Bab 9
Elena berjalan menuju sekolah di pagi hari dengan lebih percaya diri. Dia berani melihat ke sekeliling nya yang tampak mengacuhkan bahkan sesekali memberi tatapan hina.
Karena seorang lelaki yang memberi nya kekuatan, ia memberanikan diri untuk sedikit demi sedikit merubah nasibnya meski ia tahu semua butuh waktu.
Elena tampak memiliki aura yang lebih cerah karena kepercayaan diri yang mulai ia bangun dalam hati dan pikiran nya.
" Nih.. jangan sampe ada yang ketinggalan ya. " Perintah Shara sambil memberikan secarik kertas yang berisi list makanan ringan miliknya dan beberapa teman sekelasnya.
Namum ekspresi tenang Elena menunjukkan sisi yang berbeda dan dengan berani menatap Shara yang ada di depan nya.
" Maaf, aku tidak bisa.. sebentar lagi jam pertama akan dimulai, aku tidak mau ketinggalan karena mengantri. " Tolal Elena dengan sopan untuk pertama kali nya.
Suasana kelas yang tadi nya ramai, menjadi hening seketika mengarah ke tempat duduk Elena.
" What?? Apa kamu bilang. " Kata Shara tidak percaya dengan jawaban yang ia dengar.
" Aku tidak mau lagi menjadi pesuruh. Aku punya hak yang sama seperti kalian untuk sekolah dengam tenang. " Jawab Elena berani.
" Kamu lupa ya, kamu ini siapa.. " Belum selesai Shara menceramahi sambil mendorong bahu Elena dengan kesal, ia terdiam ketika Elena menyela perkataan nya sambil menahan dengan kuat tangan Shara.
" Jangan seperti itu. Aku tau aku hanya siswa jalur beasiswa, yatim piatu dan miskin. Tapi untuk mendapatkan beasiswa di sekolah ini, semua murni karena perjuangan ku.. bukan karena cuma cuma. Aku belajar hingga larut malam, mengumpulkan berbagai sertifikat dan penghargaan akademis untuk bisa masuk ke sekolah ini. Itu arti nya, aku memang layak berada di sekolah ini. "
Shara benar benar terdiam tidak bisa menanggapi semua yang dikatakan Elena dalam sekejap, bahkan kedua mata Elena sungguh memiliki tatapan yang berbeda dari biasanya.
" Awas ya kamu. Urusan kita belum selesai." Ancam Shara meninggalkan Elena sendirian.
' Bagus Elena, kamu pasti bisa. ' Kata hati Elena menyemangati dirinya sendiri dan kembali duduk di bangku nya dengan tenang tidak peduli keadaan kelas yang memanas menggunjingkan dirinya.
Ketika jam istirahat, Elena dengan sengaja melewati lorong kelas 12 dimana tempat Leonard biasanya berada bersama teman teman nya, namun tidak ditemukan nya.
Padahal Elena sudah memiliki rencana ingin memberitahukan apa yanh sudah dilakukannya terhadap murid yang suka menindasnya.
" Kemana ya dia?? Di lapangan basket juga ga ada. " Gerutu Elena sambil melihat ke sekeliling dan ke dalam ruangan kelas Leonard.
" Cari Leon ya?? " Sahut Niko tiba tiba dari belakang.
" Kak Niko.. " Kata Elena terkejut.
" Dia ga masuk. Tadi pagi driver nya kesini mengirim surat ijin, dia ada acara keluarga untuk beberapa hari ke depan. " Kata Niko memberi penjelasan.
" Oh.. begitu yaa.. Makasih ya kak. " Jawab Elena seketika menjadi lesu karena itu artinya untuk beberapa hari ke depan mereka tidak akan bertemu.
Ketidakhadiran Leon bukan berarti bahwa Elena menjadi lemah kembali, gadis 17 tahun itu sudah membulatkan tekad nya untuk tidak lagi tertindas dan melawan.
Tentu saja Via Shara dan geng nya selalu berusaha mengusili fan menjahati Elena, namun selalu mendapat perlawanan dari Elena.
Beberapa hari yang berat baginya apalagi tidak bertemu Leon di sekolah, ia lalui dengan tangguh hingga ia bisa merubah image nya menjadi Elena yang berani.
Hari kedua, ketiga, keempat bahkan sampai ketujuh.. Leon tidak kunjung datang ke sekolah, entah apa yang sebenarnya terjadi.
Hingga di hari ke sembilan, saat Elena hendak pergi ke kamar mandi.. ia begitu terkejut berpapasan dengan Leon yang berjalan sendirian.
Begitu senang ekspresi yang langsung terlihat di wajah Elena, berbeda dengan Leon yang tidak memandangnya sama sekali dan melewatinya begitu saja.
" Kak. " Panggil Elena menghentikan Leon.
" Kenapa?? " Tanya Leon jutek, bahkan lebih jutek daripada sebelumnya.
" Kamu sudah masuk. Gimana kabar mu? Kenapa ijin begitu lama? " Tanya Elena khawatir.
" Jangan sok akrab. " Jawab Leon terlihat marah dan berlalu pergi meninggalkan Elena.
Sikap Leon yang berubah 360 derajat itu membuat Elena bingung, apa yang sudah ia lakukan hingga membuat lelaki yang mencuri ciuman pertama nya berubah drastis kepada dirinya.
Bukan hanya kepada Elena, ternyata sikap Leon juga berubah kepada Niko dan Sean yang merupakan teman dekatnya di sekolah.
Leon tampak seperti orang asing dan mrnjaga jarak. Ia tampak seperti seorang siswa baru lagi yang perlu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Bahkan ia melewatkan jadwal latihan basket dan tidak menyadari bahwa dirinya menjadi pemain inti di club basket sekolahnya.
" Sebenarnya abis ngapain aja sih bro seminggu ini?Kenapa jadi aneh. " Tanya Sean penasaran dengan perubahan sikap Leon.
" Ehm.. gak, cuma kemarin kurang sehat aja. " Jawab Leon tidak ingin menjelaskan kondisi nya.
" Jangan jangan, kamu lagi ngerjain kita yah. Sengaja gak ikut latihan, biar minggu depan ga perlu ikut bertanding. Curaang. " Canda Niko mengusili Leon.
" Bukan begitu. Aku memang lupa aja. Besok deh, mulai gabung latihan. " Jawab Leon sedikit kebingungan, namun tidak bisa di pungkiri bahwa ada sesuatu yang mengganjal setelah beberapa saat lalu ia bertemu dengan Elena.
Jam sekolah pun berakhir, semua murid berjalan keluar menuju gerbang sekolah.
Elena tampak lesu dan tidak bersemangat setelah pertemuan tidak menyenangkan nya dengan Leon yang beberapa hari ini dia rindukan kehadiran nya.
Langkah nya terhenti, ketika melihat Leon dan teman teman nya berjalan ke area parkir motor dengan santai.
" Kenapa dia cuma berubah ketika ketemu aku. " Gerutu Elena merasa cemburu melihat sikap Leon yang normal normal saja saat bersama Sean dan Niko.
" Kenapa?? Dibuang ya sekarang. " Tiba tiba sahut Okta, si pembenci yang sempat menganiaya Elena.
" Kamu. " Kata Elena mengingat wajah jahat itu.
" Jangan berharap lebih deh. Kalau pun kak Leonard pernah baik sama kamu, itu cuma karena kasihan. Tahu diri dong. " Sindir Okta senang.
" Bukan. Dia bukan lelaki seperti itu. " Jawab Elena berani.
" Oya?? Tahu dari mana?? Kamu itu terlalu geer Elena, jadi buang jauh jauh mimpi mu yang ketinggian itu. " Tandas Okta lagi sambil mengeluarkan iphone nya dan menunjukkan sesuatu ke Elena.
" Nih, bisa baca kan. Aku dan kak Leon seharian ini sudah saling kontak. Jadi, aku peringatkan ya.. jangan dekati dia, karena dia sudah sadar dengan standart nya.. Sampah kayak kamu, gimana pun juga balik nya ke sampah. " Begitu terkejutnya Elena ketika melihat kolom chat yang di tunjuk kan Okta kepadanya. Rasa cemburu tentu saja tidak bisa di pungkiri setelah beberapa waktu dan moment yang mereka habiskan
bersama.
' Benarkah dia lelaki seperti itu?? Lalu kenapa dia mencium ku. ' Kata hati Elena begitu kesal dan terpancing emosi, hingga membuat Okta semakin bahagia.
Kak Leon ❤
O : Hi kak, apa kabar? Ini aku Okta, yg nyapa kakak di perpus tadi.
L : Iya.
O : Kak, selesai sekolah mau ke cafe bareng ga?
L : Ga bisa
O : Ok deh gapapa, next ya kak. Main bareng.
O : Btw, kpn kakak tanding basketnya?
L : Minggu depan.
O : Aku datang semangatin kakak ya. Kebetulan aku ketua club cheers.
L : Ya terserah
O : Oke kak, semangat ya latihan nya. Jangan lupa save nomor aku ya.
L : Ya
Walaupun balasan Leon terlihat dingin dan cuek, namun itu tetap mengganggu di pikiran Elena yang badmood sambil menunggu bus nya datang. Rasa cemburu terus membakar hati Elena, terlebih lagi setelah kejadian first kiss malam itu yang membuat Elena meyakini perasaan Leon juga sama terhadapnya.
Mereka bahkan belum memiliki nomor hp satu sama lain, dan saling bertemu dan bertegur sapa di sekolah saja.
Yang lebih aneh nya lagi adalah, beberapa minggu yang lalu Leon dengan jelas menolak Okta namun saat ini ia seperti lupa begitu saja dengan apa yang pernah dilakukan nya.
Begitu rumit pikiran Elena yang terus tertuju kepada keanehan sikap Leon hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Chandra Dollores
bagus juga punya penyakit lupa macam Leon
apalagi klo byk utang
hahahaha
2022-04-15
3
Aurora
Okta ga punya malu🤪🤪🤪
2021-11-13
1
Gabrielle
GWS Leon🤗🤗🤗
2021-11-13
1