Iren pergi ke rumah neneknya setelah menyelesaikan pekerjaan, tempat di mana ayah dan ibunya tinggal sebelum iren pergi untuk bekerja di luar negeri, kala itu hari sudah sore, seharusnya ayah dan ibunya ada di rumah.
sekelebatan bayangan masa lalu terlintas ketika iren melangkah masuk menuju halaman, nampak tidak ada yang berubah dari rumah itu, hanya saja, keadaanya terlihat kumuh seperti tak terurus 'mungkinkah ayah dan ibunya iren sudah pindah' terka iren dalam pikirannya.
Iren menyelonong masuk begitu saja untuk memastikan dugasnya, keadaan di dalam rumah tidak jauh berbeda dengan luarnya, sangat kotor, debu bertebaran di mana-mana seperti tidak ada yang membersihkannya.
Iren beranjak menuju dapur, ia melihat jejak kehidupan di sana, ada piring bekas makan diatas meja, gelas yang berisi susu yang sudah tinggal setengah, serta ada kantung belanjaan berisi sayuran yang sudah layu, menurut dugaan iren, sepertinya sayuran itu baru ditinggalkan kemarin.
Iren benat-benar heran melihat kondisi rumahnya, jika ayah dan ibunya pindah, kenapa ada kantung belanjaan di atas meja? Jika mereka masih tinggal di sini, kenapa rumahnya sangat kotor seperti sudah di tinggal pergi?
Iren beralih mendekat ke salah satu kamar, bau pesing menyeruak begitu pintu dibuka, seorang wanita paruh baya terbaring dengan kondisi yang sangat mengenaskan, tubuhnya kurus kering, wajahnya yang dipenuhi keriput itu sangat pucat, baju yang dipakainya pun nampak sangat kotor, tangan kanannya yang terluka sampai bernanah, ia bahkan dikerubungi semut.
Iren mendekati wanita tua itu, air matanya mengalir dengan deras takala ia mengenali wanita itu, dadanya terasa sesak sampai membuat iren sontak berteriak " ibu.... "
Teiakan iren membangunkan wanita tua yang sedang terlelap itu, ia menoleh ke arah iren, matanya membulat sempurna seolah tak percaya dengan yang ia lihat.
"Apa ini mimpi?" ucap wanita tua itu sambil tersenyum
Iren melangkah dengan cepat lalu memeluk ibunya yang sangat ia rindukan, di tengah isakan tangisnya iren berkata " ini bukan mimpi bu, ini iren, iren sudah pulang sekarang"
" sukurlah karna kamu terlihat sehat nak" ucap ibu iren yang bernama devi.
Devi tersenyum lebar melihat sang putri, matanya berbinar dipenuhi dengan kebahagiaan, tidak seperti iren yang menangis bersedih sampai terisak.
'ini bukan waktunya untuk bersedih iren' ucap iren pada dirinya sendiri, iren bergegas melepaskan pelukannya, ia membuka lemari untuk mengambil baju, kemudian beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air dan handuk,iren berniat untuk membersihkan tubuh ibunya.
Kerna begitu tergesa-gesah, iren tersandung kakinya sendiri hingga air yang dibawanya pun tumpat membasahi lantai, iren kembali berdiri sambil menghapus air matanya yang kembali membasahi pipi, ia mengambil air yang baru namun iren kembali terjatuh, bukan karna tersandung, kali ini ia terpeleset air yang ia tumpahkan sendiri.
" kenapa ga ada yang beres satupun" keluh iren kesal, tangisnya pecah tanpa bisa ia tahan,
" jika kau bekerja sambil menangis tidak akan ada yang beres nak! " seru devi
Devi yang melihat putrinya menangis tak kuasa lagi membendung air matanya, suara tangis kedua wanita itu menggema memenuhi ruangan.
" iren!" seru devi lirih
" sebenarnya apa yang terjadi bu?" tanya iren dengan lentang, nada suaranya sedikit meninggi, ia sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya.
Iren tak habis pikir, dirinya sampai rela jadi tki, bekerja keras di negri orang untuk membantu pengobatan ibu, namun sangat pulang ke tanah air, ia malah melihit kondisi ibunya yang sangat menyediakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Oi Min
bapake Iren ra beres iki
2022-09-28
1
Aqiyu
😢😢😢😢😢😢
2021-11-29
1