Si won atau Wong fei hung

Meraih sesuatu yang tinggi memang membutuhkan perjuangan.

Jadi jangan kau kira jalanmu akan mudah.

Seperti para pendaki gunung.

Mereka rela melewati jalan terjal berbatu. bahkan rawa penuh lintah dan lengket.

Semua lecet dan perih itu akan terbayar, ketika alam menyuguhkan panorama surga dunia.

Jadi,teruslah berjuang dan wujudkan impianmu.

🌻GANBATTE... 🌻

°°°~~~°°°

(Apa-apaan dia, mana ada yang kayak begitu, )

aku menepuk keningku, sambil menggeleng pelan. Ada-ada saja modusnya.

"Mana ada tip kayak gitu Rob."

"Kemahalaaann!"

Jawabku, dengan menutup bibirku menahan senyum karena melihat perubahan wajahnya yang tiba-tiba sendu ,karena lagi-lagi ku tolak halus permintaannya.

Pemuda berwajah oriental itu pun berlalu,

dengan langkah gontai dan jangan lupakan wajah muramnya.

Kekanakan memang, mungkin karena dia anak satu-satunya.

Ku pastikan dia akan mendiamkan ku beberapa hari ke depan, nama lainnya"ngambek".

Kalau aku belanja di warungnya pasti tidak akan di layani olehnya.

Seperti kejadian bulan lalu, tiba-tiba Robi mengajakku ke pasar malam, katanya sudah lama dia tidak main ketempat seperti itu.

Seperti ingin mengenang masa kecil.

Dan Tante Gaby pun mengiyakan keinginan anaknya itu.

Tentu aku menolak, mana mungkin kan aku mau jalan berdua saja dengannya.

Aku tau aturan agamaku.

Alhasil Robi marah dan tidak mau menegur bahkan melayani ku bila belanja di warung.

Parahnya lagi Ibunya membela kelakuan pemuda bermata sipit itu.

Aku ingat kata-kata Tante Gaby yang menyalahkan ku waktu itu.

Flashback*

"Harusnya kamu terima aja ajakan si Robi."

"Toh anak saya kan ganteng gak kalah sama artis tu yang namanya,si Si Won,sama Wong Fei Hung. "

"Dia itu kalo udah ngambek susah,kalo udah punya mau harus ."

Tante Gaby terus saja bicara sambil bersedekap dengan tatapan nya yang mengintimidasi ku.

Seakan-akan akulah yang salah disini, akulah sang pelaku dan anaknya sebagai korban.

(Ck, gimana tu anak gak manja.)

"Ya ampun Tante,sebelumnya saya minta maaf. Saya menolak ajakan Robi karena memang saya tidak boleh jalan berduaan saja dengan lawan jenis Tante.

Kecuali kalau saya ada temennya, sesama perempuan.

" Alasan apa itu?!"

ia menyangkal seluruh argumenku dengan gaya pongahnya, kemudian dia berlalu dari hadapanku tanpa satu katapun, padahal aku lagi belanja di warungnya.

(Ampun deh emak sama anak ngambeknya berjama'ah.)

Kemudian Om Heru menghampiriku dan berkata.

" Ma'lumin aja ya de' istli sama anak saya.

Meleka kalau udah punya mau halus di tuluti,kalau tidak ya sepelti itu, jangan di ambil hati ya de' Fatimah. "

ucap nya dengan gaya khas bicara orang keturunan Tionghoa.

"Baoqian" saya minta maaf ya! "

ucapnya lagi dengan menyatukan kepalan kedua tangannya sambil agak membungkuk.

Aku jadi tidak enak Om Heru sampai seperti ini.

"Ah iya,tidak apa-apa,beneran deh Om,"

sahutku dengan tersenyum guna meyakinkan bahwa aku tidak sakit hati.

Flashback of*

••

Aneh ya,

Yaah,disinilah aku berada,di lingkaran manusia-manusia egois.

Yang mau nya hanya menang sendiri.

Begitulah kehidupan di dunia, kita tidak bisa memilih karakter apa yang ada di sekitar kita, dan kita tidak bisa memaksa orang lain menjadi seperti keinginan kita.

Kitalah yang harus bisa menyesuaikan diri agar dapat berjuang demi bertahan hidup.

Bersaing tentu saja boleh.

Bersaing dalam arti tidak menjatuhkan orang lain demi menjadi pijakan kita,agar kita berada di tempat yang lebih tinggi.

Karena pencapaian dengan cara menyakiti dan merugikan orang lain tidak akan pernah menjadikan derajat kita tinggi, justru kita akan semakin rendah.

••

Aku pun memutuskan untuk menghampiri tetangga mesum ku.

(Astagfirullah, gak baik ngejudge orang lain.)

Aku menasihati diriku sendiri dalam hati.

Bismillah, aku pun memberi salam kemudian ku ketuk pintunya.

Tok...tok...tok!

1detik

2detik

10detik

dan...

Ceklek!

Daun pintu terbuka menampilkan sosok perempuan manis 25 tahunan dengan garis wajah keturunan jawa, berambut sebahu bertubuh sedang dan berisi di bagian-bagian kebanggaan kaum wanita.

Ia mengenakan atasan di atas pusar dan celana pendek di atas paha.

Dan yang membuat mataku hampir meloncat keluar adalah, ketika laki-laki yang bersamanya ikut menyambut ku didepan pintu, sepertinya usia mereka sepantaran.

Dengan keadaannya yang masih bertelanjang dada dan menggunakan celana boxer di atas lutut,dengan tubuh ramping untuk ukuran laki-laki.

Auto istighfar berkali-kali dalam hati.

(Apa mereka tidak punya malu? kenapa seakan sengaja menampakkan apa yang baru saja terjadi?)

aku bertanya-tanya dalam hati.

"Ada apa ya?"

Tanyanya sambil memainkan ujung rambutnya dengan jari nya, raut wajah nya biasa saja seperti tidak habis melakukan hal terlarang bahkan memalukan.

(kalau begini kan aku yang jadi grogi

Aku jadi jengah sendiri)

Aku berusaha menetralkan detak jantungku dan menyuplai oksigen ke paru-paru, melihat pemandangan di hadapanku ini, bener membuat nafasku seketika mpot-mpotan.

"Sebelumnya saya minta maaf, dan bolehkan saya untuk bertanya ya kak, "

kataku dengan seulas senyum manis yang tanpa pemanis buatan.

"Boleh, emang kamu mau nanya apa? "

jawabnya ramah dengan sesekali melirik lelaki di sebelahnya.

"Kalian kenapa berduaan dan berada di dalam kamar yang di kunci ya?"

tanyaku dengan mengatupkan tangan di depan dada.

meraka berdua sekejap terkaget dan saling tatap.

Kemudian kembali memasang wajah polos tanpa dosa.

(padahal abis bikin dosa zina, dosa besar, gak takut gancet apa??) gerutu ku dalam hati

(Haish dasar hati, bisa diem dulu gak sih, siapa tau mereka punya SIM(surat izin mesum)

(Ck... lu juga diem otak!)

(Hei otak dan hatiku kenapa malah kalian yang rame sich?!)

Tiba-tiba si perempuan tersenyum smirk. "Emangnya kenapa kalo kita berduaan, dan urusannya sama kamu apa??"

Aku menarik nafas dalam mencoba melerai emosi,menenangkan diri.

Dengan tetap tersenyum aku pun berkata.

"Tentu saja berhubungan dong kak. "

"Bukankah kita ini mahluk sosial yang membutuhkan satu sama lain kak,karena itu segala perbuatan kita bukan tidak mungkin, akan berdampak juga buat orang di sekitar kita,"

"Kalau perbuatan kita baik dampaknya pun akan baik untuk kita maupun sekitar kita, begitupun sebaliknya,"

jelas ku dengan pembawaan tenang.

"Maksud kamu apa sih, kok muter-muter gitu ngomongnya, bikin orang pusing aja,"

sahutnya dengan kegelisahan yang mulai tampak dari gestur nya yang mulai gak bisa diam.

"Maksud saya apakah kalian pasangan suami istri?"

(Tanyaku serius, siapa tau mereka pasutri kan.)

" Belom, kita baru aja tunangan di kampung,"

"iya kan beb? "

Si perempuan menoleh dan tersenyum ke lelaki di sebelahnya,dan dengan tak tau malunya melingkarkan tangannya di lengan si lelaki yang sedari tadi memperhatikanku dengan menelisik, bikin pengen copotin aja deh itu biji matanya.

Lelaki itu pun mengiyakan dengan anggukan dan senyuman yang malah mengarah kepadaku.

(Cih, dasar buaya got!

Upss, tabok mulut sendiri.

(Dasar lemees dosa taukk!)

Dalam hati ngomel sendiri.

Yah, cuma bisa dalam hati negerundelnya.

Tapi tetep aja gak boleh yak😁

💥💥

Segini dulu yaa emakemak yang kece badai biar kata cuma make daster melambai....

Kuy... dikencengin dukungannyaa ooiii... !

Jangan urat aje yang pade kenceng🤭🤭

Terpopuler

Comments

naya siswanto

naya siswanto

next

2022-01-12

1

SoVay

SoVay

kadang kita mengingatkan malah dibilang ikut campur, kalau dibiarkan dosanya merembet ke kita..nah loh.. bingung 🙂🥺

2021-11-29

1

Leli Leli

Leli Leli

mangkin kesini bagus ceritanya😍

2021-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 Ngekost
2 Peraturan
3 Menjaga diri #1#
4 Menjaga diri #2#
5 Kenalan
6 berkunjung
7 Kehangatan keluarga
8 Heyna atau Buaya buntung??
9 Ghibah yang beracun
10 Sendirian
11 Nyabu
12 Upah nganter galon
13 Si won atau Wong fei hung
14 Sumi Kusuma Wardani
15 Lamaran
16 Ungkapan Cinta
17 Halal dong
18 Boleh ya dek??
19 Cilok saus kacang
20 Negosiasi sebelum perang
21 Enak tapi cekat-cekit
22 Surat peringatan
23 Mirip Soang
24 Ayah sakit
25 Gara-gara si jambul
26 Memaksa ayah berobat
27 Membawa ayah ke klinik
28 Masih di klinik
29 Oh namanya Rojali
30 Numpang neduh
31 Jadi nyamuk
32 Menu andalan rakyat jelata
33 Tantangan dari Rojali
34 Sepenggal kisah Ojol Ganteng
35 Anak Ayah
36 Perlawanan Fatimah
37 Jambret apes
38 Mas Aji maen ke kosan
39 Terancam
40 Lima tahun yang lalu
41 Apa yang terjadi sama Rojali?
42 Ketemuan, kebetulan,
43 Belajar gombal
44 Abang ojek ganteng
45 Adek manis galak juga
46 Modus yang berakhir malu.
47 Mendadak mellow
48 Cicak versus Kecoa
49 Beruang jonggol
50 Rubah kecil
51 Rayuan sang sepupu
52 Persekongkolan Tina
53 Jebakan Om Willy
54 Si Tua Bangka Bau Tanah
55 Bukan gadis lemah
56 Akhir dari si rubah
57 Pertolongan datang
58 Pelepasan luka di bawah hujan
59 Niat Rojali
60 Kerinduan terpendam
61 Menjemput di toko roti
62 Ngajak ngelenong
63 Drama tidak semanis kenyataan
64 Meleleh tapi bukan es krim
65 Pesan dari Ayah
66 Menjalankan misi
67 Bertemu Mama dan Jihan
68 Penyesalan sang Ibu.
69 Pengorbanan demi sebuah pertemuan.
70 Luapan rindu
71 Ada yang kangen
72 Ketemu Abi Fatih
73 Nasehat Abi Fatih
74 Bara dalam sekam
75 Adiguna Brotoseno
76 Manusia zaman cretasius
77 Pekerjaan baru,lebih seru
78 Abang otewe...
79 Penyamaran terungkap
80 Sang putra kebanggaan
81 Anak yang di buang
82 Terseponaaaa...akuu...
83 BUKAN UPDET!!
84 Calon mantu dateng
85 Lamaran euy,
86 Calon mertua ketemu calon mantu...
87 PANSUS(panitia khusus )
88 Pacar jagoan
89 Aksi palang pintu
90 Bro apa Bos???
91 Baru gladi resik bang...
92 SAH..SAH...SAAHH!!!
93 Visual gaes...
94 Ciee..ciee..,ada yang baper
95 Candu yang bikin sakau
96 Balada kecoa ngesot
97 Mencuri ciuman sang putri tidur
98 Pelukan teletubies
99 Suratan takdir yang indah
100 Rumah siapa?
101 Bertahanlah,Mama...
102 Kemarahan Rojali
103 Kenyataan
104 Pak,jangan ngamuk Pak!
105 Penyesalan berbuah taubat
106 Hidayah di balik musibah
107 Suatu sore yang indah
108 Kehidupan kelam(antara dendam,harta tahta dan wanita)
109 Masa lalu(masa penuh kegelapan)
110 Sesaknya penyesalan(Habis tak bersisa)
111 Hijrah(kehidupan baru)
112 Menuju nirwana bersamamu
113 Ternyata, di dunia ada surga(21+)
114 Ampun bang jago!(21+)
115 Akhir yang bahagia(hikmah di balik ujian)
116 Kebahagiaan Rojali dan Fatimah( calon orang tua)
117 Pengumuman
118 Bonchap: Perjuangan Jihad( Melahirkan)
119 Bukan updet( Promo novel baru)
120 Pengumuman Novel Baru.
121 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Ngekost
2
Peraturan
3
Menjaga diri #1#
4
Menjaga diri #2#
5
Kenalan
6
berkunjung
7
Kehangatan keluarga
8
Heyna atau Buaya buntung??
9
Ghibah yang beracun
10
Sendirian
11
Nyabu
12
Upah nganter galon
13
Si won atau Wong fei hung
14
Sumi Kusuma Wardani
15
Lamaran
16
Ungkapan Cinta
17
Halal dong
18
Boleh ya dek??
19
Cilok saus kacang
20
Negosiasi sebelum perang
21
Enak tapi cekat-cekit
22
Surat peringatan
23
Mirip Soang
24
Ayah sakit
25
Gara-gara si jambul
26
Memaksa ayah berobat
27
Membawa ayah ke klinik
28
Masih di klinik
29
Oh namanya Rojali
30
Numpang neduh
31
Jadi nyamuk
32
Menu andalan rakyat jelata
33
Tantangan dari Rojali
34
Sepenggal kisah Ojol Ganteng
35
Anak Ayah
36
Perlawanan Fatimah
37
Jambret apes
38
Mas Aji maen ke kosan
39
Terancam
40
Lima tahun yang lalu
41
Apa yang terjadi sama Rojali?
42
Ketemuan, kebetulan,
43
Belajar gombal
44
Abang ojek ganteng
45
Adek manis galak juga
46
Modus yang berakhir malu.
47
Mendadak mellow
48
Cicak versus Kecoa
49
Beruang jonggol
50
Rubah kecil
51
Rayuan sang sepupu
52
Persekongkolan Tina
53
Jebakan Om Willy
54
Si Tua Bangka Bau Tanah
55
Bukan gadis lemah
56
Akhir dari si rubah
57
Pertolongan datang
58
Pelepasan luka di bawah hujan
59
Niat Rojali
60
Kerinduan terpendam
61
Menjemput di toko roti
62
Ngajak ngelenong
63
Drama tidak semanis kenyataan
64
Meleleh tapi bukan es krim
65
Pesan dari Ayah
66
Menjalankan misi
67
Bertemu Mama dan Jihan
68
Penyesalan sang Ibu.
69
Pengorbanan demi sebuah pertemuan.
70
Luapan rindu
71
Ada yang kangen
72
Ketemu Abi Fatih
73
Nasehat Abi Fatih
74
Bara dalam sekam
75
Adiguna Brotoseno
76
Manusia zaman cretasius
77
Pekerjaan baru,lebih seru
78
Abang otewe...
79
Penyamaran terungkap
80
Sang putra kebanggaan
81
Anak yang di buang
82
Terseponaaaa...akuu...
83
BUKAN UPDET!!
84
Calon mantu dateng
85
Lamaran euy,
86
Calon mertua ketemu calon mantu...
87
PANSUS(panitia khusus )
88
Pacar jagoan
89
Aksi palang pintu
90
Bro apa Bos???
91
Baru gladi resik bang...
92
SAH..SAH...SAAHH!!!
93
Visual gaes...
94
Ciee..ciee..,ada yang baper
95
Candu yang bikin sakau
96
Balada kecoa ngesot
97
Mencuri ciuman sang putri tidur
98
Pelukan teletubies
99
Suratan takdir yang indah
100
Rumah siapa?
101
Bertahanlah,Mama...
102
Kemarahan Rojali
103
Kenyataan
104
Pak,jangan ngamuk Pak!
105
Penyesalan berbuah taubat
106
Hidayah di balik musibah
107
Suatu sore yang indah
108
Kehidupan kelam(antara dendam,harta tahta dan wanita)
109
Masa lalu(masa penuh kegelapan)
110
Sesaknya penyesalan(Habis tak bersisa)
111
Hijrah(kehidupan baru)
112
Menuju nirwana bersamamu
113
Ternyata, di dunia ada surga(21+)
114
Ampun bang jago!(21+)
115
Akhir yang bahagia(hikmah di balik ujian)
116
Kebahagiaan Rojali dan Fatimah( calon orang tua)
117
Pengumuman
118
Bonchap: Perjuangan Jihad( Melahirkan)
119
Bukan updet( Promo novel baru)
120
Pengumuman Novel Baru.
121
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!