Bab 11
Kehidupan yang berbeda dijalani oleh Leonard Maxmuel Alexander..
Setelah lulus SMA mendahului Elena, ia sempat menunda kuliah selama 1 tahun untuk menjalani perawatan kembali di Singapura..
Leonard yang selama ini dikenal sebagai sosok yang dingin, ketus dan cuek ternyata memiliki kisah pilu yang hanya diketahui oleh dirinya dan orang terdekat nya.
Leonard mengidap suatu penyakit langka di usia muda nya, yaitu Alzheimer. Penyakit progresif yang menggerus ingatan nya tanpa kenal waktu.
Keluarga Leonard tentu mwngupayakan berbagai macam cara untuk menyembuhkan Leon, namun semua tidak semudah itu walaupun mereka memiliki banyak uang.
Kondisi Leonard bisa saja up and down kapan saja dan dimana saja.
Dibalik kepribadiannya yang keras, Leon tidak memiliki banyak memori dalam otak nya.
Masa kecil yang seperti apa..
Masa remaja nya bagaimana..
Masa SMA nya juga tergerus begitu saja.. terutama moment dimana ia menyukai seorang gadis bernama Elena yang dalam sekejap hilang dari ingatannya dan meninggalkan bekas di hati gadis itu..
Obat obat an yang rutin ia konsumsi hanyalah sebagai alat untuk mencegah penyakit Leon kambuh..
Selama 1 tahun ia terisolasi dalam rumah sakit demi menjalani perawatan, namun hasilnya tidak berubah karena penyakit Leon sudah masuk dalam tahap kronis..
Alasan Leonard ragu mengutarakan perasaan nya kepada Elena saat itu adalah penyakit nya ini.
Ia tidak ingin menyakiti gadis itu, karena dia kapan saja bisa melupakan setiap moment yang mereka lalui bersama.
Bahkan disaat ia menolak Elena 7 tahun yang lalu dengan kata kata yang tajam, perkataan itu tidak hanya melukai batin Elena namun juga menyakiti hati Leon sendiri..
Dia bukan secara sengaja melupakan Elena, namun keadaan yang membawanya seperti itu..
Leon tidak memiliki banyak teman dan lebih memilih menutup diri menjadi pria 26 tahun yang arogan..
Setelah menjalani perawatan yang sia sia selama 1 tahun, Leon mulai melanjutkan pendidikan nya di salah satu universitas di Amerika Serikat..
Bagaimanapun juga, dia memikul tanggung jawab sebagai pewaris kerajaan bisnis orang tuanya yaitu Hotel Zeus..
Ia berusaha sebaik mungkin menyelesaikan masa study nya selama 3,5 tahun di bidang bussiness management sesuai jalur yang akan memang ia ambil untuk melanjutkan bisnis orangtuanya.
Ia tumbuh menjadi pria yang semakin berkharisma dengan tubuh yang lebih bidang, tatanan rambut yang rapi dan setelan jas yang semakin menyempurnakan penampilannya.
" Ibu.. aku sudah dalam perjalanan pulang. Apa apartmen ku sudah beres?" Suara Leonard yang terdengar lebih dewasa sedang dalam panggilan telepon dengan ibu Astri yang selalu setia mendampingi Leon hingga masa tuanya.
" Tentu sudah. Ibu sudah mengatur semuanya. Terutama isi kulkas dan obat obat an mu, semua sudah tersedia. Ibu sangat merindukan mu nak. " Jawab ibu Astri terharu.
" 30 menit lagi aku sampai. Sampai jumpa ibu. " Jawab Leon juga bahagia, tidak sabar menemui ibu yang sudah mengasuhnya sejak lama.
Sesampainya di apartmen, Ibu Asri sudah menyambut Leon dengan pelukan hangat dan tangis haru yang tak terbendung. Seperti seorang anak kecil yang haus kasih sayang dari sosok orangtua yang membawa kehangatan, begitulah yang dirasakan Leon setelah bertahun tahun berpisah dari ibu yang mengasuh nya dari kecil.
Saat ia memutuskan untuk mengikuti perawatan dan terisolasi di rumah sakit dengan derita yang ia rasakan sendiri, kemudian melanjutkan pendidikan di negeri orang.
Air mata Leon pun tak kuasa menetes dalam pelukan erat ibu asuh nya yang begitu mengkhawatirkan dan merindukan nya.
" Aku rindu ibu. " Kata Leon tidak melepaskan pelukan nya.
" Ibu sangat bangga sama kamu nak. Kamu sudah berjuang begitu hebat. " Jawab ibu terharu.
Setelah saling melepas rindu, mereka pun duduk bersama sambil mengobrol di ruang tengah. Banyak hal yang ingin Leon ceritakan begitu pula banyak hal yang ingin ibu tanyakan seputar kehidupan dan perjuangan Leon selama beberapa tahun ini.
" Bagaimana keadaan kamu?? Sudah lebih baik? " Tanya ibu.
" Masih sama saja. Hanya ibu yang tidak terhapus dari ingatan ku. " Jawab Leon jujur.
" Hmmm.... Jangan menyerah nak, ibu yakin semua akan membaik. Akan tiba saatnya kamu bertemu seseorang yang tepat dalam ingatan mu. Ibu sudah tua, tidak mungkin selamanya menjaga mu. Ibu hanya berharap malaikat itu segera datang dan tinggal dalam ingatan mu. " Kata ibu terharu sambil membelai pipi Leon dengan penuh kasih sayang.
" Ibu tetap yang nomor 1. " Goda Leon merayu ibu untuk mencairkan suasana.
" Besok kamu mulai bekerja kan?? Sekretaris Tuan bilang, kamu akan mulai memimpin manajemen Hotel. " Kata ibu memastikan pesan yang ia trima.
" Iya. Aku akan mulai terlibat. "
" Ibu akan selalu mendoakan dan mendukung semua yang terbaik untuk mu. " Support tulus ibu untuk Leon.
Suasana yang berbeda tampak pada Elena dan Lila yang baru saja selesai menemui klien untuk membicarakan masalah kerja sama untuk event di hotel nya.
Aura mereka nampak lesu dan pesimis terlihat dari wajah muram mereka saat kembali ke kantor.
" Bagaimana hasil nya? " Tanya Kevin memperhatikan anggota tim nya.
" Hmmm... 50:50 pak. Sepertinya pak Surya sedang dalam suasana hati yang kurang baik. Berbeda saat kami menemui beliau kemarin. " Jawab Lila lesu.
" Jangan pesimis dulu. Kalaupun sesuatu yang terburuk terjadi, kita masih bisa menego klien lain. " Jawab Kevin sabar.
" Hmm.. tapi kami berharap banyak untuk brand ini. Kalau proposal kita di tolak, persiapan kita selama 2 minggu sia sia. " Sahut Elena sambil merebahkan kepalanya di meja kerja nya.
" Jangan negatif thinking dulu. Semangat." Jawab Kevin tertawa kecil melihat ekspresi pasrah Elena sambil mengusap kepalanya.
Di tengah perbincangan mereka, tiba tiba General manajer Hotel mendatangi ruangan mereka.
Ia menyampaikan sebuah pesan secara langsung ke divisi marketing yang terlihat sibuk dan tidak sempat membaca pesan di grup kerja mereka.
" Mohon perhatian semuanya. " Mendengar itu, semua langsung terdiam di meja masing masing dan memperhatikan.
" Besok kita akan kedatangan pemimpin baru, beliau adalah putra presdir yang akan mengambil alih manajemen hotel. Harap besok semua staf tidak ada yang terlambat agar bisa menyambut beliau. Jangan lupa berpakaian rapi dan bersihkan ruang kerja kalian, agar beliau tidak kecewa ketika melakukan tour di setiap ruangan. " Kata pak General Manager memberi pengarahan dan dituruti oleh seluruh staf termasuk Elena.
Beberapa staf pun langsung mencari tahu dan bergunjing tentang sosok penerus tahta yang besok akan mereka sambut. Bahkan mereka mencoba mencari sedikit info di portal internet dan mulai menyelidiki sifat nya.
" Dengar dengar dia masih muda. Mungkin seumuran kita. Lulusan Oxford. " Gerutu Lila kepada Elena yang tampak tidak peduli.
" Tidak diragukan lagi. Sejak lahir sudah bersendok kan emas. " Jawab Elena acuh.
" Tapi aku pernah dengar, ada gosip tentang dirinya.. ia mengidap suatu penyakit langka di kurun usia nya yang masih muda.. yaitu penyakit hilang ingatan.. apa sih namanya.. Al.. al.. " Lanjut Lila berbisik.
" Alzhaimer?? " Sahut Elena melengkapi.
" Ssttt.. jangan keras keras. Berita yang kudengar sih begitu. Makanya dia tidak punya banyak teman dan sangat dingin kepada orang asing. " Bisik Lila lagi yang akrab dengan Elena sejak mereka menjalani training bersama.
" Bagus dong. Jadi kalo kita ada salah salah, dia cepet lupa. " Canda Elena menertawakan Lila yang serius bergosip.
Mereka pun akhirnya pulang melebihi jam kerja karena harus membereskan serta membersihkan ruangan mereka yang cukup berantakan. Setidak nya ada 15 staf marketing di satu ruangan yang cukup besar itu, tentu memerlukan cukup eaktu dan kerja sama untuk menyelesaikan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Gabrielle
Jadi inget Drakor one thousand promise, jg alzhaimer dr muda, yg di ingat hanya adiknya sj...sad end😢😓😭
2021-11-13
1
Gilang Hamzah
Dan ternyata mereka bertemu ,Nanaasih ingat dengan Leon ,tpi sayangnya Leon lupa🤭krna penyakit yg ia derita
2021-10-02
1
Al Salma
ga sabar nunggu leon ketemu nana
2021-09-15
1