" Sebenarnya apa yang terjadi? " tanya roby tak mengerti
" saat dokter papi hendak mengantarkan obat tidur, ia menabrak seseorang, dalam kejadian itu kantung mereka tertukar, karna itu lah amih salah memberikan obat, setelah itu yang terjadi bisa kalian lihat" ucap arsena menjelaskan
Arsena hendak menyusul iren karna khawatir, namun ia menghentikan langkahnya di ambang pintu karna teringat sesuatu.
" Aku adalah buah dari kejadian itu" ucap arsena kemudian berlalu.
Arsena menyusul sang ibu. Iren yang tak kuasa menahan kesedihannya berjongkok di depan lift sambil menangis. Arsena yang melihat itu pun jadi bersedih, ia menggenggam tangan iren lalu berkata " mau makan ice cream coklat bersamaku amih?"
Iren langsung menghapus air matanya, ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan putranya. Iren memaksakan senyumnya lalu berkata " ayo! kita makan ice cream dan puding"
" tidak jangan puding brownies lebih enak" sahut arsena
Arsena selalu mampu mengobati luka iren, membuat iren melupakan masalah dengan aktifitas yang sebenarnya tidak berfaedah, seperti saat ini contohnya, keduanya tengah duduk di sebuah cafe, menikmati ice cream coklat dan brownies sambil bermain.
" a, b, c, d, lima jari" seru keduanya kompak
" a, b, c, d, delima" ucap iren seraya menghitung jari mereka.
Setelah menentukan warna keduanya menatap jalan raya, menunggu kendaraan berwarna delima melintas, yang pertama melihat yang menang, yang kalah harus rela di jitak kepalanya, iren dan arsena sesekali tertawa dengan lepas dalam permainan itu.
Kedewasaan arsena muncul saat iren membutuhkan bantuan, sementara sisi anak kecil dalam dirinya yang tida hilang itu menjadi penghibur dikala lara, dan sisi manja arsena selalu mampu membuat iren merasa bahwa dirinya sangat dibutuhkan, selama ini hanya arsena saja yang menjadi alasan iren untuk bertahan, dan memberinya keberanian untuk melawan kejamnya dunia.
Di sisi lain...
Aditya tengah duduk sambil memikirkan segalanya, dengan di temani roby yang terus mondar-mandir menanti seseorang.
" permisi pak!" ucap seseorang seraya mengetuk pintu yang terbuka
Yang mereka nantikan akhirnya tiba, seorang pegawai dari bagian it yang ditugaskan untuk mencari tahu keaslian vidio yang diperlihatkan arsena.
" masuklah, bagaimana hasilnya? " tanya roby penasaran, meski aditya jauh lebih penasaran, namun ia enggan menunjukanya demi menjaga wibawa di depan bawahanya.
" vidio itu asli, dan setelah di selidiki, vidio itu ternyata diambil paksa dari laptop pribadi presdir, saya juga mendapatkan rekaman cctv yang tuan minta, waktunya sangat pas" ucap pegawai itu menjelaskan.
Aditya sangat terkejut mendengar hal itu, terlebih saat mendengar presdir di bawa-bawa, yang tidak lain berarti adalah ibunya sendiri.
Pegawai itu memutarkan rekaman cctv dari luar apartemen, bagaimana obat itu tertukar, bagaimana iren pergi, bagaimana ibunya datang, aditya mengetahui segala yang terjadi pada malam itu secara gamblang.
Menyesal, kesal, dan sebuah rasa yang tak mampu ia artikan menguasai hatinya, aditya menangis takala ia melihat hasil dari tes dna yang ibunya lakukan, bukti bahwa arsena adalah putranya.
Tak ada lagi celah untuk menyangkal, rasa bersalah karna memberi tuduhan yang tak berdasar, rasa bersalah karna telah berkata kasar, aditya tidak menyangka dirinya bisa melakukan hal yang begitu kejam, ia sadar betul berapa banyak luka yang sengaja ia torehkan, rasa malu bahkan aditya bahkan tak punya muka untuk menemui iren lagi.
" siapkan mobil, kita pulang" seru aditya memerintah,
Aditya ingin memastikan rencana sang ibu serta mendapat jawaban dari setiap pertanyaan
Apa yang ibunya inginkan?
Kenapa ia baru diberi tahu sekarang? Setelah 7 tahun berlalu
Dan apa masih ada yang belum ia ketahui?
" maaf jika saya lancang tuan, setengah jam lagi ada rapat terkait kerjasama dengan pemilik eo" ucap pegawai itu mengingatkan
" kau siapkan saja mobilnya, biar aku yang tangani rapat itu" sahut roby
Aditya tersenyum, beginilah enaknya mempekerjakan sahabatnya roby sebagai asisten, ia akan bersikap kompeten saat bekerja, dan akan menjadi sahabat terbaik di saat terdesak.
Aditya mempercayakan segalanya pada roby lalu pulang ke rumah, bukan apartemen yang selama ini menjadi tempat tinggalnya, melainkan mansion yang menjadi tempat tinggal ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Aqiyu
😐
2021-11-30
1
Umi Ningsih Mujung
🥰
2021-11-14
1