flash back#2
"LEPAASSSS...!! "
Teriakku.
Aku tidak peduli lagi meski pun ada yang melihat dan mendengar karena ini jam istirahat karyawan.
Aku sudah janjian dengan dua kawanku di kantin.
Tapi ada buaya buntung yang menjegal langkahku.
"Makanya selow aja napa Neng, kayak mau diapain aja,"ucapnya sembari melepas cekalan nya di lenganku
" Padahal saya juga seneng kalo kamu mau di apa-apain, "ucapnya sembari menatapku dengan senyum gilanya itu
Sungguh, manusia satu ini,selain tak beretika ,sepertinya urat malunya sudah putus.
sehingga dengan entengnya dia bicara seperti itu kepadaku.
Netra nya yang menatap ku nyalang membuat bulu kuduk ku semakin merinding saja.
"Istighfar Pak!"
"Ingat anak istri di rumah, apa mereka gak sedih dan malu kalau tau kelakuan bapak di tempat kerja? "hardikku
"Bapak adalah supervisor disini, seharusnya anda menjadi contoh bagi anak buah seperti saya! "
Aku berbicara dengan penuh penekanan pada setiap kata-kata ku.
Karena kali ini aku harus tegas, agar makhluk yang minim akhlak dan moral ini,dapat menghargai perempuan.
"Ya elah Neng, ga usah bawa-bawa status,lagian itu mah kalo saya di rumah, kalo di luar mah saya free man. "
Dia mencoba menjawil dagu ku namun langsung ku tepis dengan keras.
"Saya sudah bilang, tolong kondisikan tangan anda! "
"Anda sopan saya segan!"ujarku tegas sambil tetap waspada.
"Duh, duh, galak bener Neng?"
"Nggak usah jual mahal lah, kalau deket sama saya kamu bisa di perpanjang lama kontraknya,"
" Atau kamu mau pindah desk line deket kantor juga bisa, nanti saya yang atur,"
"Gampang deh itu mah, asal... "ucapnya terpotong
Entah apa arti senyum itu dan pandangan matanya, makin jijik sumpah liatnya.
Aku gak boleh takut aku harus berani menghadapi laki-laki berotak kotor kayak gini.
"Tolong Pak, jangan samakan saya seperti cewek-cewek yang deket sama anda!"
" Saya bersyukur dengan posisi saya sekarang!"
"Jangan menilai orang itu sama kotornya dengan isi kepala anda! "
"Saya selama ini ramah hanya karena sebatas anda atasan dan pengawas di desk line saya!"
ucapku panjang kali lebar dengan menatapnya tajam.
"PERMISI!"
Kemudian aku berlalu dengan cepat tanpa menengok lagi.
Aku harus secepatnya angkat kaki dari atmosfir yang memuakkan itu.
Bisa habis waktu istirahat ku kalau terus meladeni si buaya buntung itu.
Belom solat juhur juga.
Haah...,keluh ku dengan hembusan nafas kasar.
Apa kabar mereka yang sedang menungguku di kantin.
Tak tau saja,jikalau kakaknya ini di jegat buaya.
Arrgh...!
Kesel banget!
Bikin mood anjlok aja.
Aku terus merutuk di dalam hati
Sesampainya di kantin aku disambut dengan delik kan mata dua gadis manis berkerudung.
Mereka akan semakin mendelik setelah aku ceritakan apa yang terjadi barusan.
"Kemana aja si Kak?"tanya Nur
Belom juga duduk udah diserang.
"Tau ih kemana dulu sih, aku wis laper iki lho!"
Sumi juga ikutan protes.
Shrek
Bukk
Kuhempaskan tubuh ini di kursi dengan kasar. Bener-bener kesel pake bangett hati ini.
Merasa terhina, terlecehkan, campur aduk rasanya.
" Kakak kenopo toh, ono opo ka?"tanya Sumi
Sepertinya ia mulai menyadari ada sesuatu yang salah padaku, dia memang yang paling peka.
Aku mengambil es teh manis yang luar gelasnya sudah mengembun.
Aku menengguk nya hingga habis, kejadian tadi cukup menguras emosi ku sehingga tenggorokan ini terasa amatlah kering kerontang, aku butuh segelas lagi.
"Kakak si kelamaan udah keburu meleleh es nya, kemana dulu si Kak?"
" Kebelet ya? "
"Apa dapet gebetan tadi hah?"
"Tega banget sih bikin kita kelaperan,"
protes Nur dengan wajah dibuat cemberut.Tanpa jeda bahkan sekedar untuk ku menjawab.
Dasar lakbet nyerocos aja terus.
"Ki lho ka soto nya, wis anyep." Sumi menyerahkan semangkuk soto dan nasi.
Dia memang paling pengertian kalo lagi begini, lebih peka terhadap gestur seseorang yang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
"Ya udah kita makan dulu aja, nanti kalo udah kelar baru Kakak ceritain."
"Udah pada laper juga kan, ngejar solat Djuhur juga biar keburu."
Kemudian aku paksakan makan meski rasanya hambar.
~***~
"APAAAAA...?!!
Kedua sahabatku itu memekik bersamaan.
" Kompak amat si kaget nya?"
"Berisik tauk, tar kedengeran yang lain,"
spontan ku bekap mulut meraka berdua dengan tangan kanan dan kiri ku.
Sambil lirik-lirik takut ada pekerja lain yang mencuri dengar.
Pasti mereka mengira aku lah yang sok SKSD(Sok Kenal Sok Deket)
Sok kegenitan sama Pak Rudi biar jadi anak emas.
Dih, sorry dumorry,aku tidaklah serendah itu.
Ya, disinilah kami bertiga, di mushollah pabrik paling pojokan sambil selonjoran kaki.
Punggung menyender ditembok,masih ada waktu sepuluh menit lagi sebelum jam istirahat habis.
Maklum lah kan kami kerjanya berdiri, kecuali bagian di desk line tertentu yang kerjanya duduk dan agak santai.
"Termasuk pelecehan verbal gak sih kayak gitu Kak? "
"Dia kan udah ngejudge kaka yang enggak-enggak? "tanya Nur dengan wajah geram dan tangan yang mengepal.
"Udah masuk pelecehan fisik juga itu yo, kan Kakak sempet di rangkul pundaknya sama di tarik lho tangannya, malah hampir di jawil dagu ne, yo ndak??ucap Sumi sambil geregetan
"Menurut lu berdua gimane? "
"Kakak lama-lama capek ngadepin dia,di kalemin malah semakin jadi,"
tanyaku dengan rasa kesal yang masih di ubun-ubun.
"Ya_Kakak si jadi cewek pake cantik,padahal gak di poles macem-macem,"ujar Nur ambigu
Iyo Kak, jadi banyak yang ngincer karena tersepona karo akak ni,"Sumi pun ikut berkelakar.
"Lah, kok jadi Kakak yang salah sih?"
Aku mencebik kesal, kepala lagi berdenyut dia malah pada ngeledek bukannya serius cariin solusi dan taktik dalam menghadapi trik demi intrik si buaya buntung.
*Flashback off*
Aku butuh yang segar-segar buat merefresh otakku yang mendadak mumet.
Berhenti di tukang es kelapa jadi pilihanku di siang hari ini.
Lumayan seger, aku gak jadi ngopi di kosan.
Nanti langsung mandi aja solat terus tidur sebentar, aku bermonolog dalam hati.
Di siang yang panas di kala mentari sedang semangat nya menyinari bumi, disaat itulah momen yang paling di syukuri para penjual segala jenis minuman es.
Termasuk si tukang es kelapa.
Di panas yang menyengat ini,biasanya tenggorokan dan tubuh akan sejuk bila disiram minuman manis dan dingin.
Karena di cuaca yang panas biasanya es nya jadi laris manis.
Di saat sang bunga yang manis sedang mereguk es kelapa yang juga manis.
Di seberang jalan ada sepasang mata elang yang sedang mengincar tajam.
Pandangannya begitu intens seakan melihat buruan agar jangan sampai lepas dari pandangan.
"Pucuk di cinta si cantik di depan mata."
"Jarang-jarang nih dia jalan sendirian."
Dengan senyum smirk nya pria itu bermonolog dalam hatinya.
"Oke cantik, mari kita mulai!"
Ia menekan ujung batang rokoknya ke tiang penyangga tenda warkop.
Tempatnya diam-diam menikmati pemandangan indah di depannya,untuk mematikan bara nya kemudian melemparnya ke sembarang arah.
🌲Haaaahhh.... aku udah sampe sini... 🌲
💐Semoga cerita nya bisa menghibur kalian yaa,maaf kalau banyak kekurangannya.
Mohon bimbingannya, dari kalian semuaaa... 💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Mel Rezki
masuk rak favorit ❤️
2022-03-01
1
Upik Yupi
Pengawas model kayak gtu perlu ditimpuk nie.....
2022-02-24
1
Riskejully
laporin aja orang kek gitu mak, pengen mukul aja,, untung sandal mak belum melayang
2022-01-05
1