“ tuan muda aditya pasti akan sangat marah, tapi tuan muda tidak akan bisa melampiaskannya, setelah lima menit obatnya akan bereaksi, tuan muda akan tidur dengan nyenyak, dan saat tuan muda terbangun, aku akan sudah pergi dari negara ini”
Dengan pemikiran seperti itulah iren membuat rencana yang ekstrim, ia sengaja pura-pura jatuh pingsan untuk membuat aditya panik, iren akan memanfaatkan waktu saat tuan mudanya itu mulai lengah.
Aditya yang panik bergegas memakai sarung tangannya, ia menepuk pipi iren untuk membuatnya sadar, hingga perlahan iren membuka matanya lalu tersenyum, ia mencengkeram kepala aditya dengan kuat lalu menempelkan bibirnya.
Aditya sangat terkejut mendapat serangan dari iren, anehnya, bukanya merasa jijik, aditya justru menikmatinya, rasa manis dari bibir iren membuat aditya menjadi serakah, hal itu juga yang membuat iren kesulitan mendorong obat yang masih berada dalam mulutnya, setelah berusaha begitu keras, iren akhirnya berhasil membuat aditya menelan obat itu.
Aditya melepaskan tautan bibir mereka saat ia merasa telah menelan sesuatu, dan seketika itu juga, iren bergegas membuat jarak dengan tuan muda aditya. Kedua insan itu tak berani untuk saling menatap satu sama lain.
“ Tuan muda aditya pasti sangat kesal, mukanya saja sampai merah padam” gumam iren dalam hati
“ Ada apa dengan diriku? Ke mana perginya penyakit itu saat iren mencium ku? Biasanya aku merasa mual bahkan sampai ingin muntah saat ada seorang wanita yang menggodaku dengan penuh *****, tapi kenapa sekarang aku justru menikmatinya, atau mungkin, aku tidak mual seperti biasanya karna iren hanya berniat membuatku meminum obat tidur itu” batin aditya bertanya-tanya.
“ maafkan iren tuan, iren melakukan semua ini demi bisa pulang ke indonesia” ucap iren seraya menundukkan kepala.
Karna tak mendengar jawaban dari aditya, iren pun kembali bicara “ saya akan membersihkan lagi tempat tidurnya” iren bergegas pergi karna tak ingin berlama-lama dalam suasana yang membuatnya canggung itu.
“ iren!” panggilan dari tuan muda aditya menghentikan langkah kaki iren, dan sebuah pertanyaan terlontar dari mulut sang tuan “ Apa ibuku mengatakan bahwa kau baru boleh pergi setelah aku tertidur?”
Iren menghela nafas, ia cemas tuanya akan menanyakan sesuatu yang sulit ia jawab, tapi pertanyaan yang terlontar itu ada dalam list yang diberikan nyonya maya, seperti yang tertulis di sana, iren hanya perlu menjawab “ iya tuan”
Aditya yang melihat iren menyepelekan pertanyaannya pun menjadi semakin curiga, ia kembali bertanya “ Apa ibuku juga memintamu untuk melayaniku di atas tempat tidur?”
“ Iya tuan!” sahut iren cepat. Iren diam untuk sesaat sampai akhirnya dia sadar pertanyaan yang aditya lontarkan berbeda dari list dan jawaban dari iren bisa membuat tuan mudanya itu salah faham.
“ saya salah tuan, saya minta maaf karna menjawab pertanyaan tuan tanpa mencernanya dulu, sumpah demi apa pun, nyonya tidak pernah memerintahkan hal itu, dan sekalipun nyonya memintanya, percayalah, demi apa pun saya akan menolaknya” iren memberi penjelasan dengan gugup, lalu pergi meninggalkan aditya yang masih terduduk di lantai.
Aditya sepenuhnya percaya pada iren, tapi tidak pada ibu dan obat yang perlahan mulai bereaksi. Aditya berjalan menuju kamar, ia memperhatikan iren dari ambang pintu, tatapannya kini sudah penuh dengan gairah, ia sudah tidak bisa lagi menahan hasratnya yang semakin menggebu.
Aditya mendorong iren hingga jatuh terjerembab di tengah ranjang. Iren yang kaget bergegas membalikkan tubuh melihat orang yang mendorongnya, ia melihat aditya melepas pakaiannya hingga tak tersisa, dengan cepat iren pun bangkit untuk melarikan diri, aditya kembali menarik iren saat wanita itu hendak turun dari sisi lain ranjang.
“ tuan lepaskan kaki saya, apa yang tuan lakukan” teriak iren yang mulai menangis, namun aditya seolah tak mendengar ucapannya, ia mencium leher iren dengan rakus hingga meninggalkan jejak kepemilikan di sana.
“ tuan tubuh iren bau dan kotor” teriak iren lagi, ia berharap ucapannya akan membuat tuan muda yang di juluki dewa kebersihan itu melepaskan dirinya.
Aditya benar-benar tak terkendali, ia sama sekali tak mendengarkan ucapan iren, atau merasa kasihan melihat gadis itu menangis, seperti orang yang kesurupan, ia merobek setiap helai baju yang menutupi tubuh iren, tidak hanya itu, aditya bahkan merebut mahkota berharga milik seorang Irenia lake, dan membuat wanita itu sangat terguncang.
Iren melihat tuan mudanya terkapar, ia mendorong jatuh pria yang sudah merebut kesuciannya itu, iren mengganti seprai baru, lalu kembali berusaha memindahkan tuan mudanya ke atas tempat tidur, ia juga merapihkan kamar itu seolah tidak pernah ada yang terjadi.
Selama melakukan pekerjaannya air mata iren tidak pernah berhenti, iren mengenakan pakaian pelayan yang biasa ia kenakan sehari-hari, setelan jas wanita berwarna hitam itu seolah telah dipersiapkan untuk menyambut kehancuran dirinya.
Iren pergi dari apartemen sang tuan muda, ia menyusuri trotoar jalanan yang cukup ramai, langit berbintang berubah jadi mendung, air hujan yang turun dengan deras meredam tangis iren yang semakin kencang, iren benar-benar merasa hancur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Ati Rohayati
kasihan iren
2023-01-02
1
Oi Min
mommynya Aditya bner2 dech. semoga klo Iren bner2 hamil dan pnya anak, mereka mau mngakui anaknya
2022-09-28
1
NurHafni
Tuh kan bener,
dgn Obat itu
Iren di jebak dgn Aditya.
2021-12-01
2