Sore hari saat iren hendak membuang sampah, seorang wanita cantik datang menghampirinya.
" hai, apa kabar?" sapa nya dengan ramah
" aku naya dari unit sebelah, kau orang indo kan!" ucap wanita itu lagi, iren membalas sapaan wanita itu dengan senyum ramah, hanya tersenyum ramah
" siapa namamu?" tanya naya seraya terus mengikuti iren
" aku iren " jawab iren singkat.
Naya terus menunjukan senyum manisnya, ia terus mengikuti iren sambil membicarakan dirinya sendiri, dari kota mana dia berasal, di mana tempat kuliahnya, kenapa dia memilih kuliah di sana, dan masih banyak lagi, sementara iren, hanya tersenyum dan menanggapi sekenanya, karna sebenarnya iren adalah wanita yang tidak pandai bergaul, iren lebih suka menyendiri.
" dari mana saja kau?" tanya aditya yang sudah berdiri di depan pintu
"saya dari bawah tuan, abis buang sampah" sahut iren cepat
Aditya memerintahkan iren untuk masuk ke apartemen dengan menggunakan kode, ia langsung membanting pintu dengan kencang setelahnya.
" ren! kamu turun pake baju kaya gitu? " tanya aditya yang hanya dijawab anggukan serta senyum tipis
"Kenapa kau harus pakai rok mini sich? Biasanya juga pake celana" protes aditya, wajah iren langsung berubah, ia tidak menyangka, salah satu dari daftar pertanyaan yang diberikan nyonya maya akhirnya keluar juga.
"iren lagi terima tantangan nyonya tuan" sahut iren seperti yang di perintahkan nyonya maya
" apa imbalannya cukup besar?" tanya Aditya
" iya tuan muda" jawab iren singkat
" ibuku menyuruhmu menyiapkan makan malam juga tidak?"
" iya tuan muda"
" kau akan pulang kan! ibuku tidak menyuruhmu menginap kan!"
" iya tuan muda"
Beberapa pertanyaan dari kertas yang nyonya maya berikan sudah diajukan oleh aditya, tapi iren tidak tahu bahwa aditya mulai mencurigainya.
" apa ibuku menitipkan obat padamu"
" tidak tuan muda, dokter sem yang menitipkan obat siang tadi"
Aditya terus memperhatikan gelagat iren, saat iren menyajikan makanan di atas meja, saat iren membersihkan dapur, bahkan saat iren mengelap meja. Aditya batuk-batuk saat tanpa sengaja melihat celana pendek di balik rok mini yang iren kenakan, wajahnya memerah, gairah pria yang ia tahan sejak pagi tiba-tiba saja membuncah.
Awalnya aditya biasa saja saat melihat iren memakai rok, tapi setelah tiba di kantor, dari pagi sampai sore, semua pekerja yang berhubungan dengannya memaksanya untuk melihat dan mendengar percintaan diatas ranjang, seperti lagu yang mengajak bercinta, rapat laporan statistik yang diawali dengan menonton vidio porno, bahkan ada juga selembaran gaya bercinta yang terselip dalam arsip dokumen yang diberikan padanya.
Aditya tidak bisa berbuat apa pun karna semua itu dilakukan atas perintah sang ibu, yang bisa ia lakukan hanyalah pulang lebih cepat agar bisa menenangkan juniornya, tapi setelah tiba di rumah, penampilan iren malah semakin membuatnya tak berdaya.
Sementara itu, setelah mendengar aditya batuk-batuk, iren menyiapkan obat dan segelas air di meja, tapi aditya malah mengabaikannya dan memilih duduk di sofa sambil menundukan kepala.
" semangat iren, tinggal satu tugas lagi, kau hanya perlu membuat tuan muda minum obat agar dia bisa tidur, setelah itu kau bisa pulang" gumam iren seraya berjalan mendekati aditya.
"Minum obatnya tuan muda" ucap iren sambil menyodorkan sebutir obat dan segelas air,
Aditya hanya melirik sekilas, lalu menyingkirkan tangan iren dari hadapan wajahnya.
" ayolah tuan muda, minum obatnya, iren mohon" ucap iren mengiba
" obatnya berbeda dari biasanya, kamu aja yang makan obat itu" sahut aditya ketus
Iren memutar otaknya, mencari cara agar aditya meminum obat itu dan dirinya bisa pulang, tubuhnya sudah lelah bekerja seharian.
" ini cuma obat tidur tuan, bukan racun" Iren memasukan obat itu ke dalam mulutnya dengan cepat,
lalu tergulai jatuh ke lantai, Aditya pun panik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Aqiyu
jangan-jangan malah obat perangsang
2021-11-29
2
Umi Ningsih Mujung
❤️
2021-11-06
1