Bab 8 " First Kiss dadakan "

Bab 8

Kelas pagi hari ini di awali dengan jadwal laboratorium. Semua murid kelas 11B melakukan banyak penelitian tentang zat zat kimia termasuk Elena yang fokus memperhatikan pelajaran yang diberikan guru.

Sedangkan Via dan teman teman nya sibuk bermain hp, mengobrol sendiri dan merapikan rambut. Namun tidak ada yang berani menegur nya, bahkan seorang guru tidak mau berurusan dengan Via yang terkenal sangat arogan.

" Hari ini, info nya.. club basket ada pertandingan dengan SMA lain ya? " Kata Via kepada Shara.

" Iya, hari ini mereka ada sparing. Tadi pagi aku lihat mereka melakukan briefing di dekat bus club mereka. " Jawab Shara.

" Bagus dong. Jadi hari ini kita bisa ber main main sepuasnya. " Sahut Via mengisyaratkan sesuatu sambil menatap Elena yang duduk di barisan depan.

Hari ini, Elena tampak lesu karena tidak bisa bertemu dengan Leon. Sampai saat ini, selain hubungan mereka yang tidak jelas.. mereka sama sekali belum bertukar nomor HP sehingga komunikasi mereka hanya bisa terjadi saat di sekolah.

Pengaruh kedekatan mereka sangat menguntungkan bagi Elena, murid murid mulai berkurang menjahatinya karena takut berurusan dengan seorang Leonard.

Siang menjelang sore, semua murid bersiap untuk pulang begitu juga Elena.

" Eits.. mau kemana cantik. " Kata Via memulai kembali serangan nya, karena dia tau Leon sedang tidak berada di sekolah.

" Bersihin lab dulu sana. Kotor. Hari ini kan jadwal piket Shara. Biasa laah. " Perintah Via.

Elena pun lagi dan lagi mengalah, menuruti nya walaupun dalam hati ia berharap Leon membantu nya.

Akhir nya Elena meletak kan tas nya kembali ke bangku nya, dan pergi ke ruangan lab yang tadi pagi mereka gunakan untuk bersih bersih.

Ketika masuk disana, Elena hanya bisa menghela nafas panjang dan mulai merapikan dan membuang beberapa sisa bahan praktek yang masih di atas meja.

Klikk.. terdengar seseorang mengunci pintu lab dari luar.

" Apa yang kalian lakukan. Buka pintu nya." Teriak Elena sambil memukul mukul pintu.

Namun yang terdengar hanya suara tawa bahagia Via dan teman teman nya.

Beberapa murid yang mengetahui nya, tentu tidak peduli seperti biasa nya.

" Tolong jangan begini. Buka pintu nya. " Teriak Elena memohon terus menerus.

Tidak hanya sampai disitu, Via bahkan sudah menyiapkan gas air mata dan melemparkan nya melalui ventilasi lab yang tinggi jauh dari jangkauan  Elena.

Nafas Elena pun semakin lama semakin sesak karena menghirup gas yang tidak baik bagi paru paru itu. Tenaga untuk berteriak dan meminta tolong pun sudah tidak ada lagi hingga ia jatuh pingsan.

Semua murid berbondong bondong pulang, sedangkan tim basket yang baru selesai bertanding kembali ke sekolah dengan bus fasilitas club di sekolah.

Mereka pun bubar masing masing, namun ketika Leon ingin beranjak pergi.. ia tiba tiba berbelok ke arah taman belakang, tempat dimana biasa nya Elena berada disana.

Setibanya disana, tidak ada siapapun.

" Udah pulang semua ya. " Gerutu Leon yang sebenarnya dalam hati kecil nya ingin bertemu dengan Elena walau hanya sebentar.

Ketika ia hendak pergi ke loby sekolah, menunggu driver nya yang sebentar lagi akan menjemputnya.. Leon masih di liputi rasa penasaran secara tiba tiba, ia iseng melewati kelas Elena berharap mungkin gadis itu belum pulang namun kelas sudah terlihat kosong.

Langkah Leon terhenti ketika melihat di bangku Elena, terlihat masih ada tas sekolah milik nya.. namun tidak terlihat keberadaan Elena.

Firasat Leon pun mendadak khawatir, dengan segera ia mencari ke setiap ruangan dan sekeliling lorong.

Ia tidak mempedulikan tubuh nya yang lelah karena pertandingan yang baru di lakukan nya dan terus mencari Elena sampai ia tepat berada di depan ruangan lab yang terkunci.

" Elena?? " akibat asap dari gas air mata, Leon tidak bisa melihat ke dalam ruangan karena tertutup asap.

Leon tanpa pikir panjang mendobrak paksa pintu ruangan lab dan segera mencari Elena yang sudah pingsan tergeletak di lantai.

" Elena. Elena.. bangun. " Sahut Leon panik sambil menggoyang goyangkan lengan Elena, namun tidak berhasil menyadarkan nya.

Ia pun bergegas meraih tubuh Elena dan menggendong nya keluar dari tempat yang menyesakkan itu.

Sambil berlari menuju mobil nya, Leon membawa Elena pulang.

Beberapa jam kemudian,

Hari mulai gelap dan perlahan Elena tersadar membuka kedua matanya.

Betapa terkejutnya ia berada di tempat asing, di sebuah kamar yang luas dan tempat tidur yang nyaman.. belum lagi ia sudah berganti pakaian menggunakan kimono putih.

Tak lama setelah Elena sadar, ibu Astri yang merupakan pengasuh Leon datang menghampirinya.

" Maaf.. saya ada dimana? Anda siapa?? " Tanya Elena panik.

" Tenang. Kamu aman disini. Perkenalkan, saya Astri. Kepala pelayan di rumah ini. Leonard yang membawa mu kesini. " Jawab ibu menjelaskan dengan lembut.

" Leonard?? Kak Leon??? Yang itu?? " Tanya Elena masih kebingungan.

" Jadi.. kamu ya.. wanita itu.. " Gerutu ibu sambil tersenyum lucu.

" Maksud nya?? "

" Tidak. Bukan apa apa. Tadi Leon membawa mu kesini, karena kamu pingsan. Dia mengkhawatirkan mu. " Kata ibu sambil memberikan segelas air kepada Elena untuk menenangkan diri.

" Sekarang.. dia ada dimana?? " Tanya Elena ingin menemui Leonard.

" Dia ada di balkon atas. Dia menyuruhku untuk menjaga mu, karena menurut nya kamu akan malu kalau saat terbangun langsung melihatnya. " Jawab ibu sesuai permintaan Leon.

Ibu Astri pun menunjukkan jalan menuju balkom tempat Leon berada. Elena yang masih menggunakan kimono, melangkahkan kaki nya hendak menemui Leon.

Benar saja, saat ini ia melihat Leon sedang berada di balkon rumahnya sambil menikmati sekaleng soda dan seperti sedang memikirkan sesuatu.

" Ehm.. ehm.. " Elena pun menyadarkan Leon tentang keberadaannya.

" Udah sadar?? " Tanya Leon santai.

" Gimana kamu bisa tau apa yang terjadi di ruang lab?? " Tanya Elena penasaran.

" Kebetulan aja. " Jawab Leon tidak mood, dan seperti meresahkan sesuatu.

" Maaf ya, lagi lagi aku merepotkan mu sampai seperti ini. " Kata Elena merasa tidak berguna.

" Maaf maaf dan maaf.. sampai kapan kamu mau seperti ini. Kamu pikir aku akan selalu ada buat menolong kamu?? Gimana kalau tadi aku ga datang?? " Bentak Leon emosi karena sangat mengkhawatirkan gadis ini, tapi tidak tau cara menyampaikan nya.

" Aku juga tidak tahu kalau perbuatan mereka akan sampai seperti ini. " Jawab Elena takut.

" Terserah lah. Aku cuma khawatir aja, kalau sewaktu waktu aku lupa sama kamu. Siapa yang akan menolong kamu?? Kamu hanya akan tersiksa sendiri." Sahut Leon meredam emosi nya.

" Kalau begitu. Jangan pernah melupakan aku. Karena aku menyukai mu. " Ungkapan perasaan Elena secara mendadak malam itu di balkon rumah Leon.

Mendengar ungkapan suka dari Elena, Leon pun menjadi semakin risau karena suatu alasan yang hanya ada dalam pikiran nya.

" Elena.. aku.. " Kata Leon ragu.

" Aku menyukai mu sejak pertama kali kakak menolong ku. Untuk pertama kali nya, seseorang dengan tulus mempedulikan aku. Aku tau, kita bagaikan langit dan bumi. Tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaan ku pada kakak yang terus datang memberi kenyamanan kepada ku. " Penjelasan Elena yang semakin membuat suasana terharu.

" Elena.. aku takut akan mengecewakan mu. Kamu belum mengenal aku sepenuhnya, aku bisa saja menyakiti mu dan melupakan mu kapan saja. "

" Melupakan ku kapan saja?? Apa ini sifat asli kakak.. kalau tujuan mu untuk melupakan aku, kenapa kamu bersikap sangat baik pada ku. Aku kan sudah bilang, jangan buat aku salah paham. " Perkataan Leon pun semakin membuat Elena salah paham, sedangkan Leon sendiri bingung harus mulai menjelaskan darimana.

Dalam hati kecil nya, ia ingin mengutarakan perasaan suka nya kepada gadis ini tetapi ada 1 hal yang ia takutkan jika suatu saat melukai perasaan Elena.

Pikiran nya serasa kacau dan mulai tak karuan.

Ia menarik tangan Elena hingga mereka saling berhadapan tanpa jarak.

" Aku belum bisa menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan. Entah harus mulai darimana dan bagaimana, aku tidak tau. Tapi aku berharap, yang satu ini tidak akan pernah hilang dari ingatan ku. " kata Leon lembut dan tulus.

Kemudian tanpa disangka sangka oleh Elena, ciuman pertama Elena diambil oleh Leon.

Bibir seorang Leonard Maxmuel Alexander mengecup bibir lembut Elena malam itu.

Suasana romantis pun tak terhindarkan di antara mereka berdua, jantung yang berdegup semakin kencang, wajah yang semakin memerah dan pikiran yang semakin risau.

Setelah keberanian Leon mencium Elena secara tiba tiba, Leon membelai rambut panjang Elena serta menatap nya tulus.

" Jangan biarkan mereka menarik rambut indah mu, mengotori wajah manis mu, dan melukai tubuh mu. Kamu punya hak untuk melawan mereka, kamu bukan gadis yang lemah. Ketika sesuatu terjadi padaku, setidaknya ingatlah semua ketulusan yang pernah aku lakukan dan jangan menyerah."

Leon melanjutkan perkataan nya dengan lembut, walau masih sulit di terima oleh Elena yang belum sepenuhnya fokus setelah mendapat ciuman dari Leon.

Terpopuler

Comments

Aurora

Aurora

Elena semangat💪🌹🌹🌷🌷🌺🌺💖💖💖

2021-11-13

0

Gabrielle

Gabrielle

Gurunya ga ada wibawanya sama sekali...masa takut sama murid🤦😔🧐

2021-11-13

0

May Tanty

May Tanty

koc Elena langsung bilang suka sich sama Leon, kan terkesan gimana ya? malu rasa nya ,bilang suka sama cowok anak orang kaya

2021-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Kenalan "
2 Bab 2 " Penasaran "
3 Bab 3 " Cold Prince "
4 Bab 4 " Perhatian "
5 Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6 Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7 Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8 Bab 8 " First Kiss dadakan "
9 Bab 9 " Berubah drastis "
10 Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11 Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12 Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13 Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14 Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15 Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16 Bab 16 " Jadian "
17 Bab 17 " Semakin Suka "
18 Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19 Bab 19 " Bus Cinta "
20 Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21 Bab 21 " Celebrate "
22 Bab 22 " Hilang Kendali "
23 Bab 23 " LDR "
24 Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25 Bab 25 " Terganti "
26 Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27 Bab 27 " Nana VS Savia "
28 Bab 28 " Tarik Ulur "
29 Bab 29 " Masih Sama "
30 Bab 30 " Naluri Ibu "
31 Bab 31 " Duka "
32 Bab 32 " Kata Hati "
33 Bab 33 " Disampingmu "
34 Bab 34 " Yes.. I Will "
35 Bab 35 " Publikasi "
36 Bab 36 " After Go Public "
37 Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38 Bab 38 " Intimidasi "
39 Bab 39 " Batal "
40 Bab 40 " Terluka "
41 Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42 Bab 42 " Dalang "
43 Bab 43 " Kebencian Leon "
44 Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45 Bab 45 " Clear "
46 Bab 46 " Ending "
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 " Kenalan "
2
Bab 2 " Penasaran "
3
Bab 3 " Cold Prince "
4
Bab 4 " Perhatian "
5
Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6
Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7
Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8
Bab 8 " First Kiss dadakan "
9
Bab 9 " Berubah drastis "
10
Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11
Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12
Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13
Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14
Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15
Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16
Bab 16 " Jadian "
17
Bab 17 " Semakin Suka "
18
Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19
Bab 19 " Bus Cinta "
20
Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21
Bab 21 " Celebrate "
22
Bab 22 " Hilang Kendali "
23
Bab 23 " LDR "
24
Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25
Bab 25 " Terganti "
26
Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27
Bab 27 " Nana VS Savia "
28
Bab 28 " Tarik Ulur "
29
Bab 29 " Masih Sama "
30
Bab 30 " Naluri Ibu "
31
Bab 31 " Duka "
32
Bab 32 " Kata Hati "
33
Bab 33 " Disampingmu "
34
Bab 34 " Yes.. I Will "
35
Bab 35 " Publikasi "
36
Bab 36 " After Go Public "
37
Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38
Bab 38 " Intimidasi "
39
Bab 39 " Batal "
40
Bab 40 " Terluka "
41
Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42
Bab 42 " Dalang "
43
Bab 43 " Kebencian Leon "
44
Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45
Bab 45 " Clear "
46
Bab 46 " Ending "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!