10. Usaha Pengalihan Isyu

Sarapan sederhana yang terhidang di meja makan yang awalnya dilihat sebelah mata oleh Albar akhirnya habis tanpa sisa.

Tak Albar sangka, singkong goreng dan pisang goreng saja rasanya bisa senikmat itu.

Sarapan bersama Abah Mang Kus sambil bicara ke sana ke mari tentang hidup, membuat Albar seolah memasuki dunia baru.

Dunia yang belum pernah ia singgahi sebelumnya.

Dunia yang dulu di mata Albar hanya ada kemewahan, lalu kemudian gemerlap ketenaran, kini tiba-tiba jadi dunia kecil yang sederhana tapi lebih terasa hidup.

Ah entahlah, entah ini karena Albar telah lama tak merasakan sarapan bersama orangtua, atau karena memang apa yang ada di rumah Abah Mang Kus dengan segala kesederhanaannya ini memang sebuah warna bahagia yang berbeda dari dunia.

"Bagaimana Tuan Albar, sarapan hanya dengan singkong goreng?"

Tanya Aki pada Tuan Mudanya.

Albar tersenyum sambil mantuk-mantuk.

"Mantap jiwa Bah."

Kata Albar.

Aki terkekeh.

"Mulai sekarang panggil Aki saja, seperti Balqis. Teman-teman Balqis semalam sudah melihat Tuan muda dan mengenali anda seorang Albar Harrys, anda harus memikirkan nama lain saat mereka nanti datang lagi. Bagaimanapun, tujuan Mami Tuan Albar meminta anda hidup sementara di sini adalah untuk menghindari media dan juga banyak orang yang mengenal anda sebagai artis."

Kata Aki.

Albar mengangguk.

"Yah Ki, saya juga ngga ingin Aki jadi ikut repot nantinya."

Kata Albar tak enak.

Aki terkekeh.

"Saya mau latihan nyuci baju Ki."

Kata Albar pula.

"Ayo Aki ajari."

Aki berdiri dari duduknya, bersamaan dengan itu sebuah motor terdengar berhenti di depan rumah.

"Wah itu si Fajar mau ambil ayam, Tuan Albar ditinggal sebentar yah, saya harus ke kandang Ayam untuk mengambil beberapa ayam yang akan dibawa ke pasar."

Kata Aki.

"Wah belajar cuci bajunya batal Ki?"

Tanya Albar tepat saat Balqis keluar dari kamar.

"Nah itu sama Aqis saja yah belajarnya."

Kata Aki.

"Qis, ini Tuan Albar ajari mencuci baju."

Kata Aki.

"Aki mau ke mana?"

Tanya Balqis ingin protes.

"Ada nak Fajar itu di depan, Aki mau ke kandang sebentar."

Balqis menghela nafas.

"Aqis mau antar sempolan ke Teh Diah."

Kata Balqis.

"Sudah sini sekalian Aki yang bawa."

Balqis melirik Albar yang cengar cengir kayak orang sakit gigi.

"Baiklah Ki."

Jawab Balqis pasrah.

Balqis akhirnya mengalah pergi ke kulkas untuk mengambil wadah sempolannya, lalu dimasukkan ke dalam tas kresek dan diserahkan pada Aki.

"Semuanya seratus tusuk Ki."

Kata Balqis.

Aki mengangguk.

"Sudah Aki tinggal, jaga rumah yah, nanti masak yang ada di kulkas saja Qis."

Kata Aki.

Balqis mengangguk.

Aki keluar dari pintu samping seperti biasa, terlihat Bang Fajar sudah menunggu di sana.

"Ayo Bal, nanti keburu siang, aku mau belajar nyuci, mumpung magernya belum datang."

Kata Albar.

Balqis menghela nafas.

Artis ini, nyuci saja harus belajar, payah. Batin Balqis.

"Sebentar Aqis ganti baju lagi."

Balqis menuju kamarnya untuk ganti rok dan kaos biasa saja untuk di rumah, karena tidak jadi pergi ke warung Teh Diah.

Tak lama kemudian Balqis sudah menemui Albar lagi yang kini sedang jongkok di dekat sumur.

"Jangan melamun dekat sumur, mau kesambet apa?"

Balqis mengingatkan sambil kemudian mengambil ember untuk diberikan pada Albar.

"Mana baju kotor yang mau dicuci?"

Tanya Balqis.

"Kamu mau nyuciin?"

Albar matanya berbinar-binar.

Haiiishh... Balqis mendesis.

"Katanya mau diajarin, cepetan!"

Balqis mulai tak sabar.

Albar akhirnya mengambil baju kotornya dari kamar mandi, lalu dibawa ke sumur.

"Masukkan ke ember."

Balqis menyorong ember ke arah Albar.

Albar mengikuti petunjuk Balqis.

"Abis itu kasih sabun."

Kata Balqis.

"Sabun mandi?"

Tanya Albar.

Balqis menghela nafas.

"Itu, sabun cuci, deterjen."

Balqis menunjuk wadah deterjen yang menggantung di dinding dekat sumur.

"Ooh bilang dong, kalau kasih tahu itu yang lengkap, jangan kayak pertanyaan kuis."

Albar malah balik mengomel.

Balqis menggelengkan kepalanya.

Albar mengambil deterjen dan kemudian memasukkannya ke ember.

"Stop!"

Kata Balqis begitu Albar memasukkan lebih dari dua sendok ukur.

"Kamu mau bikin busa sabun satu sumur."

Kata Balqis.

Albar memberikan wadah deterjen kepada Balqis.

"Kasih air keran."

Albar menurut menyalakan keran.

"Secukupnya saja."

Kata Balqis.

Setelah agak penuh Albar menurut mematikan keran.

Balqis mendekat lalu memasukkan tangannya ke ember, Albar mengikuti dan membuat tangan mereka jadi bersentuhan.

Balqis tentu saja langsung menarik tangannya dan menabok lengan Albar dengan keras.

"Aduh, kamu kenapa sedikit-sedikit nabok sih?"

Albar mengusap lengannya yang panas.

"Lagian kamu ngapain ikutan masukkin tangan, kan aku ngga nyuruh."

Omel Balqis.

"Ya kan aku lagi belajar, aku pikir kamu lagi ngajarin."

Albar tidak mau kalah.

Balqis menghela nafas.

"Itu kan baju kotornya biar direndam dulu, aku masukin tangan buat mengocok airnya sebentar supaya detergennya tercampur rata!!!"

"Lha kamu ngga bilang."

"Ya kamu asal masukin tangan aja."

"Ya gimana udah kadung."

Albar kesal, Balqis apalagi.

Dalam situasi yang tengah memanas itu, tiba-tiba terdengar suara teman-teman Balqis datang.

"Assalamualaikuuuuuum..."

Mereka mengucap salam sambil masuk dari pintu samping yang memang tak ditutup.

Balqis dan Albar panik, keduanya berpandangan, lalu bergegas Balqis mendorong Albar agar naik ke loteng.

"Cepetaaaan sembunyiiii."

Balqis mendorong Albar yang cepat melompat ke atas tangga kayu menuju loteng.

Namun dasar sial, karena Albar pakai sandal japit Aki yang sudah usang, yang warnanya satu ijo dan satu biru, japit sandalnya malah copot satu.

Otomatis kaki Albar yang pakai sandal japit yang putus jadi tersandung sandalnya sendiri, dan Jedug!

Albar jatuh dan kejedot anak tangga.

"Ya Tuhaaan, apeees."

Albar memegangi hidung bangirnya yang auto keluar darah.

Balqis yang melihat langsung menolong Albar, dan makin panik begitu melihat hidung Albar berdarah.

Balqis lari ke dalam rumah untuk mengambil tissu, begitu balik ke tempat Albar, tampak ketiga teman Balqis sudah berdiri terbengong-bengong melihat Albar Harrys kini duduk di bawah anak tangga menuju loteng sambil memegangi hidungnya yang berdarah.

"Ah... Kalian ter... ternyata."

Balqis gugup setengah mati, antara bingung temannya kini menatapnya dan juga menatap Albar, lalu Balqis juga bingung karena Albar hidungnya mengeluarkan darah.

Balqis memberikan wadah tissu kepada Albar yang kemudian mengelap darah yang keluar dari hidungnya.

"Jadi beneran ini Albar Harrys?"

Eti rasanya sampai mau pingsan begitu sekarang hari sudah terang dan wajah Albar jelas terlihat tak seperti tadi malam.

Dinda dan Po juga sama menatap Albar sambil melongo.

"Ngg... Aku bisa jelasin teman-teman ini cuma..."

Albar tiba-tiba berdiri.

"Hai, teman Balqis yah, kenalin."

Albar mengulurkan tangannya pada Eti yang menatapnya tanpa berkedip.

"Bara."

Kata Albar.

"Bara?"

Eti, Dinda dan Po hampir bersamaan.

"Yah, banyak yang bilang aku ini mirip sama Albar atau siapalah itu, ya katanya dia artis, tapi aku ngga kenal, aku sodara jauh Aki."

Albar akhirnya tak ada pilihan untuk berakting di depan teman-teman Balqis.

Eti mengambil hp nya, lalu membandingkan wajah Albar di foto dan juga yang sekarang berdiri di depannya.

Jika diamati memang sedikit berbeda. Batin Eti.

Yah tentu saja, artis keren sekali kalau di depan kamera, kalau di belakang ya sama saja, hahaha...

Tapi Eti jelas tidak tahu itu, dia beranggapan Albar pasti tak mungkin tidak keren.

Eti kemudian melihat penampilan Albar yang hanya memakai celana pendek dan kaos oblong, rambut yang belum disisir dan sandal jepit dua warna sementara yang warna ijo japitnya putus.

Ah sangat tidak keren. Batin Eti.

"Maaf, kalian mirip banget, tapi kalau dilihat dengan seksama sepertinya memang beda, ya kan Po?"

Eti menoleh pada Po yang sependapat setelah memperhatikan secara keseluruhan.

Mendengar Eti akhirnya percaya, Balqis tampak tersenyum lega.

Ah ternyata akting Albar bagus juga. Batin Balqis.

"Tapi kenapa kalian hanya berdua? Di mana Aki?"

Tanya Dinda pada Balqis dan Albar yang mereka tahunya bernama Bara.

"Oh Aki tadi..."

"Aku sama Balqis dijodohkan, jadi kalau di rumah berdua saja itu karena dalam tahap pendekatan lahir batin."

Kata Albar sambil tiba-tiba merangkul bahu Balqis.

Balqis jelas saja langsung melepaskan rangkulan Albar, ia menatap Albar dengan tatapan seolah berkata,

"Awas aku racun makan siang nanti."

Sementara Dinda, po dan Eti tertawa mendengar penjelasan Albar.

"Ciyeeee Balqiiis, pantesan panik bae dari kemariiin... Ihiiiiir."

Goda si Po, membuat Balqis menginjak kaki kiri Albar.

**--------**

Terpopuler

Comments

༺❥ⁿᵃᵃ​ꨄ۵​᭄

༺❥ⁿᵃᵃ​ꨄ۵​᭄

eemmm klu bsa ksih racun cinta mu Qis

2022-05-05

0

Tuti Alawiyah

Tuti Alawiyah

ihiiiirrr....

2022-02-09

0

Putrii Marfuah

Putrii Marfuah

akur, setuju...racun rasa strawberry ya Qis heheeheh

2021-11-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Jatuh Tertimpa Pot
2 2. Gosip Sampah
3 3. Idola Nyasar
4 4. Maaf, Enggak nge'fans
5 5. Idola Balqis
6 6. Artis Gajebo
7 7. Penghuni Loteng
8 8. Kerusuhan Tengah Malam
9 9. Bikin Sakit Mata
10 10. Usaha Pengalihan Isyu
11 11. Galau Gaduh
12 12. Bintang Jatuh
13 13. Menjadi Bara
14 14. Cita-Cita Balqis
15 15. Perenungan
16 16. Ribet Monday
17 17. Romansa SMA
18 18. Hadiah Maksa
19 19. Indahnya Jadi Remaja
20 20. Berita Hangat
21 21. Berkah Makan Siang
22 22. Rasa Yang Terpendam
23 23. Cemas
24 24. Panas
25 25. Dari Mie Goreng Turun Ke Hati
26 26. Sultan VS Sultan
27 27. Biang Kerok
28 28. Memaksa Dengan Gaya
29 29. Mencapai Mufakat
30 30. Cuitan Sultan Albar
31 31. Hati-Hati Dengan Hati
32 32. Mie Rebus Yang Kucintai
33 33. Isyu Pemicu Darah Tinggi
34 34. Dengarkanlah Pernyataanku
35 35. Apa Kata Semut Merah Di Sekolah
36 36. Menjelang Pulang
37 37. Kebenaran Yang Terungkap
38 38. Insecure Campur-Campur
39 39. Si Polos
40 40. Makan Malam Nikmat
41 41. Gangguan Malam
42 42. Selamat Pagi Dunia
43 43. Ada Apa Dengan Adit?
44 44. Spesial Untuk Yang Spesial
45 45. Rahasia Yang Terkuak
46 46. Heboh Masal
47 47. Hari Duka Bersama
48 48. Aku Harus Kemana?
49 49. Abang Ketemu Gede
50 50. Sepiring Berdua
51 51. Alien Yang Budiman
52 52. Masa Lalu Yang Tersimpan Rapi
53 53. Jawaban Balqis
54 54. Berdua Saja
55 55. Takkan Lupa
56 56. Malam Perpisahan
57 57. Yang Ketiga Kali
58 58. See You Babang Albar
59 59. Kejutan
60 60. Yang Begitu Berbeda
61 61. Ada Yang Aneh
62 62. Duh Pelupa
63 63. Ada Apa Mami?
64 64. Gelagat Aneh Sang Mami
65 65. Jamuan Makan Malam
66 66. Hak Milik Aqis
67 67. Mencari Jawaban
68 68. Seharusnya Bukan Aku
69 69. Sulit
70 70. Kadang Awan Juga Hitam
71 71. Nobar Albar
72 72. Tunggu Aku Di Jakarta
73 73. Kenikmatan Di Warkop
74 74. Andai Tak Ada Jarak
75 75. Panik
76 76. Terbukanya Tabir
77 77. Flashback
78 78. Siklus Yang Berulang
79 79. Jatuh Cinta Beribu Rasa
80 80. Kupas-Kupas Bintang
81 81. Khawatir
82 82. Terjebak Cinta Sang Idol
83 83. Selamat Tinggal
84 84. Kejamnya Dunia
85 85. Tasikmalaya Dan Perth
86 86. Gagal Paham
87 87. Masih Terasa
88 88. Menuju Jakarta
89 89. Sebuah Tujuan
90 90. Bukan Salah Jadi Masalah
91 91. Kota Baru Rumah Baru
92 92. Sore yang Indah
93 93. Menahan Rindu
94 94. Maybe Yes Maybe No
95 95. Semua Terasa Berbeda
96 96. Penyusup
97 97. Salah Tebak
98 98. Malu Aku Tuuuuuu
99 99. Ingat Kamu, Pacar
100 100. Dia Juga Di Jakarta
101 101. Tamu Tak Diundang
102 102. Cepat Pulang, Cepat Kembali
103 103. Maaf
104 104. Idol Koplak
105 105. Aturan Albar
106 106. Teman Tapi Musuh
107 107. Drive Me Crazy
108 108. Kaget Satu, Kaget Dua
109 109. Deg-degan
110 110. Jodoh Yang Jatuh Dari Motor
111 111. Sarapan Sarapan
112 112. Rumah Terakhir Orangtua
113 113. Jodoh Itu Telah Disiapkan
114 114. Menjelang Berpisah
115 115. Mamiku Sayang Mamiku Absurd
116 116. Senja Di Jakarta
117 117. Sebuah Lagu Untukmu
118 118. Kamu Yang Manis
119 119. Sementara Saja
120 120. Senam Jantung
121 121. H Dua C
122 122. Kezal Kezal Kezal
123 123. Undangan Istimewa
124 124. Bi Mo Li
125 125. Untuk Sang Nyonya
126 126. Musuh Dalam Selimut
127 127. Lampu Kuning
128 128. Gerimis Sore
129 129. Apa Ini Apa Itu?
130 130. Bimbang
131 131. Jawaban Mami
132 132. Mr Dan Mrs Bucin
133 133. Jodoh Untuk Flora
134 134. Berjuta Rasa
135 135. Ada Kamu Di Wajahnya
136 136. Si Luni
137 137. Misi Bersama
138 138. Kucing VS Ayam
139 139. Othor Menyapa
140 140. Keselek
141 141. Salting Dan Gempa
142 142. Gempa Di Tempat Lain
143 143. For U Gaes
144 144. Lomba Jadian
145 145. Hari Itu Semakin Dekat
146 146. Calon Pasangan Baru
147 147. Ihiiiiirrr
148 148. Sepupu Absurd
149 149. Kembali
150 150. Menjemput Albar
151 151. Selamat Datang Albar
152 152. Dasar Albar
153 153. Calon
154 154. Undangan Pesta
155 155. Selamat Pagi Qis,
156 156. Request Lagu
157 157. Keduluan
158 158. Bukti
159 159. Menua Bersamamu
160 160. Bintang Terang
161 161. Tidaaaaaak
162 162. Hari Bertemu Camer
163 163. Sowan
164 164. Mami Mau Cucu
165 165. Pelukan Untuk Balqis
166 166. Persiapan
167 167. Persiapan Pernikahan
168 168. Calon Yang Tepat
169 169. Usai Makan Malam
170 170. Semangat Hajatan
171 171. Menuju Tasik
172 172. Rehat Sejenak
173 173. Kembali
174 174. Ramah Tamah
175 175. Malam Di Rumah Lama
176 176. Sudah Seharusnya
177 177. Terjebak Cinta Sang Idol
178 178. Puncak Acara
Episodes

Updated 178 Episodes

1
1. Jatuh Tertimpa Pot
2
2. Gosip Sampah
3
3. Idola Nyasar
4
4. Maaf, Enggak nge'fans
5
5. Idola Balqis
6
6. Artis Gajebo
7
7. Penghuni Loteng
8
8. Kerusuhan Tengah Malam
9
9. Bikin Sakit Mata
10
10. Usaha Pengalihan Isyu
11
11. Galau Gaduh
12
12. Bintang Jatuh
13
13. Menjadi Bara
14
14. Cita-Cita Balqis
15
15. Perenungan
16
16. Ribet Monday
17
17. Romansa SMA
18
18. Hadiah Maksa
19
19. Indahnya Jadi Remaja
20
20. Berita Hangat
21
21. Berkah Makan Siang
22
22. Rasa Yang Terpendam
23
23. Cemas
24
24. Panas
25
25. Dari Mie Goreng Turun Ke Hati
26
26. Sultan VS Sultan
27
27. Biang Kerok
28
28. Memaksa Dengan Gaya
29
29. Mencapai Mufakat
30
30. Cuitan Sultan Albar
31
31. Hati-Hati Dengan Hati
32
32. Mie Rebus Yang Kucintai
33
33. Isyu Pemicu Darah Tinggi
34
34. Dengarkanlah Pernyataanku
35
35. Apa Kata Semut Merah Di Sekolah
36
36. Menjelang Pulang
37
37. Kebenaran Yang Terungkap
38
38. Insecure Campur-Campur
39
39. Si Polos
40
40. Makan Malam Nikmat
41
41. Gangguan Malam
42
42. Selamat Pagi Dunia
43
43. Ada Apa Dengan Adit?
44
44. Spesial Untuk Yang Spesial
45
45. Rahasia Yang Terkuak
46
46. Heboh Masal
47
47. Hari Duka Bersama
48
48. Aku Harus Kemana?
49
49. Abang Ketemu Gede
50
50. Sepiring Berdua
51
51. Alien Yang Budiman
52
52. Masa Lalu Yang Tersimpan Rapi
53
53. Jawaban Balqis
54
54. Berdua Saja
55
55. Takkan Lupa
56
56. Malam Perpisahan
57
57. Yang Ketiga Kali
58
58. See You Babang Albar
59
59. Kejutan
60
60. Yang Begitu Berbeda
61
61. Ada Yang Aneh
62
62. Duh Pelupa
63
63. Ada Apa Mami?
64
64. Gelagat Aneh Sang Mami
65
65. Jamuan Makan Malam
66
66. Hak Milik Aqis
67
67. Mencari Jawaban
68
68. Seharusnya Bukan Aku
69
69. Sulit
70
70. Kadang Awan Juga Hitam
71
71. Nobar Albar
72
72. Tunggu Aku Di Jakarta
73
73. Kenikmatan Di Warkop
74
74. Andai Tak Ada Jarak
75
75. Panik
76
76. Terbukanya Tabir
77
77. Flashback
78
78. Siklus Yang Berulang
79
79. Jatuh Cinta Beribu Rasa
80
80. Kupas-Kupas Bintang
81
81. Khawatir
82
82. Terjebak Cinta Sang Idol
83
83. Selamat Tinggal
84
84. Kejamnya Dunia
85
85. Tasikmalaya Dan Perth
86
86. Gagal Paham
87
87. Masih Terasa
88
88. Menuju Jakarta
89
89. Sebuah Tujuan
90
90. Bukan Salah Jadi Masalah
91
91. Kota Baru Rumah Baru
92
92. Sore yang Indah
93
93. Menahan Rindu
94
94. Maybe Yes Maybe No
95
95. Semua Terasa Berbeda
96
96. Penyusup
97
97. Salah Tebak
98
98. Malu Aku Tuuuuuu
99
99. Ingat Kamu, Pacar
100
100. Dia Juga Di Jakarta
101
101. Tamu Tak Diundang
102
102. Cepat Pulang, Cepat Kembali
103
103. Maaf
104
104. Idol Koplak
105
105. Aturan Albar
106
106. Teman Tapi Musuh
107
107. Drive Me Crazy
108
108. Kaget Satu, Kaget Dua
109
109. Deg-degan
110
110. Jodoh Yang Jatuh Dari Motor
111
111. Sarapan Sarapan
112
112. Rumah Terakhir Orangtua
113
113. Jodoh Itu Telah Disiapkan
114
114. Menjelang Berpisah
115
115. Mamiku Sayang Mamiku Absurd
116
116. Senja Di Jakarta
117
117. Sebuah Lagu Untukmu
118
118. Kamu Yang Manis
119
119. Sementara Saja
120
120. Senam Jantung
121
121. H Dua C
122
122. Kezal Kezal Kezal
123
123. Undangan Istimewa
124
124. Bi Mo Li
125
125. Untuk Sang Nyonya
126
126. Musuh Dalam Selimut
127
127. Lampu Kuning
128
128. Gerimis Sore
129
129. Apa Ini Apa Itu?
130
130. Bimbang
131
131. Jawaban Mami
132
132. Mr Dan Mrs Bucin
133
133. Jodoh Untuk Flora
134
134. Berjuta Rasa
135
135. Ada Kamu Di Wajahnya
136
136. Si Luni
137
137. Misi Bersama
138
138. Kucing VS Ayam
139
139. Othor Menyapa
140
140. Keselek
141
141. Salting Dan Gempa
142
142. Gempa Di Tempat Lain
143
143. For U Gaes
144
144. Lomba Jadian
145
145. Hari Itu Semakin Dekat
146
146. Calon Pasangan Baru
147
147. Ihiiiiirrr
148
148. Sepupu Absurd
149
149. Kembali
150
150. Menjemput Albar
151
151. Selamat Datang Albar
152
152. Dasar Albar
153
153. Calon
154
154. Undangan Pesta
155
155. Selamat Pagi Qis,
156
156. Request Lagu
157
157. Keduluan
158
158. Bukti
159
159. Menua Bersamamu
160
160. Bintang Terang
161
161. Tidaaaaaak
162
162. Hari Bertemu Camer
163
163. Sowan
164
164. Mami Mau Cucu
165
165. Pelukan Untuk Balqis
166
166. Persiapan
167
167. Persiapan Pernikahan
168
168. Calon Yang Tepat
169
169. Usai Makan Malam
170
170. Semangat Hajatan
171
171. Menuju Tasik
172
172. Rehat Sejenak
173
173. Kembali
174
174. Ramah Tamah
175
175. Malam Di Rumah Lama
176
176. Sudah Seharusnya
177
177. Terjebak Cinta Sang Idol
178
178. Puncak Acara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!