Di depan pintu mansion iren bertemu dengan nyonya maya dan seorang pilot muda bernama gusty.
Iren ada apa denganmu?
Kenapa kau sampai seperti ini?
Siapa yang sudah membuatmu bersedih?
Rentetan pertanyaan itu diajukan oleh nyonya maya dengan wajah cemas, namun tak ada satu kata pun yang sanggup iren lontarkan, ia hanya berteriak, lalu memeluk nyonya maya sambil menangis tersedu-sedu, nyonya maya pun ikut menangis, iren menahan rasa sakit di tubuhnya saat nyonya maya mengeratkan pelukan.
" Iren, katakan pada saya apa yang sudah terjadi? Kenapa kau sampai menangis seperti ini, jawab saya iren? " tanya nyonya maya dengan tegas
" nyonya, iren...
Iren tidak punya keberanian untuk mengatakqn apa yang telah menimpanya, ia takut tidak ada yang akan mempercayai dirinya, ia takut hubunganya dengan nyonya maya akan rusak, ia takut kata-katanya hanya akan di anggap fitnah yang kejam, pada alhirnya iren hanya berkata " iren ingin pulang"
Tepat setelah iren mengatakan hal itu, ia menjatuhkan diri, berlutut memohon pada nyonya maya, membuat wanita paruh baya itu kehilangan kata-kata,
" sepertinya telah terjadi sesuatu di kampung halamanya, jika nyonya izinkan saya akan mengantar iren pulang ke indonesia" ucap gusty
" baiklah, tolong kau atur prosedur penerbangannya sekarang juga" ucap nyonya maya memerintah
Nyonya maya membantu iren berdiri, lalu menyeka air matanya, kemudian berkata " sudah jangan menangis, kau bersiaplah untuk pulang ke indonesia"
iren mengangguk, akhirnya ia mendapatkan apa yang sudah ia minta sejak satu minggu lalu. Iren beranjak pergi dari hadapan sang majikan, ia masuk ke dalam kamar untuk mempersiapkan segalanya.
Saat iren melepas pakaiannya, ia melihat bagian tubuhnya di penuhi tanda merah, mengingatkan iren akan pemerkosaan yang baru saja di alaminya.
Saat iren memasukan baju-bajunya ke dalam koper, ia kembali teringat wajah tuan muda yang tersenyum saat merenggut kesuciannya.
Iren benar-benar tidak bisa berhenti menangis, setiap kali, setiap waktu, kejadian itu selalu terbayang, seolah tak membiarkan gadis itu melupakannya walau hanya sesaat.
Tanpa iren ketahui, setelah iren pergi ke kamarnya, nyonya maya pergi untuk menemui aditya, ia hendak menanyakan apa yang terjadi di sana, namun ia tidak menemukan apa pun saat melihat apartemen sang putra, di sana hanya ada aditya yang tidur dengan sangat lelap.
Nyonya maya ingat bahwa ia menyuruh iren menaruh kamera di kamar aditya, ia mencari di sekeliling kamar, setelah menemukanya, ia memeriksa hasil rekamannya.
Dalam rekaman itu hanya terlihat iren yang berkata " nyonya saya sudah menyimpannya di kamar tuan, bagaimana? Apa nyonya sudah bisa melihatnya, saya akan mematikan kameranya dulu sampai tuan muda pulang"
Dan sebuah gambaran pun kembali muncul, terlihat iren memapah aditya naik ke atas tempat tidur, seraya berkata " putra nyonya sungguh merepotkan, setelah makan dan minum obat tidur, tuan muda langsung tidur di atas meja makan, saat harus mendapat bonus ekstra, tapi saya tidak mau uang, cukup rahasiakan apa yang nyonya lihat saja, ok! "
Setelah iren pergi, kamera itu hanya merekam aditya yang tengah tidur dengan keringat yang bercucuran, sampai ia benar-benar lelap.
Tidak ada lagi yang bisa wanita tua itu lakukan di dalam apartment sang putra, ia pun memutuskan untuk kembali ke mansion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Aqiyu
😢
2021-11-29
1