Tukang Ojek Itu Jodohku

Tukang Ojek Itu Jodohku

Ngekost

Perkenalan tokoh

🍃Rezeki pada tiap-tiap makhluk hidup sudah ada takaran dan kadarnya.

Tidak akan tertukar,semua ada jatahnya masing-masing.

Namun,memerlukan perjuangan yang terkadang menimbulkan lelah dan rasa sakit.

Agar rezeki itu sampai pada genggaman tangan kita.

Semua itu hanya proses,demi melatih ketangguhan kita,dan agar kita mengerti apa itu syukur dan nikmat.

🍃

Fatimah adalah muslimah yang menutup auratnya.

Dengan pasmina lebar yang menjulur hingga dada.

Berpakaian panjang dan longgar.

Meski belum terlalu syar'i namun terlihat ia sangat menjaga diri.Diusianya yang menginjak 24 tahun,dan sudah beberapa kali keluar masuk pabrik.

Karena out sourcing membuat nya mendapat kontrak tak lebih dari 3 bulan di setiap pabrik yang ia singgahi.

Kini,ia berkesempatan bekerja di bagian packing sebuah pabrik kosmetik terbesar di Ibu Kota.

Karena kecantikan dan perangainya ia selalu di kejar oleh buaya.

Nur Aini,gadis tomboy berperawakan tinggi dan langsing.Berkerudung dengan gaya casualnya, dan ransel kecil yang selalu tersampir di pundak.Sempat setahun merasakan bangku sebuah fakultas kejuruan akuntansi.

Namun mimpinya terhalang oleh himpitan ekonomi,dimana semua hal apapun membutuhkan sebuah benda yang teramat di sukai oleh tuan Crab.

Yaitu,"Uang...uang...uang...!"

Maka di usianya yang menginjak angka 19 tahun,ia memutuskan untuk mengumpulkan materi.

Sumi,gadis manis yang manja dan lucu.

Ia mengadu peruntungan dari desa ke Ibu Kota,yang jaraknya memakan waktu sehari semalam naik bus.

Merantau adalah pengalaman baru baginya,beruntung ia mengenal Fatimah dan Nur.

Sehingga mereka memutuskan mencari tempat tinggal bersama yang dekat dengan pabrik agak irit waktu dan biaya.

Tiga gadis berkerudung ini di pertemukan di ruangan interview karyawan.

Ketika mereka sama-sama di panggil untuk sesi wawancara setelah psikotes.

Namun,mereka harus pasrah ketika di tempatkan di bagian berbeda dari pabrik.

Rojali,adalah driver ojek online berbasis aplikasi.

Yang beberapa tahun lalu sempat menjadi fenomena baru di dunia jasa angkutan.

Dengan logo khas,dan warna hijau terang di helm dan jaket.

Wajah rupawan nya tertutup dengan gayanya yang selengean dan apa adanya.

Humoris dan sedikit tengil menutupi pribadi yang sesungguhnya menyimpan luka.

Dengan sepatu kets murah,

jaket berlogo perusahaan yang kumal dan celana belel,sudah menjadi style keren baginya.

___****_____

🍃🍃

Disinilah mereka gadis-gadis mandiri pejuang nafkah.

Mereka bertiga berdiri menghadap sebuah bangunan berlantai dua dengan jumlah kamar yang banyak.

Bangunan yang banyak kita jumpai di kawasan industri.

"Jadi nih kita sewa yang ini aja? "

tanya Fatimah kepada kedua gadis di samping kanan dan kiri nya,kemudian mereka mengangguk bersamaan, dengan seulas senyum di wajah polos mereka itu.

"Ya, terpaksa Kak,cuma ini yang jaraknya paling deket pabrik dan terjangkau sama gaji kita yang gak seberapa itu,kan biar ada sisanya juga buat ngirim ke mimi aku,hehehe..." ucap cewek tomboy itu sambil cengar-cengir.

Nur namanya, usianya selisih lima tahun dari Fatimah.

Nur terbiasa berbicara tanpa jeda dan tanda koma.Dengan suara cemprengnya kehadirannya selalu bisa membuat suasana menjadi ceria.Walaupun kadang bikin pusing karena sendiri saja sudah bisa membuat bising.

Tetapi,sikapnya berubah bila sudah berkutat dengan kerjaan,maka ia akan langsung dalam mode serius,tak ada suara nya sama sekali, hening.

"Iya Kak bener kata Nur, aku juga kan mau ngirim duit sing akeh buat buk'e dikampung,"

(ngirim duit yang banyak)

"Biar ibuk, gak capek-capek harus tiap hari ke sawah,kalo gak nanem padi ya nanem bawang, kasian_wis tuek,"

(kasian_udah tua)

"Biar anak ke ae sing nyari duit,mugi-mugi iso bawa umroh si buk'e karo pak'e,"

(Biar anaknya aja yang nyari duit,semoga bisa ngajak umroh bapak dan ibu)

"Bapak kepengen banget e ke mekkah,opo aku iso yo ka?"tanya Sumi kepada Fatimah, dengan tatapan sendu dan penuh harapan.

Salah satu sahabat Fatimah ini berasal dari kota S di jawa tengah.

Usianya dua tahun di atas Nur.

Mereka kini tergabung sebagai trio jomblo fishabilillah.

"Insyaallah bisa, gak ada yang gak mungkin kalo Allah udah berkehendak, kita cuma kudu usaha , berdoa, sisanya tawakkal,"

"Mimpilah setinggi-tingginya,apalagi mimpi kebaitullah,"

"Baru niat aja kita udah dapet pahala lhoo,"

jelas Fatimah sambil mengacak gemas ujung kepala Sumi yang berbalut kerudung segi empat.

Fatimah menghembuskan nafas perlahan, kemudian tersenyum semangat pada kedua sahabatnya.

"Bismillah_"semoga Allah selalu meridhoi niat kita,serta selalu memberi perlindungannya kepada kita semua... "doa Fatimah lirih terucap sambil merangkul kedua sahabat nya itu.

Sekali lagi Fatimah menatap bangunan di hadapan kami dengan nanar, sekali lagi, sebelum mereka beranjak untuk masuk kedalam kamar,yang akan ditempati oleh mereka bertiga.

Fatimah menoleh ke ruangan di samping tempat menjemur pakaian yg tidak seberapa luas,ruangan berderet itu adalah kamar mandi.

Dua bilik kamar mandi dan satu toilet di setiap lantai yang berisi delapan kamar yang saling berhadapan.

Ia terlihat membuang nafas dengan kasar.

Selain kamarnya yang sempit dengan hanya ada satu lemari kecil usang dan juga meja kecil.

Cukup mahal dengan harga sewa delapan ratus ribu perbulan.

Kalau saja,bukan karena lokasinya yang berjarak dekat dengan pabrik,mereka mungkin memilih tempat yang lain.

"Huft..."Fatimah menghela nafas nya.

(semoga kehidupan kami tidak akan terlalu berat kedepannya.

Semoga niat kami untuk menjadi anak berbakti dengan membantu keluarga,mengais rejeki di kota orang bisa membuahkan hasil)

Setelah mengucap doa di dalam hati,Fatimah mengusap wajahnya, kemudian terlihat ia meletakkan tangan kanan nya di dada sebelah kiri.

(Kenapa jantungku berdegup seperti ini?

Perasaan apa ini, apakah ini pertanda?

Ah, aku memang kurang nyaman dengan tempat ini, tapi mau bagaimana lagi,kedua sahabatku sudah cocok,lagipula

sesuai dengan isi kantong kami.)

Fatimah menggeleng kepalanya pelan,seakan mengusir pikiran yang berkelebat.

Kemudian ia menghempaskan bokong rata nya di atas karpet yang sudah di bentangkan oleh Sumi.

"Fiuh,untung aja lu bawa karpet ya Sum,bisa selonjoran deh kita,"

"Capek juga ih naek tangga," keluh Fatimah sambil memijat pelan betisnya.

Kemudian ia merogoh ransel mencari botol plastik bening berisi air mineral yg tadi sempat di beli nya,di warung depan gang.

Kemudian ia meneguknya perlahan sebanyak tiga kali.

"Udah jam sebelas siang ni Kak, mau makan sekarang aja apa ntar? "tanya Nur pada Fatimah sambil meletakkan kotak-kotak berisi lauk dan nasi di atas karpet.

"Masih anget banget kalo mau di makan sekarang nih,"

"Ada tumis kangkung, jengkol di sambelin campur teri, sama terong ungu di kecapin,"

"Ini semua dimasakin mimi nya aku nih, khususon buat kita-kita," oceh Nur menjelaskan satu persatu menu, yang membuat para cacing pita seketika meronta.

Nur masih terus mengoceh apa saja, bibirnya bergerak-gerak lucu, sambil tangannya membuka tutup rantang satu persatu.

(Dasar si burung lakbet kalo udah mulai ngoceh, bicikk.)

" Beeuuhhhh,Kak_ wangi banget ini jengkolnya,sueddeeppp dah ini mah, kuylah,gaes kita butuh energi sebelom beberes,"ocehnya lagi sambil membaui makanan yang terhampar di hadapan tiga gadis pejuang ini.

" Waaahhh,mimi emang debes yo Nur,sampek masakin kita makanan uennak tenan!"pekik Sumi dengan mata berbinar.

"Iso nambah ni aku." Sumi mengerling ke arah Nur,kemudian terkekeh ketika mendapat pelototan dari cewek tomboy itu.

Tanpa di komando lagi,Fatimah pun langsung mengambil piring yang sudah di bawanya dari rumah.

Tak tahan rupanya,melihat tumisan kangkung terasi yang sudah melambai-lambai itu, musik keroncong di dalam perut rasanya sudah mulai konser.

Namun, tiba-tiba....

"Tok.. Tok.. Tok..! "

Hampir saja nasi dan lauk-pauk menggugah selera itu berpindah, dari suapan tangan kedalam mulut.

Fatimah dan Sumi serempak ingin bangun dari duduknya.

"Udah Sum, biar Kakak aja yang buka, lu pada lanjut aje nyuap nye,"

" Udah ngeces juga tu liat jengkol."

Fatimah berdiri sambil terkekeh melihat ekspresi Sumi, yang hampir saja menyuap jengkol namun tertahan didepan mulut,karena terganggu bunyi ketukan di pintu.

Fatimah meraih gagang pintu kamar mereka.

Ceklek!

"Tante,"

*Selamat datang di karya pertamaku💖

*Semoga lebih baik karena sudah saya revisi🤭

*Terima kasih untuk para Kakak-kakak author yang sudah memberi krisannya😘

🥰🥰

Mohon dukungannya 🤗

Terpopuler

Comments

Sui Ika

Sui Ika

komen komen komen

2022-07-31

1

Bhebz

Bhebz

Ih serem Mak, emang tinggalnya dekat danau ya?

2022-07-03

1

Siti Jessy

Siti Jessy

aku jadi ikutan ngiler ne
pagi pagi mo ikut sarapan sama semur jengkol dan tumis kangkung 🤤

2022-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 Ngekost
2 Peraturan
3 Menjaga diri #1#
4 Menjaga diri #2#
5 Kenalan
6 berkunjung
7 Kehangatan keluarga
8 Heyna atau Buaya buntung??
9 Ghibah yang beracun
10 Sendirian
11 Nyabu
12 Upah nganter galon
13 Si won atau Wong fei hung
14 Sumi Kusuma Wardani
15 Lamaran
16 Ungkapan Cinta
17 Halal dong
18 Boleh ya dek??
19 Cilok saus kacang
20 Negosiasi sebelum perang
21 Enak tapi cekat-cekit
22 Surat peringatan
23 Mirip Soang
24 Ayah sakit
25 Gara-gara si jambul
26 Memaksa ayah berobat
27 Membawa ayah ke klinik
28 Masih di klinik
29 Oh namanya Rojali
30 Numpang neduh
31 Jadi nyamuk
32 Menu andalan rakyat jelata
33 Tantangan dari Rojali
34 Sepenggal kisah Ojol Ganteng
35 Anak Ayah
36 Perlawanan Fatimah
37 Jambret apes
38 Mas Aji maen ke kosan
39 Terancam
40 Lima tahun yang lalu
41 Apa yang terjadi sama Rojali?
42 Ketemuan, kebetulan,
43 Belajar gombal
44 Abang ojek ganteng
45 Adek manis galak juga
46 Modus yang berakhir malu.
47 Mendadak mellow
48 Cicak versus Kecoa
49 Beruang jonggol
50 Rubah kecil
51 Rayuan sang sepupu
52 Persekongkolan Tina
53 Jebakan Om Willy
54 Si Tua Bangka Bau Tanah
55 Bukan gadis lemah
56 Akhir dari si rubah
57 Pertolongan datang
58 Pelepasan luka di bawah hujan
59 Niat Rojali
60 Kerinduan terpendam
61 Menjemput di toko roti
62 Ngajak ngelenong
63 Drama tidak semanis kenyataan
64 Meleleh tapi bukan es krim
65 Pesan dari Ayah
66 Menjalankan misi
67 Bertemu Mama dan Jihan
68 Penyesalan sang Ibu.
69 Pengorbanan demi sebuah pertemuan.
70 Luapan rindu
71 Ada yang kangen
72 Ketemu Abi Fatih
73 Nasehat Abi Fatih
74 Bara dalam sekam
75 Adiguna Brotoseno
76 Manusia zaman cretasius
77 Pekerjaan baru,lebih seru
78 Abang otewe...
79 Penyamaran terungkap
80 Sang putra kebanggaan
81 Anak yang di buang
82 Terseponaaaa...akuu...
83 BUKAN UPDET!!
84 Calon mantu dateng
85 Lamaran euy,
86 Calon mertua ketemu calon mantu...
87 PANSUS(panitia khusus )
88 Pacar jagoan
89 Aksi palang pintu
90 Bro apa Bos???
91 Baru gladi resik bang...
92 SAH..SAH...SAAHH!!!
93 Visual gaes...
94 Ciee..ciee..,ada yang baper
95 Candu yang bikin sakau
96 Balada kecoa ngesot
97 Mencuri ciuman sang putri tidur
98 Pelukan teletubies
99 Suratan takdir yang indah
100 Rumah siapa?
101 Bertahanlah,Mama...
102 Kemarahan Rojali
103 Kenyataan
104 Pak,jangan ngamuk Pak!
105 Penyesalan berbuah taubat
106 Hidayah di balik musibah
107 Suatu sore yang indah
108 Kehidupan kelam(antara dendam,harta tahta dan wanita)
109 Masa lalu(masa penuh kegelapan)
110 Sesaknya penyesalan(Habis tak bersisa)
111 Hijrah(kehidupan baru)
112 Menuju nirwana bersamamu
113 Ternyata, di dunia ada surga(21+)
114 Ampun bang jago!(21+)
115 Akhir yang bahagia(hikmah di balik ujian)
116 Kebahagiaan Rojali dan Fatimah( calon orang tua)
117 Pengumuman
118 Bonchap: Perjuangan Jihad( Melahirkan)
119 Bukan updet( Promo novel baru)
120 Pengumuman Novel Baru.
121 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Ngekost
2
Peraturan
3
Menjaga diri #1#
4
Menjaga diri #2#
5
Kenalan
6
berkunjung
7
Kehangatan keluarga
8
Heyna atau Buaya buntung??
9
Ghibah yang beracun
10
Sendirian
11
Nyabu
12
Upah nganter galon
13
Si won atau Wong fei hung
14
Sumi Kusuma Wardani
15
Lamaran
16
Ungkapan Cinta
17
Halal dong
18
Boleh ya dek??
19
Cilok saus kacang
20
Negosiasi sebelum perang
21
Enak tapi cekat-cekit
22
Surat peringatan
23
Mirip Soang
24
Ayah sakit
25
Gara-gara si jambul
26
Memaksa ayah berobat
27
Membawa ayah ke klinik
28
Masih di klinik
29
Oh namanya Rojali
30
Numpang neduh
31
Jadi nyamuk
32
Menu andalan rakyat jelata
33
Tantangan dari Rojali
34
Sepenggal kisah Ojol Ganteng
35
Anak Ayah
36
Perlawanan Fatimah
37
Jambret apes
38
Mas Aji maen ke kosan
39
Terancam
40
Lima tahun yang lalu
41
Apa yang terjadi sama Rojali?
42
Ketemuan, kebetulan,
43
Belajar gombal
44
Abang ojek ganteng
45
Adek manis galak juga
46
Modus yang berakhir malu.
47
Mendadak mellow
48
Cicak versus Kecoa
49
Beruang jonggol
50
Rubah kecil
51
Rayuan sang sepupu
52
Persekongkolan Tina
53
Jebakan Om Willy
54
Si Tua Bangka Bau Tanah
55
Bukan gadis lemah
56
Akhir dari si rubah
57
Pertolongan datang
58
Pelepasan luka di bawah hujan
59
Niat Rojali
60
Kerinduan terpendam
61
Menjemput di toko roti
62
Ngajak ngelenong
63
Drama tidak semanis kenyataan
64
Meleleh tapi bukan es krim
65
Pesan dari Ayah
66
Menjalankan misi
67
Bertemu Mama dan Jihan
68
Penyesalan sang Ibu.
69
Pengorbanan demi sebuah pertemuan.
70
Luapan rindu
71
Ada yang kangen
72
Ketemu Abi Fatih
73
Nasehat Abi Fatih
74
Bara dalam sekam
75
Adiguna Brotoseno
76
Manusia zaman cretasius
77
Pekerjaan baru,lebih seru
78
Abang otewe...
79
Penyamaran terungkap
80
Sang putra kebanggaan
81
Anak yang di buang
82
Terseponaaaa...akuu...
83
BUKAN UPDET!!
84
Calon mantu dateng
85
Lamaran euy,
86
Calon mertua ketemu calon mantu...
87
PANSUS(panitia khusus )
88
Pacar jagoan
89
Aksi palang pintu
90
Bro apa Bos???
91
Baru gladi resik bang...
92
SAH..SAH...SAAHH!!!
93
Visual gaes...
94
Ciee..ciee..,ada yang baper
95
Candu yang bikin sakau
96
Balada kecoa ngesot
97
Mencuri ciuman sang putri tidur
98
Pelukan teletubies
99
Suratan takdir yang indah
100
Rumah siapa?
101
Bertahanlah,Mama...
102
Kemarahan Rojali
103
Kenyataan
104
Pak,jangan ngamuk Pak!
105
Penyesalan berbuah taubat
106
Hidayah di balik musibah
107
Suatu sore yang indah
108
Kehidupan kelam(antara dendam,harta tahta dan wanita)
109
Masa lalu(masa penuh kegelapan)
110
Sesaknya penyesalan(Habis tak bersisa)
111
Hijrah(kehidupan baru)
112
Menuju nirwana bersamamu
113
Ternyata, di dunia ada surga(21+)
114
Ampun bang jago!(21+)
115
Akhir yang bahagia(hikmah di balik ujian)
116
Kebahagiaan Rojali dan Fatimah( calon orang tua)
117
Pengumuman
118
Bonchap: Perjuangan Jihad( Melahirkan)
119
Bukan updet( Promo novel baru)
120
Pengumuman Novel Baru.
121
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!