Saatnya kita buktikan!

Diagnosa asam lambung yang membuat Meira tak bisa minum kopi, dan ketidaksadaran dirinya hari itu, diakibatkan oleh minum kopi dalam keadaan perut kosong, benar-benar miris. Bukan tidak punya uang untuk sarapan, tapi Meira hanya tidak punya waktu. Sayang sekali, saat dia menetapkan kopi sebagai salah satu minuman favoritnya, ternyata dia harus meninggalkan minuman itu, agar hidupnya selamat.

Tapi, di balik kejadian itu, semua ada hikmahnya, Meira di beri izin oleh bos besar untuk beristirahat selama tiga hari. Senangnya bukan main, dia bisa menikmati hidupnya, tak perlu bangun pagi, atau mungkin bisa rebahan seharian. Namun, tak bisa di pungkiri, semuanya tidak sesuai ekspektasi, ketika Meira sudah terbiasa bekerja dengan segudang aktifitas, hanya berdiam diri di kamar, membuatnya bosan. Ketika otaknya sudah biasa bekerja dan memikirkan banyak hal, kini tidak memikirkan apapun membuat otaknya seakan membeku.

Namun, ada yang sangat menganggu pikirannya. Bukan soal pekerjaan yang Meira pikirkan saat ini, melainkan tentang… Darel, atasan barunya. Pikiran tentang Darel penyuka sesama jenis, terus terngiang di pikiran Meira, benarkah? sungguh di sayangkan, bapak sebaik Ibrahim Arsenio harus memiliki anak yang berperilaku tidak sepantasnya.

Hari pertama dia di beri kebebesan untuk libur, Meira tidak menggunakannya untuk beristirahat, melainkan membersihkan kamar kosnya. Jam menunjukkan pukul satu, selesai bersih-bersih kamar, dia berniat mandi sambil menunggu kurir yang mengantar makanan yang dia pesan melalui aplikasi.

Ada perasaan bersalah dan tidak enak, yang Meira rasakan, karena baru hari pertama dia bekerja dengan Darel, dia sudah membuat masalah dan hari ini justru libur. Padahal, ada beberapa pekerjaan yang belum Darel mengerti.

Meira sudah melepas pakaiannya dan kini sedang mengenakan selembar handuk. Karena tak ada seseuatu yang memburunya, dia memanfaatkan waktu untuk membalurkan scrub pada seluruh tubuhnya. Perawatan sendiri di rumah, tentu jauh lebih hemat di banding ke salon. Apalagi, mulai bukan depan, ada pengeluaran tak terduga yang harus di potong dari gajinya, yaitu ganti rugi perbaikan mobil Darel yang lecet. Meira berdecak kesal jika harus mengingat itu.

Sedang asyik membalur bagian kakinya dengan scrub, mata Meira beralih pada ponselnya yang bergetar di atas meja rias.

Pak Darel memanggil. Ya, Meira menyimpan nomor Darel dengan nama seperti itu. Sejak pagi, mereka sempat berbalas pesan perihal pekerjaan tidak lebih. Darel menanyakan tentang beberapa dokumen pada nya. Namun kali ini, mata Meira terbelalak saat ternyata Darel melakukan panggilan video. Dengan keadaannya yang seperti ini, tidak mungkin kan dia jawab? Meira hanya mengenakan selembar handuk, wajahnya tanpa polesan make up dan rambutnya di gulung ke atas secara asal.

Mengabaikan panggilan, Meira memilih melangkah ke kamar mandi. Tapi, ternyata lelaki itu menelpon lagi.

Ada apa, sih? gerutu Meira.

Dengan sangat terpaksa, dia meletakkan ponselnya dengan posisi berdiri, di atas meja dan menyandarkan pada dinding. Namun, Meira menjauh dan tak muncul di layar.

“Meira.” suara lelaki itu terdengar jelas.

“Iya, Pak? ada apa?” tanya nya dengan nada sopan, jarak Meira dan ponselnya cukup dekat, hanya saja dia tak menampilkan wajah.

“Ada yang mau saya tanya, satu dokumen perjanjian dengan perusahaan asing, kamu letakkan di mana? saya nggak menemukannya meski mengikuti petunjuk kamu di chat,” jelas Darel. Lelaki itu pun tak menampilkan wajahnya, dia mengaktifkan kamera belakang, yang dia arahkan pada lemari khusus penyimpan file.

“Bukan di lemari itu, Pak.” sahut Meira. “Di sana nggak ada.” jelasnya lagi, sambil menggaruk kepalanya, dia sendiri juga lupa di mana dia letakkan berkas yang Darel maksud.

Duh sial.

“Apa kamu nggak bisa menampilkan wajah kamu? saya nggak suka begini, seolah saya sedang bicara dengan pintu kamar mandi kamu.” ucap Darel, ya jelas saat ini Meira mengaktifkan kamera, namun yang tampak di sana hanyalah pintu kamar mandi.

“Maaf Pak, keadaan saya—“

“Saya nggak terima alasan, cepat tampilkan muka kamu!” hentak Darel, dengna nada kesal.

Meira menghela napas, yah memang dia tidak bertelanjaaang, tapi keadaan ini. Oh Meira ingat, sepertinya tidak jadi masalah, sekalipun dia tanpa busana, bukannya Darel tidak selera dengan perempuan? mungkin dengan ini, Meira bisa sekalian membuktikannya.

Oke, Saatnya kita buktikan, benarkah dia cowok yang nggak normal? tanya Meira menggebu-gebu dalam hatinya.

“Keadaan saya begini, Pak.” Meira menghadap ke kamera.

Darel sedikit tercengang, wanita itu menampilkan pundak polos tanpa terbalut apapun, hanya dengan handuk berwarna merah maroon. Tak tanggung-tanggung, Meira juga membuka ikatan rambutnya, hingga helai demi helai terlihat dan tergerai menambah pesonanya meski wajahnya tanpa make up. Apalagi, dia tersenyum cukup manis.

Gila! umpat Darel di seberang sana.

“Gimana, Pak?” tanya Meira.

“Apanya yang gimana? kamu sengaja menggoda saya? kurang ajar kamu Meira!” maki Darel.

“Bukan, bukan itu maksud saya Pak, itu… gimana dokumennya, apa udah ketem—“

Darel langsung mengakhiri panggilan yang tak waras bersama sekeretarisnya. “Dasar gila, dia berniat menggodaku, atau apa?”

Darel mencampakkan asal ponselnya di atas meja, Lalu dia menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, menatap plafon dengan tatapan kosong, namun pikirannya penuh terisi oleh penampilan Meira yang dia lihat melalui layar ponsel. “Sinting.” umpatnya lagi. Entah mengapa dia cukup kesal. “Dia itu berbahaya ternyata, lagaknya aja sok kalem, apalagi di depan ayah. Ini nggak bisa di biarkan. Aku pikir, dia beda dengan yang lain, ternyata sama.” Darel terus menggerutu. Dia beranjak pergi, meninggalkan ruangannya. Tujuannya adalah untuk bertemu ayah.

🥰

Jangan lupa likenya dong, yang baca banyak, tapi likenya dikit, nggak sesuai, kan aku jadi sedih. Hehehe

Terpopuler

Comments

Selvianti María

Selvianti María

😀😀😀😀 kapok jadinya kan suka ngerjain sekretarisnya

2025-03-29

0

Rynda Atmeilya

Rynda Atmeilya

/Facepalm/

2025-03-16

0

clover

clover

bos goblog

2023-07-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal dari semuanya
2 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3 Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4 Alkohol dan Hansaplast
5 Oke, kamu boleh pulang!
6 Direktur gondrong, kok bisa?
7 Kopi
8 Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9 Dia, nggak suka perempuan?
10 Saatnya kita buktikan!
11 Akan menerima hukuman
12 Anda mau memecat saya? silakan!
13 Saya nggak sengaja menciumnya
14 Sangat Merepotkan
15 Supaya kita nggak canggung lagi
16 Kejujuran membawa petaka
17 Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18 Aku nggak akan menolak
19 Karena First kiss ku, ada di kamu
20 Darel atau Dimas?
21 Wanita seribu alasan
22 Ucapanmu adalah motivasiku
23 Besok kita ke KUA
24 Belum membuka hati untuk siapapun
25 Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26 Bukan Update
27 Seperti lamaran sungguhan
28 Aku Siapa?
29 Ya ampun…
30 Membuatmu Menangis
31 Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32 Dosis obatnya masih kurang
33 Pemberi Harapan Palsu
34 Foto Kesayangan
35 Tentang Kanaya
36 Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37 Kita jalani saja
38 Berkenalan
39 Apa itu cemburu?
40 Dasar Penyihir
41 Makan Hati
42 Menanti kabar baik
43 Tertawalah sepuasnya
44 Mari kita belajar saling mencintai
45 Apa kamu siap?
46 Ahli dalam segala hal
47 Boneka cantik yang bernyawa
48 Posesif akut
49 Mengakui dan menyesali
50 Ibu Bos
51 Aku nggak akan membawamu pulang!
52 Memastikan Perasaan
53 Perasaan yang rumit
54 Menyingkirkan masa lalu
55 Akibat kesalahpahaman
56 Tindakan Darel
57 Prasangka Nia
58 Sebuah keputusan
59 Persahabatan Palsu
60 Saling menyindir
61 Menjelang resepsi pernikahan
62 Menantu yang baik
63 Beruang kutub yang hangat
64 Asinan Mangga
65 Rasa kesal tanpa alasan
66 Membeli sesuatu
67 Ingin pindah ke planet lain
68 Yes
69 Hamil anak orang lain
70 Lebih suka kamu yang polos
71 Tamu tak diundang
72 Pembohong yang manis
73 Memutuskan Pergi
74 Permintaan terakhir
75 Bawa dia kembali ke sini
76 Kehilangan
77 Pergi!!!
78 Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79 Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80 Wanita berhati iblis
81 Memulai perjuangan
82 Janda kembang
83 Perang batin
84 Terkunci
85 Mulai luluh?
86 Tidak semudah itu
87 Lebih dari cukup
88 Pendekatan yang halal
89 I love you more
90 Jangan khawatirkan dia
91 Kembali
92 Membuat tidurku lebih tenang
93 Memperbaiki
94 Setitik harapan
95 Tiga Bulan
96 Suami Laknat
97 Derita penuh nikmat
98 Bekerja sama
99 Sebuah kesempatan
100 Mesra sampai tua
101 Drama di pagi hari
102 The second ‘yes’
103 Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104 Stuck With You
105 Ekstra Part 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal dari semuanya
2
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3
Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4
Alkohol dan Hansaplast
5
Oke, kamu boleh pulang!
6
Direktur gondrong, kok bisa?
7
Kopi
8
Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9
Dia, nggak suka perempuan?
10
Saatnya kita buktikan!
11
Akan menerima hukuman
12
Anda mau memecat saya? silakan!
13
Saya nggak sengaja menciumnya
14
Sangat Merepotkan
15
Supaya kita nggak canggung lagi
16
Kejujuran membawa petaka
17
Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18
Aku nggak akan menolak
19
Karena First kiss ku, ada di kamu
20
Darel atau Dimas?
21
Wanita seribu alasan
22
Ucapanmu adalah motivasiku
23
Besok kita ke KUA
24
Belum membuka hati untuk siapapun
25
Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26
Bukan Update
27
Seperti lamaran sungguhan
28
Aku Siapa?
29
Ya ampun…
30
Membuatmu Menangis
31
Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32
Dosis obatnya masih kurang
33
Pemberi Harapan Palsu
34
Foto Kesayangan
35
Tentang Kanaya
36
Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37
Kita jalani saja
38
Berkenalan
39
Apa itu cemburu?
40
Dasar Penyihir
41
Makan Hati
42
Menanti kabar baik
43
Tertawalah sepuasnya
44
Mari kita belajar saling mencintai
45
Apa kamu siap?
46
Ahli dalam segala hal
47
Boneka cantik yang bernyawa
48
Posesif akut
49
Mengakui dan menyesali
50
Ibu Bos
51
Aku nggak akan membawamu pulang!
52
Memastikan Perasaan
53
Perasaan yang rumit
54
Menyingkirkan masa lalu
55
Akibat kesalahpahaman
56
Tindakan Darel
57
Prasangka Nia
58
Sebuah keputusan
59
Persahabatan Palsu
60
Saling menyindir
61
Menjelang resepsi pernikahan
62
Menantu yang baik
63
Beruang kutub yang hangat
64
Asinan Mangga
65
Rasa kesal tanpa alasan
66
Membeli sesuatu
67
Ingin pindah ke planet lain
68
Yes
69
Hamil anak orang lain
70
Lebih suka kamu yang polos
71
Tamu tak diundang
72
Pembohong yang manis
73
Memutuskan Pergi
74
Permintaan terakhir
75
Bawa dia kembali ke sini
76
Kehilangan
77
Pergi!!!
78
Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79
Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80
Wanita berhati iblis
81
Memulai perjuangan
82
Janda kembang
83
Perang batin
84
Terkunci
85
Mulai luluh?
86
Tidak semudah itu
87
Lebih dari cukup
88
Pendekatan yang halal
89
I love you more
90
Jangan khawatirkan dia
91
Kembali
92
Membuat tidurku lebih tenang
93
Memperbaiki
94
Setitik harapan
95
Tiga Bulan
96
Suami Laknat
97
Derita penuh nikmat
98
Bekerja sama
99
Sebuah kesempatan
100
Mesra sampai tua
101
Drama di pagi hari
102
The second ‘yes’
103
Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104
Stuck With You
105
Ekstra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!