Buah tak jauh jatuh dari pohonnya

Meira memang sering menggerutu kesal, bahkan tak jarang dia merutuki Warsono, tiap kali dia merasa terintimidasi atas tingkah laku lelaki paruh baya itu. Memang Meira paham, segala kelakuan lelaki itu bukan di sengaja, melainkan karena usia Warsono yang tak muda lagi, tentu saja sedikit kesulitan dalam memahami seseuatu yang baru.

Gadis itu masih mencoba menenangkan diri, mengambil napas dalam-dalam. Antara percaya dan tidak, dengan kabar yang baru saja dia dengar. Bos yang sehari-hari selalu bersamanya, kini telah tiada. Pandangan Meira langsung tertuju pada pintu ruangan di hadapannya. Seketika, Meira merinding.

Dengan lutut yang masih gemetaran, gadis itu melangkahkan kakinya menuju ruangan para staf marketing. Terdengar riuh tawa riang di pagi hari, seperti biasa sebelum bos datang, mereka akan bersenang-senang menghibur diri.

“Kalian bisa tenang dulu, nggak?” suara Meira menghentikan tawa mereka. Meira tidak tahu harus seperti apa menggambarkan perasaannya kini. sedih? sepertinya tidak. Mungkin, lebih tepatnya dia syok. Iya benar.

“Sini gabung, tegang banget tuh muka kayak kanebo kering.” celetuk Dafa.

“Tauk tuh, dari tadi kesel mulu padahal pak botak belum datang—“

“Pak Warsono meninggal.” tegas Meira.

Lantas sebagian dari mereka ada yang tertawa cukup nyaring. “Jangan ngeprank Mei. Kita tau lo kesal setengah mampusss sama beliau, tapi nggak gitu juga.” ucap Nia.

“Innalillahi.” sambung Andi, ya hanya dia yang bersikap waras atas respon dari kabar yang Meira berikan. Staf baru yang sedikit culun itu pun berdiri. “Mbak Mei serius?” tanya lelaki itu.

“Muka gue tegang begini, menurut lo pada, gue bercanda?” Meira kembali terduduk lemah di kursi kosong yang tersedia di sebelah Daffa.

“Ya ampun—“ Nia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Merasa menyesal menganggap ini bercanda, apalagi, tiga hari lalu dia sempat kesal dan memaki bos mereka itu dalam hati, karena kesal dengan bos yang tidak percaya dengan data yang dia berikan.

“Jadi gimana nih? kita ngelayat, kan?” tanya Daffa lagi.

“Gue bingung.” Meira memegang kepalanya, bisa di bayangkan, orang-orang yang sehari-hari bersamanya di kantor kini telah tiada. Meira yakin malam ini, dia tidak akan bisa tidur dengan nyenyak.

“Almarhum sih, suka marah-marah kan pasti tensi darahnya naik—“

“Nggak baik bicarakan orang yang udah nggak ada, Nia. Jaga mulut lo!” kesal Meira. entahlah Meira hanya bingung saja dengan keadaan ini. Belum lagi, hari ini, dan beberapa hari ke depan, jadwal almarhum bosnya itu cukup padat. Untuk bertemu dengan beberapa klien. Bagaimana dia menghandle semuanya, sendirian?

🌸🌸🌸

“Udah dengar kabar hari ini, kan?” Ibra yang kini masih bersemangat menjalani hari-harinya sebagai pemimpin di perusahaannya sendiri, menelpon anaknya Darel Arsenio yang kala itu sedang menduduki posisi sebagai staf divisi marketing di perusahaan property miliknya.

Ya, dia tidak serta merta memberikan Darel posisi yang tinggi di perusahaan. Anak semata wayangnya itu harus memulai dan mengerti dari posisi yang rendah, minimal staf. Jika pengalaman dan hasil kinerjanya semakin baik, makan Ibra tidak ragu untuk memberikannya posisi yang lebih layak pada anaknya yang kini berusia dua puluh tujuh tahun itu.

“Belum, ayah.” ucapnya dengan nada halus.

“Warsono, direktur pemasaran di perusahaan cat kita, meninggal karena serangan jantung.” jelas Ibra.

“Ya, terus?” Darel, sifat acuh tak acuhnya tentu saja dia turunkan dari sang Ayah. Memang buah tak jauh jatuh dari pohonnya, tak hanya ketampanan yang El warisi darinya, tapi juga sifat. Kadang, Ibra sendiri kelimpungan menghadapi sikap anaknya yang termasuk sulit untuk di ajak bicara baik-baik, Darel hanya akan bersikap manis dan baik, kepada seorang wanita yang amat dicintainya setengah mati, yaitu bundanya.

“Menurutmu, untuk apa ayah mengabarkan ini?” suara Ibra agak meninggi, perdebatan kecil dan besar memang kerap terjadi di antara mereka.

“To the point aja, Yah. aku lagi sibuk.” tegas El.

Ibra berdecak, “Serahkan apa yang lagi kamu kerjakan, kepada rekanmu. Kamu temui ayah di atas sekarang!” titah Ibra, langsung memutus panggilan begitu saja.

Jika ayah sudah berkata tegas ditambah dengan nada tinggi, itu artinya ada hal yang sangat penting untuk di bicarakan. El tidak menggunakan lift khusus para pimpinan, untuk naik ke ruangan ayahnya. Layaknya staf lain, dia menggunakan lift umum. Meski El berupaya menyembunyikan tentang siapa dirinya, namun orang-orang di perusahaan tidaklah bodooh, dan langsung bisa menerka dia siapa, dari nama belakangnya, Arsenio. Menyebalkan.

Saat sebagian orang bisa merasa bangga menjadi anak pemilik perusahaan, El justru risi dan tidak nyaman. Apalagi, banyak staf-staf wanita yang sering mencari perhatian dengannya, namun jangan harap perhatian itu akan berbalas, karena El tidak pernah peduli. Bahkan sebagian dari wanita-wanita di sana menganggapnya tidak selera dengan mahluk yang namanya perempuan.

🌸🌸🌸

Next? jangan lupa like dan koment hihi biar rame

Terpopuler

Comments

Asihfitr

Asihfitr

selesai baca sekertaris kesayangan langsung baca ini

2024-12-15

0

Nayla Cantik

Nayla Cantik

Untung baru aja selesai baca sekretaris kesayangan, jadi nyambung donk cerita nya🤩

2022-06-30

2

✨viloki✨

✨viloki✨

Ini mah plek bapaknya banget!

2022-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Awal dari semuanya
2 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3 Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4 Alkohol dan Hansaplast
5 Oke, kamu boleh pulang!
6 Direktur gondrong, kok bisa?
7 Kopi
8 Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9 Dia, nggak suka perempuan?
10 Saatnya kita buktikan!
11 Akan menerima hukuman
12 Anda mau memecat saya? silakan!
13 Saya nggak sengaja menciumnya
14 Sangat Merepotkan
15 Supaya kita nggak canggung lagi
16 Kejujuran membawa petaka
17 Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18 Aku nggak akan menolak
19 Karena First kiss ku, ada di kamu
20 Darel atau Dimas?
21 Wanita seribu alasan
22 Ucapanmu adalah motivasiku
23 Besok kita ke KUA
24 Belum membuka hati untuk siapapun
25 Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26 Bukan Update
27 Seperti lamaran sungguhan
28 Aku Siapa?
29 Ya ampun…
30 Membuatmu Menangis
31 Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32 Dosis obatnya masih kurang
33 Pemberi Harapan Palsu
34 Foto Kesayangan
35 Tentang Kanaya
36 Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37 Kita jalani saja
38 Berkenalan
39 Apa itu cemburu?
40 Dasar Penyihir
41 Makan Hati
42 Menanti kabar baik
43 Tertawalah sepuasnya
44 Mari kita belajar saling mencintai
45 Apa kamu siap?
46 Ahli dalam segala hal
47 Boneka cantik yang bernyawa
48 Posesif akut
49 Mengakui dan menyesali
50 Ibu Bos
51 Aku nggak akan membawamu pulang!
52 Memastikan Perasaan
53 Perasaan yang rumit
54 Menyingkirkan masa lalu
55 Akibat kesalahpahaman
56 Tindakan Darel
57 Prasangka Nia
58 Sebuah keputusan
59 Persahabatan Palsu
60 Saling menyindir
61 Menjelang resepsi pernikahan
62 Menantu yang baik
63 Beruang kutub yang hangat
64 Asinan Mangga
65 Rasa kesal tanpa alasan
66 Membeli sesuatu
67 Ingin pindah ke planet lain
68 Yes
69 Hamil anak orang lain
70 Lebih suka kamu yang polos
71 Tamu tak diundang
72 Pembohong yang manis
73 Memutuskan Pergi
74 Permintaan terakhir
75 Bawa dia kembali ke sini
76 Kehilangan
77 Pergi!!!
78 Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79 Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80 Wanita berhati iblis
81 Memulai perjuangan
82 Janda kembang
83 Perang batin
84 Terkunci
85 Mulai luluh?
86 Tidak semudah itu
87 Lebih dari cukup
88 Pendekatan yang halal
89 I love you more
90 Jangan khawatirkan dia
91 Kembali
92 Membuat tidurku lebih tenang
93 Memperbaiki
94 Setitik harapan
95 Tiga Bulan
96 Suami Laknat
97 Derita penuh nikmat
98 Bekerja sama
99 Sebuah kesempatan
100 Mesra sampai tua
101 Drama di pagi hari
102 The second ‘yes’
103 Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104 Stuck With You
105 Ekstra Part 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal dari semuanya
2
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3
Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4
Alkohol dan Hansaplast
5
Oke, kamu boleh pulang!
6
Direktur gondrong, kok bisa?
7
Kopi
8
Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9
Dia, nggak suka perempuan?
10
Saatnya kita buktikan!
11
Akan menerima hukuman
12
Anda mau memecat saya? silakan!
13
Saya nggak sengaja menciumnya
14
Sangat Merepotkan
15
Supaya kita nggak canggung lagi
16
Kejujuran membawa petaka
17
Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18
Aku nggak akan menolak
19
Karena First kiss ku, ada di kamu
20
Darel atau Dimas?
21
Wanita seribu alasan
22
Ucapanmu adalah motivasiku
23
Besok kita ke KUA
24
Belum membuka hati untuk siapapun
25
Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26
Bukan Update
27
Seperti lamaran sungguhan
28
Aku Siapa?
29
Ya ampun…
30
Membuatmu Menangis
31
Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32
Dosis obatnya masih kurang
33
Pemberi Harapan Palsu
34
Foto Kesayangan
35
Tentang Kanaya
36
Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37
Kita jalani saja
38
Berkenalan
39
Apa itu cemburu?
40
Dasar Penyihir
41
Makan Hati
42
Menanti kabar baik
43
Tertawalah sepuasnya
44
Mari kita belajar saling mencintai
45
Apa kamu siap?
46
Ahli dalam segala hal
47
Boneka cantik yang bernyawa
48
Posesif akut
49
Mengakui dan menyesali
50
Ibu Bos
51
Aku nggak akan membawamu pulang!
52
Memastikan Perasaan
53
Perasaan yang rumit
54
Menyingkirkan masa lalu
55
Akibat kesalahpahaman
56
Tindakan Darel
57
Prasangka Nia
58
Sebuah keputusan
59
Persahabatan Palsu
60
Saling menyindir
61
Menjelang resepsi pernikahan
62
Menantu yang baik
63
Beruang kutub yang hangat
64
Asinan Mangga
65
Rasa kesal tanpa alasan
66
Membeli sesuatu
67
Ingin pindah ke planet lain
68
Yes
69
Hamil anak orang lain
70
Lebih suka kamu yang polos
71
Tamu tak diundang
72
Pembohong yang manis
73
Memutuskan Pergi
74
Permintaan terakhir
75
Bawa dia kembali ke sini
76
Kehilangan
77
Pergi!!!
78
Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79
Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80
Wanita berhati iblis
81
Memulai perjuangan
82
Janda kembang
83
Perang batin
84
Terkunci
85
Mulai luluh?
86
Tidak semudah itu
87
Lebih dari cukup
88
Pendekatan yang halal
89
I love you more
90
Jangan khawatirkan dia
91
Kembali
92
Membuat tidurku lebih tenang
93
Memperbaiki
94
Setitik harapan
95
Tiga Bulan
96
Suami Laknat
97
Derita penuh nikmat
98
Bekerja sama
99
Sebuah kesempatan
100
Mesra sampai tua
101
Drama di pagi hari
102
The second ‘yes’
103
Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104
Stuck With You
105
Ekstra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!