Papi!

Pegawai resepsionis itu keluar dari balik mejanya, tubuhnya gemetar ketakutan, iya merutuki dirinya karna tidak melihat arsena saat wanita itu bertanya padanya, ia berdoa dalam hati semoga tindakannya tidak membuatnya kehilangan pekerjaan.

" tunggu! " seru arsena

Langkah resepsionis itu terhenti, ia menundukan kepala saat berada tepat di hadapan arsena.

" di mana ruangan papi ku? " tanya arsena, suaranya terdengar tidak bersahabat

" tuan muda naik saja ke lantai paling atas dari lift pribadi yang pintunya berwarna coklat itu, lalu cari saja pintu ruangan uang paling besar" jawabnya dengan lembut sambil berusaha untuk tersenyum ramah

"bicaramu itu terlalu bertele-tele, dengar! Jaga ibuku baik-baik, awas saja kalau sampai hilang, bukan hanya pekerjaan, nyawamu pun akan ikut lenyap" ucap arsena

" Sepertinya kita tidak bisa bertemu ayah hari ini sena" ucap iren, ia mengira putranya berdiri di dekatnya, namun saat ia menoleh, iren menjadi panik karna tidak melihat keberadaan putranya.

" sena! " panggil iren dengan suara keras, matanya menelisik ke sekeliling, namun ia tidak bisa melihat putranya yang berjalan menuju lift khusus karna keadaan di loby hotel cukup ramai saat itu.

" nyonya! saya minta maaf karna sudah berkata kasar" ucap resepsionis yang menghampiri iren

" tidak apa-apa, aku mengerti, kau hanya menjalankan tugasmu, jadi kau tidak perlu merasa bersalah" jawab iren sambil tersenyum

" terimakasih nyonya, oh iya! Tuan muda naik ke lantai atas untuk menemui presdir, saya di minta untuk menjaga nyonya di sini, jadi nyonya tidak perlu khawatir " ucap resepsionis dengan name tag cindy, ia tahu bahwa iren tengah mencari putranya saat itu.

Di sudut lain, tak jauh dari tempat iren berdiri, roby berjalan menghampiri saat melihat pegawai resepsionisnya meninggalkan tempat, dan terlihat tengah mengobrol dengan seseorang.

" hai cindy! kenapa kau meninggalkan meja resepsionis? " tanya roby, ia kini berdiri di belakang iren

Cindy menundukan kepala, lalu dengan cepat ia berkata " tuan muda meminta saya menjaga nyonya"

" Nyonya? " tanya roby bingung

Iren pun menoleh dengan ragu, sebenarnya sejak awal iren mengenali suara itu, tapi ia terlalu takut untuk menoleh, ia takut aditya juga berada di sana.

" iren! " roby terkejut melihat iren berdiri di hadapannya,

Roby memperhatikan iren dari atas sampai bawah, ia terpesona melihat penampilan iren yang sedikit berbeda dari saat terakhir kali mereka bertemu.

Iren masih kurus seperti dulu, tapi setelah melahirkan buah dada dan bokongnya lebih berisi, dan hal itu membuat iren terlihat lebih sexy.

" hai tuan roby! Apa kabar? " sapa iren seraya melambaikan tangan, ia tersenyum senang karna ternyata roby tidak bersama tuanya.

Roby mengulum senyum manisnya lalu menatap cindy dengan tatapan tajam, lewat gerakan kepala dan mata, pria itu menyuruh cindy kembali ke tempatnya.

" kenapa kau menatapku seperti itu? " tanya roby sesaat setelah ia menyadari iren tersenyum sambil menatapnya dengan tatapan yang sulit ia artikan,

" tuan roby mau ke ruangan tuan aditya kan!" Robi berdehem sambil mengangguk

" Aku ikut boleh?" tanya iren sambil tersenyum.

Roby menatap curiga pada iren. Iren berusaha meyakinkan roby melalui gestur tubuhnya dan pada akhirnya pria itu menyetujuinya.

Roby yang sedang buru-buru terpaksa menggunakan lift tamu karna lift khusus tengah digunakan, entah oleh siapa roby tidak tahu dan tidak pula ingin tahu, tapi iren mengetahuinya.

Setelah tiba di lantai atas, roby berpindah lift untuk naik ke lantai khusus pegawai, begitu pintu lift terbuka , roby panik karna melihat seorang anak yang hendak menuju ke ruangan presdir, ia pun bergegas menghampiri anak itu, roby mengira arsena adalah anak salah satu pengunjung yang tersesat.

Terlambat, arsena telah menerobos masuk ke ruangan presdir, anak itu berdiri di tengah ruangan, melihat dan memperhatikan sekeliling dengan seksama.

" ketuk pintu dulu sebelum masuk, apa kau tidak punya sopan santun? " ucap aditya tegas, ia sama sekali tidak menoleh karna tengah sibuk bekerja.

" Maaf "

Suara anak kecil itu berhasil mengalihkan perhatian aditya, ia sampai mendengus kesal saat meletakan pulpen yang tengah di pegangnya ' kenapa sampai ada anak kecil yang masuk ruanganku' pikirnya, niatnya ingin marah, namun ketika melihat arsena, aditya hanya bisa terdiam dengan sejuta tanya.

Siapa anak itu?

Kenapa dia memanggilnya papi?

dan kenapa dia begitu mirip dengannya?

Episodes
1 Iren ingin pulang
2 Sang dewa kebersihan
3 Sang dewa kebersihan part 2
4 Sebelum Tragedi.
5 Tragedi
6 Pulang kampung
7 Pulang kampung Part 2
8 Wellcome to Indonesia
9 Bertemu ibu
10 air kopi jadi susu
11 Bersama dengan matahari yang tenggelam
12 it's impossible.
13 Terpaksa kembali
14 Kesepakatan dengan ibu maya.
15 Senyum dulu! Baru di lepaskan.
16 Papi!
17 Bercak darah
18 Aku tidak selicik itu.
19 Arsena dan kebenaran
20 Cara yang tak terduga...
21 " Apa kau mau menikah denganku? " pertanyaan yang ambigu
22 Ada yang terusik.
23 Ini tentang dea
24 Keinginan yang terpenuhi
25 Semua demi untuk menolak
26 Tekad setiap orang berbeda
27 Entahlah...
28 David siapa amih?
29 Tiba-tiba
30 Kematian Ledy Mira
31 David Agen CBI
32 Ini Tentang Agen CBI
33 Ini Tentang Agen CBI vol.2
34 Email otomatis dari si Kancil.
35 Kecewa karna kau tak seperti dia.
36 Apa amih tidur di ranjang papi?
37 Cucu kurang akhlak
38 Naya dan dea mendeklarasikan perang
39 Sebelum pesta
40 Pesta
41 Pesta vol.2
42 ke dua kalinya
43 Kita harus tidur sekamar
44 Lingerie
45 Membuka mata di pagi hari.
46 Teguran dari nenek
47 Kebagian kuliah pagi gratis
48 Seperti HANTU
49 Ke hotel saja!
50 Di dalam kamar resort
51 Arsena hilang
52 Meyakinkan Roby
53 Drama kecil
54 Petunjuk untuk iren
55 Dasi warna merah
56 Mau aja dikibulin
57 Aku paling suka kau
58 Beri pujian pada roby
59 Merubah panggilan
60 Ruang rapat
61 Ruang rapat yang sama
62 Wanita dari yaman
63 Menjadi Asisten
64 Ruang ganti
65 Tidak jauh beda
66 Maria
67 Maria vol.2
68 Cerita tentang maria dan roby
69 Roby salah faham
70 Gosip
71 Morning kiss
72 Pulpennya jatuh
73 Luka goresan
74 Suami lagi romantis
75 Menikah
76 Rok sebatas lutut
77 Candu.
78 Sepenggal cerita dari sudut pandang Roby
79 Baik sekali mereka
80 Jebakan
81 Sisi lain bagian Aditya
82 Sisi lain bagian Arsena
83 Masih tidak tahu
84 video call
85 Menguras air mata
86 Ketar ketir
87 Ketar ketir bagian 2
88 Ketar ketir bagian 3
89 Di bawa ke RS
90 Kembali diuji
91 Seperti kembali ke masa lalu
92 Berpindah dari satu masa ke masa lain
93 Andai
94 Waktu berpihak padanya.
95 Bekerja sama saling membantu
96 Everything sucks (Semuanya menyebalkan)
97 Bukan lagi anak kecil.
98 Menjadi pewaris
99 Hot news
100 Jangan sampe lolos
101 Membasmi penjahat kelas kakap
102 Pertarungan
103 David di bekuk
104 Menuntaskan semua rasa rindu
105 Masih ingin memilikimu
106 Angin segar
107 Terapi? haruskah!
108 It's Me
109 Seperti bajing loncat
110 Showtime
111 Ibu guru oh... Ibu guru
112 Jenazah
113 Terlihat manis
114 Nia
115 Drama dan air mata
116 Entahlah.....
117 Mimpi
118 Surat pengunduran diri
119 Rencana aditya
120 Pesan terakhir
121 Mengunjungi dea
122 Benar-benar gila
123 Mainan hidup untuk arsena
124 Tanda tanya yang besar
125 Pergolakan batin
126 Tepat sasaran
127 Kecewa
128 Pak eka mulai mengeluh
129 Bau darah segar
130 Pura-pura takut
131 Seperti hantu
132 Seperti hantu bagian 2
133 Di bawah pohon maple
134 Sebuah tanya
135 Naya kapok
136 Lamaran
137 headline
138 Menikah lagi
139 Kesal
140 Beby
141 Curiga
142 Salah paham
143 The End
144 Chapter Bonus
145 Chapter bonus
146 chapter Bonus
147 Chapter bonus
148 Jodoh Tuan Muda Ars
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Iren ingin pulang
2
Sang dewa kebersihan
3
Sang dewa kebersihan part 2
4
Sebelum Tragedi.
5
Tragedi
6
Pulang kampung
7
Pulang kampung Part 2
8
Wellcome to Indonesia
9
Bertemu ibu
10
air kopi jadi susu
11
Bersama dengan matahari yang tenggelam
12
it's impossible.
13
Terpaksa kembali
14
Kesepakatan dengan ibu maya.
15
Senyum dulu! Baru di lepaskan.
16
Papi!
17
Bercak darah
18
Aku tidak selicik itu.
19
Arsena dan kebenaran
20
Cara yang tak terduga...
21
" Apa kau mau menikah denganku? " pertanyaan yang ambigu
22
Ada yang terusik.
23
Ini tentang dea
24
Keinginan yang terpenuhi
25
Semua demi untuk menolak
26
Tekad setiap orang berbeda
27
Entahlah...
28
David siapa amih?
29
Tiba-tiba
30
Kematian Ledy Mira
31
David Agen CBI
32
Ini Tentang Agen CBI
33
Ini Tentang Agen CBI vol.2
34
Email otomatis dari si Kancil.
35
Kecewa karna kau tak seperti dia.
36
Apa amih tidur di ranjang papi?
37
Cucu kurang akhlak
38
Naya dan dea mendeklarasikan perang
39
Sebelum pesta
40
Pesta
41
Pesta vol.2
42
ke dua kalinya
43
Kita harus tidur sekamar
44
Lingerie
45
Membuka mata di pagi hari.
46
Teguran dari nenek
47
Kebagian kuliah pagi gratis
48
Seperti HANTU
49
Ke hotel saja!
50
Di dalam kamar resort
51
Arsena hilang
52
Meyakinkan Roby
53
Drama kecil
54
Petunjuk untuk iren
55
Dasi warna merah
56
Mau aja dikibulin
57
Aku paling suka kau
58
Beri pujian pada roby
59
Merubah panggilan
60
Ruang rapat
61
Ruang rapat yang sama
62
Wanita dari yaman
63
Menjadi Asisten
64
Ruang ganti
65
Tidak jauh beda
66
Maria
67
Maria vol.2
68
Cerita tentang maria dan roby
69
Roby salah faham
70
Gosip
71
Morning kiss
72
Pulpennya jatuh
73
Luka goresan
74
Suami lagi romantis
75
Menikah
76
Rok sebatas lutut
77
Candu.
78
Sepenggal cerita dari sudut pandang Roby
79
Baik sekali mereka
80
Jebakan
81
Sisi lain bagian Aditya
82
Sisi lain bagian Arsena
83
Masih tidak tahu
84
video call
85
Menguras air mata
86
Ketar ketir
87
Ketar ketir bagian 2
88
Ketar ketir bagian 3
89
Di bawa ke RS
90
Kembali diuji
91
Seperti kembali ke masa lalu
92
Berpindah dari satu masa ke masa lain
93
Andai
94
Waktu berpihak padanya.
95
Bekerja sama saling membantu
96
Everything sucks (Semuanya menyebalkan)
97
Bukan lagi anak kecil.
98
Menjadi pewaris
99
Hot news
100
Jangan sampe lolos
101
Membasmi penjahat kelas kakap
102
Pertarungan
103
David di bekuk
104
Menuntaskan semua rasa rindu
105
Masih ingin memilikimu
106
Angin segar
107
Terapi? haruskah!
108
It's Me
109
Seperti bajing loncat
110
Showtime
111
Ibu guru oh... Ibu guru
112
Jenazah
113
Terlihat manis
114
Nia
115
Drama dan air mata
116
Entahlah.....
117
Mimpi
118
Surat pengunduran diri
119
Rencana aditya
120
Pesan terakhir
121
Mengunjungi dea
122
Benar-benar gila
123
Mainan hidup untuk arsena
124
Tanda tanya yang besar
125
Pergolakan batin
126
Tepat sasaran
127
Kecewa
128
Pak eka mulai mengeluh
129
Bau darah segar
130
Pura-pura takut
131
Seperti hantu
132
Seperti hantu bagian 2
133
Di bawah pohon maple
134
Sebuah tanya
135
Naya kapok
136
Lamaran
137
headline
138
Menikah lagi
139
Kesal
140
Beby
141
Curiga
142
Salah paham
143
The End
144
Chapter Bonus
145
Chapter bonus
146
chapter Bonus
147
Chapter bonus
148
Jodoh Tuan Muda Ars

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!