum jamu penyubur rahim
107
Diurut biar cepat hamil
108
Menahan hasrat karena ditolak
109
Ajarin aku bagaimana untuk malam pertama
110
Susahnya mengucapkan sebuah kebenaran
111
Lingrei hitam
112
Melepaskan untuk suami
113
Malam Pertama
114
Satu rode lansung lemas
115
Ronde ke dua di kamar mandi
116
Siap menghadapi ibu mertua
117
Bersikap posesif
118
Cemburu pada sahabat
119
Cemburu tandanya cinta?
120
Ketagihan
121
Minta maaf ke rumah Rara.
122
Dipaksa pisah
123
Akan berjuang mempertahankan pernikahan
124
saling merindukan
125
Rencana mempertemukan dua keluarga
126
Ingin mempertemukan kedua keluarga
127
Ibu yang keras kepala
128
Masakan menantu
129
Ingin puasa bersama
130
Siapa yang menguntit anaknya?
131
Sholat tarawih bersama keluarga besar suami
132
Mukena berdarah
133
Memilih memaafkan di hari lebaran
134
Ujian saat berpuasa
135
Tidak ingin puasa gagal
136
Membuat alasan kepergok mertua
137
Meninggalkan rumah
138
Siasat busuk ibu mertua
139
Seperti ular berbisa
140
Satu tamparan keras untuk wanita penggoda
141
Panggilan baru untuk Bastian
142
Mantan Tunangan
143
Luka lama
144
Berani menghadapi masa lalu
145
Saat mantan datang menganggu
146
Rintangan makin sulit
147
Ibu mertua yang jahat
148
Melawan apa di tindas
149
Rencana besar untuk Ibu mertua
150
Kata-kata penambah semangat
151
Penghianatan ibu mertua
152
Menangkap para tikus berdasih
153
Dengan usaha keras
154
Berderet masalah sebelum masalah
155
Buaya darat tiba-tiba Jinak
156
Ada apa dengan Sukma
157
Rencana terselubng sang Ratu
158
Menyelam sambil minum air
159
Menjemput Calvin
160
Mencari kebenaran
161
Masuk perangkap
162
Mengungsikan keluarganya
163
Bertarung menggunkan otak
164
tumbangnya sang ratu
165
Mendadak Jinak
166
Hari pertama jadi ibu direktur
167
Balasan untuk suami tukang selingkuh
168
Kemana Bastian
169
Lebaran tanpa suami
170
Apa cinta yang tulus sebuah kesalahan
171
Berbadan dua 1
172
Calon buah hati
173
Kesedihan orang tua Rara
174
Usaha terakhir mencari suami
175
Usaha keras yang membuahkan hasil
176
Akhirnya Bastian dapat di hubungi
177
Bertemu Bastian
178
Bertemu Bastian 2
179
Permainan takdir
180
Karena sumpah di masa lalu
181
Rahasia koper tua
182
Rencana jahat Ratu pertama
183
Saat Rara mencari kebenaran
184
Rara pingsan saat kelelahan
185
Saat bertemu Bastian
186
Bertemu Bastian di rumah sakit
187
Bastian mencari kebenaran
188
Harta lebih berharga
189
Saat Bastian menolak keinginan ibunya
190
Rindu terhalang cemburu
191
Rara dalam bahaya
192
Bencilah aku biar kamu bisa pergi
193
Saat kebenaran mulai terungkap
194
Terungkap
195
Bastian gelap mata
196
Kecelakaan
197
Menyesal
198
Ada hikmah di balik masalah
199
Kekuatan Malaikat Kecil
200
Bastian keluar dari rumah sakit
201
Menang di pengadilan
202
Salah Paham
203
Malam yang panas.
204
Berlanjut
205
Wanita hamil seperti Ratu
206
Ngidam bohongan
207
Wanita hamil itu selalu benar
208
Tidak mudah memaafkan ibu mertua
209
Di Bandara
210
Tingkah Rara Bikin Kesal
211
Rumah baru untuk keluargaku
212
Mereka datang untuk siapa?
213
Aku akan selalu mengawasimu
214
Bawa Ibumu menjemputku
215
Saat anaknya di tolak,hatinya sakit
216
Hampir keguguran karena egois
217
Saat suamiku membenci anakku
218
Mandi Berdua
219
Menuntaskan permainan
220
Ada apa dengannya
221
Mengalami Babyblues
222
Memberi Pelajaran Untuk Pelakor
223
Saat Aisah Menentukan Pilihan
224
Cinta Ken Terhalang Restu
225
Firasat Buruk Rara
226
Menunggu Kedatangan Ibu Mertua
227
Ketika Nasib Buruk Datang
228
Rara Terluka Parah
229
Siapa Pelakunya
230
Bastian Mencari Pelakunya
231
Aku Hanya Ingin Bersamamu
232
Kemarahan Bastian
233
Kemarahan yang Salah Sasaran
234
Kehidupan Bastian di Penjara
235
Saat Rara Bangun dari Tidur Panjang
236
Kenyataan Pahit
237
Pelaku Sebenarnya
238
Keadilan untuk Rara
239
Saat Bastian Melarikan Diri
240
Persyaratan untuk Bebas
241
Ternyata Calvin Anakku
242
Ingin Menyelesaikan Permusuhan
243
Yolanda
244
Istriku Berarti Tanggung Jawabku
245
Membawa Rara Pergi
246
Ingin Menyembuhkan Dengan Caraku
247
Keputusan Kedua Orang Tua Mereka
248
Lelah Mencari Rara
249
Hidup Baru untuk Rara
250
Menikahinya Demi?
251
Demi Membatalkan Pernikahan Bastian
252
Identitas Baru untuk Rara
253
Aisah Pulang ke Tanah Air
254
Pertemuan Tak Terduga
255
Bertemu di Beijing
256
Merindukanmu
257
Akibat Salah Minum
258
Bersama lelaki Asing
259
Saat dia pulang
260
Siapa yang Melakukannya?
261
Saat Aisah Hamil
262
Dia Adalah Anakmu
263
Bertemu Dengan Sahabat
264
Ingin Tau Kebenaran
265
Bertemu Bastian
266
Keyakinan Bastian
267
Bastian Tahu Siapa Jenny
268
Saat Ia Balas Dendam
269
Akhirnya Semua Terungkap
270
Bersama untuk Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!