Aditya dan maya tengah duduk di ruang tamu. Maya mengakui bahwa memang benar ia merencanakan sesuatu untuk menyatukan aditya dan iren, tapi yang terjadi itu diluar rencananya.
Maya berencana untuk membuat situasi dimana aditya dan iren dipergoki tidur bersama, agar ia memiliki alasan untuk memaksa keduanya menikah, tapi karna obat tidur yang tertukar, serta kedatangan gusty yang membawa kabar penting, rencana itu urung ia lakukan.
Namun takdir seperti berpihak padanya, jodoh membuat iren dan aditya bersatu dengan cara yang tak terduga, maya merasa senang dan sedih di saat yang bersamaan.
Maya juga menjelaskan bahwa ia ada di sana saat iren dinyatakan hamil, dan saat itu juga maya melakukan tes dna pada benih janin yang tertanam di perut iren.
Saat itu, maya juga terkejut ketika mengetahui bahwa iren tengah mengandung cucunya, maya sengaja menahan iren dengan kontrak agar ia bisa menyusun kembali rencana perjodohan itu, namun tuhan sudah menyatukan mereka lewat bayi mungil yang iren beri nama arsena lake.
Tepat saat iren memperpanjang kontak itu, di saat itu pula iren secara tidak sadar telah menandatangani surat pernikahannya, dan telah sah menjadi istri aditya dan menantu dari maya, serta atas permintaanya iren menyematkan nama aditya di tengah nama cucunya.
" iren bilang nama anak itu arsena a lake, a itu berarti aditya" ucap aditya
" iya adi, inisial a dari nama putramu itu adalah namamu, mamah tau iren sulit untuk memaafkan tindakanmu, tapi mamah yakin akan satu hal, iren tidak membenci dirimu" tutur maya
" maafkan aditya mah! tapi aku tidak bisa menikah dengan iren"
Ucapan aditya itu samai di telinga iren, dan entah kenapa iren yang sudah kembali ceria kembali meneteskan air mata.
" ini tidak bisa dibiarkan! " batin arsena yang juga mendengar ucapan aditya
Arsena menerobos masuk sambil menarik ibunya, ia berdiri di depan aditya dan maya lalu berkata " Kau tidak perlu menikah dengan amih tuan aditya, diriku saja sudah cukup untuk amih"
Iren merasa terharu mendengar ucapan dari putranya, tapi tidak dengan aditya, entah kenapa ia merasa sesak mendengar hal itu.
Suasana di kediaman itu seketika menjadi canggung dan hening, arsena menarik sang ibu untuk pergi ke kamar, anak itu tidak ingin melihat ibunya menderita karna mendengar ucapan dari aditya.
Awalnya, Arsena berpikir, terlepas dari insiden yang pernah terjadi aditya adalah seorang pria yang baik, aditya akan senang mengetahui kehadiran dan bersedia menerima maminya, terlebih karna maminya adalah satu-satunya wanita yang bisa ia sentuh dengan bebas.
Tetapi pandangan arsena berubah dalam sehari, terlebih setelah melihat tindakan aditya, ia tidak bisa membiarkan apapun terjadi lagi pada maminya.
" sayang apa yang kau pikirkan?" tanya iren saat melihat arsena melamun.
" tidak ada" jawab arsena cepat
" amih! kita tidur siang bersama yu!" ajak arsena kemudian
" tapi ini sudah hampir petang nak, jika sekarang kita tidur nanti malam malah tidak bisa tidur" ucap iren sambil tersenyum
" amih terlalu banyak berpikir, aku lelah" ucap arsena, ia membimbing iren untuk berbaring di ranjang kemudian menindih iren, memeluknya seperti bayi yang meminta untuk di tidurkan.
Alih-alih merasa berat karna tubuh arsena yang sudah tidak kecil lagi, iren justru merasa senang, ia merasa dibutuhkan oleh seseorang, iren menepuk punggung arsena yang mendekapnya, sampai rasa kantuk menghampiri keduanya dan mereka pun terlelap, dengan keadaan setengah sadar iren mengubah posisi tidurnya, ia berbalik menyamping, mendekap sang putra yang kemudian membelakangi tubuh iren, keduanya semakin terlelap dengan posisi tidur menghadap arah yang sama, hingga matahari terbenam di balik jendela yang berada di hadapan keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Oi Min
hla knp Adit g bsa mnikah dg Iren?? apa Adit pnya kekasih dan mau mnikah??
2022-09-28
1
Aqiyu
😕
2021-11-30
1