Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "

Bab 12

Pagi yang cerah pun menyambut, semua staf hotel mulai dari cleaning service, bellboy, resepsionis, khitcen staff, back office, marketing, Humas dan keseluruhannya nampak memakai seragam dengan bersih dan rapi berjajar sepanjang pintu masuk hingga loby hotel.

Tak ketinggalan tim marketing yang mengenakan pakaian bebas rapi serta Elena yang hari ini memilih mengenakan dress berwarna biru muda bermotif bunga bunga kecil dan sepatu pantovel hitam.

Ia yang sudah pandai menata rambut dan menggunakan make up, tampak anggun nan cantik hingga Kevin yang berdiri di sebelahnya ikut terpesona.

Tepat pukul 8.10, mobil BMW hitam pun datang di depan Hotel. General manajer dan beberapa pejabat lain segera berbondong bondong menyambut kedatangam pimpinan baru mereka.

Dengan membawa aura baru dan tentunya pemandangam indah bagi setiap pasang mata staf wanita yang ternganga kagum.

Terlihat pria tampan setinggi 185cm dengan badan proporsional disempurnakan dengan setelan jas hitam, sepatu pantofel coklat tua, rambut tertata rapi menggunakan gel, wangi parfum mahal dan kacamata hitam berjalan dengan penuh kharisma memasuki loby hotel menyapa semua staff yang ada disana, dia adalah Leonard Maxmuel Alexander.. cinta pertama di masa sekolah Elena atau sekarang akrab di panggil Nana.

Walau banyak perubahan di fisik Leonard yang makin matang dan dewasa, namun pandangan Elena begitu takjub dan terkejut saat melihat lelaki yang akan segera melewatinya itu. Ia reflek melangkah mundur dan mundur berharap lelaki itu tidak melihat keberadaan nya.

" Kamu ngapain?? " Tanya Kevin berbisik saat melihat Elena tampak shock dan mencoba ingin kabur.

" Hah?? Aku.. aku kram kaki pak.. hehe. " Jawab Elena memaksa.

" Jangan sampai jatuh. Kita harus buat kesan yang baik. " Kata Kevin dan sambil tiba tiba melingkarkan tangan nya memegang lengan Elena khawatir wanita itu akan terjatuh.

" Aku baik baik aja kok pak. " Jawab Elena merasa tidak enak hati.

Kekhawatiran Elena pun ternyata tidak terjadi, karena Leonard tidak mengenali nya. Ia hanya melewati nya sama seperti saat momen kebersamaan mereka berakhir.

Ingatan Elena pun otomatis kembali ke masa lalu, dimana Leonard mendadak melupakan dan menolaknya setelah mencuri ciuman pertama miliknya. Rasa sakit itu masih tersisa di hati Elena hingga 7 tahun berlalu, secara tidak sadar kedua mata Elena mulai berkaca kaca namun ia segera mengendalikan keadaan hatinya agar tidak membuat keributan.

Setelah suasana penyambutan itu berakhir, divisi pertama yang ingin ditemui oleh Leonard adalah divisi marketing. Tim yang baginya sangat penting dan berpengaruh bagi kemajuan Hotel Zeus yang sudah ternama.

Leonard mengunjungi dan menyapa para staf di ruang marketing, sedangkan Elena begitu gugup. Bagaimana jika pria ini menyadari kehadiran Elena.. Hanya itu yang terus berputar putar di pikirannya saat ini.

" Selamat pagi. Saya Leonard, saya senang bisa menyapa kalian semua pagi ini. Terima kasih untuk setiap kerja keras kalian dan saya berharap bisa banyak belajat dan bekerja sama lebih baik bersama semua staff yang ada disini. " Sambutan singkat Leonard yang berwibawa.

" Terima kasih pak, kami semua akan selalu berusaha memberi kinerja yang terbaik. " Jawab Kevin sebagai ketua tim sambil berjabat tangan ramah dengan Leonard.

" Saya orang yang open minded, jangan sungkan untuk memberi masukan dan selalu bersedia membantu untuk memperlancar kinerja semua staff disini. Saya juga akan berusaha mengenal kalian semua satu demi satu, walaupun saya tidak menjamin bisa menghafal semua nama. " Kata Leonard di selingi candaan.

" Baik pak. Saya juga ingin memperkenalkan tim saya. Rudi.. Antoni.. Sera.. Lili.. David.. Lila.. Nana... " Ketika Kevin memperkenalkan Elena, kedua mata Leonar seakan terpaku memperhatikan wajah Elena yang terlihat gugup.

Entah mengapa, ketika ia melihat Elena.. ada sesuatu yang menarik baginya dan sesuatu yang sepertinya ingin ia ingat..

" Sebentar.. Dia.. Nana?? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?? " Pertanyaan mendadak dari Leonard yang begitu mengejutkan Elena yang semakin gugup.

" Tidak pak. Saya staf baru disini. Saya.. belum pernah bertemu bapak sebelumnya. " Jawab Elena menutupi.

" Benarkah?? Ehm.. mungkin saya salah ingat. " Jawab Leonard merasa ragu.

Elena pun berusaha sebaik mungkin untuk mengendalikan ekspresi nya dan hati nya agar tidak ketahuan. Ia dengan yakin serta lapang dada memutuskan untuk tidak kembali ke masa lalu yang memilukan.

Ia meyakini dirinya bahwa semua hanyalah cinta sesaat anak muda yang belum dewasa.

Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa debaran hati yang sama kembali muncul setelah 7 tahun mereka berpisah dan tidak pernah bertemu bahkan secara kebetulan sekalipun.

' Dia tidak mengenaliku. Benarkah karena penyakit itu?? Karena memang dia tidak ingat. Apakah dia akan menemukan ku dalam ingatan nya. ' Kata hati Elena sambil menatap arah Leonard yang masih menyapa staff marketing yang lain.

Setelah kejadian ironis itu, Elena dan Lila menghabiskan jam istirahat siang dengan makan bersama di cafe hotel. Namun Rlena terlihat lebih banyak melamun hari ini, dan hanya memainkan makanan nya.

" Kenapa sih?? Makanan jangan buat mainan. " Tegur Lila membubarkan lamunan Elena.

" Oh.. gapapa. Cuma lagi ga ***** aja. " Jawab Elena lesu.

" Tumben. Biasanya kamu kan suka makan.: Goda Lila.

" Ehmm.. La.. tentang gosip yang kamu bicarakan kemarin. Tentang pak Leonard yang mengidap penyakit langka, apa itu benar?? " Tanya Elena penasaran tiba tiba.

" Ya namanya gosip, bisa benar bisa tidak. Hanya pak Leonard yang tau. " Jawab Lila masuk akal.

" Gitu ya. Memang gosip nya penyakitnya itu.. sejak umur berapa?? Baru baru ini??" Tanya Elena makin penasaran.

" Ehm... beritanya sih sejak SMP. Tapi jangan langsung percaya juga sih. " Kata Lila tidak mencurigai sikap Elena.

Setelah jam makan siang selesai, Elena dan Lila kembali ke ruangan mereka.

Disana tampak beberapa staf masih belum kembali ke meja masing masing, namun Kevin sudah berada di meja Elena sambil memeriksa beberapa dokumen.

" Nana.. pas banget. Kamu temui pak Leonard ya. " Kata Kevin dengan santainya.

" HAH??? Ngapain?? " Sahut Elena cukup keras mengagetkan beberapa staf yang ada disana.

" Kenapa jadi panik?? Tentu ngomongin kerjaan.. Ini tentang pengajuan proposal mu kemarin. Pak Leonard ingin tau detailnya dan ingin membantu. " Jawab Kevin menjelaskan.

" Harus ya pak?? " Jawab Elena memelas.

" Tentu saja. Kan ini klien kamu. Masa aku." Sindir Kevin diiringi candaan kecil.

' Kenapa jadi begini. Padahal aku pengen menghindar sebisa mungkin. Apa aku resign aja ya?? Tapi masuk kesini butuh ekstra perjuangan. ' Kata hati Elena yang jadi sangat galau. Namun mau bagaimanapun, ia hanya seorang staf yang tidak bisa melawan atasannya.

Dengan rasa ragu dan takut ia berjalan ke ruangan Leonard yang berada 3 lantai dari ruangan nya.

Tuk.. tuk..

Elena pun masuk dengan sopan sambil membawa buku catatan dan proposal yang sudah ia siapkan.

Terlihat betapa tampan nya Leonard yang sedang mempelajari beberapa dokumen dengan tenang di meja kerja nya.

" Permisi pak. " Sapa Elena sopan.

" Oh.. silahkan duduk. Kamu... Nana ya? " Jawab Leonard mencoba mengingat nama gadis 25 tahun itu.

" Iya pak. " Jawab Elena kikuk, dan duduk di sofa ruangan Leonard.

Dengan segera ia menyerahkan proposal yang diminta Leonard untuk dipelajari.

" Saya pelajari sebentar ya. " Kata Leonard sambil membaca setiap detail proposal yang dibuat Elena dan Lila.

' Bahkan setelah 7 tahun, dia tidak berubah. Tetap dingin dan tampan. ' Kata hati Elena yang terlena melihat Leonard di hadapan nya seperti mimpi.

" Ehm.. sebenarnya, proposal kamu ini cukup bagus. Yah.. ada hal hal kecil yang mungkin perlu perbaikan. Saya dengar dari Kevin, Pak Surya masih ragu ya?? " Tanya Leonard memastikan.

" Iya pak. Beliau tampak sedang dalam suasana hati yang buruk saat kami bertemu kemarin. " Jawab Elena profesional.

" Saya sudah mempelajari sedikit tentang biografi beliau. Bagaimana kalau besok saya jadwalkan untuk menemuinya sekali lagi. " Saran Leonard.

" Tapi pak, beliau adalah seorang pemilih. Saya membutuhkan waktu lebih dari seminggu untuk membuat janji dengan beliau. " Kata Elena merasa pesimis.

" Setelah ini saya akan menghubungi nya. Kamu persiapkan saja semua berkas untuk menemui nya besok. Setidaknya saya akan ikut membantu kalian, karena kerja sama dengan brand Pak surya ini adalah kesempatan emas untuk kita. " Kata Leonard optimis.

" Baik pak. Kalau begitu saya permisi. " Kata Elena hendak pamit dan ingin segera pergi dari hadapan Leonard.

" Tunggu. " Sahut Leonard menghentikan langkah Elena.

" Apa kita benar benar belum pernah bertemu sebelumnya?? " Tanya Leonard mengkonfirmasi sekali lagi.

" Iya pak. Kita.. kita belum pernah bertemu sebelumnya. " Jawab Elena sekali lagi menutupinya berusaha tidak mengungkit masa lalu.

Terpopuler

Comments

Aurora

Aurora

Semangat Nana🌹🌹🌹🌹🌹

2021-11-14

0

Gabrielle

Gabrielle

Nana🤗🤗🤗🤗🤗

2021-11-13

1

May Tanty

May Tanty

aku suka sikap Nana yg sekarang, yg semangat Nana...jaga selalu hati jangan rapuh,

2021-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Kenalan "
2 Bab 2 " Penasaran "
3 Bab 3 " Cold Prince "
4 Bab 4 " Perhatian "
5 Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6 Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7 Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8 Bab 8 " First Kiss dadakan "
9 Bab 9 " Berubah drastis "
10 Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11 Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12 Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13 Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14 Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15 Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16 Bab 16 " Jadian "
17 Bab 17 " Semakin Suka "
18 Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19 Bab 19 " Bus Cinta "
20 Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21 Bab 21 " Celebrate "
22 Bab 22 " Hilang Kendali "
23 Bab 23 " LDR "
24 Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25 Bab 25 " Terganti "
26 Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27 Bab 27 " Nana VS Savia "
28 Bab 28 " Tarik Ulur "
29 Bab 29 " Masih Sama "
30 Bab 30 " Naluri Ibu "
31 Bab 31 " Duka "
32 Bab 32 " Kata Hati "
33 Bab 33 " Disampingmu "
34 Bab 34 " Yes.. I Will "
35 Bab 35 " Publikasi "
36 Bab 36 " After Go Public "
37 Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38 Bab 38 " Intimidasi "
39 Bab 39 " Batal "
40 Bab 40 " Terluka "
41 Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42 Bab 42 " Dalang "
43 Bab 43 " Kebencian Leon "
44 Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45 Bab 45 " Clear "
46 Bab 46 " Ending "
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 " Kenalan "
2
Bab 2 " Penasaran "
3
Bab 3 " Cold Prince "
4
Bab 4 " Perhatian "
5
Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6
Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7
Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8
Bab 8 " First Kiss dadakan "
9
Bab 9 " Berubah drastis "
10
Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11
Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12
Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13
Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14
Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15
Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16
Bab 16 " Jadian "
17
Bab 17 " Semakin Suka "
18
Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19
Bab 19 " Bus Cinta "
20
Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21
Bab 21 " Celebrate "
22
Bab 22 " Hilang Kendali "
23
Bab 23 " LDR "
24
Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25
Bab 25 " Terganti "
26
Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27
Bab 27 " Nana VS Savia "
28
Bab 28 " Tarik Ulur "
29
Bab 29 " Masih Sama "
30
Bab 30 " Naluri Ibu "
31
Bab 31 " Duka "
32
Bab 32 " Kata Hati "
33
Bab 33 " Disampingmu "
34
Bab 34 " Yes.. I Will "
35
Bab 35 " Publikasi "
36
Bab 36 " After Go Public "
37
Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38
Bab 38 " Intimidasi "
39
Bab 39 " Batal "
40
Bab 40 " Terluka "
41
Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42
Bab 42 " Dalang "
43
Bab 43 " Kebencian Leon "
44
Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45
Bab 45 " Clear "
46
Bab 46 " Ending "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!