Ghibah yang beracun

___***___

Aku berusaha tidak memikirkan kejadian tadi.

Bagaimana sikap Pak Rudi setelah penolakan ku berkali-kali.

Ya,dia selalu menawarkan ku tempat yg lebih baik.

Karena dia pengawas senior mungkin, jadi bisa berbuat seenaknya.

Dan, aku selalu menolaknya dari cara halus sampai tegas.

Bagaimanapun dia atasan kami, aku harus bisa menguasai keadaan dan emosi.

Aku tidak ingin bermasalah dan kehilangan pekerjaan, jadi sebisa mungkin aku harus terus menghindar.

••°°••

Diruang penyimpanan cream dan masker wajah ,dua orang gadis berusia kisaran 23 tahunan,sedang membicarakan sesuatu.

"Lu liat kan makin hari gayanya makin jadi tu anak, "lirih gadis pertama yang bernama Liana, perawakannya sedang dengan rambut sebahu, kemeja warna baby pink dan rok remple hitam sedikit di atas lutut.

"Iya, mentang-mentang lagi di incer sama Mas Rudi," lirih gadis kedua setengah berbisik, karena tidak hanya mereka yang ada di tempat itu.

Namanya Mega, perawakannya tinggi dengan rambut pendek model bob nungging, tubuh yg berisi atas dan bawah, dengan blues kemeja warna putih yang agak ketat, hingga menonjolkan bagian tubuh yang seharusnya ditutupi.

Dengan paduan rok remple warna hijau muda di atas lutut.

Sepintas tampilannya memang menggoda, meski kepala semua pekerja harus ditutupi dengan penutup kepala khusus dan juga celemek.

Tak ketinggalan sarung tangan medis, itu adalah 3 atribut yang wajib di pakai.

Kecuali bagi pekerja perempuan yang mengenakan kerudung atau hijab.

Mereka tidak memakai penutup kepala khusus.

"Sok ke cakepan banget dia, sok banget nolak, dah kebaca ama gue triknya,"

seloroh Liana lagi sembari memasukkan cream-cream tersebut kedalam lemari penyimpanan khusus, sebelum di packing.

"Lagian,apa bagusnya sih dia, segala Mas Rudi sampe kesemsem banget, "

"Biasanya Mas Rudi udah Te'ef gue,lha ini udah abis bulan belom juga.

" Udah lama nggak ngajak gue jalan juga,"

"Gimana gue nggak sebel coba, Mas Rudi jadi nyuekkin gue."

"Semua gara-gara tu cewek kamseupay!"

Mega terus mengumpat dengan gemas sembari memasukkan botol-botol masker wajah tersebut, karena sambil emosi dia memasukkannya dengan sembarang,hingga kemudian lengannya menyenggol beberapa botol masker,

dan...,

Praakkkhh

Trinkk

Trinkk

Pyaachh...

Beberapa botol masker jatuh menggelinding dan pecah,di bawah kaki nya.

Isinya pun berserakan dan bercecer dimana-mana.

"KALIIIAAANNN BERDUAAA...!!"

Sang pengawas yang berdiri di ujung berjalan cepat menghampiri dengan wajah yang mengeras dan tangan mengepal.

Seorang wanita berkerudung modis, dengan setelan blues dan celana formal berwarna merah bata, usia kisaran 40 tahunan.

Ia menggeram menahan emosi yang siap meledak, kemudian memijat pelipisnya, menyugar pening yang tiba-tiba mendera karena kelakuan anak-anak buahnya.

"Astagfirullah...!"

"Apa yang kalian kerjakan hingga semua berantakan seperti ini?!"

Ucapnya setengah berteriak.

"Gadis itu yang bernama Mega,hanya diam membeku dengan menutup mata dan meremas kedua tangan didepan perutnya.

" Katakan apa yang terjadi?! "

Akhirnya teriakan Sang Ibu Pengawas lepas juga, saking jengkelnya mungkin, karena yang buat ulah di tanya tapi malah membisu.

"Sa... sa... saya gak sengaja bu,"

cicit gadis berbadan seksi itu dengan menunduk.

"Makanya kalau kerja itu tangannya, bukan mulutnya!"

pekik nya sambil menuding jari telunjuknya ke arah dua gadis itu bergantian.

"Kerja itu yang serius, bertanggungjawab, bukannya asik gosip dan ghibah saja! "ucap pengawas itu dengan tegas seraya menurunkan jari nya.

"Perhatian buat semuanya!"

ucapnya lagi sambil menatap beberapa pekerja yang seketika menghentikan aktivitas mereka.

"Kalian perhatikan dan lihat!"

"Inilah akibat dari apabila bekerja sambil menggosip! "

"Pekerja seperti ini yang akan merugikan perusahaan!"

Semua pekerja saling menatap dan kemudian semua menunjukan pandangan ke arah duo gadis pengghibah tersebut.

Duo biang gosip yang selalu berpakaian berani dan mencolok.

Sepak terjang Liana dan Mega sudah diketahui hampir seluruh pekerja di lantai ini.

Duo gadis cantik dan seksi di dalam pabrik mana mungkin tidak pemes kan??

Apalagi dikalangan pekerja laki-laki.

"Kalian berdua, ikut ke ruangan saya."

"Sebelumnya,kalian bereskan semua kekacauan ini! "

ujar pengawas dengan tatapan tajamnya ke arah duo ghibah itu.

" Yang lain,teruskan pekerjaan kalian! "

"Dan,jadikan ini semua sebagai pelajaran!" "Bekerjalah dengan serius! "

ujarnya lagi seraya beranjak meninggalkan ruangan penyimpanan tersebut.

"Mampus deh gue, mana ini cream mahal,"

Lirih Mega dengan lemas, ia pun menjatuhkan tubuhnya, karena ia merasa kakinya lemas tak bertulang.

"Lagian si lu Ga, pake nyenggol, udah tau barang pegangan lu eksklusif."

omel Liana sembari memunguti botol dan juga isinya yang berserakan.

"Ya namanya juga gak sengaja Li."

"Gue kan kessel, semua gara-gara tu cewek kamseupay, baru ngomongin dia aja gue udah kena sial kayak gini,makin benci gue sama dia!"

Mega menggeram sembari merem@s-rem@s. ujung roknya.

" Yaudah, jangan duduk aja lo, rapihin nih kerjaan lo!"

"Abis ini kita ngadep Bu Rita."

"Awas aja lu yak kalo gue ke bawa-bawa,"

"Gue gak mau ikut ganti rugi!"

Selorohnya meninggalkan Mega yang masih termangu memikirkan nasibnya.

Liana kembali menyelesaikan tugasnya, yang sempat terjeda tadi.

" Cewek sial... sial...!! "

"Apes banget gue hari ini."

umpat Mega sambil memunguti botol-botol yang berserakan karena ulahnya sendiri.

Para pekerja yang lain tak ada yang berani mengeluarkan sepatah kata pun, mereka hanya saling lirik dan tersenyum sinis.

"Sepertinya si duo rusuh bakal kena batunya."

Mungkin inilah isi hati mereka.

°°••°°

"Siaallll...!! "

Mega berulang kali memukul jok motor maticnya.

"Gara-gara elo nih, kena juga kan gue!"rutuk Liana sambil mengenakan helm bogo nya.

"Ini semua gara-gara cewek kamseupay itu Li."

"Kenapa si elo nyalahin gue mulu!"ucapnya dengan wajah yang memberengut kesal. Nafasnya terengah_engah lantaran emosi.

"Ya salah elo lah, kenapa nggak ati-ati."

"Ngoceh si ngoceh tapi tu tangan lo kontrol juga dong! "

sergah Liana dengan membulatkan matanya.

"Jadi di potong kan gaji kita,"

"Gimana gue mau beli skincare inceran gue coba kalo begini, mana dipotong 25%."

" Bayangin Ga,selama 4bulaaaannn...! "teriak Liana penuh emosi,sambil mengacungkan empat jarinya ke wajah Mega.

" Dieeemmmm...!"

"Aaarrrggghhhh...!"

"Anj!ng!"

Babi!"

"Bangsat!"

"Sialaann...!"

Tak habis-habis Mega mengumpat, kali ini sambil menendang-nendang ban motornya.

" Lo ngatain gue, hah?! "

Liana mendelik kan matanya.

"Bac0t lo...!!

" Gue lagi maki-maki tu cewek sialan,bukan elo,bego!"

Ia berusaha membungkam ocehan Liana,kenapa jadi mereka berdebat dan adu urat begini pikirnya.

" Dah lah, naek lu!"

"Liat tuh kita jadi diliatin sama yang laen, bikin malu aja!"

Ajak Mega kepada Liana sambil menyalakan starter motor matic Sc00py merah muda.

"Dih, elu yang dari tadi kayak cewek gila,marah-marah gak jelas."

Seloroh Liana sambil mendaratkan bokong nya di jok belakang yang membuat paha mulusnya terekspos bebas.

Yaa, paha mereka berdua, karena mereka menggunakan rok di atas lutut tanpa short pants, bisa di bayangkan pemandangan indah apakah yang terpampang.

"𝘗𝘰𝘬𝘰𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘮𝘦𝘴𝘵𝘪 𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮 𝘬𝘦 𝘴𝘪 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘴𝘦𝘶𝘱𝘢𝘺 𝘪𝘵𝘶, 𝘥𝘪𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘬𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭, 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘢𝘫𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘦𝘭𝘶 𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘬𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪"Mega tersenyum smirk penuh arti sebelum melajukan motornya.

Duo ghibah yang beracun itu pun berlalu.

🍄

Plis like en komennya yaa semua.... aku butuh wejangan🐱

Terpopuler

Comments

MayaDhama mamanya Firhand

MayaDhama mamanya Firhand

dihh Mega bacot loe..
loe yang salah..kena sial karena loe sendiri malah nyalahin orang gak tahu malu..
dasar simpanan Rudi😂😂

2021-12-22

1

Elfo Susanti

Elfo Susanti

bagus banget,,lanjutttt

2021-12-06

1

Leli Leli

Leli Leli

bener ya baca cuma hitungan menit klu nulis ampe jungkir balik dibuatnya😂

2021-10-08

2

lihat semua
Episodes
1 Ngekost
2 Peraturan
3 Menjaga diri #1#
4 Menjaga diri #2#
5 Kenalan
6 berkunjung
7 Kehangatan keluarga
8 Heyna atau Buaya buntung??
9 Ghibah yang beracun
10 Sendirian
11 Nyabu
12 Upah nganter galon
13 Si won atau Wong fei hung
14 Sumi Kusuma Wardani
15 Lamaran
16 Ungkapan Cinta
17 Halal dong
18 Boleh ya dek??
19 Cilok saus kacang
20 Negosiasi sebelum perang
21 Enak tapi cekat-cekit
22 Surat peringatan
23 Mirip Soang
24 Ayah sakit
25 Gara-gara si jambul
26 Memaksa ayah berobat
27 Membawa ayah ke klinik
28 Masih di klinik
29 Oh namanya Rojali
30 Numpang neduh
31 Jadi nyamuk
32 Menu andalan rakyat jelata
33 Tantangan dari Rojali
34 Sepenggal kisah Ojol Ganteng
35 Anak Ayah
36 Perlawanan Fatimah
37 Jambret apes
38 Mas Aji maen ke kosan
39 Terancam
40 Lima tahun yang lalu
41 Apa yang terjadi sama Rojali?
42 Ketemuan, kebetulan,
43 Belajar gombal
44 Abang ojek ganteng
45 Adek manis galak juga
46 Modus yang berakhir malu.
47 Mendadak mellow
48 Cicak versus Kecoa
49 Beruang jonggol
50 Rubah kecil
51 Rayuan sang sepupu
52 Persekongkolan Tina
53 Jebakan Om Willy
54 Si Tua Bangka Bau Tanah
55 Bukan gadis lemah
56 Akhir dari si rubah
57 Pertolongan datang
58 Pelepasan luka di bawah hujan
59 Niat Rojali
60 Kerinduan terpendam
61 Menjemput di toko roti
62 Ngajak ngelenong
63 Drama tidak semanis kenyataan
64 Meleleh tapi bukan es krim
65 Pesan dari Ayah
66 Menjalankan misi
67 Bertemu Mama dan Jihan
68 Penyesalan sang Ibu.
69 Pengorbanan demi sebuah pertemuan.
70 Luapan rindu
71 Ada yang kangen
72 Ketemu Abi Fatih
73 Nasehat Abi Fatih
74 Bara dalam sekam
75 Adiguna Brotoseno
76 Manusia zaman cretasius
77 Pekerjaan baru,lebih seru
78 Abang otewe...
79 Penyamaran terungkap
80 Sang putra kebanggaan
81 Anak yang di buang
82 Terseponaaaa...akuu...
83 BUKAN UPDET!!
84 Calon mantu dateng
85 Lamaran euy,
86 Calon mertua ketemu calon mantu...
87 PANSUS(panitia khusus )
88 Pacar jagoan
89 Aksi palang pintu
90 Bro apa Bos???
91 Baru gladi resik bang...
92 SAH..SAH...SAAHH!!!
93 Visual gaes...
94 Ciee..ciee..,ada yang baper
95 Candu yang bikin sakau
96 Balada kecoa ngesot
97 Mencuri ciuman sang putri tidur
98 Pelukan teletubies
99 Suratan takdir yang indah
100 Rumah siapa?
101 Bertahanlah,Mama...
102 Kemarahan Rojali
103 Kenyataan
104 Pak,jangan ngamuk Pak!
105 Penyesalan berbuah taubat
106 Hidayah di balik musibah
107 Suatu sore yang indah
108 Kehidupan kelam(antara dendam,harta tahta dan wanita)
109 Masa lalu(masa penuh kegelapan)
110 Sesaknya penyesalan(Habis tak bersisa)
111 Hijrah(kehidupan baru)
112 Menuju nirwana bersamamu
113 Ternyata, di dunia ada surga(21+)
114 Ampun bang jago!(21+)
115 Akhir yang bahagia(hikmah di balik ujian)
116 Kebahagiaan Rojali dan Fatimah( calon orang tua)
117 Pengumuman
118 Bonchap: Perjuangan Jihad( Melahirkan)
119 Bukan updet( Promo novel baru)
120 Pengumuman Novel Baru.
121 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Ngekost
2
Peraturan
3
Menjaga diri #1#
4
Menjaga diri #2#
5
Kenalan
6
berkunjung
7
Kehangatan keluarga
8
Heyna atau Buaya buntung??
9
Ghibah yang beracun
10
Sendirian
11
Nyabu
12
Upah nganter galon
13
Si won atau Wong fei hung
14
Sumi Kusuma Wardani
15
Lamaran
16
Ungkapan Cinta
17
Halal dong
18
Boleh ya dek??
19
Cilok saus kacang
20
Negosiasi sebelum perang
21
Enak tapi cekat-cekit
22
Surat peringatan
23
Mirip Soang
24
Ayah sakit
25
Gara-gara si jambul
26
Memaksa ayah berobat
27
Membawa ayah ke klinik
28
Masih di klinik
29
Oh namanya Rojali
30
Numpang neduh
31
Jadi nyamuk
32
Menu andalan rakyat jelata
33
Tantangan dari Rojali
34
Sepenggal kisah Ojol Ganteng
35
Anak Ayah
36
Perlawanan Fatimah
37
Jambret apes
38
Mas Aji maen ke kosan
39
Terancam
40
Lima tahun yang lalu
41
Apa yang terjadi sama Rojali?
42
Ketemuan, kebetulan,
43
Belajar gombal
44
Abang ojek ganteng
45
Adek manis galak juga
46
Modus yang berakhir malu.
47
Mendadak mellow
48
Cicak versus Kecoa
49
Beruang jonggol
50
Rubah kecil
51
Rayuan sang sepupu
52
Persekongkolan Tina
53
Jebakan Om Willy
54
Si Tua Bangka Bau Tanah
55
Bukan gadis lemah
56
Akhir dari si rubah
57
Pertolongan datang
58
Pelepasan luka di bawah hujan
59
Niat Rojali
60
Kerinduan terpendam
61
Menjemput di toko roti
62
Ngajak ngelenong
63
Drama tidak semanis kenyataan
64
Meleleh tapi bukan es krim
65
Pesan dari Ayah
66
Menjalankan misi
67
Bertemu Mama dan Jihan
68
Penyesalan sang Ibu.
69
Pengorbanan demi sebuah pertemuan.
70
Luapan rindu
71
Ada yang kangen
72
Ketemu Abi Fatih
73
Nasehat Abi Fatih
74
Bara dalam sekam
75
Adiguna Brotoseno
76
Manusia zaman cretasius
77
Pekerjaan baru,lebih seru
78
Abang otewe...
79
Penyamaran terungkap
80
Sang putra kebanggaan
81
Anak yang di buang
82
Terseponaaaa...akuu...
83
BUKAN UPDET!!
84
Calon mantu dateng
85
Lamaran euy,
86
Calon mertua ketemu calon mantu...
87
PANSUS(panitia khusus )
88
Pacar jagoan
89
Aksi palang pintu
90
Bro apa Bos???
91
Baru gladi resik bang...
92
SAH..SAH...SAAHH!!!
93
Visual gaes...
94
Ciee..ciee..,ada yang baper
95
Candu yang bikin sakau
96
Balada kecoa ngesot
97
Mencuri ciuman sang putri tidur
98
Pelukan teletubies
99
Suratan takdir yang indah
100
Rumah siapa?
101
Bertahanlah,Mama...
102
Kemarahan Rojali
103
Kenyataan
104
Pak,jangan ngamuk Pak!
105
Penyesalan berbuah taubat
106
Hidayah di balik musibah
107
Suatu sore yang indah
108
Kehidupan kelam(antara dendam,harta tahta dan wanita)
109
Masa lalu(masa penuh kegelapan)
110
Sesaknya penyesalan(Habis tak bersisa)
111
Hijrah(kehidupan baru)
112
Menuju nirwana bersamamu
113
Ternyata, di dunia ada surga(21+)
114
Ampun bang jago!(21+)
115
Akhir yang bahagia(hikmah di balik ujian)
116
Kebahagiaan Rojali dan Fatimah( calon orang tua)
117
Pengumuman
118
Bonchap: Perjuangan Jihad( Melahirkan)
119
Bukan updet( Promo novel baru)
120
Pengumuman Novel Baru.
121
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!