Please, Remember Me

Please, Remember Me

Bab 1 " Kenalan "

Hai hai semua..

Aku kembali hadir dengan Novel kedua ku berjudul PLEASE, REMEMBER ME !!

Terimakasih sebelumnya karena sudah mampir, semoga para reader suka ya dengan Novel kedua ku ini..

(Mampir juga ke Novel pertama ku MY ACCIDENT DESTINY yaa.. Menarik sekali lho ceritanya, bikin dag dig dug Uwuuu)

Oke, kali ini aku mau memberikan pengenalan Visual Cast yang terlintas di imajinasi ku yaa ( Tapi kembali lagi kepada reader, siapa tau punya idola masing masing yang biasa jadi main Lead tiap baca Novel.. Silahkan )

Elena Jesselyn / Nana

Leonard Maxmuel Alexander / Leon

Savia Amanda / Via

Kevin Limantara

Nalila Kartika / Lila (Sahabat Nana)

Nah, kira kira 5 visual ini yang akan sering muncul dalam cerita dan menjadi role model dalam imajinasi Author 🤭

Selamat membaca, meresapi dan menghayati yaa..

Cerita kali ini tetap pada genre Romansa Modern.. Bisa bikin perasaan campur aduk.. ya baper, ya manis, ya sedih, ya greget..

Terimakasih,

Setiap support kalian sangat berarti untukku.. Virtual hug dari Author ~~~

Bab 1

Di suatu sudut sekolah yang terlihat jauh dari jangkauan para siswa, Elena hanya tertunduk menangis meratapi nasib nya yang baru saja bermandikan air bercampur telur dan tepung. Gadis manis berkulit kuning langsat, rambut hitam panjang yang terikat serta mata yang indah tidak lagi nampak karena tertutup tepung dan telur.

Hari hari Elena dilalui dengan begitu berat, namun tak ada satu pun yang menolongnya.

Entah berapa kali Elena harus menjahit seragam nya yang berlubang karena jatuh atau dirobek, kehilangan sebelah sepatunya dan berganti pakaian olahraga di tengah pelajaran karena sikap arogan teman teman nya.

Walaupun ia mencoba kuat, namun hati kecilnya begitu tersiksa. Semua mata selalu tertuju padanya dengan tatapan jijik dan bau karena aroma telur yang masih menempel di pakaiannya.

" Iiiihhhh... bau banget sih. Bau busuk. " Teriak Via memprovokasi teman teman sekelasnya.

Parasnya yang cantik, hidup yang serba kecukupan membuat Via semakin arogan dan menjadikan yang lemah menjadi sasarannya.

" Keluar sana. Bikin ga nyaman aja. " 

Cibiran dan hinaan pun semakin banyak di terima Elena. Namun layaknya makanan sehari hari baginya, ia hanya bisa tertunduk dan berjalan ke tempat duduknya. Keinginan Elena untuk menyelesaikan masa SMA nya adalah satu satunya harapan agar bisa segera mendapatkan pekerjaan dan hidup mandiri keluar dari panti asuhan.

Tak lama kemudian, seorang guru pun datang dan membuat keadaan kelas lebih kondusif.

Waktu menunjukkan pukul 3 sore, dimana semua murid bisa pulang ke rumah masing masing.

Ketika Elena mengemasi buku ke dalam tas, Via dan teman teman nya mulai membuat onar lagi.

" Heh, sebelum pulang bersihin kelas dulu. " Bentak Via sambil mendorong Elena.

" Maaf, tapi hari ini aku harus segera pulang. Adik panti ku ada yang sakit. " Jawab Elena takut.

" Jangan banyak alasan deh. Hari ini jadwal ku piket, seperti biasa dong. Atau liat aja besok, apa yang bakal aku lakuin kalo sampe kelas ini ga bersih. " Jawab Via marah sambil menarik rambut Elena.

Ancaman Via tentu saja membuat Elena takut, karena Via tidak pernah setengah setengah melakukan hal yang kejam kepadanya.

Ketika semua murid sudah berada di rumah masing masing atau menghabiskan waktu bersama untuk bermain, Elena masih dengan tekun memungut setiap sampah yang ada di kelas dan lorong ke dalam plastik sampah.

Dengan lemas dan lesu, Elena keluar dari ruangan hendak membuang kantong plastik yang berisi sampah itu ke tempatnya.

" Sorry, bisa numpang tanya ga. " Suara laki laki yang tiba tiba terdengar mengejutkan Elena.

Lelaki itu bernama Leonard Maxmuel Alexander, atau yang akrab di panggil Leon. Perawakan setinggi 180 cm dan tampan dengan rambut sedikit acak acakan berdiri di hafapan gadis itu, tidak bisa di pungkiri membuat nya gugup.

Leon menggunakan pakaian bebas ditutupi jaket hitam yang terlihat mahal, jauh berbeda dengan Elena yang kotor dan bau karena hasil perbuatan Via dan geng nya.

Elena pun mencoba menjaga jarak, agar lelaki asing itu tidak mencium bau yang tidak nyaman dari tubuhnya.

" Apa yang bisa kubantu? " Kata Elena tidak percaya diri.

" Ehm.. Ruang guru nya di sebelah mana ya? " Tanya Leon ramah.

" Di sebelah sana. Lurus lalu ke kanan. " jawab Elena tidak berani menatap.

" Oh.. makasih ya. Btw, aku Leonard murid pindahan disini. Salam kenal. " Leon mengulurkan tangan nya ingin berjabat tangan namun Elena malah semakin menjaga jarak dan membuat Leon merasa aneh.

" Tangan ku kotor. Maaf ya. " Jawab Elena dan segera berlalu pergi meninggalkan Leon.

" Emang tampang ku kayak preman ya. Takut banget. " Gerutu Leon merasa heran sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Keesokan pagi nya, murid murid terutama wanita terlihat berkerumun di sekitar lorong ruang guru. Leon yang saat ini sudah memakai seragam meski tidak begitu rapi terlihat bukan seperti bukan murid baru dan sedang mendapat arahan dari guru, sangat mencuri perhatian karena ketampanan, perawakan dan status sosial nya yang sudah menjadi buah bibir.

" Udah ganteng, body proporsional, anak pemilik Hotel Zeus.. tajir melintir. Fix, dia bakal jadi idola baru. " Begitulah komentar beberapa murid yang ber kerumun di lorong karena rasa penasaran.

Leon yang sudah selesai di briefing pun keluar dari ruangan guru, ia tertegun kaget melihat lorong yang begitu ramai dan kebanyakan adalah murid wanita dari berbagai kelas.

Ia perlahan berjalan menuju kelasnya yaitu 12A dan merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian. Baru 6 langkah, Leon melihat sosok wanita yang tidak asing baginya. Dia adalah Elena, yang sedang sibuk membawa beberapa tumpukan buku tugas teman teman nya layaknya pesuruh.

" Hei, kamu.. kamu yang kemarin kan?" Sapa Leon lebih dulu mengejutkan Elena yang hari ini jauh berbeda penampilannya dari kemarin yang tampak kotor.

Elena tentu terkejut, namun gadis setinggi 156 cm itu lebih merasa takut karena sapaan Leon membuat murid murid wanita geram melihatnya. Elena langsung berbalik arah dan berjalan dengan cepat menghindari Leon.

Namun langkah kaki Leon memperpendek jarak dengan mudahnya dan ia menepuk bahu Elena, hingga membuat gadis itu menjatuhkan buku buku nya.

" Ini aku, yang kemarin.. lupa ya?" Kata Leon sambil membantu Elena.

" Biar aku aja. " Tolak Elena menghindar.

" Kamu kenapa sih kok takut banget, aku bukan orang jahat kok. " Leon pun mulai penasaran namun juga kesal, karena menurutnya gadis itu tidak sopan.

" Jangan bicara dengan ku. Anggap saja tidak pernah bertemu sebelumnya. " Jawab Elena meninggalkan Leon dengan segera.

" Dasar aneh. " Gerutu Leon kesal.

Hari pertama yang cukup memusingkan bagi Leon karena puluhan pasang mata terus mengikuti gerak gerik nya, dia mencoba beradaptasi dan berteman dengan beberapa murid lelaki sekelasnya bernama Sean dan Niko. Mereka saling berbincang dan antusias menyambut Leon yang baru sehari sudah menjadi incaran murid murid wanita.

" Aku sempat cuti sekolah 1 semester, karena ada beberapa hal yang harus aku lakukan di Singapura. " Kata Leon berbincang dengan dua teman baru nya yang cukup tampan.

" Pasti berat juga ya, setelah cuti.. tiba tiba pindah sekolah ke kelas 12, langsung persiapan untuk ikut ujian kelulusan. " Kata Sean menanggapi.

" Sebelum masuk sekolah, aku udah prepare kok.. ikut bimbel selama 2 bulan ini, jadi setidaknya gak tertinggal terlalu jauh. " Jawab Leon santai.

" Nah, udah pilih ekstra kurikuler sekolah? Kalo belum.. gabung sama kita aja di club basket. " Ajak Niko mengusulkan.

" Emang udah kelas 12 begini, perlu ya ikut ekstra kurikuler? " Tanya Leon kurang begitu tertarik terlibat dalam kegiatan sekolah.

" Gak wajib sih, tapi club kita kekurangan orang. Karena beberapa pemain inti yang lulus tahun ini. Gak suka main basket ya? Pas banget sih sebener nya, tinggi cakep.. bisa banget buat nambah supporter club kita.. hahaha " Canda Sean memanfaatkan penampilan Leon.

" Suka sih. Hobi juga sama basket. Yaa.. oke lah, maybe bisa dicoba. " Jawab Leon memberi kesempatan membuat Niko dan Sean semakin antusias.

Di tengah perbincangan mereka, Leon tanpa sengaja melihat ke arah jendela luar.. Kedua matanya tanpa sengaja tertarik pada segerombol murid wanita yang berkerumun di samping lapangan.

Ekspresi Leon yang dingin pun berubah ketika melihat seseorang sedang dipermainkan disana, di dorong kesana kemari seperti bola. Namun aneh nya, murid murid disekitar mereka tidak ada satu pun yang peduli.

" Itu.. lagi ngapain sih mereka? " Tanya Leon kepada 2 teman baru nya sambil menunjuk ke arah luar tempat kejadian yang mencuri perhatiannya.

" Oh itu.. biasa laahh, anak anak cewek kelas 11. Usil aja. " Jawab Niko santai.

Leon pun kembali terdiam dan terus melihat ke luar jendela hingga pandangan nya terhenti karena jam pelajaran pertama dimulai.

Terpopuler

Comments

Chandra Dollores

Chandra Dollores

gas lagi kemari..... benar2 dah

2022-04-15

1

Gabrielle

Gabrielle

Aku mampir

2021-11-13

1

Aurora

Aurora

Aku serasa pernah nonton drakornya...tp judulnya lupa

2021-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Kenalan "
2 Bab 2 " Penasaran "
3 Bab 3 " Cold Prince "
4 Bab 4 " Perhatian "
5 Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6 Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7 Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8 Bab 8 " First Kiss dadakan "
9 Bab 9 " Berubah drastis "
10 Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11 Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12 Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13 Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14 Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15 Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16 Bab 16 " Jadian "
17 Bab 17 " Semakin Suka "
18 Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19 Bab 19 " Bus Cinta "
20 Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21 Bab 21 " Celebrate "
22 Bab 22 " Hilang Kendali "
23 Bab 23 " LDR "
24 Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25 Bab 25 " Terganti "
26 Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27 Bab 27 " Nana VS Savia "
28 Bab 28 " Tarik Ulur "
29 Bab 29 " Masih Sama "
30 Bab 30 " Naluri Ibu "
31 Bab 31 " Duka "
32 Bab 32 " Kata Hati "
33 Bab 33 " Disampingmu "
34 Bab 34 " Yes.. I Will "
35 Bab 35 " Publikasi "
36 Bab 36 " After Go Public "
37 Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38 Bab 38 " Intimidasi "
39 Bab 39 " Batal "
40 Bab 40 " Terluka "
41 Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42 Bab 42 " Dalang "
43 Bab 43 " Kebencian Leon "
44 Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45 Bab 45 " Clear "
46 Bab 46 " Ending "
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 " Kenalan "
2
Bab 2 " Penasaran "
3
Bab 3 " Cold Prince "
4
Bab 4 " Perhatian "
5
Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6
Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7
Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8
Bab 8 " First Kiss dadakan "
9
Bab 9 " Berubah drastis "
10
Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11
Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12
Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13
Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14
Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15
Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16
Bab 16 " Jadian "
17
Bab 17 " Semakin Suka "
18
Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19
Bab 19 " Bus Cinta "
20
Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21
Bab 21 " Celebrate "
22
Bab 22 " Hilang Kendali "
23
Bab 23 " LDR "
24
Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25
Bab 25 " Terganti "
26
Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27
Bab 27 " Nana VS Savia "
28
Bab 28 " Tarik Ulur "
29
Bab 29 " Masih Sama "
30
Bab 30 " Naluri Ibu "
31
Bab 31 " Duka "
32
Bab 32 " Kata Hati "
33
Bab 33 " Disampingmu "
34
Bab 34 " Yes.. I Will "
35
Bab 35 " Publikasi "
36
Bab 36 " After Go Public "
37
Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38
Bab 38 " Intimidasi "
39
Bab 39 " Batal "
40
Bab 40 " Terluka "
41
Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42
Bab 42 " Dalang "
43
Bab 43 " Kebencian Leon "
44
Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45
Bab 45 " Clear "
46
Bab 46 " Ending "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!