Bab 14
Hari ini Elena memutuskan untuk berangkat ke kantor 1 jam lebih awal. Ia rela melakukannya untuk menghindari pertemuannya dengan Leonard dan mengembalikan jas yang sudah ia cuci diam diam.
Rencananya pun berhasil, ketika sampai di kantor.. terlihat para frontliner hotel dan petugas kebersihan hotel menyapa nya. Elena dengan segera menuju ke ruangan Leonard dan meletakkan jas yang sudah terlipat rapi di dalam kantong kertas di atas meja Leonard.
Kedua mata Elena tanpa sengaja melihat kotak obat yang tergeletak di meja Leonard dan ia pun mulai penasaran.
" Obat apa ini?? Kenapa sudah ditakar. " Gerutu Elena penasaran.
" No.. no.. no.. jangan penasaran, jangan melewati batas. " Kata Elena memperingatkan diri sendiri.
Ia pun segera pergi dari ruangan itu, dan menuju ke ruangan kerjanya. Para staff mulai berdatangan dan melakukan aktifitas seperti biasanya.
Leonard pun kembali beraktifitas memasuki ruangan nya dan menemukan bingkisan berisi jas dan sebuah pesan singkat yang tertulis di post it berwarna pink.
" Terima kasih banyak pak. Saya sudah mencuci nya. " Tertulis demikian.
Entah mengapa Leonard merasa kesal karena Elena mengembalikan dengan diam diam tanpa menemui nya langsung.
Dengan segera ia mencari kontak Elena dan mengirimi nya sebuah pesan.
Ting.. ting..
081234xxxx
L : Begini ya cara mu ber terima kasih
E : ????
L : (foto post it Elena)
E : Maaf pak. Saya belum save nomor anda.
L : Sudahlah. Terserah.
Elena pun tertawa kecil melihat reaksi Leonard yang lucu baginya. Setelah 7 tahun, pesan pertama yang Leonard kirim adalah kekesalan.
" Dasarr.. Raja Ketus. " Gerutu Elena sambil mengetik julukan yang ia sebutkan di kontak hp milik nya dan save.
Akhirnya setelah kejadian itu, mereka kembali fokus pads pekerjaan masing masing. Dari pagi hingga sore, mereka berdua tidak ditakdirkan untuk bertemu walaupun berada dalam 1 gedung yang sama.
Leonard juga bertindak semakin profesional dengan membantu setiap staf tanpa pilih kasih.
Begitu juga Elena yang memang berharap tidak bertemu Leonard yang hanya akan menggoyahkan konsentrasi dan tekadnya untuk move on.
Hari ini Loenard memiliki banyak janji meeting dengam beberapa klien hingga malam hari. Ia tidak keberatan dengan jadwal yang padat demi kelancaran pembukaan cabang Hotel Zeus yang ke 6 di singapura.
Ia ingin sekali membuat nama Zeus tidak hanya terkenal di Indonesia, namun juga dapat merajai bisnis perhotelan hingga ke luar negeri.
" Pak, hari ini keadaan jalan sangat ramai dan macet, apa tidak lebih baik kita menjadwal ulang pertemuan ini? " Kata sekretaris nya yang hari ini sangat kewalahan.
" Tidak bisa. Kita tidak boleh membuang kesempatan. Belum tentu hari besok akan menghasilkan keputusan yang sama dengan hari ini. Kita benar benar harus menunjukkan antusias kita. " Kata Leonard menolak tegas.
" Tapi pak jika kita berkendara dengan mobil pribadi maupun taksi, akan memakan waktu lebih dari 3 jam karena keadaan yang sangat macet di jam pulang kantor seperti ini. " Kata Sekretaris nya menjelaskan.
" Apa gunanya transportasi umum. Mereka kan punya jalurnya sendiri. Kita naik KRT, kamu pandu saya. " Jawab Leonard tidak menyerah.
Hal yang sama juga terjadi pada Elena dan Lila, mereka memutuskan malam ini pulang menggunakan KRT karena jalur lalu lintas yang lebih padat daripada biasanya.
Mereka berdua sudah mencetak tiket dan menunggu bersama di jalur 1.
Pertemuan Elena dan Leonard pun tidak terelak kan malam ini.
" Kalian disini juga. " Kata sekretaris Leonard.
" Lho.. kok.. " Sahut Elena shock melihat kebetulan yang tidak disukainya di tengah banyaknya penumpamg yang sudah berkerumun menunggu kedatangan KRT yang kurang 3 menit lagi.
" Hari ini lalu lintas sangat padat. Kami harus mengejar waktu bertemu klien. " Jawab sekretaris Leonard.
Selang beberapa menit kemudian, KRT pun datang dengan sangat cepat dan berhenti. Semua orang berkerumun ingin segera masuk hingga insiden saling dorong pun terjadi.
" Eh.. awas awas.. permisi.. " Kata Elena yang terhimpit dan terpisah dari Lila yang berhasil masuk lebih dulu bersama sekretaris Leonard.
Tangan kanan Leonard dengan reflek menarik tangan kiri Elena mendekat ke arahnya dan keluar dari kerumunan yang membahayakan.
" Hati hati. " Sahut Leonard sambil menarik tubuh Elena, yang akhirnya jatuh ke pelukannya tepat di dada Leonard yang bidang dan cukup berotot.
" Jangan ceroboh. " Bentak Leonard sambil menatap Elena yang tepat berada di dekatnya.
Pintu KRT pun tertutup ketika mereka sibuk saling menatap dan beberapa orang yang tertinggal.
Elena pun dengan segera menjauhkan tubuhnya dari tubuh Leonard dan jadi salah tingkah. Ia menyadari bahwa kini mereka tinggal berdua karena terpisah dari Lila dan sekretaris Leonard.
" Parah banget, sampe dorong dorongan. Ga tertib. " Gerutu Leonard kesal karena pertama kalinya ia naik KRT.
" Ya memang begini pak. Apalagi hari ini ramai sekali. Kita tunggu KRT berikutnya. " Jawab Elena menjelaskan.
Tiba tiba Leonard menarik tas Elena hingga gadis itu ikut melangkah mundur mendekat ke arah Leonard yang ada di belakangnya.
" Ke.. kenapa pak? " Tanya Elena bingung.
" Di sini saja, jangan jauh jauh. " Jawab Leonard tidak melepaskan tangan nya dari tas Elena.
Kejadian yang sama pernah mereka lalui ketika di halte bus sekolah.
Ingatan itu terbersit di kepala Elena dan mengundang senyuman kecil di wajahnya, namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Leonard yang kehilangan ingatannya.
Namun sesuatu yang berbeda dirasakan Leonard dan tanpa pikir panjang ia menanyakan kepada Elena ya v membelakanginya.
" Aku merasa seperti dejavu.. apakah kita benar benar belum pernah bertemu sebelumnya??? " Tanya Leonard berbisik kepada Elena.
Pertanyaan ketiga kalinya yang disampaikan Leonard dan menggetarkan perasaan Elena.
Jantung nya seperti di hantam, namun bibir nya sulit untuk mengungkapkan kembali kisah lama mereka yang hilang dari ingatan Leonard.
Elena pun mencoba perlahan memalingkan badannya ke hadapan Leonard yang 30cm lebih tinggi darinya. Ia memandang jauh ke kedua mata Leonard yang terus mencoba mencari ingatan nya.
" Bagaimana kalau memang kita pernah bertemu sebelumnya?? Apakah kamu akan berusaha menemukan ku dalam ingatan mu?? "
Kata Elena dengan tatapan yang dalam membuat Leonard merasakan getaran hebat di dalam hati nya.
Saat ini matanya hanya terfokus pada gadis yang berdiri di hadapan nya tanpa mempedulikan orang orang yang ada di sekitarnya. Waktu terasa berhenti, dan Leonard merasa ada sesuatu yang memang harus ia cari saat memandang Elena lebih lama.
Sesuatu yang harus ia temukan meskipun dirinya sendiri tidak tahu itu apa..
' Apakah gadis ini pernah menjadi bagian dari ingatan ku. ' Kata hati Leonard yang tidak melepaskan pandangan nya dari Elena, begitu pula sebaliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Gabrielle
Semoga ingat kembali
2021-11-14
1
Al Salma
semoga babang leon bisa menemukan memori tentang nana
2021-09-15
1
Mujiyanti
bisa sembuh kan thor leon
2021-09-07
1