Di sebuah ruangan, iren yang tengah duduk di kursi singgel berusaha memejamkan matanya, semua kenangan masa lalu melintas bagai baru terjadi kemarin, rasa sakit akan kehilangan, penghianatan, serta cemoohan yang ia telan sendiri, iren sudah melewati begitu banyak hal, tapi hanya ada satu yang menjadi kekuatan untuk membuatnya tetap bertahan.
" amih! Lihat ini sudah jam berapa? Lekas lah bangun, atau kita akan terlambat" ucap seorang anak yang menyembul dari balik pintu yang setengah terbuka.
Iren menghela nafas kasar " amih merasa tidak enak badan sayang, besok saja perginya ya! " ucap iren dengan malas
Anak itu menerobos masuk untuk menghampiri iren, ia memeriksa kening iren dengan tangan kecilnya " tidak demam" ucapnya kemudian
" baiklah.... terserah amih saja, dari dulu bilangnya nanti dan nanti terus, jika amih tidak mau pergi, aku akan pergi sendiri" ucapnya seraya mengeringkan matanya yang berwarna kecoklatan.
Anak itu sangat jahil, ini bukan pertama kalinya iren di permainkan oleh putranya sendiri, semangat yang hilang pulih seketika setelah mendengar ancaman yang dilontarkan sang putra, iren bangkit dari duduknya dan mengejar putranya keluar.
" arsena a lake! berhenti di sana atau mamih akan sangat marah" ucap iren dengan sangat tegas
Sudah 7 tahun berlalu sejak iren kembali ke indonesia, dan selama itu ia masih tetap bekerja pada ibu maya, kontrak yang awalnya hanya satu tahun di perpanjang secara berkala, setelah melahirkan seorang putra iren tidak berani untuk menjalin kasih, wanita itu tak bergeming meski banyak yang mencoba mendekatinya.
Iren merasa sangat bersyukur dalam hidupnya, tapi jujur iren masih belum siap kembali, entah untuk keberapa kalnya ia menolak untuk kembali, entah sudah berapa banyak alasan yang sudah iren lontarkan, kali ini ia tidak bisa lagi mangkir.
Iren tidak pernah memberitahukan tentang kehamilanya pada maya, namun saat maya datang ke indonesia untuk mengurus surat kerja iren, bayi yang iren sembunyikan tiba-tiba menangis, maya jadi tidak sengaja mengetahui tentang arsena, maya tidak bertanya apapun, ia hanya meminta iren menandatangani perpanjangan kontrak serta merawat anak itu dengan baik, dan iren juga diminta untuk menyematkan nama aditya dalam nama putranya.
Sejak saat itu, arsena lake berubah nama menjadi arsena aditya lake, tapi karna iren tidak sanggup menyebut nama itu, ia dengan sengaja membuat nama aditya hanya menjadi inisial, jadinya arsena a lake.
Seiring berjalannya waktu, arsena tumbuh besar dengan baik, dan sialnya, anak itu semakin mirip dengan tuan mudanya, iren yang tidak terima pun memakaikan baju yang sama, setiap hari arsena mengenakan pakayan yang selaras dengan iren, arsena yang terbiasa dengan hal itu pun akan protes jika iren mengenakan pakayan yang tidak selaras, ia seolah tau perasaan ibunya.
Sudah satu tahun sejak maya memaksa iren kembali, iren masih tidak tahu apa sebabnya, tanpa di sangka, maya mengetahui bahwa arsena adalah cucunya, iren tidak bisa menyangkal, dan untuk memaksa iren, wanita yang semakin tua itu menggunakan otoritasnya sebagai nenek, dengan menyodorkan hasil tes dna dan mengancam akan menjauhkan arsena dari dirinya.
Iren tidak punya pilihan lain selain menurut, kini iren tengah menatap helicopter yang sudah menunggu di hadapanya, dulu iren kembali ke indonesia dengan helicopter itu, dan sekarang ia harus kembali dengan helicopter itu lagi, iren menghentakan kakinya ketanah karna kesal, ia mendekati arsena yang hendak menaiki helicopter
" Ayo! " seru iren dengan berat hati, ia menggandeng tangan sang putra lalu naik ke atas helicopter, hanya dalam hitungan detik helicopter itu terbang ke langit, dan hilang di balik awan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Aqiyu
kasih nama Aditya dibelakang nama Arsena berarti Nyonya maya dah tahu dong kalo Aditya ayah dari Arsena
2021-11-29
1