Bab 20
Proyek Olimpiade untuk acara amal yang sudah di acc oleh para direksi mulai semakin serius di kerjakan, mulai dari pembentukan panitia untuk setiap jenis olahraga serta mulai merangkai susunan acara dan sponsor yang dibutuhkan.
Para staf dibantu dengan tim kreatif tampak begitu sibuk, begitu juga Elena yang bahkan melewatkan makan siang nya.
Ia bersama Lila terus menyempurnakan perencanaan agar tidak ada satu pun yang terlewat.
Mereka mulai memasang pamflet dan mengajak antusiasme para staf baik dari struktur bawah hingga atas untuk mengikuti acara ini.
Semakin banyak yang antusias untuk ikut, akan semakin menambah minat sponsor untuk acara amal tahunan Hotel Zeus.
" Kalian ga istirahat dulu?? " Tanya Kevin perhatian.
" Nanti aja pak, masih banyak yang harus kami kerjakan. " Jawab Lila sambil sibuk dengan komputer nya.
" Jangan sampai sakit. " Sahut Kevin sambil berlalu pergi.
Elena yang sangat sibuk bahkan tidak sempat memberi kabar kepada Leonard sepanjang hari ini.
Di tengah kesibukan mereka, sekretaris Leonard bersama beberapa staf datang membawa sejumlah kopi dan sandwich untuk di bagikan kepada tim marketing dalam ruangan itu.
" Permisiii.. " Kata sekretaris Leonard.
" Ada apa ini?? " Tanya Kevin bingung dengan banyak nya makanan yang mereka bawa.
" Oh, ini dari Pak Leonard.. Untuk menyemangati semua staf yang sudah bekerja keras sepanjang hari ini. "
Makanan dan kopi dingin pun mulai dibagikan satu per satu kepada para staf marketing yang ada disitu.
" Waahh.. tumben, baik banget ya si big boss. " Bisik Lila mulai julid.
" Dia memang baik dari dulu. " Jawab Elena cuek sambil meminum kopi dingin miliknya.
" Dari dulu?? Kalian udah kenal lama?? " Jawaban Elena membuat Lila makin curiga.
" Ehm.. Dulu dia teman SMA ku, setau ku sih emang baik. Hehehe.. " Jawab Elena berusaha menghindar.
" Oohh.. aku kira ada something. " Sindir Lila menggoda.
" Udah.. jangan julid terus. Kerja. " Sahut Elena menyudahi kejulidan Lila.
Tepat pukul 9 malam, para staf marketing yang hari ini harus lembur demi menyelesaikan proyek amal mulai keluar dari gedung kantor satu per satu.
Lesu dan lelah begitu nampak di wajah mereka masing masing, begitu juga Lila dan Elena yang masih harus naik bus untuk sampai di rumah. Namun ketika mereka keluar dari loby, sebuah mobil HRV hitam berhenti di hadapan mereka.
" Aku antar pulang aja. " Sahut Kevin yang mengemudikan mobil itu.
" Pak Kevin.. ga usah pak, jangan repot repot. " Jawab Elena merasa tidak enak hati.
" Udah masuk aja. Gapapa. Daripada kalian naik bus malam malam begini, bahaya. " Paksa Kevin begitu perhatian.
" Ya udah, bareng aja Na.. biar cepet sampe rumah. " Kata Lila memutuskan sambil menarik Elena untuk ikut masuk ke mobil Kevin.
Mereka bertiga pun akhir nya diantar pulang oleh Kevin, dan pemberhetian pertama adalah di rumah Lila yang lebih dekat.
Tersisa Elena dan Kevin di dalam mobil, tidak banyak pembicaraan yang mereka lakukan karena Elena benar benar lelah dan menahan rasa ngantuknya.
" Kamu tidur aja dulu. Nanti kalo uda sampe aku bangunin. " Kata Kevin begitu lembut kepada Elena.
" Gapapa pak, masih bisa tahan kok. " Jawab Elena tidak enak hati dan merasa canggung.
" Tenang aja, proyek amal kali ini pasti berjalan lancar kok. Aku percaya sama kinerja mu. " Kata Kevin menyemangati.
" Tapi saya sangat merasa terbebani pak. Jadi gelisah. " Sahut Elena yang sudah semakin lesu.
" Saya pasti selalu ada untuk membantu kamu. " Jawaban Kevin mengejutkan Elena.
" Maksud saya.. saya kan team leader, jadi sudah tugas saya membantu anggota tim saya kan. " Lanjut Kevin seperti merevisi kalimat nya agar tidak menimbulkan kesalah pahaman di telinga Elena.
" Hehe. Makasih banyak pak. " Jawab Elena jadi salah tingkah dan semakin canggung.
Sekitar 2 jam perjalanan yang harus ditempuh untuk sampai di rumah.
Tanpa banyak hal dilakukan, Elena dengan segera merebahkan diri di ranjang nya bahkan tanpa berganti pakaian atau mandi.
Namun di tengah tengah rasa lelah nya, ia tetap menyempatkan diri untuk memberi kabar kepada Leonard.
E : Terima kasih untuk makan siangnya hari ini. Aku sudah sampai rumah.
L : Iya, sama sama. Istirahatlah.
E : Kamu juga. Jangan begadang.
L : Good luck untuk meeting besok.
E : Aku merasa gugup, presentasi di depan sponsor dan para direktur. Banyak hal yang aku pikirkan, sampai sampai tidak sempat menyiapkan pakaian untuk besok.
L : Pakai apa aja cantik.
E : Bohong. Kamu ga bakat merayu wanita.
L : Ya karena aku ga pernah buang waktu untuk merayu siapapun.
E : Karena besok aku harus tampil se menarik mungkin, warna merah muda pasti cocok. Xixixixi
L : Terserah. Good night, cepat istirahat. Besok jangan sampai telat.Potong gaji.
E : Zzzzz.... dasar. Good night bapak Leonard Maxmuel Alexander ❤
Matahari pagi pun menyambut Elena yang juga sama bersinar nya hari ini.
Dengan blouse warna soft pink dan rok span putih, rambut yang tertata rapi dengan setengah terikat, make up tipis namun merona, sepatu heels hitam begitu menyempurnakan penampilan Elena hari ini.
Ia berjalan dengan percaya diri dan optimis dengan apa yang sudah ia kerjakan sepanjang malam.
Elena cukup mencuri perhatian beberapa staf di ruangan nya, entah karena aura percaya diri Elena atau memang karena penampilannya yang hari ini sangat feminim dan manis.
" 100% aku jamin, meeting hari ini berhasil. Mana bisa menolak Nana yang udah cakep banget begini. " Sahut Lila menggoda Elena.
" Dasar. Emang nya tiap hari aku ga cakep." Balas Elena meledek.
" Benar kata Lila. Kamu hari ini cantik banget. " Suara Kevin yang tiba tiba menyela pembicaraan mereka dan membuat Elena jadi tersipu malu.
" Terima kasih pak. " Kata Elena sopan.
" Goodluck ya untuk presentasi hari ini. " Kata Kevin sambil menepuk bahu Elena memberi semangat.
Tepat pukul 10 pagi, sudah terlihat ruangan meeting utama siap untuk digunakan. Bahkan Elena sudah menyiapkan semua berkas dan powerpoint yang akan di presentasikan nya di hadapan para direksi dan Leonard.
Satu demi satu para direksi dan pihak sponsor yang bekerja sama dengan Hotel Zeus berdatangan, Elena yang tadi nya bersemangat jadi semakin gugup dan dingin di sekujur tubuh nya.
Menyusul Leonard yang juga berjalan masuk ke dalam ruangan dengan tampak rapi, namun yang menarik perhatian Elena adalah ada sesuatu yang berbeda dengan penampilan Leonard yang biasa nya tampak cool dan suka memakai setelan jas berwarna gelap.
Hari ini Leonard menggunakan setelan jas berwarna cerah yaitu warna cream dan dasi berwarna pink sama seperti pakaian Elena.
Keanehan itu tidak hanya disadari oleh Elena yang tidak bisa menahan senyum nya, melainkan juga seisi ruangan yang menjafi terfokus pada warna dasi Leonard.
" Kenapa?? Ayo mulai. Kenapa jadi bengong. " Kata Leonard ketus sambil duduk di kursi utama ruang meeting itu.
" Baik pak. " Jawab Elena yang masih menahan senyumnya, namun aneh nya itu dapat mengurangi rasa gugup yang melingkupinya beberapa menit lalu.
" Selamat pagi kepada seluruh dewan direksi, dan juga bapak ibu semua yang saya hormati. Perkenalkan, saya Nana dari divisi marketing Hotel Zeus. Terima kasih banyal atas kesempatan yang telah diberikan, sehingga saya dapat mempresentasikan rencana proyek amal tahunan yang akan diselenggarakan bulan ini. Untuk konsep proyek amal tahun ini, saya mengusung teman Olimpiade olahraga dengan memanfaatkan semua spot olahraga yang ada di hotel Zeus...... "
Elena pun mulai menjelaskan setiap bagian dengan sangat baik, dia kurang lebih menghafal isi proposal yang dibuatnya.
Leonard tersenyum bangga, melihat hasil kinerja kekasih nya. Ia tidak melewatkan sedikit pun bagian dari penjelasan Elena, dan sesekali kagum dengan penampilan menawan Elena hari ini yang begitu memikat setiap mata yang memandang.
Kurang lebih selama 2 jam 30 menit meetinf serius ini berlanjut dan sebagian besar pihak direksi dan sponsor mendukung ide yang dibuat oleh Elena dan tim marketing lain.
Elena begitu antusias dan bahagia saat mendengar hasil nya, ia tidak percaya bahwa kerja keras dan tim yang solid berhasil membuat para direksi setuju tanpa banyak argument.
Satu demi satu mereka keluar dari ruangan, sedangkan Elena merapikan berkas berkas presentasi nya dari meja.
Leonars yang juga berjalan ke arah keluar, melewati Elena dan memberikan ibu jari mengisyaratkan apa yang Elena kerjakan sangat bagus.
Tanpa perlu sepatah kata, mereka pun sama sama merasakan euforia kebahagiaan itu lewat senyuman di wajah mereka.
Elena dengan segera bergegas kembali ke ruangan untuk memberitahukan kabar baik kepada tim nya.
" Kita berhasil. Proposal kita diterima. " Teriak Elena seraya membuat semua meloncat kegirangam dan menjadi gaduh.
Lembur dan rasa lelah mereka seakan terbayar lunas.
" Selamat ya Nana. " Kata Kevin mendekati dan menjabat tangan Elena.
" Terima kasih pak. Semua juga berkat anda. " Kata Elena rendah hati.
" Aku terharu Nanaaa.... " Sahut Lila yang terbawa suasana sambil memeluk sahabatnya itu.
" Kita harus merayakan langkah pertama kita. Bagaimana kalau makan malam bersama?? " Sahut Kevin mengusulkan.
" SETUJUUUUU " jawaban kompak dan antusias pun terdengar begitu ceria di ruangan tim marketing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Gabrielle
Good job, author👍👍❤️❤️💪💪💐💐💐🌹🌹🌹
2021-11-14
1
Yunika Christina Minggu
Semua ceritamu sdh ku naca thor, bagusssss bgtzzz menurutku, tdk bertele tele, penulisannya jg bagus,, good job thor😍💪💪😘😘
2021-09-22
3