Bab 2 " Penasaran "

Bab 2

Pagi yang cerah, udara yang sejuk kembali mengisi hari baru dan semangat baru para murid untuk pergi ke sekolah.

Mobil lalu lalang berhenti di area gerbang sekolah, para murid lelaki lalu lalang lebih suka mengendarai sepeda motor dengan santai nya.. namun berbeda dengan Elena yang harus naik bus umum 2x untuk sampai ke sekolah.

Setiap hari tidak ada semangat bagi nya untuk pergi ke sekolah, yang ada hanya rasa takut rasa khawatir.. ' Apa yang akan terjadi padaku hari ini. '

Dengan seragam yang sudah usang, sepatu usang dan tas sekolah juga seadanya.. Elena tetap menguatkan niatnya untuk lulus menyelesaikan masa SMA nya dan bekerja. Impian sederhana nya hanya sebatas itu.

Selangkah demi selangkah Elena berjalan di trotoar salah satu sekolah favorit di tengah ibukota. Perlahan suara sepeda motor CBR 1000 rr berwarna hitam yang mewah melewatinya dan mencuri semua pandangan termasuk Elena.

' Dia.. murid pindahan itu ' Kata hati Elena saat melihat pengendara motor itu melepaskan helm dan turun dari motornya.

" Selamat pagi kak Leonard. " Sapa salah satu murid wanita yang berada di dekat situ.

Leon hanya mengangguk dan tersenyum dingin, malas menanggapi lebih.

Kepribadiannya membuat Elena bingung, di satu waktu lelaki itu tampak ramah namun saat ini tampak arogan.

" Misii.. jangan halangin jalan dong." Teriak salah satu teman Via sambil menabrak bahu Elena dari belakang.

" Maaf.. " Jawab Elena tertunduk lagi.

" Sebelum masuk kelas, beli in sarapan ku dulu ya. Seperti biasa, nih duit nya. Kembalian nya ambil aja buat ongkos pulang. " kata Shara sambil melempar uang ke wajah Elena.

" Iya. "

Selama berada di bangku SMA, 2 kata yang tidak bisa lepas dari bibir Elena adalah Ya dan Maaf.

Istirahat pertama pun tiba, waktu yang di nanti nanti kan semua murid. Terlebih lagi hari ini, ada jadwal latihan club basket sekolah yang cukup aktif latihan.

Setelah mendengar kabar tentang bergabung nya Leon di club basket, para murid semakin tertarik dan heboh untuk memberi dukungan, tentunya para wanita.

Leon memiliki kemampuan yang baik dalam bermain basket sehingga ia bisa bergabung dalam tim inti. Walaupun dia murid pindahan dan sempat cuti sekolah karena suatu alasan, namun kemampuannya tidak kalah dari para murid yang lain.

Para wanita yang saat ini lebih memilih mengerumuni tepi lapangan daripada menikmati makan siang di cafetaria, semakin terpikat tak berdaya melihat Leon dengan kaos putih dan celana olahraga melakukan shooting ke ring. Keringat yang membasahi tubuh dan rambutnya, membuat Leon semakin tampak cool.

Di satu sisi, Via dan geng nya sedang sibuk mencari cara untuk mempermalukan Elena di sudut kelas. Rambut Elena yang tadinya terikat rapi, sudah jadi berantakan karena di tarik tarik, wajahnya yang polos sudah penuh dengan coretan lipstik Via.

" Naahh.. cantik kaaan. " Kata Via tertawa puas.

" Yuk, sekarang ikut kita. "

Mereka bertiga pun menarik paksa Elena yang hanya bisa pasrah dengan keadaan. Mereka mempermalukan Elena dengan membawa nya ke tepi lapangan basket dan menjadi badut tontonan semua murid yang ada disana.

" Guys, cheerleaders kita niiihh. " Teriak Shara memancing perhatian semua orang, termasuk para pemain basket.

Semua orang tertawa terpingkal pingkal melihat penampilan Elena yang memang seperti badut.

" Hahahahaha...... Cakeeeppp, badutnya naikin mood. " Ejek beberapa lelaki di tim cadangan club basket.

" Ga usah ikut ikut. " Niko yang masih punya hati nurani menegur teman satu tim nya.

Elena pun berusaha menutupi wajahnya karena malu, namun Via dan gengnya tidak membiarkan nya semudah itu.

Leon yang ada di lapangan dan beristirahat ikut melihat pemandangan memalukan itu tanpa ekspresi apapun.

Bel berakhirnya jam istirahat pun berbunyi, para murid membubarkan diri dan segera masuk ke kelas masing masing begitu pula Via dan geng nya.

Elena pun segera berlari ke tempat yang sepi, di taman belakang tempat dimana ia biasanya membuang sampah atau lebih tepatnya tempat pertama kali dia bertemu Leon.

Dengan tisu seadanya ia mencoba menghapus coretan coretan di wajah nya namun sulit hilang.

Ketika ia sibuk membersihkan wajahnya, terlihat seseorang menghampiri nya.

" Nih, pake ini. " Dia adalah Leon sambil memberikan handuk dan sebotol air kepada Elena.

" Ga usah, terimakasih. " Tolak Elena minder.

" Kalo ga pake air gimana bisa hilang. Ambil aja, handuk nya juga masih bersih kok. " Kata Leon ketus.

" Terimakasih. " Elena pun akhir nya menerima bantuan Leon tanpa berani menatap wajah lelaki itu.

" Kalo di jailin, jangan diem aja dong. Bodoh banget sih jadi orang. " Gerutu Leon menghina Elena.

Bak sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang dirasakan Elena saat itu. Air mata kesedihan yang sedari tadi ditahannya akhirnya keluar juga. Hiks.. hiks..

" Lho kok malah jadi nangis. " Melihat itu Leon pun terkejut dan jadi merasa bersalah atas apa yang ia katakan.

" Sorry.. maksud aku bukan gitu. " Kata Leon salah tingkah.

Elena yang tadinya menunduk, akhirnya memberanikan diri menatap Leon yang jauh lebih tinggi darinya.

" Aku tau kok kalo aku ini bodoh. Karena itu, jangan pernah bicara dan bantu aku lagi. Seharusnya kamu bisa paham, kenapa dari sekian banyak siswa.. tidak ada satu pun yang peduli. " Untuk pertama kali nya Leon mendengar kalimat yang cukup panjang dari Elena, si gadis tertindas.

" Maksudnya??" Tanya Leon tidak mengerti.

" Terimakasih buat niat baik mu. Tapi lebih baik diam saja, kalau mau lulus dengan aman. " Pesan terakhir Elena sebelum berlaku pergi meninggalkan Leon yang masih tidak mengerti maksud perkataan Elena.

Setelah selesai membersihkan diri dan memakai seragam nya kembali, Leon dan teman temannya pergi ke kelas sambil berbincang.

Leon merasa semakin penasaran dengan maksud perkataan Elena, dan akhirnya ia mencari tahu lewat 2 teman nya.

" Cewek itu.. emang dia siapa? " Tanya Leon sambil mengarahkan pandangan nya ke Via yang kebetulan berjalan melewati kelas Leon.

" Ciiieehhh.. kenapa, tertarik ya sama dia?? " Canda Niko.

Leon pun melirik sinis ke arah Niko, karena pertanyaan nya bukan sebuah candaan.

" Dia Via, anak kelas 11B.. dia anak pemilik yayasan. Gak ada yang berani cari masalah sama dia. Bahkan senior senior seperti kita ini. Sekali nya cari masalah sama dia, langsung.. cut.. biasa, the power of anak tunggal tajir melintir. " Kata Sean menjelaskan.

" Terus, cewek yang dia jailin tadi?? " Tanya Leon lagi semakin penasaran.

" Oh.. Elena?? Kasian sih tuh anak.. udah jadi mangsa nya Via dari kelas 10. Yah.. gimana lagi, dia jalur beasiswa. Dia hidup di yayasan panti asuhan papa nya Via. " Jawab Niko meneruskan.

Kedua jawaban itu cukup menjelaskan perkataan Elena yang sempat tidak ia mengerti sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Eni Purwanti

Eni Purwanti

didikan ga bener tuh via😡😡😡😡😡

2022-04-14

2

Gabrielle

Gabrielle

Kecil2 tukang bully...gimana gedenya?

2021-11-13

2

Aurora

Aurora

Itu bukan jahil, tp ngebully😠😠😠

2021-11-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Kenalan "
2 Bab 2 " Penasaran "
3 Bab 3 " Cold Prince "
4 Bab 4 " Perhatian "
5 Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6 Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7 Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8 Bab 8 " First Kiss dadakan "
9 Bab 9 " Berubah drastis "
10 Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11 Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12 Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13 Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14 Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15 Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16 Bab 16 " Jadian "
17 Bab 17 " Semakin Suka "
18 Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19 Bab 19 " Bus Cinta "
20 Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21 Bab 21 " Celebrate "
22 Bab 22 " Hilang Kendali "
23 Bab 23 " LDR "
24 Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25 Bab 25 " Terganti "
26 Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27 Bab 27 " Nana VS Savia "
28 Bab 28 " Tarik Ulur "
29 Bab 29 " Masih Sama "
30 Bab 30 " Naluri Ibu "
31 Bab 31 " Duka "
32 Bab 32 " Kata Hati "
33 Bab 33 " Disampingmu "
34 Bab 34 " Yes.. I Will "
35 Bab 35 " Publikasi "
36 Bab 36 " After Go Public "
37 Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38 Bab 38 " Intimidasi "
39 Bab 39 " Batal "
40 Bab 40 " Terluka "
41 Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42 Bab 42 " Dalang "
43 Bab 43 " Kebencian Leon "
44 Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45 Bab 45 " Clear "
46 Bab 46 " Ending "
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 " Kenalan "
2
Bab 2 " Penasaran "
3
Bab 3 " Cold Prince "
4
Bab 4 " Perhatian "
5
Bab 5 " Huru Hara di Camping LDK "
6
Bab 6 " Ingin menjauh tapi semakin Mendekat "
7
Bab 7 " Apa Yang Terjadi Dengan Leon? "
8
Bab 8 " First Kiss dadakan "
9
Bab 9 " Berubah drastis "
10
Bab 10 " Berakhir Tragis Tanpa Penjelasan "
11
Bab 11 " Sepenggal Cerita Hidup Leonard "
12
Bab 12 " Pertemuan Asing Setelah 7 Tahun "
13
Bab 13 " Takdir Yang Aneh "
14
Bab 14 " Dia Mencariku Dalam Ingatannya "
15
Bab 15 " Terus Mencari Ingatan Tentang Gadis Itu "
16
Bab 16 " Jadian "
17
Bab 17 " Semakin Suka "
18
Bab 18 " Sweet Sweet Time "
19
Bab 19 " Bus Cinta "
20
Bab 20 " Pacar Ketus Terbaik "
21
Bab 21 " Celebrate "
22
Bab 22 " Hilang Kendali "
23
Bab 23 " LDR "
24
Bab 24 " Serigala Berbulu Domba "
25
Bab 25 " Terganti "
26
Bab 26 " Dan Terjadi Lagi "
27
Bab 27 " Nana VS Savia "
28
Bab 28 " Tarik Ulur "
29
Bab 29 " Masih Sama "
30
Bab 30 " Naluri Ibu "
31
Bab 31 " Duka "
32
Bab 32 " Kata Hati "
33
Bab 33 " Disampingmu "
34
Bab 34 " Yes.. I Will "
35
Bab 35 " Publikasi "
36
Bab 36 " After Go Public "
37
Bab 37 " Jadi.. Kapan? "
38
Bab 38 " Intimidasi "
39
Bab 39 " Batal "
40
Bab 40 " Terluka "
41
Bab 41 " Selamat Tinggal Lagi "
42
Bab 42 " Dalang "
43
Bab 43 " Kebencian Leon "
44
Bab 44 " Keduanya Rapuh "
45
Bab 45 " Clear "
46
Bab 46 " Ending "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!