Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "

Bab 15

" Bagaimana kalau memang kita pernah bertemu sebelumnya?? Apakah kamu akan berusaha menemukan ku dalam ingatan mu?? "

Gadis ini tanpa sadar mengikuti perasaan nya yang terlena karena tatapan Leonard yang tidak menyerah untuk mencari ingatan nya tentang Elena.

KRT pun menghampiri mereka dan membubarkan keintiman serta suasana canggung ini. Elena kembali mengendalikan diri dan menghindari pembicaraan ini.

Mereka berdua berada di KRT yang memang hari ini terlihat sangat padat, bahkan mereka harus berdiri karena mendahulukan yang lebih tua untuk duduk.

Mereka masih merasa canggung satu sama lain, tiba tiba suasana jadi hening dan harapan Elena saat ini adalah supaya bisa cepat berpisah dengan Leonard.

" Apa maksud ucapan mu tadi?? " Namun sayang nya harapan Elena hancur ketika Leonard kembali membahas ucapan Elena yang barusan mengalir begitu saja.

" Oh itu.. bukan apa apa pak, jangan dipikirkan. Hehehe.. mungkin karena saya terlalu banyak nonton drama korea. " Jawab Elena berusaha mencairkan suasana.

Namun kedua mata Leonard terlihat tidak fokus ke arah Elena yang ia ajak bicara, dirinya terusik dengan pria muda di samping Elena yang berdiri dekat dan sesekali melirik ke arah Elena yang memang berparas manis.

" Kamu geser kesini. " Perintah Leonard tiba tiba dengan ekspresi dingin seperti biasa.

" Kenapa pak?? Disini saja gapapa. " Tolak Elena malas.

" Jangan membantah. Saya ini bos kamu lho. " Lagi dan lagi, Elena kembali dibuat kesal dengan perkataan Leonard.

Akhir nya mereka pun bertukar tempat dan tampak bahwa Leonard sengaja melakukan nya untuk menjauhkan gadis itu dari lelaki muda yang terlihat tertarik kepadanya.

Perjalanan mereka pun berlanjut dan masing masing turun di stasiun yang berbeda. Begitu leganya perasaan Elena saat berhasil berpisah dengan Leonard.

" Ngomong apa sih aku tadi. Bodoh. " Gerutu Elena menyesal sambil menepuk lembut bibirnya.

Situasi berpindah ke apartmen Leonard, ia yang memutuskan untuk tinggal sendirian terlihat kelelahan dengan banyak nya jadwal meeting hari ini ditambah lagi ia harus naik transportasi umum.

Ibu yang sudah biasa keluar masuk apartmeb Leonard untuk menyiapkan makan dan segala keperluan yang lain, tampak menunggu kepulangan Leonard di ruang tamu.

" Ibu?? Kenapa masih disini?? " Tanya Leonard sambil merebahkan tubuh nya yang lelah ke sofa.

" Ibu khawatir, baru beberapa hari masuk kerja sudah oulang larut. Sangat sibuk ya?? Ibu panaskan makanan nya ya. " Kata Ibu dengan perhatian hangat.

" Iya, hari ini sibuk sekali dan.... ada sesuatu yang membuatku kepikiran. " Kata Leonard yang masih teringat ucapan spontan namun tulus dari Elena.

" Apa yang merisaukan mu nak?? "

" Bu, semenjak aku mulai bekerja.. aku bertemu banyak staff.. namun ada 1 gadis yang terus membuatku penasaran.. aku tidak mengingat dia, tapi aku merasa pernah bertemu dia sebelumnya. " Kata Leonard bercerita tanpa ragu.

" Seorang gadis??? " Jawab ibu tersenyum lucu dengan tingkah Leonard.

" Iya, namanya Nana.. dia dari divisi marketing. Semakin aku mencoba mengingat semakin sakit kepalaku. " Jawab Leonard merengek.

" Jangan terlalu dipaksakan. Memang melupakan sesuatu yang kita anggap penting itu sangat menyedihkan. Tapi siapapun gadis itu itbu berharap dia kelak bisa memahami kondisi mu, menggantikan ibu untuk menjaga mu. " Nasehat ibu lembut.

" Ga ada yang bisa menggantikan ibu. " Jawab Leonard sanga menyayangi ibunya.

" Bohong. Dulu waktu kamu masih SMA kamu pernah membawa pulang seorang gadis. Kamu memperlakukan dia dengan istimewa di hadapan ibu. Namun itu menjadi pertemuan pertama dan terakhir ibu dengan nya. " Kata ibu mengingat sesuatu, sontak membuat Leonard semakin penasaran.

" Aku?? Bawa pulang cewek?? Ibu serius atau cuma menggoda ku. "

" Tentu saja serius. Waktu itu ibu ingin sekali berbincang dengan nya. Tapi setelah ketemu kami di balkon, dia lari bergegas meninggalkan rumah tanpa sempat berpamitan. " Jawab ibu lebih mendetail.

Leonard pun semakin penasaran dan berusaha semakin keras untuk mengingat kejadian kejadian di masa lampau, berharap menemukan jawaban namun itu semua malah membuatnya semakin sakit kepala.

Benar saja, keesokan hari saat di kantor wajah Leonard nampak pucat dan lelah seperti kurang tidur.

Ia hanya duduk merenung di ruangan nya, bahkan untuk bekerja saja ia merasa malas. Ia kesal dan menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa mengingat sesuatu yang dirasa penting baginya.

Tak lama setelah itu, sekretaris Leonard yang bernama Dani masuk ke ruangan nya sambil membawa sesuatu yang dipesan oleh Leonard.

" Permisi pak. Saya sudah membawa yang bapak pesan kemarin. " Kata Dani sambil memberikan kotak kecil berbentuk persegi panjang yang ternyata berisi bolpoin sekaligus recorder.

" Terima kasih ya. Jangan sampai ada yang tahu tentang ini. " Kata Leonard memperingatkan.

" Baik pak. "

' Aku akan terus mencari ingatan itu.' Kata hati Leonard bertekad.

Beberapa staff hari ini tampak sangat sibuk mempersiapkan balroom hotel yang megah dengan berbagai dekorasi untuk event peresmian kerja sama antara Hotel Zeus dan Brand Pak Surya.

Tim marketing pun juga ikut berpartisipasi membantu, terlebih Lila dan Elena yang merupakan penanggung jawab proposal atas proyek ini.

Mereka membantu penataan meja dan dekorasi sebisa mungkin dengan suasana hati yang antusias.

Ketika lampu lampu dekorasi hendak di pasang, Elena tanpa sengaja terjerat kabel lampu yang tercecer di lantai belum tertata.

" Awas. " Teriak Kevin yang dengan sigap menangkap tubuh Elena yang hampir saja tersungkur di lantai.

" Huft.. terima kasih pak. " Jawab Elena lega karena nyaris mempermalukan diri sendiri.

" Uhuk.. uhuk. " Terdengar suara Leonard yang ternyata sudah berada disana untuk memeriksa persiapan acara besok malam.

Elena dan Kevin pun dengan segera melepas pelukan mereka di hadapan Leonard yang tampak dalam suasana hati yang buruk.

" Pagi pak. " Sapa Kevin sebagai team leader dengan sopan.

" Sudah sampai mana persiapan nya?? " Tanya Leonard jutek.

" Masih banyak yang harus kami siapkan, terutama dekorasi. " Jawab Kevin menjelaskan.

" Jangan sampai ada kesalahan ya. Jangan bikin malu Hotel Zeus. " Kata Leonard semakin ketus.

" Oya.. Nana, saya barusan dapat revisi dari pak Surya. Kamu.. segera ke ruangan saya. " Perintah Leonard tiba tiba dan bergegas meninggalkan balroom.

Elena yang jadi khawatir, segera mengikuti Leonard dari belakang.

Mereka masuk ke lift yang sama dan menuju ke ruangan Leonard.

" Revisi apa ya pak?? Saya belum dapat email apapun dari beliau. " Kata Elena panik sambil memeriksa email di hp android nya.

" Ehm.. apa ya.. sebentar.. " Leonard pun tiba tiba bersikap konyol dan mencari cari alasan.

" Oh.. ternyata saya yang salah baca. Bukan revisi dari pak Surya. " Sahut Leonard semakin mencurigakan.

" Hah?? Nyaris aja.. saya hampir spot jantung. Kalau begitu saya boleh kembali kan pak? " Kata Elena ingin segera pergi menjauh dari Leonard.

" Tunggu. " Kata Leonard menghentikan Elena.

" Ada lagi pak?? " Tanya Elena bingung.

" Kamu kalau kerja ya kerja. Jangan ambil kesempatan buat mesra mesra an. Ga malu ya. Profesional dong. " Tiba tiba Leonard membahas sesuatu yang sama sekali keluar dari konteks dan membuat Elena terkejut heran.

" Maksud bapak apa? Saya tidak berasa begitu. " Jawab Elena membela diri.

" Jelas jelas tadi saya lihat kamu dan Kevin pelukan. " gerutu Leonard semakin kesal.

" Oh.. tadi karena saya hampir jatuh pak. " Jawab Elena santai, karena ia memang merasa tidak ada hal yang spesial tentang itu.

" Ya tapi bukan berarti kamu bisa membiarkan tubuh kamu di sentuh sesuka hati dong. Jangan terkesan murah. " Timpal Leonard lagi semakin kesal dan memancing emosi Elena.

" Hmm.. terima kasih atas saran nya pak. Saya pasti.. pasti akan lebih hati hati. Tapi kejadian barusan sungguh tidak disengaja." Jawab Elena menahan emosinya sambil menekankan suaranya.

" Kenapa? Kamu ga terima saya nasehati? " Sindir Leonard yang menyadari kekesalan Elena.

" Hahaha.. mana mungkin pak. Mana mungkin saya berani melawan bos saya. Saya permisi ya pak. " Sindir Elena membalas dan memutuskan untuk segera menghindari medan perang.

Namun Leonard yang belum puas tiba tiba menarik tangan Elena dan memeluk pinggang Elena dengan kedua tangan nya.

Ia menahan debaran yang begitu kencang di dadanya, begitu pula gadis itu yang sangat terkejut menerima pelukan erat secara tiba tiba.

" Apa yang anda lakukan??" Sahut Elena terkejut.

" Apa yang barusan kukatakan adalah peringatan. Jaga sikap mu. " Leonard menatap tajam dan saat ini terlihat sangat kesal.

" Baik pak. Saya mengerti. " Kata Elena patuh.

" Terakhir kali saya tanya.. apa kita benar benar belum pernah bertemu sebelumnya?? Apa maksud ucapan mu kemarin? " Tanya Leonard sekali lagi semakin serius dan membuat Elena takut.

Namun sayang nya momen intim dan serius itu harus berakhir karena ketuka pintu ruangan yang mau tidak mau membuat Leonard melepaskan kedua tangan nya dari pinggang Elena.

" Kita lanjutkan pembicaraan itu nanti. " Kata Leonard sambil membenahi dasi nya dan Elena yang terlihat kikuk segera keluar dari ruangan serta situasi yang tidak nyaman itu.

Elena dengan segera berlari ke kamar mandi untuk menenangkan diri. Ia mencuci tangan dan membasuh wajah nya yang begitu tersipu malu merasakan panas di sekitar tubuh nya.

" Tenang Nana.. tenang.. kamu pasti bisa, jangan tergoda. " Gerutu Elena mengendalikan hati dan pikiran nya yang saat ini dipenuhi oleh Leonard, cinta pertama serta pelindung di masa suram SMA nya.

Terpopuler

Comments

Gabrielle

Gabrielle

good job👍👍👍💐💐💐💐💐

2021-11-14

0

Al Salma

Al Salma

suka

2021-09-15

1

Aas Abataza

Aas Abataza

Duuhhhh makin seru, ni cerita beda dr yg lain

2021-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Kenalan "
2 Bab 2 " Penasaran "
3 Bab 3 " Cold Prince "
4 Bab 4 " Perhatian "
5 Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6 Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7 Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8 Bab 8 " First Kiss dadakan "
9 Bab 9 " Berubah drastis "
10 Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11 Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12 Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13 Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14 Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15 Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16 Bab 16 " Jadian "
17 Bab 17 " Semakin Suka "
18 Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19 Bab 19 " Bus Cinta "
20 Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21 Bab 21 " Celebrate "
22 Bab 22 " Hilang Kendali "
23 Bab 23 " LDR "
24 Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25 Bab 25 " Terganti "
26 Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27 Bab 27 " Nana VS Savia "
28 Bab 28 " Tarik Ulur "
29 Bab 29 " Masih Sama "
30 Bab 30 " Naluri Ibu "
31 Bab 31 " Duka "
32 Bab 32 " Kata Hati "
33 Bab 33 " Disampingmu "
34 Bab 34 " Yes.. I Will "
35 Bab 35 " Publikasi "
36 Bab 36 " After Go Public "
37 Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38 Bab 38 " Intimidasi "
39 Bab 39 " Batal "
40 Bab 40 " Terluka "
41 Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42 Bab 42 " Dalang "
43 Bab 43 " Kebencian Leon "
44 Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45 Bab 45 " Clear "
46 Bab 46 " Ending "
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 " Kenalan "
2
Bab 2 " Penasaran "
3
Bab 3 " Cold Prince "
4
Bab 4 " Perhatian "
5
Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6
Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7
Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8
Bab 8 " First Kiss dadakan "
9
Bab 9 " Berubah drastis "
10
Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11
Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12
Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13
Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14
Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15
Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16
Bab 16 " Jadian "
17
Bab 17 " Semakin Suka "
18
Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19
Bab 19 " Bus Cinta "
20
Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21
Bab 21 " Celebrate "
22
Bab 22 " Hilang Kendali "
23
Bab 23 " LDR "
24
Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25
Bab 25 " Terganti "
26
Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27
Bab 27 " Nana VS Savia "
28
Bab 28 " Tarik Ulur "
29
Bab 29 " Masih Sama "
30
Bab 30 " Naluri Ibu "
31
Bab 31 " Duka "
32
Bab 32 " Kata Hati "
33
Bab 33 " Disampingmu "
34
Bab 34 " Yes.. I Will "
35
Bab 35 " Publikasi "
36
Bab 36 " After Go Public "
37
Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38
Bab 38 " Intimidasi "
39
Bab 39 " Batal "
40
Bab 40 " Terluka "
41
Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42
Bab 42 " Dalang "
43
Bab 43 " Kebencian Leon "
44
Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45
Bab 45 " Clear "
46
Bab 46 " Ending "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!