Darel atau Dimas?

Nasib berurusan dengan orang kaya, suka berbuat semaunya. Apapun bisa dilakukan dengan cara cepat dan singkat asal ada dananya. Tidak masuk akal rasanya ketika bundanya Darel ingin berangkat ke Magelang pagi itu juga, jelas ditolak oleh Meira.

Perdebatan selesai tepat jam dua dini hari, para tamu tak diundang yang datang ke kamarnya itupun sudah pada pergi. Meira mengambil waktu sejenak untuk rebahan. Dia sedang memikirkan bagaimana cara memberitahu pada sang ibu tentang lamaran dadakan ini. Meira masih berusia dua puluh empat tahun, memang tidak muda lagi, namun memikirkan tentang pernikahan, otaknya tak bisa diajak kompromi. Menikah dan bersedia diperistri oleh seorang Darel Arsenio si ganteng, arogan, dan songong, berarti Meira harus menyerahkan seluruh hidupnya pada lelaki aneh itu.

Sial!

Masih dengan posisinya yang sedang berbaring, Meira hanya bisa menendang nendang ke udara, menumpahkan rasa kesal yang tak bisa dia tumpahkan ke siapapun.

“Dikasih waktu beberapa hari, kamu jangan coba-coba kabur, ya!” ucap Inayah penuh peringatan, pada Meira, sebelum dia beranjak dari kamar kos berukuran enam kali lima meter itu.

\~

Bermodalkan jam tidur sekitar tiga jam saja, Meira siap menjalani aktifitas hari ini. Berdasarkan kesepakatan sepihak dini hari bersama Darel sekeluarga, mereka akan berangkat ke Magelang menemui Ibu Meira pada weekend nanti, sekitar tiga hari lagi.

Pagi ini, sebelum berangkat kerja, Meira memberanikan menghubungi sang ibu. Memang, menghubungi ibu sudah menjadi rutinitasnya setiap hari, hanya sekedar bercerita tentang aktifitas dan menanyakan kabar. Namun, pagi ini, ada hal penting yang harus dia sampaikan pada ibunya.

Bertepatan dengan Meira yang hendak menghubungi ibunya, ponselnya juga berdering, tertera “Ibu” di sana.

“Ya ampun pas banget, tapi, ibu nggak pernah menelpon sepagi ini.” Meira mengambil napas dalam sebelum menerima panggilan itu, dia sudah menyusun dan merancang kalimat sebaik mungkin untuk berbicara pada ibunya perihal pernikahan paksa yang akan dia jalani.

“Assalamualaikum Ibu,” Meira menyapa.

“Nduk, ya Allah… maaf ganggu kamu pagi-pagi.” suara ibunya terdengar bergetar disertai isak tangis, membuat Meira panik mendengarnya.

“Ada apa bu?”

“Almarhum bapakmu… ternyata meninggalkan utang banyak, Nduk. Sekarang, ibu dan adikmu terancam.” dengan tangis yang tersedu-sedu, ibunya menjelaskan tentang hal yang tak pernah Meira bayangkan sebelumnya.

“Apa Bu? utang? berapa dan dengan siapa?” Meira memejamkan matanya sekilas, pikirannya kangsung tertuju pada tabungannya yang kini berjumlah sekitar dua puluh juta. Mungkin, bisa membantu.

“Dua ratus juta, Nduk—“

“Apa, Bu? du-dua ratus juta?!” Meira memekik kaget, tak habis pikir. Bahkan jumlah utang yang ditinggal bapaknya adalah berkali-kali lipat dari tabungan yang dia miliki.

“Iya, Nak. utang sama Pak Darmi, tuan tanah orang terkaya di kampung kita. Ya Allah… semalam dia datang bersama anak buahnya, tiba-tiba menagih. Ibu nggak tau menau soal itu. Ibu bilang nggak punya uang untuk bayar. Dikasih waktu sampai hari minggu, kalau nggak bayar, ibu dan Laras harus angkat kaki dari rumah. Mereka juga ngasih pilihan lain, supaya utang bapak di anggap lunas…” Ibu menjeda kalimatnya. Ini yang paling berat untuk di katakan.

“Dari mana kita dapat uang sebanyak itu, Bu. Dan apa pilihan lain yang mereka tawarkan?” tanya Meira, lututnya terasa lemas. Belum selesai satu masalah, masalah lain yang tak disangka, malah datang.

“Pak Darmi masih ingat kamu dan tau kalau kamu belum menikah, dia minta kamu jadi menantunya Nak… Ibu nggak sanggup mengatakan ini, dan ibu sebenarnya juga nggak akan rela kamu menikah dengan orang jahat begitu, kamu nggak pantas bersamanya Nak.”

“Bu, maksudnya, Mei harus nikah dengan anaknya? dengan Dimas?”

Bukan Meira tak mengenal Dimas, dia sudah akrab dengan lelaki itu sejak kecil, bisa dikatakan mereka adalah teman sepermainan. Namun karena Dimas adalah anak tunggal dari saudagar kaya, hidupnya selalu enak, dia harus dan bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan hingga Dimas terjerumus dalam pergaulan yang salah.

“Iya, anaknya l, si Dimas, yang sekarang jadi pengusaha kayu. Tapi Nak, kamu tau kan dia suka mabuk-mabukan, suka main perempuan, satu kampung juga tau gimana kelakuannya. Ibu nggak ridho kamu punya suami begitu, Nak. Tapi… kita nggak punya pilihan lain.”

Kenapa masalah datang di waktu yang bersamaan, Meira takkan mungkin mengatakan bahwa dia akan pulang dan ada yang ingin melamarnya. Tapi, menikah dengan Dimas juga bukan pilihan yang tepat. Pemuda yang punya kebiasaan buruk itu, sudah sangat terkenal dikampungnya. Pilihan yang sulit, Darel, atau Dimas? tapi Meira kembali berpikir, demi Ibu dan adiknya, dia akan lebih memilih menebus utang bapaknya dengan cara menyerahkan dirinya menjadi menantu tuan tanah, dan menikah dengan teman kecilnya.

“Nduk, kamu masih di sana?” tanya Ibu, suaranya terdengar melemah. “Maafkan kami ya jadi orang tua yang nggak bisa bahagiakan kamu, tapi, uang yang bapak pinjam itu sepertinya untuk biaya kuliah dan biaya hidup kamu selama di Jakarta, Mei,” jelas Ibu lagi. Semakin meyakinkan Meira bahwa dia memang harus menjadi alat penebus utang tersebut.

“Ya udah Bu, kasih Mei waktu beberapa hari, karena nggak mudah meninggalkan perusaahaan begitu aja. Nanti Mei pasti akan bantu dan selamatkan rumah kita, Ibu tenang ya.”

Meira sudah pasrah, dia memilih mengakhiri panggilan karena sudah tidak tahan lagi ingin menangis. Di hadapan ibu, dia harus kuat dan tegar agar ibunya tenang.

\~

Meira menyelesaikan pekerjaan yang belum dia selesaikan beberapa hari lalu. Hari ini, dia memiliki janji dengan beberapa orang, dan Darel harus turut serta. Namun, jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, lelaki itu tak kunjung muncul dan dengan sangat terpaksa, Meira menghubunginya karena ini sangat penting.

“Pak—“

“Ada apa? kangen? baru juga beberapa jam kita nggak ketemu.” suara di seberang sana, terdengar sangat santai, tanpa beban, Darel menggoda Meira.

“Jangan bercanda, Pak. Sebentar lagi, kita akan ketemu klien, tolong segera datang ke kant—“

“Jangan terlalu formal Mei, aku nggak suka. Kita bisa ngobrol dengan santai.”

“Kita harus profesional.” tegas Meira.

“Terserah kamu aja!” hentak Darel dengan perasaan kesal, sebab dia paling benci jika di bantah.

🌸🌸🌸

Terpopuler

Comments

Selvianti María

Selvianti María

banyak cobaan meira

2025-03-29

0

Emak Aries

Emak Aries

Author kayanya suka dgn angka 200juta.. wkt ayah Inayah pasang Ring jg 200juta nominalnya 😁

2022-04-11

1

Nur Denis

Nur Denis

pilih darel donk y.. 😘😘

2021-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Awal dari semuanya
2 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3 Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4 Alkohol dan Hansaplast
5 Oke, kamu boleh pulang!
6 Direktur gondrong, kok bisa?
7 Kopi
8 Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9 Dia, nggak suka perempuan?
10 Saatnya kita buktikan!
11 Akan menerima hukuman
12 Anda mau memecat saya? silakan!
13 Saya nggak sengaja menciumnya
14 Sangat Merepotkan
15 Supaya kita nggak canggung lagi
16 Kejujuran membawa petaka
17 Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18 Aku nggak akan menolak
19 Karena First kiss ku, ada di kamu
20 Darel atau Dimas?
21 Wanita seribu alasan
22 Ucapanmu adalah motivasiku
23 Besok kita ke KUA
24 Belum membuka hati untuk siapapun
25 Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26 Bukan Update
27 Seperti lamaran sungguhan
28 Aku Siapa?
29 Ya ampun…
30 Membuatmu Menangis
31 Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32 Dosis obatnya masih kurang
33 Pemberi Harapan Palsu
34 Foto Kesayangan
35 Tentang Kanaya
36 Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37 Kita jalani saja
38 Berkenalan
39 Apa itu cemburu?
40 Dasar Penyihir
41 Makan Hati
42 Menanti kabar baik
43 Tertawalah sepuasnya
44 Mari kita belajar saling mencintai
45 Apa kamu siap?
46 Ahli dalam segala hal
47 Boneka cantik yang bernyawa
48 Posesif akut
49 Mengakui dan menyesali
50 Ibu Bos
51 Aku nggak akan membawamu pulang!
52 Memastikan Perasaan
53 Perasaan yang rumit
54 Menyingkirkan masa lalu
55 Akibat kesalahpahaman
56 Tindakan Darel
57 Prasangka Nia
58 Sebuah keputusan
59 Persahabatan Palsu
60 Saling menyindir
61 Menjelang resepsi pernikahan
62 Menantu yang baik
63 Beruang kutub yang hangat
64 Asinan Mangga
65 Rasa kesal tanpa alasan
66 Membeli sesuatu
67 Ingin pindah ke planet lain
68 Yes
69 Hamil anak orang lain
70 Lebih suka kamu yang polos
71 Tamu tak diundang
72 Pembohong yang manis
73 Memutuskan Pergi
74 Permintaan terakhir
75 Bawa dia kembali ke sini
76 Kehilangan
77 Pergi!!!
78 Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79 Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80 Wanita berhati iblis
81 Memulai perjuangan
82 Janda kembang
83 Perang batin
84 Terkunci
85 Mulai luluh?
86 Tidak semudah itu
87 Lebih dari cukup
88 Pendekatan yang halal
89 I love you more
90 Jangan khawatirkan dia
91 Kembali
92 Membuat tidurku lebih tenang
93 Memperbaiki
94 Setitik harapan
95 Tiga Bulan
96 Suami Laknat
97 Derita penuh nikmat
98 Bekerja sama
99 Sebuah kesempatan
100 Mesra sampai tua
101 Drama di pagi hari
102 The second ‘yes’
103 Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104 Stuck With You
105 Ekstra Part 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal dari semuanya
2
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3
Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4
Alkohol dan Hansaplast
5
Oke, kamu boleh pulang!
6
Direktur gondrong, kok bisa?
7
Kopi
8
Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9
Dia, nggak suka perempuan?
10
Saatnya kita buktikan!
11
Akan menerima hukuman
12
Anda mau memecat saya? silakan!
13
Saya nggak sengaja menciumnya
14
Sangat Merepotkan
15
Supaya kita nggak canggung lagi
16
Kejujuran membawa petaka
17
Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18
Aku nggak akan menolak
19
Karena First kiss ku, ada di kamu
20
Darel atau Dimas?
21
Wanita seribu alasan
22
Ucapanmu adalah motivasiku
23
Besok kita ke KUA
24
Belum membuka hati untuk siapapun
25
Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26
Bukan Update
27
Seperti lamaran sungguhan
28
Aku Siapa?
29
Ya ampun…
30
Membuatmu Menangis
31
Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32
Dosis obatnya masih kurang
33
Pemberi Harapan Palsu
34
Foto Kesayangan
35
Tentang Kanaya
36
Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37
Kita jalani saja
38
Berkenalan
39
Apa itu cemburu?
40
Dasar Penyihir
41
Makan Hati
42
Menanti kabar baik
43
Tertawalah sepuasnya
44
Mari kita belajar saling mencintai
45
Apa kamu siap?
46
Ahli dalam segala hal
47
Boneka cantik yang bernyawa
48
Posesif akut
49
Mengakui dan menyesali
50
Ibu Bos
51
Aku nggak akan membawamu pulang!
52
Memastikan Perasaan
53
Perasaan yang rumit
54
Menyingkirkan masa lalu
55
Akibat kesalahpahaman
56
Tindakan Darel
57
Prasangka Nia
58
Sebuah keputusan
59
Persahabatan Palsu
60
Saling menyindir
61
Menjelang resepsi pernikahan
62
Menantu yang baik
63
Beruang kutub yang hangat
64
Asinan Mangga
65
Rasa kesal tanpa alasan
66
Membeli sesuatu
67
Ingin pindah ke planet lain
68
Yes
69
Hamil anak orang lain
70
Lebih suka kamu yang polos
71
Tamu tak diundang
72
Pembohong yang manis
73
Memutuskan Pergi
74
Permintaan terakhir
75
Bawa dia kembali ke sini
76
Kehilangan
77
Pergi!!!
78
Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79
Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80
Wanita berhati iblis
81
Memulai perjuangan
82
Janda kembang
83
Perang batin
84
Terkunci
85
Mulai luluh?
86
Tidak semudah itu
87
Lebih dari cukup
88
Pendekatan yang halal
89
I love you more
90
Jangan khawatirkan dia
91
Kembali
92
Membuat tidurku lebih tenang
93
Memperbaiki
94
Setitik harapan
95
Tiga Bulan
96
Suami Laknat
97
Derita penuh nikmat
98
Bekerja sama
99
Sebuah kesempatan
100
Mesra sampai tua
101
Drama di pagi hari
102
The second ‘yes’
103
Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104
Stuck With You
105
Ekstra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!