Saya nggak sengaja menciumnya

Tidak mau membuang-buang waktu dengan hanya memikirkan Meira, Darel mengalihkan pikirannya dengan cara bekerja. Dokumen yang sempat terbengkalai di atas meja, kini dia buka kembali lagi. Dia merasa harus bekerja keras, untuk mendapatkan kepercayaan ayahnya.

Darel terpikir satu nama yang mungkin bisa membantunya, yaitu Nia. Gadis yang sedikit seloro itu mungkin bisa bermanfaat untuknya kali ini. Tak ragu lagi, Darel akan meminta bantuannya detik ini juga. Dia merasa punya waktu beberapa hari lagi, tidak… mungkin beberapa jam lagi sebelum Meira benar-benar melayangkan surat pengunduran dirinya besok.

Meira cantik :

Nanti gue ceritain ya! pokoknya gue benci sama direktur gendeng itu!

“Nia, ke ruangan saya, sekarang!” titah Darel, tidak ada nada angkuh yang keluar dari mulutnya, meski memberi titah, dia kini lebih hati-hati. Tentu saja, karena dia merasa butuh dengan Nia.

Nia yang kala itu sedang berbalas pesan dengan Meira pun langsung meletakkan ponselnya. Tadi, Nia sempat ingin menahan Meira yang ingin pergi begitu saja, namun gadis itu tetap melangkah dengan air mata yang membasahi pipi. Nia juga berpikir, ini tak bisa di biarkan. Se menderitanya Meira menjadi sekretaris almarhum Warsono, dia tak pernah sampai menangis. Itu artinya, bos muda mereka ini sudah kelewatan.

Memasang tampang yang kurang ramah, Nia masuk ke ruangan Darel sesuai titah lelaki itu tadi. “Ada apa, Pak?” tanya Nia dengan nada jutek. Darel memang tampan, tapi, jujur dia sudah ilfeel dengan lelaki ini, karena sifat dan sikapnya.

“Nia, kamu bisa bantu saya?” tanya Darel dengan nada lembut dan ramah. Sungguh Nia ingin tertawa.

Dasar si muka dua, giliran ada maunya aja baik-baik lo! gerutu Nia dalam hati.

“Sejauh itu, berurusan dengan pekerjaan dan berkaitan dengan perusahaan ini, saya akan membantu.” tegas Nia tanpa basa-basi.

“Eum, begini Nia… kamu tau, bukan, maksud saya, saya tau kalau kamu tau—“

“Ribet ya Pak.” Nia tertawa kecil.

“Begini, Nia, saya serius!” tegas Darel, dia mengambil napas sebelum memulai obrolan lagi. “Saya yakin, kamu pasti bertanya-tanya dengan kepergian Meira tadi, dari ruangan kita ini.” ucap lelaki itu.

“Ya, saya tau. Bahkan Meira menangis,” sahut Nia dengan nada ketus.

“Kamu jangan marah dulu sama saya, kamu jangan berpikir macam-macam, saya nggak bermaksud membuatnya menangis atau menderita…”

Darel memegang tengkuknya sendiri, terlihat kesulitan merangkai kata-katanya.

“Gini aja Pak, biar nggak ribet, sekarang saya yang tanya. Kenapa Meira sampai nangis, Pak? sama atasan sebelumnya dia nggak pernah sampai begitu. Maaf kalau saya lancang. Saya cuma nggak tega ngeliat Meira kayaknya menderita banget semenjak kehadiran Pak Darel di sini, kemarin pingsan, hari ini di paksa ke kantor, dan malah nangis.” Nia menerocos panjang lebar, otaknya tak bisa berpikir jernih lagi, merasa dia harus menjadi pembela yang baik untuk Meira.

“Saya mau minta maaf saya Meira, bisa nggak kamu kasih ke saya alamat lengkapnya?” tanya Darel hati-hati tanpa menjawab pertanyaan Nia, dan menanggapi segala ocehannya.

“Hm, bisa. Sekali lagi, saya tegaskan ya Pak. Nia itu bukan perempuan lemah yang gampang nangis, kalau dia sampai ngeluarin air mata, itu berarti hatinya udah sakit banget.” jelas Nia lagi, membuat Darel semakin merasa bersalah.

Darel masih diam, juga sedang berpikir.

“Makanya saya heran, Pak… apa yang udah Pak Darel lakuin ke dia, sampai dia nangis. Apa pak Darel menghinanya?” Nia terus saja berspekulasi sendiri, sementara Darel merasa terintimidasi.

Gila, ini gila. Darel sebelumnya tak pernah luluh dan mau mengobrol banyak dengan orang lain, apalagi status Nia sekarang adalah bawahannya, dan dia gentar dengan kata-kata Nia. Ya, sebab dia memang salah, sudah bertindak terlalu jauh terhadap Meira.

“Bukan, mana mungkin saya menghinanya, justru sebaliknya, karena dia terlalu cantik.” tegas Darel.

Nia sedikit tercengang mendengar direktur angkuh ini akhirnya bisa memberi pujian dan bertutur baik.

“Kamu benar-benar mau tau, apa yang saya lakukan ke Meira?” tanya Darel sambil menaikkan kedua alisnya.

Nia mengangguk, tanpa ragu. Ya tentu saja dia mau tahu. sementara Meira sendiri belum ingin bercerita dan mengatakan cukup benci dengan bos baru mereka ini.

“Saya nggak sengaja menciumnya.” ucap Darel dengan nada serius.

Nia sempat tertawa, tapi, melihat lelaki di hadapannya sepertinya bersungguh-sungguh. Nia geleng kepala. Nia menutup mulutnya dengan tangan selama beberapa detik. “Wah, benar-benar Meira pasti merasa syok lah, apalagi dia belum pernah—“ Nia menjeda kalimatnya, merasa tak perlu berucap terlalu jauh.

“Ya saya tau, itu pengalaman pertamanya,” sahut Darel. “Saya tunggu alamatnya, Nia.”

“Tapi saya ragu, kasih alamat Meira ke Pak Darel, bisa-bisa nanti Bapak malah berbuat lebih dari—“

“Percayalah sama saya, saya hanya mau minta maaf. Sebelum masalah semakin melebar, dia juga ngancam mau keluar dari perusahaan ini.” tegas Darel.

“Mau resign?” tanya Nia tak percaya.

Darel mengangguk, padahal ceritanya tidak begitu. Justru Darel yang mengancam akan memecatnya jika Meira berhasil keluar dari pintu ruangannya tadi. Kini, lelaki itu malah memutar balikkan fakta.

“Itu berarti… Meira sudah menyerah, Pak. Kali ini, saya dukung keputusan Meira!” ucap Nia.

“Jadi, kamu nggak mau membantu saya?” tanya Darel dengan nada tak suka.

“Saya ragu Pak, di dalam ruangan kantor aja, Bapak berani berbuat yang nggak pantas begitu, apalagi nanti di rumahnya—“

“Nggak mungkin Nia. Masa di rumahnya saya berani begitu, ada orang tuanya—“

“Nia tinggal sendirian di sini, Pak. Orang tuanya jauh,” jelas Nia.

Darel harus bersabar, demi sesuatu yang harus di dapatkan, dia sangat bersabar mendengar segala tuduhan Nia kepadnya. “Percayalah, sekalipun dia hanya sendiri di rumah, saya nggak akan berbuat macam-macam, tolong bantu saya!” titah Darel lagi, meyakinkan Nia lagi.

Gadis itu berpikir, bisakah lelaki ini dipercaya?

🌸🌸🌸

Bisa di percaya nggak tuh?

Yang mau lihat visual Meira bisa follow ig

@rizki.taaaa

@rizki.taaaa

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Tanyain sama aku saja alamatnya catet ya RT 5 RW 3 .10 no rumahnya jalanya jln Cinta ......hahaha.....

2023-01-10

0

Anonymous

Anonymous

modus mulah pak bos😄😄 gk sengaja apa sengaja..

2022-05-20

1

Ester Veronika Sihombing

Ester Veronika Sihombing

enggak sengaja tapi ciumannya bisa sepuluh menit gitu 🥲

2022-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Awal dari semuanya
2 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3 Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4 Alkohol dan Hansaplast
5 Oke, kamu boleh pulang!
6 Direktur gondrong, kok bisa?
7 Kopi
8 Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9 Dia, nggak suka perempuan?
10 Saatnya kita buktikan!
11 Akan menerima hukuman
12 Anda mau memecat saya? silakan!
13 Saya nggak sengaja menciumnya
14 Sangat Merepotkan
15 Supaya kita nggak canggung lagi
16 Kejujuran membawa petaka
17 Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18 Aku nggak akan menolak
19 Karena First kiss ku, ada di kamu
20 Darel atau Dimas?
21 Wanita seribu alasan
22 Ucapanmu adalah motivasiku
23 Besok kita ke KUA
24 Belum membuka hati untuk siapapun
25 Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26 Bukan Update
27 Seperti lamaran sungguhan
28 Aku Siapa?
29 Ya ampun…
30 Membuatmu Menangis
31 Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32 Dosis obatnya masih kurang
33 Pemberi Harapan Palsu
34 Foto Kesayangan
35 Tentang Kanaya
36 Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37 Kita jalani saja
38 Berkenalan
39 Apa itu cemburu?
40 Dasar Penyihir
41 Makan Hati
42 Menanti kabar baik
43 Tertawalah sepuasnya
44 Mari kita belajar saling mencintai
45 Apa kamu siap?
46 Ahli dalam segala hal
47 Boneka cantik yang bernyawa
48 Posesif akut
49 Mengakui dan menyesali
50 Ibu Bos
51 Aku nggak akan membawamu pulang!
52 Memastikan Perasaan
53 Perasaan yang rumit
54 Menyingkirkan masa lalu
55 Akibat kesalahpahaman
56 Tindakan Darel
57 Prasangka Nia
58 Sebuah keputusan
59 Persahabatan Palsu
60 Saling menyindir
61 Menjelang resepsi pernikahan
62 Menantu yang baik
63 Beruang kutub yang hangat
64 Asinan Mangga
65 Rasa kesal tanpa alasan
66 Membeli sesuatu
67 Ingin pindah ke planet lain
68 Yes
69 Hamil anak orang lain
70 Lebih suka kamu yang polos
71 Tamu tak diundang
72 Pembohong yang manis
73 Memutuskan Pergi
74 Permintaan terakhir
75 Bawa dia kembali ke sini
76 Kehilangan
77 Pergi!!!
78 Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79 Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80 Wanita berhati iblis
81 Memulai perjuangan
82 Janda kembang
83 Perang batin
84 Terkunci
85 Mulai luluh?
86 Tidak semudah itu
87 Lebih dari cukup
88 Pendekatan yang halal
89 I love you more
90 Jangan khawatirkan dia
91 Kembali
92 Membuat tidurku lebih tenang
93 Memperbaiki
94 Setitik harapan
95 Tiga Bulan
96 Suami Laknat
97 Derita penuh nikmat
98 Bekerja sama
99 Sebuah kesempatan
100 Mesra sampai tua
101 Drama di pagi hari
102 The second ‘yes’
103 Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104 Stuck With You
105 Ekstra Part 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal dari semuanya
2
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3
Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4
Alkohol dan Hansaplast
5
Oke, kamu boleh pulang!
6
Direktur gondrong, kok bisa?
7
Kopi
8
Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9
Dia, nggak suka perempuan?
10
Saatnya kita buktikan!
11
Akan menerima hukuman
12
Anda mau memecat saya? silakan!
13
Saya nggak sengaja menciumnya
14
Sangat Merepotkan
15
Supaya kita nggak canggung lagi
16
Kejujuran membawa petaka
17
Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18
Aku nggak akan menolak
19
Karena First kiss ku, ada di kamu
20
Darel atau Dimas?
21
Wanita seribu alasan
22
Ucapanmu adalah motivasiku
23
Besok kita ke KUA
24
Belum membuka hati untuk siapapun
25
Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26
Bukan Update
27
Seperti lamaran sungguhan
28
Aku Siapa?
29
Ya ampun…
30
Membuatmu Menangis
31
Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32
Dosis obatnya masih kurang
33
Pemberi Harapan Palsu
34
Foto Kesayangan
35
Tentang Kanaya
36
Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37
Kita jalani saja
38
Berkenalan
39
Apa itu cemburu?
40
Dasar Penyihir
41
Makan Hati
42
Menanti kabar baik
43
Tertawalah sepuasnya
44
Mari kita belajar saling mencintai
45
Apa kamu siap?
46
Ahli dalam segala hal
47
Boneka cantik yang bernyawa
48
Posesif akut
49
Mengakui dan menyesali
50
Ibu Bos
51
Aku nggak akan membawamu pulang!
52
Memastikan Perasaan
53
Perasaan yang rumit
54
Menyingkirkan masa lalu
55
Akibat kesalahpahaman
56
Tindakan Darel
57
Prasangka Nia
58
Sebuah keputusan
59
Persahabatan Palsu
60
Saling menyindir
61
Menjelang resepsi pernikahan
62
Menantu yang baik
63
Beruang kutub yang hangat
64
Asinan Mangga
65
Rasa kesal tanpa alasan
66
Membeli sesuatu
67
Ingin pindah ke planet lain
68
Yes
69
Hamil anak orang lain
70
Lebih suka kamu yang polos
71
Tamu tak diundang
72
Pembohong yang manis
73
Memutuskan Pergi
74
Permintaan terakhir
75
Bawa dia kembali ke sini
76
Kehilangan
77
Pergi!!!
78
Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79
Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80
Wanita berhati iblis
81
Memulai perjuangan
82
Janda kembang
83
Perang batin
84
Terkunci
85
Mulai luluh?
86
Tidak semudah itu
87
Lebih dari cukup
88
Pendekatan yang halal
89
I love you more
90
Jangan khawatirkan dia
91
Kembali
92
Membuat tidurku lebih tenang
93
Memperbaiki
94
Setitik harapan
95
Tiga Bulan
96
Suami Laknat
97
Derita penuh nikmat
98
Bekerja sama
99
Sebuah kesempatan
100
Mesra sampai tua
101
Drama di pagi hari
102
The second ‘yes’
103
Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104
Stuck With You
105
Ekstra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!